You are on page 1of 17

THERMOHALINE

CIRCULATION
STABILITY IN A
COUPLED LAND-
OCEAN-
ATMOSPHERE BOX
MODEL
CONTENT

 Introduction
 Model Description
 Equilibrium Analysis
 Conclusions and Future Works
INTRODUCTION
 In the introduction section mostly talk about the study of The Thermohaline Circulation and Modelling Approach. The
oceans and atmosphere form a global-scale system that determines climate patterns over large regions. The
amount of heat stored and released by each depends on its density and volume. From the observation
thermohaline circulation show that ocean circulation is in fact initialized by deep cold water formation in the North
Atlantic. And the question that come up in this paperwork is how stable is the current global THC pattern and what
are the feedbacks that lead to one scenario or another?
 Modeling Approaches on this paperwork was both general circulation models (GCMs) and simple box models
(SBMs) have been used to study the THC. GCMs formulate the equations of motion through finite difference
methods while SBMs use a limited number of parameterized equations. These models benefit from representative
geography and include seasonal variations in insolation and humidity-dependent cloud cover. The equations are not
solved analytically or numerically for steady-states and the feedback analysis only considers the case with complete
zonal mixing. Last question drives this paperworks was is whether allowing finite zonal heat transport efficiency
changes the equilibrium solutions or the feedback stucture or strength. If the change is significant, then the size of
the continents and the atmospheric temperatures above them may have a strong influence on global temperatures
and the existing THC regime. If the change is not so significant, the ocean would still have the strongest influence
on global climate and the assumption of atmospheric uniformity would not be too unrealistic.
MODEL DESCRIPTION four boxes represent the
atmosphere above high-latitude
• E :net evaporation from low-latitudes and low-latitude
and net precipitation into high ocean and land
• Latitudes
• q : the flow strength between boxes
• HO, H02 : heat gain over
• the ocean
• HL1, HL2 : heat gain over land.
• Hd : the meridional energy transport Heat gain
• split Ehd over the ocean
• (1 - E)Hd over land.
• Fw is the meridional moisture
transport
• split Efw over the ocean low-latitude high-latitude
• (1-E)Fw over land. basins basin
• E used this way defines the ocean
area relative to the total surface area. Vertical view of the box model in the northern hemisphere facing west. The ocean and the
atmosphere over it are in the foreground; the atmosphere over land is in the background.
Heat fluxes are represented by light arrows and moisture fluxes by dark arrows. Northward
atmospheric transports are split E over the ocean and (1-E) over land.
BASIC EQUATION
𝑇 = 𝑇2 − 𝑇1
𝑆 = 𝑆2 − 𝑆1
Diperoleh konservasi panas dan kelembapan adalah
𝑇1ሶ = 𝐻1 − 𝑞 𝑇
𝑇2ሶ = 𝐻2 − 𝑞 𝑇
𝑆1ሶ = 𝐻𝑠 + 𝑞 𝑆
𝑆2ሶ = 𝐻𝑠 − 𝑞 𝑆
ෲ1 dan 𝐻
Untuk kenaikan panas permukaan 𝐻1 dan 𝐻2 menjadi fluks 𝐻 ෲ2 , kalikan masing-masing kapasitas
air dari kolan per satuan air.
𝑐𝜌𝑜 𝐷 = 2𝑥1010 𝑗𝑚2 𝐾 −2
Aliran 𝑞 merupakan fungsi linear dari gradient densitas
𝑞 = 𝑘 𝜌1 − 𝜌2 = 𝑘(𝛼𝑇 − 𝛽𝑆)
𝛼 dan 𝛽 = koefisien ekspansi termal
𝑘 = dinamika antara densitas dan medan aliran
Permukaan salinitas fluks Hs adalah fungsi linear dari fluks air tawar permukaan:
𝐸
𝐻𝑠 = 𝑆𝑜
𝐷
BASIC EQUATION
Permukaan salinitas fluks Hs adalah fungsi linear dari fluks air tawar permukaan:
𝐸
𝐻𝑠 = 𝑆𝑜
𝐷
Istilah radiasi untuk bagian atas atmosfer adalah fungsi linear dari suhu permukaan di bawah ini:
𝐻01 = 𝐴1 − 𝐵𝑇1
𝐻02 = 𝐴2 − 𝐵𝑇2
𝐻𝐿1 = 𝐴1 − 𝐵𝑇𝐿1
𝐻𝐿2 = 𝐴2 − 𝐵𝑇𝐿2
𝐴1 dan 𝐴2 adalah radiasi gelembang pendek lintang tinggi (negative) dan lintang rendah (positif) untuk suhu 0oC permukaan.
𝐵𝑇1 ,𝐵𝑇2 dan 𝐵𝐿1 ,𝐵𝐿2 adalah komponen radiasi gelombang panjang
Pperpindahan pana dan kelembapan meridional 𝐻𝑑 dan 𝐹𝑤 tersebar merata di garis lintang tinggi sehingga 𝜀 terjadi di atas lautan dan (1 − 𝜀) terjadi di atas daratan
𝐻𝑑 = 𝑋෪𝑛 𝑇 𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛 ≥ 0
𝐹𝑤 = 𝑌෪
𝑚 𝑇
𝑚
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚 ≥ 0

dengan gradien suhu rata-rata zonal didefinisikan sebagai


𝑇 = 𝜀𝑇 + (1 − 𝜀)𝑇𝐿
𝑛 , 𝑚 dan 𝑋𝑛 , 𝑌𝑚 mendefsikikan model-model alternatf yang menghuungkan pengankutan ke gradient suhu.
𝐻𝑜𝐿1 − 𝐻𝐿01 = 𝜇(𝑇1 − 𝑇𝐿1 )
𝐻𝑜𝐿2 − 𝐻𝐿02 = 𝜇(𝑇2 − 𝑇𝐿2 )
𝜇 adalah efisiensi pencampuran panas.
SURFACE MERIDIONAL FLUXES
HEAT OVER THE OCEAN AND LAND
SURFACE MERIDIONAL FLUXES
MOISTURE OVER THE OCEAN AND LAND
SURFACE MERIDIONAL FLUXES
EQUILIBRIUM SOLUTIONS

Equation vidualized in graphical form

the critical salinity defined as this solution :


ANALISIS KESETIMBANGAN
Beberapa ekuilibrium ada karena overtun laut bisa menjadi positif, negative atau nol. Untunk memahami bagaimana
parameter dapat menyebabkan perbedaan steady and hubungan lainnya, kita dapat mengubah persamaan 𝑇𝑇 dan 𝑇ഥ𝑆 .
Area laut efektif untuk rasio konvergen 𝜀𝐿 untuk ratio area laut 𝜀 dan pembahasan koefisien newton adalah:
1 2𝑋 + 𝐵
𝜆𝐿 =
𝜀𝐿 𝑐𝜌𝑜 𝐷
Persamaan untuk 𝑇𝑇 tidak dapat berubah. Satu satunya penghubung antara efisiensi pencampuran zona dan gradient
temperature ekuilibrium adalah melalui koefisien pemulihan. Dengan kesamaan antara 𝜀𝐿 dan 𝜀 maka salinitas kritis
adalah
1 𝑌
𝑆𝑐𝑟𝑖𝑡 = 𝑆
𝑘𝛼𝐷 𝜀𝑊 𝑜
Transport panas di meridional menurun, λL menjadi lebih lemah sementara TE meningkat, hanya sekarang penyebabnya
peningkatan efisiensi transport adalah penurunan wilayah laut. Dengan menurunya TE , 𝑇𝑇 bergeser kebawah. 𝛾
meningkat, Scrit meningkat dan 𝑇ഥ𝑠 bergeser menuju diagonal 𝛼𝑇 = 𝛽𝑆. Ini meningkatkan atmosfer dalam transportasi
kelembapan dengan memecah limpahan sungai di katulistiwa. Peningkatan efsien 𝛾 akan mengarah pada kondisi steady
state yang didominasi salinitas.

Sekarang mari lihat transportasi panas zonal 𝜇 (Gambar diatas). Efek orde pertama adalah bahwa suhu darat dan lautan
tidak lagi harus sama satu sama lain. Kita berfikir tentang efek meridional temperature gradient atas daratan dan lautan
dengan mengamati TL – T. selisihnya harus maksimal ketika 𝜇 = 0 sehingga:

2𝑋 + 𝐵
(𝑇𝐿 − 𝑇)𝑚𝑎𝑥 = (𝑇 − 𝑇)
𝐵 + 2𝑋(1 − 𝜀) 𝐸
Dengan 𝜇 terbatas selama aliran laut tidak nol, gradient suhu diatas daratan akan lebih besar daripada di samudra.
Area samudra efektif terbesar terjadi ketika:
𝐵 + 2𝑋(1 − 𝜀)
𝜀𝐿 𝑚𝑎𝑥 =
𝐵
Divergensi antara 𝜀𝐿 dan 𝜀 meningkat ketika lautan menjadi lebih kecil

Beralih ke salinitas, peningkatan 𝜀𝐿 mengurangin Scrit. 𝑇ഥ𝑆 di horizontal TE bermanifestasi dalam pergeseran ke atas dari aliran poleward ke katulistiwa.
Kesetimbangan gradient salinitas tidak lagi harus melewati titik asal. Hasilnya bahwa keadaan stabil yang mengalir di katulistiwa adalah kontras suhu meridional
rata rata, tetapi tidak ada perbedaan temperature samudra murni. Gradient salinitas terbesar dalam situasi ini terjadi ketika 𝜇 = 0. untuk q > 0 :

𝑆𝑜 𝑌 (1 − 𝜀) 𝑇𝐸 (2𝑋 + 𝐵)
𝑆𝑇=0 =
𝛽𝜀𝑊 𝜀𝐿 𝐵

Dan divergen antara S dan 0 meningkat saat 𝜀 menurun.


Model Atmosfer
Untuk setiap keadaan kesetimbangan aliran, kekuatan relatif sangat menentukan apakah system tetap stabil
membuat transisi ke keadaan lain. Untuk menentukan feddback model kamj milinearkan aliran laut dan persamaan
transportasi tmosfir di sekitar keadaan setimbang.
𝑇 = 𝑇ത + 𝑇 , 𝑆 = 𝑆ҧ + 𝑆 𝑑𝑎𝑛 𝑞 = 𝑞ത + 𝑞′
Untuk q > 0:
𝑇ሶ = 𝑇ሶ 𝑇ത + 𝑇 − 𝑇 𝑇 ≅ 𝐻𝑇′ 𝑇 ′ ሶ − 2𝑞𝑇ሶ − 2𝑞ത 𝑇
𝑆ሶ = 𝑆ሶ 𝑇ത + 𝑇 − 𝑆 𝑇 ≅ 𝐻𝑆′ 𝑇 ′ ሶ − 2𝑞𝑆
ሶ − 2𝑞ത 𝑆
Dengan:
𝑞′ = 𝑘(𝛼𝑇 − 𝛽𝑆 ′′ )
𝑞ത = 𝑘(𝛼𝑇ത − 𝛽𝑆)ҧ
Dan:
1 2𝑛𝑋 + 𝐵
𝐻𝑇′ 𝑇′
= 𝑇
𝜀𝐿 𝑐𝜌𝑜 𝐷
′ ′
𝜀 2𝑚𝑌𝑆𝑜
𝐻𝑆 𝑇 = 𝑇
𝜀𝐿 𝜀𝑊 𝐷
Keseimbangan (negative) memberikan perilaku karena adanya gangguan, keseimbangan positif memperkuat perilaku.
Empat masukan pertama yang diidentifikasikan adalah samudra . aliran rata rata mengurangi variasi T or S untuk
menyeimbangkan. Beberapa transport sebagai berikut:
Untuk setiap keadaan kesetimbangan aliran, kekuatan relatif sangat menentukan apakah system tetap stabil membuat transisi ke
keadaan lain. Untuk menentukan feddback model kamj milinearkan aliran laut dan persamaan transportasi tmosfir di sekitar
keadaan setimbang.
𝑇 = 𝑇ത + 𝑇 , 𝑆 = 𝑆ҧ + 𝑆 𝑑𝑎𝑛 𝑞 = 𝑞ത + 𝑞 ′
Untuk q > 0:
𝑇ሶ = 𝑇ሶ 𝑇ത + 𝑇 − 𝑇 𝑇 ≅ 𝐻𝑇′ 𝑇 ′ ሶ − 2𝑞𝑇ሶ − 2𝑞𝑇

𝑆ሶ = 𝑆ሶ 𝑇ത + 𝑇 − 𝑆 𝑇 ≅ 𝐻𝑆′ 𝑇 ′ ሶ − 2𝑞𝑆
ሶ − 2𝑞𝑆

Dengan:
𝑞 ′ = 𝑘(𝛼𝑇 − 𝛽𝑆 ′′ )
𝑞ത = 𝑘(𝛼 𝑇ത − 𝛽 𝑆)ҧ
Dan:
1 2𝑛𝑋 + 𝐵
𝐻𝑇′ 𝑇 ′ = 𝑇
𝜀𝐿 𝑐𝜌𝑜 𝐷
𝜀 2𝑚𝑌𝑆𝑜
𝐻𝑆′ 𝑇 ′ = 𝑇
𝜀𝐿 𝜀𝑊 𝐷
Keseimbangan (negative) memberikan perilaku karena adanya gangguan, keseimbangan positif memperkuat perilaku. Empat
masukan pertama yang diidentifikasikan adalah samudra . aliran rata rata mengurangi variasi T or S untuk menyeimbangkan.
Beberapa transport sebagai berikut:
Gambar pertama bagian kiri merupakan transport panas laut
sedangkan pada bagian kanan adalah transport salinitas laut.

Dengan mengabaikan semua efek atmosfer, transportasi salinitas


laut mengarah ke lebih dari satu kondisi tunak. Dua siklus berikut
merupakan transportasi atmosfer dengan aliran laut. Transportasi
atmosfir panas menguari variasi T tetapi juga mengurangin
transportasi panas laut

Dominan laut atau transport panas atmosfir tergantung pada λL.


transportasi kelembapan atmosfer meningkatkan variasi dalam T
atau S.

Pada kasus isi, transport kelembapan atmosfir tidak mempengaruhi


hubungan langsung antara T’ dan S’ dan siklus saling memperkuat.
Mengambil secara bersamaan 4 putaran terakhir memberikan
representasi yang baik dari dinamika model.
KESIMPULAN
 Model box sederhana telah melalui perkembangan untuk mengkaji interaksi antara atmosfer di atas daratan
dan lautan.
 Laut terdiri dari dua box, dengan panas serta salinitas yang tertransport secara meridional melalui gradient
densitas.
 Atmsofer terdiri dari empat box, dua di atas daratan dan dua di atas lautan, dengan kapasitas panas dan
kelembapan yang sangat kecil.
 Banyak kencenderungan yang dipengaruhi oleh temperatur dan salinitas sehingga dapat dibentuk persamaan
prognostic (peramalan), dengan keduanya bergantung pada efisiensi transport laut dan atmosfer.
 Temperatur di laut sama dengan temperatur permukaan laut dan temperatur di darat sama dengan temperatur
di atas laut pada lintang yang sama.
 Sirkulasi di laut dapat memoderasi (mempengaruhi) temperatur global dan menyebabkan kesetimbangan
gradient temperatur secara meridional yang lebih kecil dari yang sebenarnya akan terjadi tanpa aliran di laut.
 Transpor panas secara zonal di atmosfer akan menghasilkan kesetimbangan gradient temperatur di atas
daratan dan lebih besar dari gradient lautan, dan akan lebih besar dari yang sebenarnya akan terjadi tanpa
aliran di laut.
 Temperatur rata-rata di atmosfer secara meridional memperngaruhi fluks panas dan kelembapan.

 Efisiensi transport secara zonal akan meningkatkan kekuatan dan sensitivitas hubungan timbal balik model.

 Untuk eksplorasi mdoel selanjutnya seharusnyda dapat difokuskan pada sensitivitas model dengan transport
kelembapan atmosfer yang berorde kubik.

You might also like