Professional Documents
Culture Documents
PERAWATAN DAN
KEANDALAN
Mathematical
Industrial
Engineering
Engineering
Specify
Social Sciences
Predict
Evaluate
Optimal
Result
Design
Integrated
Systems
Improvement Installation
PERAWATAN DAN
KEANDALAN
Teknik Industri -
Universitas Pamulang
15
Evolusi Perawatan
16
Evolusi Perawatan
• Generasi pertama
• Sebelum perang dunia II, industri didominasi operasi manual dan belum
banyak mekanisasi
• Peralatan masih sederhana, reliable dan over-designed (kapabilitas melampaui
kebutuhan).
• Peralatan mudah diperbaiki tanpa membutuhkan prosedur perawatan
sistematis, cukup dengan pembersihan dan pelumasan
• Downtime akibat kegagalan peralatan masih belum menjadi masalah yang
krusial
• Corrective maintenance biasanya diterapkan.
17
Evolusi Perawatan
• Generasi kedua
• Saat Perang Dunia II, permintaan produk melonjak naik, namun pekerja
industri turun drastis. Mulai berkembang produksi massal yang didukung
mekanisasi.
• Mekanisasi mendominasi operasional industri. Peralatan semakin bervariasi
dan kompleks.
• Downtime akibat kegagalan peralatan mempengaruhi kapasitas industri.
Kerugian industri akibat kegagalan harus dicegah
• Preventive maintenance mulai diterapkan, misalnya dengan overhaul setiap
interval periodik
18
Evolusi Perawatan
• Generasi ketiga
• Mekanisasi dan otomasi menjadi penggerak utama industri. Ketergantungan
industri terhadap capability, reliability dan availability dari peralatan
meningkat
• Alat bantu sensor dan analyzer digunakan dalam industri untuk mendeteksi
dan memonitor
• Prinsip just-in-time mulai dipertimbangkan dalam merencanakan jadwal
perawatan dan persediaan suku cadang (spare part).
• Selain kualitas produk, resiko keselamatan kerja dan dampak lingkungan
akibat kegagalan peralatan mulai menjadi perhatian industri
• Predictive maintenance mulai diterapkan dengan didukung alat bantu
monitor, inspeksi dan pengujian kondisi peralatan
19
Strategi Perawatan
• Corrective Maintenance
Perawatan yang dilakukan setelah sistem, aset atau teknologi telah mengalami
kegagalan.
Perawatan yang dilakukan setelah teknologi mengalami kegagalan dan
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja teknologi tersebut
hingga mencapai kondisi efektif kembali
20
Strategi Perawatan
• Preventive Maintenance
Perawatan yang dilakukan sebelum sistem, aset atau teknologi mengalami
kegagalan.
Perawatan yang dilakukan sesuai perencanaan berdasarkan jadwal periode
rutin atau siklus periode yang mewakili pemakaian atau usia part untuk
mencegah atau menghindari terjadinya kegagalan pada teknologi.
21
Strategi Perawatan
• Predictive Maintenance
Perawatan yang dilakukan sebelum sistem, aset atau teknologi mengalami
kegagalan, namun sudah menunjukkan penurunan kinerja.
Perawatan yang dilakukan sesuai perencanaan berdasarkan kecenderungan
kelainan atau perubahan yang dimonitor terhadap kondisi fungsional atau fisik
yang mengalami penurunan sebelum terjadinya kegagalan
22
Strategi Perawatan
• Corrective Maintenance
• Run to failure (breakdown) Maintenance
• Deterioration Maintenance
• Preventive Maintenance
• Scheduled Maintenance
• Time-based Maintenance
• Usage-based Maintenance
• Predictive Maintenance
• Reliability-centered Maintenance
• Condition-based Maintenance
23
Start
T T T Scheduled
Monitoring
Biaya perawatan :
-Biaya reparasi Mampu
Y Y Scheduled
-Lead time spare part memeriksa kapabilitas
Function Test
-Teknisi dari eksternal dengan pengujian
-Kerugian produksi Predictive
T Maintenance
Preventive
T
Maintenance
Y Corrective
Maintenance
24
Preventive Maintenance Predictive Maintenance Corrective Maintenance
Installed / Potential
Repaired Failure
Functional
Repaired
25
Strategi Perawatan Lain
Perawatan pencegahan lainnya
• Unplanned Maintenance
Perawatan yang tidak direncanakan, yang dilaksanakan saat ada peluang efisiensi, misalnya
karena teknisi ahli luar negeri sedang berada di sekitar, atau karena pabrik/bengkel
menyelenggarakan servis gratis.
• Productive Maintenance
Perawatan yang dilaksanakan di saat peralatan tidak digunakan dan untuk menjaga
efektivitasnya.
• Proactive Maintenance
Perawatan yang dilaksanakan menjelang peralatan akan dipergunakan.
26
Macam Tindakan Perawatan
• Pemeliharaan (routine service)
• Cleaning
• Coating, painting, polishing, surface treatment
• Lubrication, oil change,
• Monitoring, checking, testing
• Perbaikan ringan atau reparasi (fixing / minimum repair / recovery)
• Tune up
• Calibration, adjustment, set-resetting, alignment, balancing
• Bolt fastening, welding
• Plug, reconnect
• Grinding, sharpening
• Remake, fixing, repair
27
Macam Tindakan Perawatan
• Perbaikan besar (overhaul / maximum repair)
• Penggantian (replacement)
• Pembaruan (renewal)
• Inovasi, modifikasi, renovasi, rekonfigurasi, rekayasa ulang
(reengineering)
28
PENYEBAB KEGAGALAN
PERAWATAN DAN
KEANDALAN
Salah (Error) adalah status dari bagian sistem yang tidak sesuai dengan
batas spesifikasinya yang nantinya akan menyebabkan terjadinya
kegagalan.
ERROR FAILURE
PERAWATAN DAN
KEANDALAN
51
Populasi
• Populasi atau semesta (universe) adalah set lengkap observasi yang
menjadi perhatian peneliti.
• Populasi adalah grup keseluruhan unsur yang menjadi fokus studi.
• Populasi adalah total keanggotaan dari semua elemen sistem yang
relevan dengan lingkup batasan permasalahan.
52
Populasi
• Populasi (population) adalah himpunan semua objek, percobaan,
pengamatan, data, keluaran, atau nilai yang memiliki kesamaan
kondisi umum (common state) dalam rentang (range) tertentu (finite
atau infinite) dengan parameter identik sesuai dengan batasan
permasalahan yang menjadi fokus studi peneliti.
53
Sampel
• Sampel (sample) adalah sejumlah observasi yang diambil dari
populasi
• Sampel adalah beberapa unsur yang menjadi bagian dari populasi
• Sampel adalah sebagian anggota dari populasi
54
Populasi dan Sampel
55
Statistik dan Parameter
• Parameter adalah nilai yang menjelaskan karakteristik populasi
56
Ruang dan Titik Sampel
• Ruang sampel (sample space) adalah satu set lengkap semua
keluaran yang mungkin terjadi dalam populasi.
57
Keluaran dan Kejadian
• Keluaran (outcome) adalah fakta hasil pengumpulan data dalam
observasi ataupun eksperimen
58
Proses Stokastik
• Proses stokastik (stochastic process) adalah proses dengan keluaran
sekumpulan variabel acak X={X(t), tT}, yang terdistribusi acak pada
saat t dalam rentang continuum T.
59
Variabel Acak
• Variabel acak (random variable) adalah suatu nilai bersifat acak
dalam numerik (format angka diskrit atau kontinyu) atau nonnumerik
yang menandai keluaran dalam ruang sampel tertentu (finite atau
infinite).
• Variabel acak dinotasikan dengan huruf kapital miring (misal : X).
Sedangkan nilai variabel acak dinotasikan dengan huruf kecil miring
(misal : x).
60
Tipe Data
• Data Diskrit, data hasil pencacahan atau penghitungan, sehingga
biasanya dalam angka bilangan bulat.
61
Probabilitas
• Probabilitas kejadian E dalam ruang sampel S, (P(E), ES), adalah
peluang kejadian E menjadi keluaran percobaan dasar (trial) dalam
sebuah eksperimen yang mempunyai ruang sampel S di mana
kejadian E termasuk sebagai bagian dari ruang sampel tersebut.
P( E) P( x E) , E S
62
Probabilitas
• Probabilitas kejadian E dalam ruang sampel S, (P(E), ES), adalah
peluang empiris kejadian E yang ekuivalen dengan proporsi
banyaknya elemen kejadian E, N(E). dibandingkan dengan segenap
elemen ruang sampel S, N(S).
N ( E; E S )
P E
N (S )
N ( x; x E dan E S )
N (S )
63
Probabilitas
• Probabilitas kejadian E dalam ruang sampel S, (P(E), ES), adalah
total peluang semua titik sampel dalam ruang sampel S yang menjadi
elemen kejadian E.
N (E)
P( E ) P( x )
i 1
i , xi E , i 1,2,, N ( E )
64
Probabilitas
• Probabilitas kejadian E dalam ruang sampel S, (P(E), ES), adalah
frekuensi relatif kejadian E.
P( E ) f r ( E )
f ( x)
xE ,E S
f ( x)
xS
65
Hukum Total Probabilitas
• Jika A1, A2, ..., Ak menunjukkan bagian dari ruang sampel S yang
bersifat mutually exclusive, dan tidak ada titik sampel yang tidak
menjadi elemennya (A1A2...Ak = S), maka total probabilitas
gabungan keseluruhan adalah satu
S
k A1 A2
P( A ) 1 , dengan 0 P( A ) 1
i 1
i i
A3
k A4 A5
di mana Ai S , dan Ai mutually exclusive
i 1
66
Kejadian Eksklusif
• Dua kejadian bersifat saling eksklusif (mutually exclusive), jika
kemunculan kejadian E1 akan meniadakan probabilitas kejadian E2
• P(A|B) = 0
• P(B|A) = 0
67
Kejadian Eksklusif
• Probabilitas gabungan (probability of a union) beberapa kejadian E1,
E2,... dan Em dalam ruang sampel S, (P(E1E2...Em); ES dan
E mutually exclusive) di mana semua kejadian saling mutually
exclusive adalah sebesar jumlah probabilitas segenap kejadian
tersebut
m
P( Ei ) P( E1 ) P( E2 ) P( Em )
i 1
m
P( Ei )
i 1
68
Kejadian Bebas
• Dua kejadian bersifat saling bebas (independent), jika kemunculan
kejadian E1 tak mempengaruhi probabilitas kejadian E2
• P(A|B) = P(A)
• P(B|A) = P(B)
69
Kejadian Bebas
• Sejumlah kejadian, E1, E2, ... , Ek bersifat saling bebas tidak terikat
(independent), jika probabilitas irisannya ekuivalen dengan perkalian
probabilitasnya
P( A1 A2 Ak ) P( A1 ).P( A2 )..P( Ak )
k k
P Ai P( Ai )
i 1 i 1
70
Distribusi
• Distribusi adalah sebaran variabel acak X dalam ruang sampel S
dengan rentang R yang mempunyai karakteristik unik (parameter atau
statistik) dalam interval tertentu (finite atau infinite) dengan fungsi
probabilitas yang spesifik.
71
Distribusi
• Distribusi empiris (empirical distribution) adalah distribusi sebaran
data aktual dari observasi atau eksperimen dengan pengelompokan
dalam distribusi frekuensi.
• Distribusi teoritis (theoretical distribution) adalah distribusi sebaran
variabel acak dalam rentang tertentu yang mengikuti fungsi
probabilitasnya.
72
Fungsi Probabilitas
• Fungsi probabilitas menunjukkan tingkat frekuensi relatif dari
variabel acak X bernilai diskrit atau luasan frekuensi relatif dari
interval variabel acak X bernilai kontinyu.
73
Fungsi Probabilitas
• Probability Mass Function, p(x)
• Probability Density Function, f(x)
• Cumulative Distribution Function, F(x)
• Expectation, E(xn)
• Variance, V(x)
• Moment, mr(x)
• Moment Generating Function , Mr(x)
74
Probability Mass Function
• Fungsi massa probabilitas (probability mass function) adalah fungsi
yang memberikan penaksiran probabilitas dari variabel acak diskrit
pada nilai tertentu.
75
Probability Density Function
• Fungsi kepadatan probabilitas (probability density function) adalah
fungsi yang memberikan penaksiran probabilitas dari variabel acak
kontinyu dalam interval tertentu.
76
Cumulative Distribution Function
• Fungsi distribusi kumulatif (cumulative distribution function) adalah
fungsi yang memberikan penaksiran probabilitas kumulatif dari
variabel acak diskrit atau kontinyu hingga nilai tertentu.
• Jika X adalah sebuah variabel acak, penaksiran nilai probabilitas P(X<b)= F(x)
untuk setiap interval X dalam rentang R di mana nilai F(x) memenuhi :
• F(x) = bp(x) untuk variabel acak diskrit xR
• F(x) = -bf(x) dx untuk variabel acak kontinyu xR
77
Expectation
• Nilai ekspektasi (expectation) adalah sebuah nilai harapan dari
sebuah fungsi terhadap fungsi probabilitas variabel acaknya.
E ( x) x
• Jika X adalah sebuah variabel acak, dan g(x) adalah fungsi dari X, maka nilai
ekspektasi dari g(x) didefinisikan sebagai berikut :
• E((g(x)) = g(x).p(x) untuk variabel acak diskrit xR
• E((g(x)) = g(x).f(x) dx untuk variabel acak kontinyu xR
78
Variance
• Variansi (variance) adalah nilai ekspektasi fungsi kuadrat deviasi
variabel acak X dengan rata-ratanya terhadap fungsi distribusi
probabilitasnya.
2 s 2 V ( x)
E ( x x )2
E ( x 2 ) E ( x )
2
V ( x) ( x x ) 2 . p ( x) untuk vari abel acak diskrit x R
0
V ( x) ( x x ) 2 . f ( x)dx untuk vari abel acak kontinyu x R
79
Moment
• Momen origin (moment about the origin atau raw moment) adalah
nilai ekspektasi fungsi deviasi variabel acak X dengan titik origin (nol,
0) dalam orde ke-r terhadap fungsi distribusi probabilitasnya.
'r m'r E x r
'r m'r x r . p( x) untuk vari abel acak diskrit x R
0
'r m'r x r . f ( x)dx untuk vari abel acak kontinyu x R
80
Moment
• Momen pusat (central moment) adalah nilai ekspektasi fungsi deviasi
variabel acak X dengan nilai rata-rata dalam orde ke-r terhadap fungsi
distribusi probabilitasnya.
r mr E ( x x ) r
r mr ( x x ) r . p( x) untuk vari abel acak diskrit x R
0
r mr ( x x ) r . f ( x)dx untuk vari abel acak kontinyu x R
81
Moment Generating Function
• Fungsi pembangkitan momen (moment generating function) adalah
nilai ekspektasi fungsi eksponensial variabel t dan variabel acak X
dengan nilai rata-rata terhadap fungsi distribusi probabilitasnya.
M (t ) E et . x
M (t ) et . x . p( x) untuk vari abel acak diskrit x R
0
M (t ) et . x . f ( x)dx untuk vari abel acak kontinyu x R
82
Moment Generating Function
• Hubungan antara Fungsi pembangkitan momen (moment generating
function) dengan momen origin (moment about the origin)
ditunjukkan dengan fungsi derivatif.
d r M (t )
r
'r
dt t 0
83
Distribusi Diskrit
• Hubungan antara p(x) dengan F(x)
F ( x) P( X x) p ( x)
0 X x
p(x) F(x)
84
Distribusi Kontinyu
• Hubungan antara f(x) dengan F(x)
F ( x) P( X x) f ( x)dx
X x
f(x) F(x)
85
86
• Chi-Square Test
• Kolmogorov Smirnov Test
• Geary Test
• Lilliefors Test
• Shapiro-Wilk Test
• Moment Generating Function
• Maximum Likelihood Estimation
• Least Square Error
Slide 05 :
Fungsi Kegagalan &
Keandalan
PERAWATAN DAN
KEANDALAN
X
F ( X ) Px X f x dx
0
Px 0 Pt T
Time To
Time To Failure Repair
Functional
Failure
0 T t
YUDI MAULANA, ST., MT 92
Parameter Fungsi Kegagalan
• MTTF :waktu rata-rata masa pakai sebelum rusak (mean time to
failure)
• MTBF :waktu rata-rata antara terjadinya kegagalan (mean time
between failures)
• MTTR :waktu rata-rata perawatan (mean time to repair)
• MTBR :waktu rata-rata dari selesai perawatan ke selesai perawatan
berikutnya (mean time between repaired)
• MDT :waktu rata-rata sistem tidak dapat dipergunakan (mean
downtime)
• MUT :waktu rata-rata sistem dapat dipergunakan (mean uptime)
Time To Repair
YUDI MAULANA, ST., MT 95
Data Kerusakan & Perawatan
Time To Failure
YUDI MAULANA, ST., MT 96
Data Kerusakan & Perawatan
Sistem/ Komponen/ Kegagalan Perbaikan Waktu Waktu usai
Mesin Part kegagalan perbaikan
Kendaraan 1 Ban 1 Bocor Tambal 11/05 07:15 11/05 07:35
Kendaraan 1 Rantai Kendor Pengencangan 13/05 09:17 13/05 09:23
Kendaraan 1 Ban 1 Bocor Ganti Ban 09/07 06:42 09/07 07:25
Kendaraan 1 Ban 2 Pecah Ganti Ban 27/08 14:21 27/08 15:01
Kendaraan 1 Ban 1 Bocor Tambal 03/09 08:11 03/09 08:35
Kendaraan 1 Rantai Kendor Pengencangan 29/10 11:44 29/10 11:57
Kendaraan 1 Ban 2 Bocor Tambal 08/11 19:06 08/11 19:31
Kendaraan 1 Ban 2 Pecah Ganti Ban 14/12 09:54 14/12 10:31
Kendaraan 1 Ban 1 Bocor Ganti Ban 22/12 07:41 22/12 08:20
MTTF Et t f t dt t
• Di mana 0
t f t dt
Et | t TP
MTTF 0
P{t TP } TP
f t dt
0
RT Pt T 1 F T f t dt
T
0 T t
0 T t
YUDI MAULANA, ST., MT 114
Reliability
Sedangkan ekspektasi nilai rata-rata fungsi keandalan adalah sebesar :
1-F(t)
1 F t dt
R T 0
T
0 T t
Uptime
A=
Uptime + Downtime
128
Biaya & Level Perawatan
129
Biaya & Level Perawatan
• Total Biaya Perawatan :
• Total Cost = Maintenance Cost + Failure Cost
• Di mana
Maintenance Cost = Biaya atau kerugian yang terbebankan untuk
perawatan sebelum terjadinya kegagalan, misalnya untuk pencegahan
Failure Cost = Biaya atau kerugian yang ditanggung akibat terjadinya
kegagalan, misalnya untuk perbaikan
• Semakin tinggi level perawatan (semakin dini atau semakin besar upaya
mencegah kegagalan), maka maintenance cost akan meningkat dan failure
cost akan menurun
130
Komponen Biaya Perawatan
• Biaya administrasi dan SDM
• Biaya peralatan
• Biaya monitor dan pemeriksaan
• Biaya perbaikan
• Biaya kesempatan/kerugian produksi
• Biaya produk cacat
• Biaya keselamatan kerja
• Biaya persediaan
• Biaya menunggu/menganggur
131
Komponen Biaya Perawatan
• Biaya administrasi dan SDM
• Ongkos tenaga kerja dan manajemen
• Ongkos pelatihan
• Ongkos alat tulis/kantor (ATK) dan administrasi
• Biaya peralatan
• Ongkos investasi peralatan dan depresiasinya
• Ongkos modifikasi atau rekonfigurasi peralatan
• Ongkos operasional alat (material, energi, pelumasan, perawatan)
• Biaya monitor dan pemeriksaan
• Ongkos investasi dan instalasi alat bantu monitor
• Ongkos operasional alat (material, energi, pelumasan, perawatan)
• Ongkos pelaksanaan dan analisa hasilnya
132
Komponen Biaya Perawatan
• Biaya perbaikan
• Ongkos variabel terhadap waktu perbaikan
• Ongkos teknisi dan peralatan
• Ongkos spare part
• Biaya kesempatan/kerugian produksi
• Ongkos akibat berkurangnya waktu untuk produksi
• Ongkos akibat penurunan kecepatan produksi
• Biaya produk cacat
• Ongkos akibat produk cacat yang di-reject
• Ongkos proses ulang (rework) pada produk cacat
• Ongkos penguraian ulang (recycle/recovery) pada produk cacat
133
Komponen Biaya Perawatan
• Biaya keselamatan kerja
• Ongkos pengobatan
• Ongkos rehabilitasi
• Ongkos empati
• Biaya persediaan
• Ongkos pemesanan
• Ongkos penyimpanan dan pemeliharaan stok spare part
• Ongkos gudang dan operasionalnya termasuk ATK administrasinya
• Ongkos personalia logistik
• Biaya menunggu/menganggur
• Ongkos akibat keterlambatan spare part
• Ongkos akibat tiadanya teknisi
134
Frekuensi Perawatan
• Frekuensi Perawatan menunjukkan banyaknya atau seberapa sering
perawatan dilakukan selama rentang waktu tertentu.
135
Frekuensi Perawatan
• Estimasi Frekuensi Perawatan Korektif, NC, diestimasikan berdasarkan
hasil pembagian dari rentang waktu yang diamati, TH, dibagi dengan
rata-rata waktu antar perbaikan korektif yang ekuivalen dengan rata-
rata waktu antar kerusakan, MTBF (MTTF, jika MTTRC << MTTF)
TH TH
NC =
• Di mana MTBF MTTF
•NC : Estimasi frekuensi perawatan korektif
•TH : Horison atau rentang waktu yang diamati
•MTBF : Rata-rata waktu antar kerusakan
136
Frekuensi Perawatan
• Estimasi Frekuensi Perawatan Preventif, NP, diestimasikan
berdasarkan hasil pembagian dari rentang waktu yang diamati, TH,
dibagi dengan interval waktu perawatan, TP
TH TH
NP =
• Di mana TP + MTTRP TP
•NP : Estimasi frekuensi perawatan preventif
•TH : Horison atau rentang waktu yang diamati
•TP : Interval waktu perawatan preventif
137
Frekuensi Perawatan
• Estimasi frekuensi perawatan keseluruhan gabungan korektif dan
preventif, NM, diestimasikan berdasarkan jumlah hasil perkalian
antara estimasi frekuensi perawatan dengan probabilitasnya dari
masing-masing jenis perawatan
NM = (P(failure).NC) + (P(not failure).NP)
• Di mana
•NM : Estimasi frekuensi perawatan korektif dan preventif
•NC : Estimasi frekuensi perawatan korektif
•NP : Estimasi frekuensi perawatan preventif
138
Total Biaya Perawatan
• Total Biaya Perawatan mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk
manajemen perawatan.
• Meliputi biaya tetap, biaya variabel perawatan preventif dan biaya
variabel perawatan korektif
TC = FC + ((P(failure).NC .VCC) + (P(not failure).NP .VCP)
• Di mana
•TC : Total Biaya Perawatan
•FC : Biaya tetap perawatan
•VCC : Biaya variabel perawatan korektif
•VCP : Biaya variabel perawatan preventif
•NC : Estimasi frekuensi perawatan korektif
•NP : Estimasi frekuensi perawatan preventif
139
Biaya Tetap Perawatan
• Biaya tetap (fixed cost) perawatan, FC, adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk manajemen dan operasional perawatan yang
nilainya tidak tergantung frekuensi perawatan.
• Yang termasuk dalam biaya tetap antara lain gaji tetap tenaga kerja
dan manajemen perawatan, operasional alat monitor terinstall
kontinyu, biaya administrasi rutin (pelaporan), biaya depresiasi alat.
140
Biaya Variabel Preventif
• Biaya variabel perawatan preventif (preventive variable cost), VCP,
adalah biaya perawatan yang dikeluarkan dan/atau kerugian yang
ditanggung selama melakukan perawatan sebelum terjadinya
kegagalan
141
Biaya Variabel Korektif
• Biaya variabel perawatan korektif (corrective variable cost), VCC,
adalah biaya perawatan yang dikeluarkan dan/atau kerugian yang
ditanggung akibat terjadinya kegagalan dan selama melakukan
perbaikannya
142
Total Biaya Perawatan
Costs
Total Maintenance Costs, TC
144