You are on page 1of 19

TUGAS 3

Architecture and People


Haajar Al-Mulhimah Al-Mauhubah | 08111840000035
“Architectur and People”
THEORY

• the relationship between architecture and the human body is as much about being “still” as it is about
“movement” — whether that be physically, emotionally or spiritually. –Sou Fujimoto

• “Planning is not just physical, it’s also about supporting people to fulfil their dreams and meet their needs.”
– Professor Jan Gehl

• It serves society and improves quality of life. – Richard Rogers

• Architecture should fulfil multiple criteria. One of its purposes is to itself. – Prof. Mohsen Mostafavi

We believe that architecture needs to respond to the needs of people — and not the other way around. And while we
must understand the needs of people, not everyone is able to express their own needs. – Professor Jan Gehl

Designing for the Blind


Designing for the blind and visually impaired is an example of the concept of accessible
design. Architects who embrace universal design understand that the needs of the blind
and the sighted are not mutually exclusive. For example, orienting a structure to provide
optimal light and ventilation has been advocated by architects from ancient Roman
times all the way to more recent designers, such as Frank Lloyd Wright.

The Role of Blind Architects


Communication and presentation are important skills for any architect. Visually
impaired architects must be even more creative in getting across their ideas and are
extremely useful to any organization or individual desiring to focus on inclusivity.
With no prejudice with regard to the way things look visually—sometimes referred to
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwomantalk as aesthetics—the blind architect will choose the most functional detail or material
.com%2Ffriendship%2Farticles%2Fini-etika-saat-berinteraksi-dengan
-orang-buta
D43NQ&psig=AOvVaw0gHy798X3hDtNvH10j3BDw&ust=158791106 first. How it looks will come later.
3447000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCIjJ1Knmg-
kCFQAAAAAdAAAAABAD
THEORY

Clovis Heimsath (1988), dijelaskan bahwa perilaku adalah Perilaku manusia yang dipahami sebagai
suatu kesadaran akan struktur sosial dari orang-orang, suatu pembentuk arsitektur tapi juga arsitektur dapat
gerakan bersama secara dinamik dalam waktu. membentuk perilaku manusia. Seperti yang telah
Menurut  Notoatmodjo (2003), perilaku manusia adalah dikemukakan oleh Winston Churchill (1943) dalam
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati Laurens (2004) “We shape our buildings; then they
langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. shape us”.

https://www.google.com/url?
sa=i&url=https%3A%2F Cakupan dalam perilaku antara lain:
%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki
%2FPerilaku_manusia&psig=AOvVaw2mT_
j9k9WAqUDHulbhySHo&ust=15879115789
a.     Perilaku yang kasat mata seperti makan, memasak, duduk dan sebagainya
82000&source=images&cd=vfe&ved=0CAI
QjRxqFwoTCMinwOflg- b.     Perilaku yang tidak kasat mata seperti fantasi, motivasi dan sebagainya
kCFQAAAAAdAAAAABAE
c.      Perilaku yang menunjukan manusia dalam aksi/kegiatannya

Prinsip-Prinsip Dalam Tema Arsitektur Perilaku


Prinsip-prinsip tema arsitektur perilaku yang harus di perhatikan dalam penerapan tema arsitektur perilaku menurut Carol Simon Weisten dan Thomas G David,
antara lain:
1. Mampu berkomunikasi dengan manusia dan lingkungan
Rancangan yang harus dapat dipahami oleh pemakainya melalui penginderaan ataupun pengimajinasian pengguna bangunan. Bentuk yang disajikan
dapat dimengerti sepenuhnya oleh pengguna bangunan.
Dari bangunan yang diamati oleh manusia syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah:
a.   Pencerminan fungsi bangunan
b.   Menunjukan skala dan proporsi yang tepat serta dapat dinikmati
c.   Menunjukan bahan dan struktur yang akan digunakan dalam bangunan
2.  Mewadahi aktivitas penghuninya dengan nyaman dan menyenangkan
Nyaman secara fisik dan psikis.
Menyenangkan secara fisik dan fisiologis.
3.  Memperhatikan kondisi dan perilaku pemakai
WHAT IS ARCHITECTURE?

Arsitektur adalah untuk menunjang kehidupan manusia agar lebih nyaman dan efektif

Architecture is designing a smart space, both elegant and intuitive. – So & So Studio

WHAT ARCHITECTURE SHOULD DO?

Arsitektur harus mengetahui perilaku klien sehingga dapat memahami solusi arsitektur
untuk permasalahan klien, serta harus dapat mengkomunikasikannya.

Architects must work directly with clients to map their daily habits and unique paths.
This ensures an intuitive home organization and helps facilitate the transition of daily
activities between the two houses; old and new. Then communicate their design
decisions to clients for physical use. – So & So Studio
PRESEDEN

THE MAC HOUSE


• Architects: So & So Studio
• Location: Thiene, Provinsi Vicenza, Italia
• Area: 232.0 m²
• Year: 2016 – 2018
• Main structure: Reinforced concrete
• Client: Private
• Status: Completed works
• Type: Single-family residence/ Interior Design/ Lighting Design
• Photographs: Stefano Calgaro
Stefano Calgaro • Manufacturers: FRANKE, Falmec,
Florim, Kardamov, LARIO, VALVO

https://archello.com/project/default/view-map?slug=casa-mac
PRESEDEN

 STUFFING

Client : a blind woman in Thiene, Italy.


Architect : So & So Studio

Stefano Calgaro
PRESEDEN

Designing a smart space, both elegant and


intuitive was the intent in So & So Studio’s
recently completed home for a blind woman in
Thiene, Italy.

Adding to the challenge was the fact that


the client had lived in the same home for 50
years—and so, the new design needed to be
something that could seamlessly integrate
into her lifestyle and one that she could
navigate through with ease.

Design Methode and Procedures


Stefano Calgaro
Procedure
 Deductive
s
Whole :The design of spaces for people with visual
disabilities is an important issue when it comes to talking
about accessibility. Architects who adopt the principles of
universal design understand that the needs of a blind client
are the same as those of all people.

Detail : So from day one, the overarching theme of the


project grew out of a simple glyphic language. Realized
through thorough material selections of stone and
porcelain, So & So Studio aimed to find the perfect balance
of textures to guide the end user of the home between
program elements using an embedded map system.

Stefano Calgaro
Prioritie
“For a blind homeowner, the process of learning
a new environment is s vital to not only the
function of the space but to the daily life
within that home. So from day one, the
overarching theme of the project grew out of a
simple glyphic language. Realized through
thorough material selections of stone and
porcelain, we aimed to find the perfect balance
of textures to guide the end user of the home
between program elements using an embedded map
system.”
METHOD DESIGN
Pattern Based

Karena ini merupakan Renovasi dari sebuah bangunan,


sehingga proyek ini menggunakan metode Pattern, yaitu
dengan mengikuti bentuk yang ada, lalu mencari solusi
permasalahan yang disesuaikan dengan pola yang sudah ada,
tidak dengan membuat konsep baru atau force.
Yang mereka lakukan cenderung dengan bangunan yang telah
ada, memahami karakternya, mempelajari interiornya,
membuat rencana penyelesaian, uji coba, evaluasi, berulang-
ualng, dan bila dirasa sudah pas, maka renovasi tersebut
dilakukan
METHOD DESIGN

https://images.adsttc.com/media/images/5b44/b509/f197/cc4b/e400/0130/slideshow/So___So_Studio_CasaMAC_Diagram.jpg?1531229407

1. Mengarahkan ruang di sekitar tulang belakang koridor tunggal,


meminimalkan efek potensial labirin dan memastikan pergerakan
efisien di seluruh rumah. 
2. Di tiga titik utama dari jalur pusat, pintu masuk berada,
memberikan akses dari garasi, pintu depan, dan teras
belakang. Lorong tengah menghubungkan dua ruang utama,
kamar tidur dan dapur, melalui seluruh rumah, dengan simpul di
sepanjang jalan untuk ruang tamu, kamar mandi dan ruang tamu.
https://id.pinterest.com/pin/create/button/?
guid=YY0zCThFgom3&url=https%3A%2F%2Fwww.soandsostudio.com%2Fcasa-mac&media=https%3A%2F%2Fimages.squarespace-cdn.com%2Fcontent%2Fv1%2F56e5b2cfc2ea51482f
efd71c%2F1530453865028AY6OJL5KYPRJH28KMDI0%2Fke17ZwdGBToddI8pDm48kFIEeJI7opDHuJqtIrX6GHcUqsxRUqqbr1mOJYKfIPR7LoDQ9mXPOjoJoqy81S2I8N_N4V1vUb5AoIIIbLZh
VYy7Mythp_T-mtop vrsUOmeInPi9iDjx9w8K4ZfjXt2do4hUrr9YFaTf0lm9loG2CuqV8tmjpj_0EVQbaclPeG9CjLISwBs8eEdxAxTptZAUg%2FSo%2B%2526%2BSo%2BStudio_CasaMAC_Glyph.
png%3Fformat%3D1500w&description=Begitu%20%26%20Begitu%20Studio_CasaMAC_Glyph.png

“kami bekerja secara langsung dengan klien untuk memetakan kebiasaan sehari-hari dan
jalan khasnya. Ini memastikan organisasi rumah yang intuitif dan membantu memudahkan
transisi kegiatan sehari-hari antara kedua rumahnya; lama dan baru. Setiap penggunaan
atau aktivitas harian menjadi simpul di peta rumah So & So Studio.”

Mereka kemudian perlu memasukkan dalam desain suatu bahasa untuk


mengkomunikasikan keputusan desain mereka kepada klien untuk penggunaan fisik. Proses
ini dimulai pertama kali dalam cara mereka menjelaskan ide-ide mereka kepada klien. Para
desainer terus menggunakan dunia digital untuk bekerja dan mendesain, tetapi
memanfaatkan dunia fisik dalam bentuk model sebagai alat untuk mengkomunikasikan
setiap perubahan tata letak.
Stefano Calgaro

Dengan menghilangkan ambang pintu dan perubahan material yang tidak perlu,
So & So Studio menciptakan kontinuitas spasial di seluruh rumah untuk Stefano Calgaro

memperkuat kejelasan node program dalam peta dan memudahkan kurva


belajar klien, pindah ke rumah barunya. Hasil akhir yang dinyatakan dalam
setiap node untuk klien: alfabet glyphic dari aturan sederhana di lantai
rumah. Dalam menggunakan ubin batu bertekstur dalam pola lantai, simpul
program ditekankan dan sistem pencarian jalan telah diaktifkan.
THEORY
ARCHITECTURE HEBAVORISM

Stefano Calgaro

Di dalam rumah ini, kami bekerja secara langsung dengan klien


untuk memetakan kebiasaan sehari-hari dan jalan khasnya. Ini
memastikan organisasi rumah yang intuitif dan membantu
memudahkan transisi kegiatan sehari-hari antara kedua
rumahnya; lama dan baru. Setiap penggunaan atau aktivitas
harian menjadi simpul di peta rumah So & So Studio.
THEORY
ARCHITECTURE HEBAVORISM
Arsitektur merupakan disiplin yang sintetis dan senantiasa mencakup tiga hal dalam setiap
rancangannya (teknologi, fungsi dan estetika). Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan
yang makin kompleks maka perilaku manusia ( human behaviour ) semakin diperhitungkan dalam
proses perancangan yang sering disebut sebagai pengkajian lingkungan perilaku dalam arsitektur.

Deskripsi umum behaviorisme


⁻ Dalam teori behaviorisme analisis hanya dilakukan pada perilaku yang tampak saja, yang dapat
diukur, dilukiskan, dan diramalkan.
⁻ Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional;
behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor
lingkungan.
⁻ Dalam teori behaviorisme terdapat juga beberapa prinsip – prinsip yaitu : objek psikologi adalah
tingkah laku, semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada refleks, mementingkan pembentukan
kebiasaan.

Behaviorisme dalam konteks arsitektur


⁻ Masing-masing tingkatan kebutuhan, tidak lain : kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial,
penghargaan, perwujudan diri.
⁻ Untuk itu pengaplikasian teori behaviorisme sebagai strategi desain arsitektur diharapkan dapat
memberikan wadah pada kebutuhan manusia yang berbeda agar dapat disatukan dalam suatu
wadah.
THEORY
ARCHITECTURE HEBAVORISM
Manfaat penerapan behaviorisme
⁻ Setiap kali merancang, arsitek membuat asumsi – asumsi tentang kebutuhan manusia, perkiraan
aktivitas, dan atau bagaimana manusia berperilaku, bagaimana manusia bergerak dalam
lingkungannya.
⁻ Selanjutnya arsitek memutuskan bagaimana lingkungan itu dapat melayani manusia sebagai
pemakai sebaik mungkin. Yang harus dipertimbangkan tidak hanya kebutuhan pemakai secara
fungsional, rasional, ekonomis, dan dapat dipertanggungjawabkan, tetapi lingkungan juga harus
dapat mengakomodasi kebutuhan pengguna akan ekspresi emosionalnya termasuk bersosialisasi
terhadap sesamanya.
⁻ objek arsitektur diharapkan dapat menghasilkan rancangan yang dapat diterima oleh
penggunannya

kajian literatur bahaviorisme


⁻ Aliran behavioristik yang lebih bersifat elementaristik memandang manusia sebagai organisme
yang pasif, yang dikuasai oleh stimulus-stimulus yang ada di lingkungannya. Pada dasarnya,
manusia dapat dimanipulasi, tingkah lakunya dapat dikontrol dengan jalan mengontrol stimulus -
stimulus yang ada dalam lingkungannya.
⁻ Masalah belajar dalam pandangan behaviorisme, secara umum, memiliki beberapa teori, antara
lain: teori Connectionism, Classical Conditioning, Contiguous Conditioning, serta Descriptive
Behaviorisme atau yang lebih dikenal dengan nama Operant Conditioning.
CONCLUSION

Arsitektur sangat erat kaitannya dengan manusia, karena objek arsitektur sendiri
adalah manusia. Arsitektur yang melihat perilaku manusia (behaviorism) akan
cenderung memiliki penyelesaian desain yang sesuai dengan kebutuhna manusia itu
sendiri. Oleh Karen itu, Arsitektur harus melihat sudut pandang perilaku manusia
agar desain yang tercipta sesuai dengan keadaan manusia sehingga tercipta
bangunan yang dapat menunjang kehidupan manusia tersebut. Contoh ada di
bangunuan Casa Mac karya dari arsitek So & So Studio, dimana dia merenovasi
sebuat rumah yang telah ditinggali lansia tuna netra sekitar 50 tahun lamanya
sehingga dibutuhkan desan yang mudah diadaptasi oleh lansia tersebut dan
tentunya orang buta memiliki perilaku sehari-harinya yang nantinya dapat menjadi
bahan untuk solusi permasalahan yang ada.
REFERENCE
https://marialorenalehman.com/post/examining-relationship-architecture-human-body

https://medium.com/thebeammagazine/architecture-needs-to-respond-to-the-needs-of-people-fa9ec6bbf19

https://thoughteconomics.com/the-role-of-architecture-in-humanitys-story/

https://www.archdaily.com/897946/teaching-a-blind-client-how-to-read-her-new-home-so-and-so-studio

https://archello.com/project/casa-mac

https://www.archilovers.com/projects/235526/casa-mac.html#info

https://www.architecturaldigest.in/content/vicenza-berlin-based-architects-unique-vision-blind-client/#s-cust0

https://www.soandsostudio.com/casa-mac

Laurens, Joyce Marcella. 2004, Arsitektur dan Perilaku Manusia. PT Grasindo, Jakarta


http://arsibook.blogspot.com/2016/11/arsitektur-perilaku.html

https://www.houzz.de/hznb/fotos/designing-a-smart-space-both-elegant-and-intuitive-phvw-vp~127706757

https://www.thoughtco.com/designing-for-the-blind-3972260

ARSITEKTUR BERWAWASAN PERILAKU (BEHAVIORISME) DISUSUN OLEH : ANTHONIUS N. TANDAL

You might also like