Professional Documents
Culture Documents
UV
radiation
? ?
?
pesticides
& toxics ? ozone
? ?
?
? PM
biologicals
?
indoor mercury
air
Personal
Medications
Outdoor Air Pollution
Indoor Air Pollution
Industrial Exposures
Agricultural Hazards
Natural Toxins
Radiation Injury
Physical Injury
Paracelsus (1493 -1541):
"All substances are poisons; there is none which is not a poison. The right
dose differentiates a poison and a remedy."
Abad XX
marked by an advanced level of understanding of toxicology.
DNA (the molecule of life) and various biochemicals that maintain body
functions were discovered.
Now our level of knowledge of toxic effects on organs and cells is
being revealed at the molecular level.
TOKSIKOLOGI adl ilmu yang mempelajari ttg efek yang merugikan dari
bahan/substans/zat thd sistem tubuh
1- Mechanistic Toxicology:
Biochemical toxicology
Behavioral toxicology
Carcinogenesis
Teratogenesis
Mutagenesis
2- Applied Toxicology :
Clinical Toxicology: kasus emergensi, spt : overdoses, poisonings,
attempted suicides by:
*Emergency care for patients.
*Management of sign and symptom
*Identification and quantification of the drug ,poisons, chemicals…etc
Forensic Toxicology
Economic Toxicology
Environmental Toxicology
3-Analytical Toxicology:
4-Regulatory Toxicology:
Risk assessment:
It deals with analysis of toxicological data for the determination of:
Keamanan level of drugs for humans
Keamanan level of heavy metals in water
Keamanan levels pesticides...etc
Legal aspect:
Concerned with formulation of laws which are intended to
minimize the effect of toxic chemicals on humans health &
the environment
Toksisitas : tingkatan dimana bahan/substansi/zat dapat merugikan M.H
Sifat Toksisitas :
Acute : substansi toksis menimbulkan efek berbahaya pd organisme dalam waktu
singkat (24 jam)
Misal : keracunan alkohol akut, atau th 1989 : 5.000 org meninggal dan 30.000 org
cacat permanen akibat paparan methyl isocyanate dari kecelakaan industri di
Bhopal, India.
Subchronic : Kemampuan substansi toksis untuk menimbulkan efek berbahaya dlm
beberapa minggu atau bulan – reversibel
Misal : keracunan pestisida, atau minum tablet coumadin tablets (blood thinners)
dlm beberapa minggu sbg pengobatan venous thrombosis dpt menyebabkan
internal bleeding
Chronic : kemampuan subtansi untuk menimbulkan efek berbahaya dlam jangka
waktu lama (bulan s/d tahun). Biasanya terjadi paparan yang berulang atau terus
menerus.
Mis : kanker, sirosis alcoholic dlm beberapa tahun, nbrinkhitis kronis pd perokok, fiborosis
paru pada penambang (black lung disease)
Toxicokinetic
• Bahan berbahaya phase • Interaksi antara
: gas, uap, debu, • Absorpsi tokson dengan
kabut, fume reseptor di dalam
• Distribusi sel
• Metabolisme
• Ekskresi
Exposure Toxicodynamic
phase phase
Mrpkan ketersediaan biologis suatu polutan di
lingkungan. Erat kaitannya dgn perubahan sifat-sifat
fisika-kimianya.
Selama fase eksposisi : zat beracun dpt diubah
melalui berbagai reaksi kimia/fisika mjd senyawa
yang lebih toksis atau lebih kurang toksis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat polutan adl :
1) Udara
2) Air
3) Tanah
4) Biota
Jika suatu polutan/zat kimia mengalami kontak dengan suatu
organisme, maka terjadinya efek biologi atau efek toksis setelah
proses absorbsi polutan tersebut ke dalam tubuh organisme.
Umumnya hanya bagian zat yang berada dalam bentuk terlarut,
terdispersi secara molekul yang dapat diabsorbsi.
Penyerapan ini sangat ditentukan oleh faktor kadar zat dan
lamanya bersentuhan antara zat yang terdapat dalam bentuk yang
dapat diabsorpsi dengan permukaan organisme yang
berkemampuan mengabsorbsi zat tersebut.
Pada pencemaran lingkungan, bagian dosis yang dapat diabsorbsi
menentukan derajat eksposisi yang efektif terhadap organisme.
Udara
Air
Tanah
Makanan
Organisme
Rantai Makanan
- Dll
Zat tanpa bentuk, mengisi slrh ruang pd kondisi
normal (1 atmosfir, suhu kamar)
Mpy 3 dimensi, yaitu :
a. Tekanan (P)
b. Volume (V)
c. Suhu (T)
Dpt berubah wujud dgn melakukan perubahan thd 3
dimensi tsb, misal :
- LPG (liquified petroleum gas)
- Amoniak cair
- CO2 padat (es kering)
Adl gas yg pd keadaan normal brp cairan
atau padatan, spt :
a. Volatile organic compound (VOC)
b. Uap air
2. Asfiksia Chemical
a. Gas CO kegagalan transpor O2 oleh Hb (CO mpy afinitas
terhadap Hb 300 x darpada O2 )
b. Gas Sianida inhibisi sistem enzim sitokrom oksidase (siklus
Kreb), kegagalan pembentukan ATP
Mrpkan partikel padat, melayang di udara, organik/anorganik
Ukuran :
1. debu respirable (< 10 mikron)
2. debu nonrespirable (> 10 mikron)
Inhalasi debu deposit pada saluran pernapasan s.d. Alveoli
Di mana debu akan terdeposit ? tergantung :
1. ukuran
2. densitas debu
3. pola pernapasan
4. struktur saluran pernapasan
Jumlah dan lamanya deposisi akan mempengaruhi besar
kecilnya efek
Proses pembersihan debu (lung clearence):
- mekanis (batuk, bersin)
- mucocilliary escalator
- fagositosis (by alveolar macrophag)
Proses toksikokinetik :
1) Absorpsi
2) Distribusi
3) Metabolisme/Biotransformasi
4) Ekskresi
Toxicokinetic menentukan seberapa besar
zat toksis mampu mencapai reseptor di
dalam tubuh
Faktor 2 :
▪ Uptake
▪ Transport
▪ Metabolism & transformation
▪ Sequestration (penyimpanan)
▪ Excretion
Absorpsi • Blood
• Ginjal
Plasma - • Hati
• Gas • Eksternal Jaringan • lungs
membran
Metabolisme
• Uap • Saliva
barrier, Mis :
• Cair, Kulit, GIT • sweat
dll
Polutan tract, paru- Distribusi • Fase I • ASI
paru • Fase II
Eksresi
Jalur masuk utama:
1) Sal. napas
2) Kulit
3) Sal. pencernaan
Harus melewati membran sel :
1) Passive diffusion
2) Active transport
3) Facilitated transport
4) Pinocytosis and phagocytosis
Dapat timbul efek lokal pada tempat kontak : bahan
iritan – korosif
ABSRORPSI mrpkan proses masuknya bahan
toksis ke sirkulasi melalui berbagai rute (oral, IM,
skin
Kebanyakan bahan kimia sudah di metabolisme
atau ditranformasi sejak awal selama
perjalanannya dari tempat masuknya (entry
point) menuju ke sirkukasi.
Sehingga hanya sedikit bahan kimia yang bisa
masuk ke sirkulasi sistemik.
Mekanisme sederhana : perbedaan konsentrasi
Dipengaruhi oleh :
1) Konsentrasi zat
2) Luas permukaan area kontak, misal : (alveoli ≥ 25 x
body surface)
3) Ketebalan permukaan membran dan kemampuan
zat untuk larut dlm lemak dari membran sel (lipid
layer of membran cell)
4) Ukuran zat (semakin kecil semakin cepat) < 0.4 nm
(e.g. CO, N20,HCN) dpt masuk langsung lewat pori2
sel
5) Kemampuan zat utk terionisasi
Role of Blood Flow and ionization in absorption
Cell membrane
Blood flow
H+ + A- HA HA H+ + A-
Facilitated Transport
Tjd jika zat tsb mempunyai protein carier yg spesifik
Tdk bisa melawan gradien konsentrasi
Dibawa oleh carier transmembran
Tidak membutuhkan energi
Contoh : Calmodulin for facilitated transport of Ca
Biasanya untuk molekul yang lebih besar
Outside:Infolding of cell membrane
Inside: release of molecules
Pinocytes (cell driinkiing) : partikel kecil atau
dalam bentuk liquid
Phagocytes (cellll eating) : bentuk partikel solid
Example:
Airborne toxicants across alveoli cells
Carrageenan accross intestine
1) Tipe sel di tempat khusus : sublingual cell mpy
vaskularisasi >>> absropsi cepat
2) Lamanya waktu dimana zat toksis berada : di mulut
(absropsi <<<, karena waktunya cepat), paling
banyak di intestinal
3) pH : bahan asam lebih cepat diabsorpsi di lambung,
sedangkan basa lebih depat diabsrorpsi di intestinal
(pH normal)
4) Konsentrasi zat
5) Makanan atau substansi pengikat : menurunkan
absorpsi
6) WPL (waktu pengosongan lambung)
7) Motilitas GIT
Kondisi kulit , t.u : Stratum corneum.
Permeabilitas kulit
Area tubuh : bagian telapak lebih susah drpd
permukaan kulit
Kelarutan dalam lipid : semakin larut dlam
lipid semakin banyak terabsorpsi
Hidrasi kulit
Kelarutan obat di dalam darah
Partiicle size
a. Jika > 5 mikron : tersimpan di sal hidung
b. 2-5 mikron : terdeposit di area tracheobronkhial
c. < 1 mikron : langsung masuk ke alveolus
Transported,
dispersed, Ingested
and
possibly altered
Contacts
Toxin human
emitted
Metabolized
and/or
stored
Physiological Reaches
chain of an organ
events
Perubahan permeabilitas membran
Perubahan aktivitas enzim
Interferance with co-enzim
Modifikasi carier
Membentuk reactive metabolit
Reaksi menyebabkan deplesi GSH
Aksi pada asam nukleat
Disruption protein sintesis
Perubahan lisosomal
Perubahan membran sel tjd melalui interaksi dengan
komponen :
a. Protein sel
Logam berat, spt : As dan Hg dpt bereaksi dengn protein
pembentuk membran sehingga tjd perubahan struktur protein
change membrane permeability.
b. Lipid sel
Radikal bebas menyerang asam lemaj pada lipid layer dari
biological membrane lipid peroxidation- change membrane
permeability.
Contoh :
CCl4 yg mrpkan dimatabolismeoleh HME Cl3 (Trichloromethyl
radical causes lipid peroxidation and finally lead to liver necrosis.)
Dpt digunakan antioksidan sbg protective measure against many
diseases(e.g.) Vit. E & Vit. C.
c. Na-K ATPase Pump
Hambatan pompa tsb menyebabkan gangguan pd transport asam
amino and calcium yang masuk melalui membran.
Contoh : Hg, Cu, Pb , As and alcohol
Inhibisi
Contoh :
Carbamate esters melakukan inhibisi reversible thd
anticholineserase menyebabkan peningkatan
asetilcholinesterase syndrom SLUD
Aktivasi
Contoh :
Barbiturates m’induksi epatic microsomal enzymes
Tjd peningkatan conversion non carcinogenic agents (in
cigarette smoke) carcinogenic ones
Contoh :
Sianida mengikat mineral essensial spt : Fe3+, yg penting dlam
aktivitas enzim cyochrome oxidase.
NADPH-dependent
Hypoxia
MeHb reductase & Vit. C
Contoh :
Di dalam asap rokok tdp Benzo(α)pyrene (non carsinogenik)
dimetabolisme oleh HME mjd epoxide-7,8dihydrodibenzo(α)
pyrene (carsinogenic)