You are on page 1of 37

MALARIA

LAPORAN KASUS
RSUD TAMAN HUSADA BONTANG
LAPORAN KASUS
DATA PASIEN : Assesment :
Nama : Tn. AS, Laki-laki, Tgl Lahir: 08-09-1965. Observasi febris hari ke 6 ec DHF grade 1 dd/
Bekerja di Papua Malaria
DM2
Bronkhitis

Anamnesis : Menghubungi dr. Novi Sp. PD , advice:


demam 1 minggu, menggigil, batuk 6 hari.  IVFD Asering 1500cc/24jam
pasien baru pulang dari papua 2 hari lalu,  Paracetamol tab 3x1
 Ranitidine tab 2x1
riwaya merokok, nyeri ulu hati
 Novorapid 4-4-4 unit subcutan
 Jika pasien kondisi demam cek pemeriksaan Malaria
RPD : DM + ulang
RPK : -  Besok cek GDP2JPP
Alergi : -  Cek DL/12 jam
 Rencana Co SpP

Konsul dr Dian Sp. P dengan Bronkitis dd/ pneumonia, advice:


• Azitromocin 1x 500 mg
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang • Ambroxol 3x1 tab
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

TD : 130/70 mmHg Nadi : 120 x/i


Suhu: 39.0 C RR : 36 x/I Pemeriksaan Hasil
BB: 65 kg Hemoglobin 13.3
GCS: E4 V5 M6 SpO2: 100%
Hematokrit 36.3
Leukosit 8.32
Trombosit 85
Eritrosit 4.65
Anemis -, ikterik -
GDS 241
Cor/pulmo normal Ureum 25.3
Creatinin 1,1
Hepar/lien normal
Peristaltik normal SGOT 20,5
SGPT 24
Malaria Negatif

Petikie - EKG : Sinus rhytm heart rate 110x/menit


Anamnesis : demam Anamnesis : demam Anamnesis : sakit kepala,
menggigil, batuk menetap nyeri ulu hati, batuk, demam Anamnesis : sakit
tidak ada kepala, nyeri ulu hati ,
Pemeriksaan fisik : TD Pemeriksaan fisik : TD batuk
Pemeriksaan fisik : temp 36,
110/80, temp 36 110/70, temp 37,5 VAS 4, GDP 131, GD2JPP 196
Pemeriksaan fisik : VAS 2
Nyeri tekan epigastrium

10/02/2018 11/02/2018 13/02/2018 14/02/2018

Plan : Plan :
Terapi : dilanjutkan Cek Malaria + : Terapi dilanjutkan D-ARTEPP selesai
Malaria Vivax Co dr Atika SpS Glimiperide 1 mg 1x1
Plan : Cek DL/12 jam Jumlah Paraat Glimepiride 1 mg 1x1 Omeprazol Caps 1x1
Cek Malaria ulang jika 4105/uL Inj omperazol 1x1 amp Primakuin 1x1 (H-2)
febris Stop Insulin Codein 2x1
Terapi : SpP : Ambroxol stop. Azytromycin 1x500 mg
• D ARTEPP 1x4 tablet Codein 2x1 tablet
(3 hari)
Evaluasi Suhu
• Primakuin 1x1 tablet Evaluasi Trombosit
Terapi dr Atika SpS :
(14 hari)
Evaluasi Jumlah Parasit Betahistine 6mg 2x2 tab
mecobalamin 3x 500mg Evaluasi Glukosa
Malaria
HAPUSAN DARAH TEBAL
HAPUSAN DARAH TIPIS
EVALUASI KLINIS - TEMPERATUR
Suhu

39.5
39
38.5
38
37.5
37
36.5
36
35.5
35
34.5
Suhu
10/02/2018 11/02/2018 12/02/2018 13/02/2018 14/02/2018
EVALUASI TROMBOSIT

160000 152000

140000

120000
108000
100000 90000
84000
80000 70000
64000
60000

40000

20000

0
2/10/2018 2/11/2018 2/12/2018 2/13/2018 2/14/2018 2/15/2018

Trombosit
EVALUASI JUMLAH PARASIT MALARIA
Jumlah parasit malaria
4500
4000 4105

3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0 93
11/02/2018 12/02/2018 13/02/2018 14/02/2018
Jumlah parasit malaria
EVALUAS KADAR GLUKOSA DARAH
250 231

194
200
173

150 131

100

50

0
2/10/2018 2/11/2018 2/12/2018 2/13/2018

GDP GD2JPP
Definisi
• Infeksi Malaria disebabkan oleh adanya parasit Plasmodium
sp.
• Di dalam darah atau jaringan yang dibuktikan dengan pemeriksaan
mikroskopik yang positif
• Adanya antigen malaria dengan tes cepat,
• Ditemukannya DNA/RNA parasit pada pemeriksaan PCR.
Epidemiologi
Etiologi
• Penyebab malaria adalah parasit Plasmodium sp. yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
• Terdapat 5 macam spesies yaitu:
• P. falciparum
• P. vivax
• P. ovale
• P. malariae
• P. knowlesi
Klasifikasi
• Malaria asimptomatik
• Malaria tanpa komplikasi
• Malaria berat
• Malaria bentuk khusus
Malaria asimptomatik
• Penderita dengan ditemukannya parasit malaria.
• Pemeriksaan darah dan klinis tidak ada gejala/ keluhan
• Sering dijumpai pada:
• Penduduk di daerah hiper/holo endemik
• Imunitas tubuh tinggi
• Penderita tetap diberi terapi malaria
Malaria tanpa komplikasi
• Ditemukannya parasit malaria bentuk aseksual
• Disertai gejala klinis malaria
• Gejala dapat klasis maupun tidak klasik
• Tidak ada tanda tanda komplikasi
Malaria Berat
• Umumnya disebebkan P.falciparum
• Sering terjadi mendadak tanpa gejala sebelumnya, sering
terjadi pada pendatang maupun ibu hamil
• Menurut WHO, ditemukannya Plasmodium falciparum
stadium aseksual dengan minimal satu dari menifestasi klinis
atau hasil laboratorium
Klinis Malaria Berat

• Perubahan kesadaran (GCS<11)


• Kelemahan otot(tidak bisa duduk/berjalan)
• Kejang berulang > 2 episode dalam 24 jam
• Distres pernafasan
• Gagal sirkulasi/ Shock
• Jaundice( bilirubin>3mg/dL , kepadatan parasit>100.000)
• Hemoglobinuria
• Perdarahan spontan abnormal
• Edema paru , SpO2<92%
Labortorium Malaria Berat
• Hipoglikemia
• Asidosis metabolik
• Anemia berat(<5gr% untuk endemis tinggi, <7gr% untuk endemis
ringan-sedang, Hb<7gt% atau Ht<15%)
• Hiperparasitemia ( 100.000 parasit/uL)
• Hiperlaktemia ( asam laktat>5mmol/L)
• Hemoglobinuria
• Gangguan fungsi ginjal( Cr serum >3mg%)
Malaria kondisi Khusus
• Malaria pada kehamilan
• Malaria dengan HIV/AIDS
• Malaria pada Traveller
• Malaria karena Transfusi Darah
Faktor Resiko
• Riwayat menderita malaria sebelumnya
• Tinggal di daerah yang endemis malaria
• Pernah berkunjung 1-4 minggu di daerah endemik malaria
• Riwayat mendapat transfusi darah
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemefiksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
Anamnesis
• Keluhan: demam, menggigil, berkeringat
dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare nyeri otot
atau pegal-pegal
• Riwayat sakit malaria dan riwayat minum obat malaria
• Riwayat berkunjung ke daerah endemis malaria
• Riwayat tinggal di daerah endemis malaria
Pemeriksaan Fisik
• Suhu tubuh aksiler >= 37.5 C
• Konjungtiva atau telapak tangan pucat
• Sklera ikterik
• Pembesaran Limpa (Splenomegali)
• Pembesaran Hati (Hepatomegali)
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan dengan Mikroskop
• Sediaan darah Tebal (utk melihat ada tidaknya parasit)
• Sediaan darah Tipis (spesies dan stadium plasmodium)
• Kepadatan parasit
• Pemeriksaan dengan uji diagnostik cepat ( Rapid Diagnostic
Test)
Manifestasi Klinis Infeksi Plasmodium
Masa Inkubasi
Tipe
(hari)
Plasmodium Panas Relaps Rekrudensi Manifestasi klinis
Rata-rata (min-
(jam)
max)

Gejala gastrointestinall; hemolisis;anemia;


24
ikterus hemoglobulinuria; syok; algid malaria;
Falciparum 12(9-14) 36 Tidak Ya
gejala serebral; edema paru; hipoglikemi;
48
gangguan kehamilan; kelainan retina

13(12-17) 12 
Vivax 48 Ya Tidak Anemia kronik; spenomegali rupture limpa
bulan
Ovale 17(16-18) 48 Ya Tidak Sama dengan vivax
Rekrudensi sampai 50 tahun; splenomegali
Malariae 28 (19-40) 72 Tidak Ya menetap; rupture limpa jarang ruptur;
sindroma nefrotik
Demam , nyeri perut, trombositopenia, gangguan
Knowlesi 9-12 24 Tidak ?? ginjal, ikterik, hiperparasitemia
Tatalaksana
• Pengobatan yang dianjurkan saat ini adalah dengan
pemberian ACT ( Artemisinin-based Combination Therapy),
dipilih terhadap kasus malaria yang resisten terhadap
klorokuin.
Malaria falciparum

Jumlah tablet per hari menurut berat badan

Hari Jenis Obat < 4kg 4-6 kg >6-10 kg 11-17 kg 18-30 Kg 31-40 Kg 41-59 Kg >=60 kg

0-1 2-5 <6-11 1-4 5-9 10-14 >=15 >= 15


bulan bulan bulan tahun tahun tahun tahun tahun

1-3 DHP 1/3 1/2 1/2 1 1½ 2 3 4

1 Primakuin - - 1/4 1/4 1/2 3/4 1 1


Malaria vivaks, malaria ovale dan malaria
infeksi campur

Jumlah tablet per hari menurut berat badan

Hari Jenis Obat < 4kg 4-6 kg >6-10 kg 11-17 kg 18-30 Kg 31-40 Kg 41-59 Kg >=60 kg

0-1 2-5 <6-11 1-4 5-9 10-14 >=15 >= 15


bulan bulan bulan tahun tahun tahun tahun tahun

1-3 DHP 1/3 1/2 1/2 1 1½ 2 3 4

1-14 Primakuin - - 1/4 1/4 1/2 3/4 1 1


Malaria vivaks relaps
• Pengobatan dosis ACT yang sama seperti sebelumnya, namun
dosis primakuin di tingkatkan menjadi 0,5 mg/KgBB/Hari

MALARIA MALARIAE
• Cukup dengan pemberian ACT 1 kali perhari selama 3 hari, dan
tidak diberikan primakuin
Prognosis
• Kecendrungan terjadi mortalitas bila mengalami malaria berat
• Faktor yang berperan pada angka mortalitas antara lain:
• Cepat tidaknya penderita tiba di RS
• Kecepatan diagnosa
• Penanganan yang tepat
• Banyak tidaknya jumlah komplikasi yang diikuti

You might also like