You are on page 1of 28

BEDAH DIGESTIF

A N A A N I S E T I YA N I N G S I H , S . G Z
HUMAN DIGESTIVE SYSTEM

• The digestion and absorbtion of Nutrients, as well as the


storage and eliminating of fecal waste, take place within the
gastrointestinal system (GI tract).
• Digestion starts in te mouth as chew food.
• Food then passes trough the esophagus to be digested in the
stomach.
• Partially digested food moves onto the small intestine, where
pancreatic enzymes and bile are secreted to further break
down food and nutrients are absorbed.
HUMAN DIGESTIVE SYSTEM

• The food that remains at the end of the small intestine is in a


liquid form, full of pancreatic enzymes.
• The undigested food that passes into the large intestine, or
colon, solidifies as water and electrolytes are absorbed in the
colon, forming solid fecal matter, or stool.
• Stool is then passed to the rectum, where it is stored until it
excreted through the anus.
DIGESTI
STOMACH MECHANICAL DIGESTION

ENZIMATIC DIGESTION
DUODENUM

High permeability and absorbtion: water, CHO, fat,


JEJUNUM
protein, liposoluble vitamins, P, Mg, Ca.

ILEUM ABSORPTION: water, CHO, biliary salts, vitamin


B 12.

Protects small bowel from infection. Controlls


ILEO CAECAL
small bowel emptying.
ABSORPTION: water and Na , absorbtion K and
COLON bicarbonate secretion.
TOPIK BAHASAN

1. BEDAH MULUT
2. GASTREKTOMY
3. ILEOSTOMY
4. COLOSTOMY
1. BEDAH MULUT

• Masalah Gizi Pasien : tidak dapat mengunyah (NC.1.2) dan


tidak dapat menelan (NC 1.1)
• Pemberian modifikasi makanan.
• Makanan cair melalui tube feeding lebih optimal.
2. GASTRECTOMY
Parsial Gastrektomy
Operasi lambung memotong bagian atas dan kemudian
menyambung sisa bagian atas lambung dengan bagian bawah
lambung.

Total Gastrektomy
Seluruh lambung dioperasi dan digabungkan bagian gullet ke
usus halus.
Duodenum digunakan untuk menghubungkan bagian bawah ke
atas.
PARTIAL GASTREKTOMY
TOTAL GASTRECTOMY
GASTRECTOMY

1. Operasi meningkatkan kebutuhan kalori.


2. Malnutrisi menyebabkan peningkatan resiko kematian dan
infeksi pasca bedah karena daya tahan turun.
3. Total atau partial gastrektomy beresiko masalah gizi.
PROBLEM NUTRISI GASTRECTOMY

• Dumping sindrom.
• Malabsorbsi – makro nutrient dan mikronutrient.
• Anemia.
• Perubahan/ Modifikasi fungsi Lambung.
• Penurunan asupan makan karena Dumping sindrom.
• Hipoglikemia.
DUMPING SINDROME

Respon fisiologis kompleks terhadap pengosongan lambung


yang cepat ke jejunum. Terjadi 30 – 60 menit setelah makan.
Gejala:
1. Mual, muntah, diare.
2. Kram, kembung.
3. Lemah, pusing, berkeringat, pingsan.
4. Nadi cepat, nafas pendek.
DIET POST DUMPING SYNDROME

• Porsi kecil tapi sering, min 6 kali/ hari.


• Tinggi protein, rendah Karbohidrat sederhana.
• Berikan makanan dengan suhu yang sesuai, jangan terlalu
dingin atau terlalu panas.
• Makanan lunak, hindari tekstur kasar.
• Bebas laktosa, hindari susu.
• Hindari gula, alkohol, soda.
• Hindari cairan bersamaan dengan makanan.
• Mengatasi defisiensi mikronutrient.
MALABSORBSI & ANEMIA

• Malabsorbsi makro nutrient : Lemak dan protein.


• Pasien mengalami steatorrhea karena pencernaan yang kurang
sempurna serta insufisiensi pankreas.
• Malabsorbsi mikronutrient: Fe, Folat, dan vitamin B 12.
Mengakibatkan anemia.
HIPOGLIKEMIA

• Terjadi setelah makan 1-2 jam.


• Terjadi karena pencernaan dan penyerapan makanan yang
cepat (gula) yang tertimung di duodenum.
• Gejala: kelaparan, lemah, berkeringat, anxiety, nausea.
3. ILEOSTOMY

• Ileostomy adalah operasi pada abdomen dengan tujuan


membuat ileus bermuara langsung ke kulit.
• Muara ini disebut stoma, tempat feses keluar sehingga tidak
harus melewati colon menuju anus.
• Beberapa kasus terjadi karena colon sudah diambil sehingga
fungsi reabsorbsi air dan elektrolit akan terjadi di sebagian
small intestine.
• Feses yang melewati stoma akan dikemas dalam pouch.
Konsistensi cair atau lembek seperti bubur. Sifat kotoran
konstan dan mengandung garam serta enzyme pencernaan.
DIET POST ILEOSTOMY

• Setelah recovery dari operasi, perlahan lahan diberikan diet


seimbang.
• Hindari makanan yang dapat menyebabkan blockages, bau, dan
gas.
• Makanan tinggi serat dapat menyebabkan blokade di ileum
terlebih setelah operasi.
• Hindari serat tinggi 6 sampai 8 minggu setelah operasi.
• Serat diberikan pada suatu waktu porsi kecil kemudian dilihat
toleransinya. Jika mengalami keram, diare, nausea dan vomitus.
• Mengunyah makanan dapat membantu break down serat
menjadi bagian yang lebih kecil.
LANJUTAN

• Gas pada intestinal karena menelan udara, mengunyah permen


karet, bicara saat makan, merokok, menghisap sedotan.
• Makanan dan minuman yang menimbulkan gas : bir, minuman
karbonasi, dairy products, bawang, mentimun, jamur, beans,
keluarga kubis; brokoli, kol, kembang kol, brussele sprouts.
• Makanan yang menimbulkan bau: telur, keju, ikan, asparagus,
bawang merah, garlic, pete, kol, kacang-kacangan, makanan
berbumbu tajam.
• Cegah dehidrasi dengan minum 2 liter air.
LANJUTAN

• Jika terjadi diare, hindari serat dan makan makanan yang


mengentalkan stool seperti nasi putih, nanas, yoghurt, pasta
dan roti.
• Diare berkelanjutan akan menyebabkan dehidrasi, tingkatkan
cairan dan garam.
• Konsistensi tinja cair.
• Keseimbangan cairan dan elektrolit, diare, nutrisi polimerik,
rendah serat.
• Sumplementasi vitamin C dan folat, kebutuhan air dan garam
diatas kebutuhan normal sbg kompensasi kehilangan melalui
feses.
4. COLOSTOMY
DIET COLOSTOMY

• Asupan cairan dan serat bertahap.


• Cairan jernih → diet rendah sisa → untuk menurunkan
pengeluaran dan iritasi stoma.
• Rendah serat → cukup serat.
• Masalah yang sering dihadapai ileustomy dan colostomy
adalah bau tidak sedap akibat steatorea dan atau bakteri.
NCP ILEOSTOMY DAN COLOSTOMY

TAHAPAN ILEOSTOMY COLOSTOMY


Antropometri TB, BB, IMT, LILA, perubahan BB
Biokimia Albumin, Hb, gangguan elektrolit; Natrium, Kalium
Fisik-Klinis Konstipasi, Diare
Dietary Asupan makan, makanan menyebabkan bau, konstipasi,
Personal History Colitis , chron’s disease, Carcinoma, divertivular disease,
obstruction, Radiation radiation enteritis, bowel ischaemia,
enteritis, trauma, hirschprung’s disease, congenital
meconium ileus, abnormalities, obstruction, chron’s
carcinoma disease.

You might also like