Professional Documents
Culture Documents
Rita S. Tanamal
GR 1 & 2 kompensi 4A
GR 3 & 4 kompetensi 3B
11/08/2019
BURNS
Definisi
Deteriorates of ABC
- Cedera Inhalasi. Hypertropic Scar
- Ggg Compliance Paru SIRS, Sepsis and MODS Contracture
- Syok Hypovolemia Penutupan Luka Keloid
PERMASALAHAN
PROGNOSIS-NYA tergantung pd
FAKTOR HOST
USIA
PENYAKIT PENYERTA
FAKTOR CEDERA-NYA
AGEN PENYEBAB L.B.
SEVERITAS L.B.
L.B. PENYERTA : TRAUMA INHALASI / SMOKE
INTOKSICATION
TRAUMA PENYERTA
FAKTOR TATALAKSANA
WAKTU PERTOLONGAN
KWALITAS PERTOLONGAN PERTAMA
FAKTOR HOST
Age of patient….
Burns of same specific depth and surface area
inflict higher morbidity and mortality in infants
below two years and elderly people above 60
years
Infants below 2 years have not well developed
immune system and have less resistance
Older people above 60 years have other
associated disease factors also
Associated disease factors
Other associated disease factors increase
the morbidity and mortality in a burn
patient as compared to a normal person is
Pulmonary disease
Diabetes
Congestive heart failure
Immuno -suppresive drugs
Chronic use of steroids
Radiation therapy
Chemotherapy
Anaemia
8
FAKTOR CEDERA-NYA
Penyebab L.B.:
THERMAL BURN
SUN BURN
RADIATION BURN
Associated injuries
10
L.B. Penyerta
INTOXICASI CARBON MONOXIDA
Keracunan CO adalah Pembunuh nomor 1 didunia
Afinitas Hb thp CO adalah tinggi sekali (240 x O2 ),
15 menit bernafas dengan CO dpt membunuh korban.
Dissosiasi CO pada udara terbuka perlu waktu 4 Jam,
tetapi dengan O2 hanya perlu waktu 40 menit saja.
Gejalah keracunan CO mirip sekali dengan flu.
Orang tua, Anak-anak, Ibu hamil, Bayi dalam kandungan,
Bayi baru lahir, Pasien Jantung sangat rentan terhadap
keracunan CO.
GEJALA KERACUNAN CO
SAKIT KEPALA ……….………( CO > 20 % )
MUAL …………………………..( CO > 20-30 % )
KEBINGUNGAN (CONFUSE)....( CO > 30-40 % )
COMA …….……………………( CO > 40-60 % )
KEMATIAN …..………………..( CO > 60 % )
PENANGANAN
OXYGENISASI DINI.
DENGAN SUNGKUP / SLANG O2.
INTUBASI ENDOTRACHEAL
DGN VENTILASI MEKANIK, (O2 : 100 %).
CATATAN
Bila Intubasi gagal, maka Tracheostomi harus dilaksanakan.
SEVERITAS L.B.
Hands
Perineal areas
Feet
Derajat II a
(Superficial partial thickness)
DERMIS
Derajat II b
(Deep partial thickness)
fluid loss,
patient management
27
Management includes
Admit patient if indicated
Acute resuscitation
Calculate
burn surface area,
degree of burn,
Pd Luka Bakar dgn Syok hrs diberikan Dopamin/ Dobutamin & Manitol / Lassix
- Setelah 8 jam I, dgn syarat hrs Normovolemis.
- Dopamin Drips
- 1 amp (200 mg) dlm 500 cc D5 (berarti mengandung 400 ug / ml)
- Dgn dosis rendah, dinaikan bertahap sp. stabil kmd tapering off.
- Manitol Drips (dlm 15 – 20 menit) :
- Dosis 0,2 mg / Kg, Dpt diulangi sth 6 jam kmd.
- Lassix Drips.
- 1 amp dlm 500 cc D5, dpt dinaikan secara bertahap dgn kelipatan
2 sampai produksi urine cukup.
- Diberikan utk mempertahankan fungsi Ginjal (dosis rangsangan).
Hari ke II : Cairan Maintenans (D5) + Cairan Koloid
- Physiologic Maintenans : Kebutuhan Cairan Maintenans
- < 1 thn : 100 cc x Kg.BB - 3 – 5 thn : 50 cc x Kg.BB.
- 1 – 3 thn : 75 cc x Kg.BB. - 5 – 10 thn : 40 cc x Kg.BB.
- Koloid : ½ cc x % LLB x kg BB.
Hari-hari berikutnya : Cairan Maintenans + Defisit
- Devisit : - Perhitungan output / input cairan per hari.
- Beberapa koreksi thd Hb, Serum Plasma / Albumin & Elektrolit
Bila mungkin secepatnya diberikan cairan per Oral
- Oralit.
LABORATORIUM
Hb, Ht, Hb Urine (sebaiknya tiap 12 jam / pasca koreksi).
Albumin pd hari I (juga pd hari II, III / pasca koreksi albumin)
Test Fungsi Ginjal & Test Fungsi Hati (pd hari II / tiap minggu).
Electrolit. (sebaiknya setiap hari pada minggu I).
Analisa gas (bila Pespirasi > 32 x/m).
Kultur kuman (tiap minggu).
RADIOLOGIS : X Photo thorax. (Initial x-ray, dan saat diperlukan).
LAIN-LAIN
Antibiotika, pasti diperlukan antibiotika, tapi KAPAN ?
Antibiotika tidak diberikan bila penderita datang (MRS) < 6 - 8 jam dari kejadian.
Bahwa tak ada satu antibiotika (tunggal / kombinasi) yg dapat membunuh semua
jenis bacteri.
Lebih dahulu mengetahui jenis dan pathogenesis kuman yg ada / Culture Study.
Atau diberikan atas dasar pola kuman yang ditemukan dari laporan regular host
bacterial test terakhir.
Bahwa makin banyak AB, makin besar kemungkinan tumbuh jamur / yeast / virus /
bacteri dgn resistensi tinggi.
Jangan terlalu lama atau terlalu cepat menggunakan AB.
Antasida, bila diperlukan.
Analgetika, mulai dari yg terkuat (morfin), sampai yg terlemah (antalgin)
Roburantia perlu diberikan: Vit C, Vit B Comp (2 mgg), Vit A (10.000 unit / mgg).
Infus / CVP dipasang minimal 4 hari, bila perlu bisa diteruskan (ganti setiap 1 mgg)
Kateter Urine minimal 4 hari, bila diperlukan bisa diteruskan (ganti setiap 1 mgg).
Transfusi Darah, bila dibutuhkan dgn PRC 10 cc / kg / hari, setelah hari ke 3 – 4,
(setiap 100 cc darah berikan 1 cc Calsium Glukonas)
KETENTUAN UMUM PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK SISTEMIK PADA LUKA BAKAR
Pasti diperlukan antibiotika KAPAN ?
Tidak ada satu antibiotika (tunggal / kombinasi) yg dpt
membunuh semua jenis bacteri.
Lebih dahulu mengetahui jenis dan pathogenesis kuman
yg ada ( first the “bug”, then the “drugs” )
Harus culture / sensitivitas serta test serum.
Dasar : laporan regular host bacterial test terakhir.
Makin banyak AB, makin besar kemungkinan tumbuh
jamur / yeast / virus / bacteri resistensi tinggi.
Jangan terlalu lama / cepat menggunakan AB.
ANTIBIOTIKA PROFILAKTIS ?
Mengundang bacteri “gram negativ yang resisten”.
Mengundang “sepsis pseudomonas”
Mengundang bakteri “early gram positiv cellulitis”.
Mengundang koloni yeast, candida dalam saluran
pencernakan makanan.
CARA PEMBERIAN :
Makanan Rumah Sakit
Oral Supplement
Tube Feeding (NGT)
Periferal intravenous Supplement
Total Parenteral Nutrision (central line)
PENANGANAN
L.B.
PENANGANAN di TKP
Pastikan jalan nafasnya baik & bersih.
Singkirkan ketempat aman, kmd Infus & berik O2 (bila ada).
Lepaskan semua yg mencekat (baju / ikat pinggang / dasi /
cincin / jam tangan / giwang dan lain lain).
Bersihkan, Dinginkan dgn air mengalir (syarat <½ jam, LLB <20%)
Tutup dgn kain bersih / selimut / blanket / aluminium foil.
Segera evakuasi pasien ke pusat kesehatan terdekat.
PENANGANAN
DI RUMAH SAKIT
Tetap memperhatikan jalan nafas.
Tetap memberikan Oxygen dan Analgetika (morphine).
Pemeriksaan Fisik & Laboratorium
Berikan terapi cairan (infus) / Catheter / NGT.
Debridement (General Anesthesi).
Berikan Anti Tetanus / Anti Biotika.
Tutup dengan kassa steril (close methode).
Selimuti dengan kain kering / bersih / steril.
Pikirkan pemberian Nutrisi dini
Follow up ketat utk pemasangan ETT/ Tracheostomi /
Tindakan Escharotomi / Fasciotomi
L.B. RINGAN / SEDANG
Dinginkan dibawah air yg mengalir 15 menit.
Oleskan dengan salep pelembab (SSD 4mm).
Tutup dengan kassa steril,
Bungkus dengan verband.
Pertahankan ( 7 –10 hari).
CATATAN:
- Jangan pakai es / air es untuk mendinginkan.
- Jangan merusak / membuka lepuh.
- Upayakan hygiene kulit & kelembaban kulitnya
Tutup dgn kassa steril,
Bungkus dgn verband
Oleskan dgn salep SSD (4 mm)
sbg pelembab
PENANGANAN LUKA BAKAR
DERAJAT IIA
TRADISIONAL DRESSING, dapat terjadi :
DEHYDRASI SUPERFICIAL
NECROSE SUPERFICIAL
SCAR DAN CONTRACTURE
CONVENTIONAL DRESSING (STANDARD
OF CHOICE)
KOMPLIKASI LANJUT
- HYPERTROPIC/KONTRACTUR SCAR.
- KELOID & MALIGNANCY.
- MALNUTRISI.
- SEPSIS YANG BERKELANJUTAN.
KELOID
KONTRAKTUR
KRITERIA RUJUKAN
LB der II > 10 % ( < 10 thn / > 50 thn ).
LB der II > 30 % ( 10 – 50 thn )
LB yg menyertai : wajah, leher, mata, telinga, tangan, kaki, sendi,
genitalia.
LB der III > 5 %, semua umur.
LB Listrik / Petir dgn kerusakan jar. dibawah kulit disertai penyulit.
LB Kimia / Radiasi / Inhalasi dengan penyulit.
LB dengan penyakit Penyerta.
LB dengan Trauma Penyerta.
Kelebihan/kekurangan cairan
Estimasi luas/dalam luka bakar yang salah.
Estimasi berat badan yang salah.
Systim monitoring yang salah.