You are on page 1of 72

Akuntansi Keuangan 2

Pertemuan 1

1
Agenda

1. Introduction

2. PSAK 50

3. PSAK 55 dan PSAK 71

4. PSAK 60

2
Silabus 1

1 Financial Instruments (part 1) a,c LL Ch 15, AK Ch 7


 Scope of PSAK 50, 55 and 60 PSAK 50 (2013),
 Definition of Financial Instrument PSAK 55 (2013),
o Financial Assets PSAK 60 (2013)
o Financial Liabilities
o Equities  
 Category of Financial Instrument  
o Financial Assets: FVTPL, HTM, L&R, AFS
o Financial Liabilities: FVTPL and FLAC  
o Equities
 Reclassification between categories  
 Measurement: Amortised Cost vs Fair Value
 Various issues related to Amortised Cost: off market and
loan restructuring

2 Financial Instruments (part 2) a,c LL Ch 15,


 Introduction to Financial Assets Impairment – which
financial asset should be impaired and brief concepts of AK Ch 7
impairment
 Introduction to derecognition  criterias PSAK 50 (2013),
 Disclosures back bones based on PSAK 60 PSAK 55 (2013),
Brief updates about ED PSAK 71 PSAK 60 (2013)
 
ED PSAK 71

3
Silabus 2
3 Financial Asset: Cash and Receivables a KW Ch 7
   Reporting Cash PSAK 2 (revisi
 Summary of Cash-Related Items 2009), PSAK 50
 Cash controls (2013), PSAK 55
 Accounts Receivable (2013), PSAK 60
 Secured Borrowing and Factoring (2013), KW Ch 7 –
 Notes Receivable Appendix 7B
 Impairment of Receivables AK Ch 8
 Presentation & Disclosure  
4 Financial Liabilities: Short-term a KW Ch 13; KW Ch
 Nature and type of current liabilities 14
 Classification issues of short-term debt expected to be PSAK 50 (2013), 55
refinanced
(2013), PSAK 60
 Presentation & Disclosure (2013)
 Financial Liabilities: Long Term Liabilities
 Bonds Payable  
 Long Term Notes Payable
 
 Extinguishment of non-current liabilities
 Presentation and Disclosure

4
Silabus 3
5 Financial Assets: Investment – Debt Securities a, c KW Ch 17
 Accounting for Financial Asset PSAK 50 (2013), 55
 Debt investment: Amortised Cost (2013), PSAK 60
 Debt investment: Fair Value (2013)
 Presentation and Disclosure  
6 Financial Assets: Investment – Equity Securities a,c KW Ch 17
 Equity Investment at Fair Value PSAK 15 (2013), PSAK
 Equity Method 50 (2013), PSAK 55
 Consolidation (2013),
 Impairment of Value PSAK 60 (2013)
 Transfer between Categories  
 Presentation and Disclosure ED PSAK 71
 Wrap up financial instruments topics -> brief updates about PSAK
71 classification and impairment
7 Stockholder Equity a KW Ch 15
 Corporate Form of Organization PSAK 50 (2013)
 Equity ISAK 11
 Preference Shares PSAK 61
 Treasury Shares UU PT No. 40/2007
 Dividend Policy  
 Government Grants
 Presentation and Disclosure

5
Silabus 4
8 Dilutive Securities a, c KW Ch 16
Small  Debt & Equity PSAK 50 (2013), 55 (2013),
Group  Convertible Debt PSAK 53
discussion  Convertible Preference Shares Case study: Hybrid /
 Share Warrant Compound instrument -
 Accounting for Share Compensation Liabilities or Equity
 Presentation and Disclosure instrument
9 Earning Per Share a KW ch 16
 Earning Per Share-Simple Capital Structure PSAK 56 (2010)
 Earning Per Share-Complex Capital Structure  
 Presentation and Disclosure
10 Accounting for Leases (part 1) a,c KW ch 21
 The Leasing Environment PSAK 30 (2011)
 Accounting by Lessee  
 Accounting by Lessor
 Special Accounting Problems
 Residual Values
 Bargain Purchase Options (lessee)
 Initial Direct Cost (Lessor)
 Sales-type Lease (lessor)
 App B: Sale and Lease-back
 Presentation and Disclosure

6
Silabus 5
11 Accounting for Leases (part 2) a ISAK 8
Small  Determining whether arrangement contains a lease ISAK 16
Group  Service concession arrangements PSAK 30 (2011)
discussion  Case Study:
mplementation of ISAK 8 at
PLN
12 Accounting for Income Tax a KW ch 19
 Fundamental of Accounting for Income Taxes PSAK 46 (2013)
 Accounting for Net Operating Losses  
 Review of the Asset Liability Method  
 Presentation and Disclosure PSAK 70 (2016)
Accounting for Tax Amnesty
13 Accounting Changes & Error Analysis a,c KW ch 22
 Changes in Accounting Policy PSAK 25 (2009)
 Changes in Accounting Estimates  
 Correction of Errors  
 Motivation of Change of Accounting Policy PSAK 8 (2009)
 Errors analysis
Subsequent Events
14 Special Topics in Financial Reporting b,d  
   Reporting for Entities without Public Accountability SAK ETAP (2009)
 Reporting for Micro, Small and Medium entities SAK EMKM

7
Perkembangan Pengaturan Instrumen Keuangan

PSAK LAMA sd Th 1998


 PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan
kewajiban lancar PSAK Revisi 2006
 PSAK 50 Sekuritas  PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian
dan Pengungkapan
 PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang  PSAK 55 Instrumen Keuangan
 PSAK 21 Akuntansi Ekuitas Pengakuan dan Pengukuran
 PSAK 31 Akuntansi Perbankan
 PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek PSAK Revisi 2010  IAS 1 Jan 2009
Tertentu  PSAK 50 Penyajian
  PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi
 PSAK 60 Pengungkapan
 PSAK 55 Akuntansi Instrumen Deivatif
dan Aktivitas Lindung Nilai
PSAK 50, 55, 60 Revisi 2014
 PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi
•  IAS eff1 Jan 2013
Hutang Piutang Bermasalah

8
Instrumen Keuangan 50,55,60

Instrumen Keuangan

IAS 32 IAS 39 IFRS 7

PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60


• Definisi dan klasifikasi • Definisi, klasifikasi dan  Pengungkapan
• Pemisahan liabilitas keuangan reklasifikasi instrumen keuangan
dan ekuitas • Pengakuan dan dan risiko
• Akuntansi untuk instrumen penghapusan
keuangan majemuk. • Pengukuran setelah
• Akuntansi untuk penarikan pengakuan awal
saham dan saham treasury • Akuntansi untuk derivarif
• Saling hapus atas aset dan untuk diperdagangkan dan
liablitas hedging.

9 9
Klasifikasi Instrumen Keuangan

Definisi Instrumen Keuangan


setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
Aset Keuangan
Kontrak diselesaikan
Instrumen ekuitas
Kas Hak kontraktual dengan instrumen
entitas lain
ekuitas entitas

Liabilitas keuangan

kontrak yang diselesaikan dengan


Kewajiban kontraktual
instrumen ekuitas entitas

Ekuitas

Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah ikurangi
dengan seluruh kewajibannya

10
Instrumen Keuangan
• setiap kontrak yang menambah nilai:
► aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
► kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
►Aset Keuangan ►Kewajiban Keuangan
 Kas  Kewajiban kontraktual:
 Instrumen ekuitas yang diterbitkan • untuk menyerahkan kas atau aset
entitas lain
keuangan lain kepada entitas lain;
 Hak kontraktual:
• untuk menerima kas atau aset atau
keuangan lainnya dari entitas lain; • untuk mempertukarkan aset
atau keuangan atau kewajiban keuangan
• untuk mempertukarkan aset dengan entitas lain dengan kondisi
keuangan dengan entitas lain yang berpotensi tidak
dengan kondisi berpotensi untung; menguntungkan entitas;
atau  kontrak yang akan atau mungkin
 Kontrak yang akan diselesaikan diselesaikan dengan menggunakan
dengan penerbitan instrumen ekuitas
instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas
• nonderivatif entitas dan merupakan suatu:
• derivatif • non derivatif; atau
• derivatif

11
PSAK 50

• PSAK 50 merupakan adopsi dari IAS 32 Financial Instrument:


Presentation
• PSAK revisi 2006 baru berlaku 2008  ditunda penerapan 2010
• PSAK revisi 2010 merevisi PSAK 50 (sebelumnya mengenai instrumen
keuangan: penyajian dan pengungkapan yang diterbitkan tahun 2006).
• PSAK 50 (revisi 2010) diadopsi dari IAS 32 versi Oktober 2009.
• PSAK 50 (2014)
– Penghapusan pengaturan pajak penghasilan terkait dividen
– Penambahan persyaratan saling hapus aset dan liabilitas keuangan
– Penyesuaian definisi nilai wajar sesuai PSAK 68

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material

12
PSAK 50 (2006)

• Merubah PSAK 50 Akuntansi investasi efek


tertentu  mengatur penyajian dan pengukuran
• PSAK 50 (revisi 2006) mengatur tentang
instrumen keuangan: penyajian dan
pengungkapan.
• Perubahan menyeluruh instrumen keuangan
karena sebelumnya hanya mengatur investasi
efek tertentu, tidak termasuk bentuk instrumen
keuangan yang lain.

13
PSAK 50 (2010)

• PSAK 50 (revisi 2010) hanya mengatur tentang penyajian


instrumen keuangan.
• Pengaturan tentang pengungkapan instrumen keuangan diatur
dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
– Ruang lingkup & Definisi (puttable instrument)
– Penyajian :
• Liabilitas dan ekuitas
• Instrumen keuangan majemuk
• Saham treasuri
• Bunga, dividen, keuntungan dan kerugian
• Saling hapus aset dan liabilitas keuangan
• Pengaturan baru : puttable instrumen; Kewajiban menyerahkan
bagian aset neto secara prorata saat likuidasi; Reklasifikasi dari liabilitas
keuangan ke instrumen ekuitas dan sebaliknya.

14
Isi PSAK 50 – Revisi 2014
• Tujuan, Ruang Lingkup dan Definisi
• Penyajian
– Liabilitas dan Ekuitas
– Instrumen Keuangan Majemuk
– Saham yang Diperoleh Kembali
– Saham, Deviden, Kerugian dan Keuangan
– Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (revisi
2013)
• Pedoman Penerapan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari PSAK 50
• Contoh Ilustrasi, melengkapi tetapi bukan merupakan bagian dari
PSAK 50

15
Definisi Nilai Wajar

• nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual


suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar
pada tanggal pengukuran.

• “...the price that would be received to sell an asset or transfer


a liability in an orderly transaction between market
participants at the measurement date.”
IFRS 13 para 9

16
PSAK 50

Tujuan PSAK 50 ini adalah untuk menetapkan:


• Prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas
atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas
keuangan.

Prinsip dalam Pernyataan ini melengkapi :


• Prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan
liabilitas keuangan dalam PSAK 55 Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran; dan
• Pengungkapan informasi mengenai prinsip tersebut dalam
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan

17
Penyajian Liabilitas dan Ekuitas– par 15

• Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan


awal mengklasifikasikan instrumen tersebut atau
komponennya sebagai liabilitas keuangan, aset
keuangan, atau instrumen ekuitas sesuai dengan
substansi perjanjian kontraktual dan definisi
liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen
ekuitas.

18
Instrumen Keuangan Majemuk

• Penerbit instrumen keuangan nonderivatif mengevaluasi


persyaratan instrumen keuangan untuk menentukan apakah
instrumen tersebut mengandung komponen liabilitas dan
ekuitas. Komponen tersebut diklasifikasikan secara terpisah
sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan,, atau instrumen
ekuitas sesuai dengan ketentuan di paragraf 11.
• Entitas mengakui secara terpisah komponen instrumen
keuangan yang:
– menimbulkan liabilitas keuangan bagi entitas; dan
– memberikan opsi bagi pemegang instrumen untuk mengkonversi
instrumen keuangan tersebut menjadi instrumen ekuitas dari entitas
yang bersangkutan.

19
Saham Treasuri
• Jika entitas. memperoleh kembali instrumen ekuitasnya, maka
instrumen tersebut (saham treasuri) dikurangkan dari ekuitas.
• Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan,
penerbitan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas tersebut
tidak diakui dalam laba rugi.
• Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh entitas
yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam kelompok usaha
yang dikonsolidasi. Imbalan yang dibayarkan atau diterima diakui
secara langsung di ekuitas.
• Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan secara terpisah, dalam Iaporan
posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan PSAK 1:
Penyajian Laporan Keuangan.
• Entitas mengungkapkan sesuai dengan PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi jika saham treasuri diperoleh oleh pihak-pihak berelasi.

20
Bunga, Deviden, Kerugian dan Keuntungan

• Bunga, dividen, keuntungan, dan kerugian yang terkait


dengan instrumen keuangan atau komponen yang
merupakan liabilitas keuangan diakui sebagai pendapatan
atau beban dalam laba rugi.
• Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas didebit
oleh entitas secara langsung ke ekuitas, setelah dikurangi
dampak pajak penghasilan terkait.
• Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, dicatat
sebagai pengurang ekuitas, setelah dikurangi dampak pajak
penghasilan terkait.

21
Pajak Dividen

• Pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang


instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46:
Pajak Penghasilan.
• Entitas umumnya menanggung berbagai biaya dalam penerbitan atau
perolehan kembali instrumen ekuitasnya.
• Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas dicatat sebagai
pengurang ekuitas (setelah dikurangi dampak pajak penghasilan),
sepanjang biaya tersebut merupakan biaya tambahan yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan transaksi ekuitas, namun diabaikan
jika tidak dapat diatribusikan secara langsung.
• Biaya transaksi ekuitas yang diabaikan tersebut diakui sebagai beban.

22
Saling Hapus

• Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya
disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas:
– saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan
sating hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
– berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
• Dalam akuntansi untuk transfer atas aset keuangan yang tidak memenuhi
kualifikasi penghentian pengakuan, entitas tidak boleh melakukan saling
hapus aset keuangan yang ditransfer dan liabilitas terkait (lihat PSAK 55
(revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 36).
• Entitas mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam PSAK 60:
Instrumen Keuangan: Pengungkapan paragraf 13B-13E untuk pengakuan
instrumen keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup paragraf PSAK 60
paragraf 13A.

23
Jenis Instrumen Keuangan PSAK 55
Instrumen Keuangan

Aset Liabilitas Instrumen Instrumen Instrumen


Keuangan Keuangan Ekuitas Derivatif Lindung Nilai

Aset Keuangan
yang diukur pada Liabilitas Instrumen Derivatif Atas Nilai Wajar
nilai wajar Keuangan yang Ekuitas Biasa Biasa
melalui laporan diukur pada nilai
laba rugi wajar melalui
Investas dimiliki laporan laba rugi Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
hingga jatuh Ekuitas Melekat
tempo Majemuk
Kewajiban Atas Investasi
Pinjaman Lainnya Neto pada
diberikan dan Operasi Luar
Instrumen
Piutang Negeri
Ekuitas
Aset keuangan Sinstesis
tersedia untuk
dijual
24
24
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

► Instrumen keuangan diukur pada pengakuan awal sebesar nilai


wajar ditambah dengan biaya transaksi kecuali untuk instrumen
yang diukur dengan menggunakan nilai wajar.
► Penghapusan (derecognition) aset keuangan didasarkan atas
kombinasi “risk and reward” dan pendekatan pengendalian. Evaluasi
atas risk and reward diakukan sebelum evaluasi atas transfer
pengendalian
► Pengakuan gain/loss atas penghapusan (extinguishment) liabilitas
keuangan ketika utang baru diterbitkan memiliki persyaratan (term)
yang berbeda dengan utang lama.
► Restrukturisasi utang yang menyebabkan modifikasi substansial term
dapat menghasilkan gain/loss pada saat penerbitan liabilitas baru.

25
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

• Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan
diterbitkan adalah harga penawaran(bid price) dan untuk aset
yang akan dibeli atau liabilitas yang dimiliki adalah harga
permintaan (asking price).
• Pengukuran instrumen keuangan sebesar nilai amortisasi,
premium dan diskon dimartisasi dengan menggunakan effective
interest rate.
• Aturan tainting atas held to maturity investment, pembatasan
selama 2 tahun tidak boleh melakukan transfer antar kategori
investasi.

26
PSAK 55 R – Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran

► Bukti obyektif atas penurunan nilai aset keuangan dan


penilaiannya dilakukan setiap tanggal laporan keuangan.
► Penilaian penurunan nilai dilakukan secara individu dan kolektif
► Pembalikan atas penurunan atas piutang, investasi HTM dan AFS
instrumen utang dapat dilakukan jika memenuhi kriteria.
► Reklasifikasi menjadi atau keluar dari FVPL dilarang yang
didesain untuk tujuan hedging

27
Pengukuran Awal

Aset dan Kewajiban Keuangan

Diukur pada nilai wajar Tidak diukur pada nilai


melalui laba rugi wajar melalui laba rugi

Nilai wajar Nilai wajar ditambah Biaya


Transaksi

(biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi)

28
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

a) Nilai wajar
b) Biaya diamortisasi
c) Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai
wajar tidak dapat ditentukan)

• PSAK 55 mengklasifikasikan:
– 4 kategori aset keuangan
– 2 kategori kewajiban keuangan
• Kategori tersebut menentukan metode yang digunakan
untuk pengukuran selanjutnya

29
Pengukuran Selanjutnya

  Biaya Keuntung Bunga Penuruna Pembalika


 Klasifikasi Neraca Transaksi an atau dan n Nilai n
Kerugian Dividen Penuruna
Nilai n Nilai
Wajar
Nilai wajar Dibebankan Laba atau rugi Laba atau By default By default
FVTPL rugi 

HTM  Biaya  Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi


  Diamortisasi           

Biaya Dikapitalisasi    
Pinjaman diamortisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Diberikan dan        
Piutang  

30
Pengukuran Selanjutnya

  Laporan Keuntungan Bunga Penurunan Pemulihan


 Klasifikasi Jenis / Biaya Posisi atau dan Nilai Penurunan
Transaksi Keuangan Kerugian Dividen Nilai
Nilai Wajar

Utang/ Nilai wajar Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi
Dikapitalisasi   komprehensif
  lain*
Ekuitas/ Nilai wajar  Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan
Dikapitalisasi komprehensif komprehensif
  lain*  lain 
AFS
Ekuitas: Harga - Laba Rugi Laba Rugi -
Tidak dapat perolehan    
diukur secara      
andal/  
Dikapitalisasi

* Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai


31
Ilustrasi Provisi

Enitas
Enitas AA memberikan
memberikan pinjaman
pinjaman Rp
Rp 600.000
600.000 bunga
bunga 8%,
8%, tahunan.
tahunan.
Bunga
Bungasebesar
sebesar8%
8%kali
kalitotal
totalpinjaman
pinjamandibayarkan
dibayarkansetiap
setiapakhir
akhirtahun
tahun
dan
dan pokok
pokok dilunasi
dilunasi pada
pada akhir
akhir tahun
tahun ketiga.
ketiga. Entitas
Entitas AA
membebankan
membebankan provisi
provisi 4%,
4%, yang
yang dipotong
dipotong dari
dari pinjaman
pinjaman yang
yang
diberikan
diberikan

Jumlah pinjaman yang diberikan / diterima sebesar 600.000


dikurang 4% = 576.000. Dihitung ulang bunga efektif. Tingkat
bunga yang menyamakan nilai kini kas yang akan diterma
dengan nilai pinjaman 576.000

32
Ilustrasi Provisi 1

Tidak ada provisi 600,000


    Pembayaran PV
8% 1 48,000 44,444
  2 48,000 41,152
  3 48,000 38,104 • Tingkat suku bunga efektif
  3 600,000 476,299 lebih besar karena nilai
      600,000 uang yang diberikan lebih
kecil.
• Perusahaan tetap akan
Dengan provisi 4% 576,000 memperoleh pembayaran
    Pembayaran PV bunga 8% dari pokok
• Tingkat suku bunga efektif
9.59708% 1 48,000 43,797
dihitung sebesar
  2 48,000 39,962 9,59708%.
  3 48,000 36,462
  3 600,000 455,779
      576,000

33
Ilustrasi Provisi… Lanjutan

Piutang
Piutang 576.000
576.000
Kas
Kas 576.000
576.000
(sebagai
(sebagai alternatif
alternatif pinjaman
pinjaman dapat
dapat dicatat
dicatat sebesar
sebesar 600.000
600.000 dan
dan
dikurangi
dikurangidiskon
diskonsebesar
sebesar4.000)
4.000)
  
Jurnal
Jurnal pembayaran
pembayaran bunga
bunga akhir
akhir tahun
tahun pertama
pertama dan
dan amortisasi
amortisasi
biaya
biayatransaksi
transaksi
Kas
Kas 48.000
48.000
Piutang
Piutang 7.279
7.279
Pendapatan
Pendapatanbunga
bunga 55.279
55.279

Pendapatan
Pendapatanbunga
bungadihitung
dihitungdari
daribunga
bungaefektif
efektif

34
Transfer / Reklasifikasi

Loans &
Receivable HTM
Diijinkan jika ada
perubahan intensi.

Situasi
yang langka
Diijinkan namun
harus memenuhi
TAINTING RULE

FVTPL AFS

35
Ketentuan Umum – Penurunan Nilai

• Aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami


penurunan nilai apabila:
– Nilai tercatat/biaya perolehan diamortisasi > Nilai yang
dapat diperoleh kembali
– Evaluasi atas apakah terdapat bukti objektif penurunan
nilai harus dilakukan pada setiap tanggal neraca
• Bila terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka harus
dilakukan estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali
dan mengakui kerugian penurunan nilai

36
Penurunan Nilai – Konsep Umum

Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam

Pelanggaran kontrak seperti terjadi penundaan


pembayaran bunga maupun pokok

Pihak pemberi pinjaman memberikan kelonggaran akibat


kesulitan keuangan yang dialami peminjam

Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan

Memburuknya kondisi ekonomi yang menyebabkan


kemampuan membayar turun

37
Impairment of Financial Assets Measured at Amortized Cost

Procedures for assessing impairment (IAS 39: 63-65)

Test for impairment for


Financial Assets

Individually Significant Not Individually Significant

Individually Individually Collectively

Fail Pass Fail Pass

Collectively tested with


similar credit risk

38
38
Impairment of AFS Financial Assets
Changes in fair value of AFS
taken to equity

Decline in fair value must be


determined

Objective evidence of
Decline in fair value
impairment

Cumulative loss in equity Previous


Acquisition Current fair impairment loss
transferred to income - -
cost value
statement

Debt instrument: Reversible

Equity instrument: Non reversible

39
Derivatif

Instrumen keuangan atau kontrak lain dengan


karakteristik:

Nilainya berubah akibat dari perubahan variabel


yang mendasari (spt suku bunga, harga, nilai tukar,
dll).
Tanpa investasi awal neto atau nilainya lebih kecil
dari nilai kontrak sejenis yang memberi pengaruh
yang sama terhadap perubahan faktor pasar.

Diselesaikan pd tanggal tertentu di masa mendatang.

40
Lindung Nilai Akuntansi

• Lindung nilai untuk tujuan akuntansi, mendesain satu atau lebih


instumen lindung nilai sehingga perubahan nilai wajarnya saling
meniadakan, baik seluruh atau sebagian dengan perubahan nilai wajar
dari item yang dilindungi.
• Lindung nilai akuntansi mengakui pengaruh laba/rugi dari perubahan nilai
wajar instrumen lindung nilai dengan itema yang dilindung nilai
 Perlakuan akuntansi khusus bagi transaksi hedging yang mencakup
instrumen hedging dan hedge item, yang bertujuan untuk memastikan
keuntungan atau kerugian atas instrumen hedging dan hedge item diakui
dalam laporan Laba Rugi periode yang sama.
 Jika tidak diterapkan, kemungkinan missmatch antara
keuntungan/kerugian instrumen hedge dengan keuntungan/kerugian
hedge item
 Tidak seluruh lindung nilai dapat memenuhi persyaratan untuk Hedge
Accounting menurut PSAK 55

41
Classification of Hedging Relationships

Causes Explanation
Hedge of “the exposure to changes in fair value of a recognized
Fair value asset or liability or an unrecognized firm commitment, or an
hedge identified portion of such asset, liability or firm commitment,
which is attributable to a particular risk and could affect profit
or loss” (IAS 39:86a)
Hedge of “the exposure to variability in cash flows that
Cash flow (i) is attributable to a particular risk associated with a
hedge recognized asset or liability (such as all or some future interest
payment on variable debt instrument )or a highly probable
future transaction, and
(ii) could affect profit or loss” (IAS 39:86b)

Hedge of a net Hedge of the foreign currency risk associated with a foreign
investment in a operation whose financial statements are required to be
foreign entity translated into the presentation currency of the parent
company
Tan & Lee Chapter 9 ©2009 42
42
Perlakuan Akuntansi

Lindung Nilai atas Nilai Wajar Lindung Nilai Arus Kas


1. Keuntungan atau kerugian Langsung diakui di laba atau Jika efektif, diakui di ekuitas
dari hedging instrument rugi OCI

Tidak efektif  laba rugi


2. Penyesuaian atas hedged Untuk perubahan nilai wajar N/A
item yang disebabkan hedged risk,
keuntungan atau kerugian
langsung diakui di laba atau
rugi
3. Ketidakefektifan lindung nilai By default Dihitung
dicatat di laba atau rugi
4. Keuntungan atau kerugian di N/A Pada saat yang sama dengan
ekuitas ditransfer ke laba hedged item diakui di laba atau
atau rugi rugi

43
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan

• Entitas harus untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan


pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen
keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan.
– Pengungkapan hirarki nilai wajar
 Tingkat 1 harga kuotasi pasar
 Tingkat 2 Input selain harga kuotasian (dapat diobservasi)
 Tingkat 3 Input yang bukan berdasar harga pasar
– Jenis dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan
– Pengungkapak kualitatif (ekposure timbulnya risiko, tujuan, kebijak dan
proses pengelolaan risiko)
– Pengungkapan kuantatif (risiko kredit, risiko likuiditas, analisa sensitivitas)

44
Pengungkapan dalam Laporan Posisi Keuangan

Kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalu laba rugi

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain

Reklasifikasi

Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan

Agunan

Akun penyisihan kerugian kredir

Insrumen majemuk dengan beberapa derivatif melekat

Gagal bayar dari pelanggan

45
Pengungkapan dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain

Pos penghasilan, Beban dan Penghasilan Komprehensif lain

• Keuntungan dan kerugian neto atas semua klasifikasi instrumen


keuangan
• Total penghasilan bunga dan total bunga yang dihitung dengan suku
bunga efektif
• Penghasilan dan beban imbalan yang timbul dari FVPL dan aktivitas wali
amanah
• Penghasilan bunga dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai
yang diakru
• Jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiap kelas aset keuangan

46
Pengungkapan Lain

Kebijakan akuntansi
• Kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan untuk
menyusun laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain yang relevan
untuk memahami laporan keuangan

Akuntansi Lindung Nilai


• Deskripsi setiap jenis lindung nilai
• Deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai dan nilai wajarnya
• Jenis risiko yang dilindung nilai

Nilai wajar
• Untuk setiap kelas aset keangan dan liabilitas keuangan entitas
mengungkapkan nilai wajar dari kelas aset dan liabilias keuangan
tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan
dengan jumlah tercatatnya.

47
Pengungkapan Nilai Wajar
• Pengukuran nilai wajar yang diakui dalam laporan posisi
keuangan mengungkapkan:
• Tingkatan Hirarki Nilai Wajar:
Tingkatan
Tingkat 1 harga kuotasian (belum disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset
atau liabilitas
Tingkat 1 yang identik;
Tingkat 2 input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang
dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung
(yaitu sebagai harga) atau secara tidak langsung (yaitu diperoleh
Tingkat 2
dari harga); dan

Tingkat 3 input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar
yang Tingkat 3
dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

48
Hirarki Fair Value – PSAK 68 49

Apakah ada harga kuotasian


Yes dalam pasar aktif untuk aset
No
atau liabilitas yang identik

Gunakan nilai wajar Apakah ada input selain


pengukuran dengan Level 1 harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Harus digunakan tanpa
penyesuaian No
Yes

Gunakan input selain Gunakan input yang


Harga kuotasian yang bukan berdasarkan
* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi pasar dapat diobservasi baik harga pasar yang
dan informasi publik lainnya secara langsung atau tidak dapat diobservasi.

Input yang tidak dapat diobservasi
diantaranya data entitas (anggaran, langsung, pengukuan ‡ Level 3
proyeksi), harus disesuaikan jika Level 2
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda
49
49
PSAK 71 Instrumen Keuangan
IFRS 9 Financial Instruments

50
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Menggantikan PSAK 55
• Efektif 1 Januari 2020

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.


• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas
untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari
pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai


aset keuangan

Memperbaiki model akuntansi hedging

51
51
PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Perubahan format mengikuti IFRS:


– Bab 1 Tujuan
– Bab 2 Ruang Lingkup
– Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
– Bab 4 Klasifikasi
– Bab 5 Pengukuran
– Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
– Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2020
• Perbedaan dengan IAS
– Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15 Revenue
from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena
belum diadopsi
– Ketentuan transisi

52
52
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan per
1 Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018.
• PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan
akuntansi lindung nilai.
• Meskipun PSAK 71 ini direncanakan akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini
belum mengganti seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55. Untuk
sementara waktu, hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK
71 memperkenankan entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung
nilai sesuai PSAK 71 atau PSAK 55 secara keseluruhan, PSAK 71 juga memberikan
tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK 55 untuk macro
hedging jika entitas menerapkan PSAK 71.
Amandemen terhadap PSAK Lain.
• Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain.

Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi


• PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2019. Penerapan dini diperkenankan.

53
53
PSAK 71 Instrumen Keuangan
Klasifikasi dan Pengukuran

Klasifikasi dan Pengukuran


• Klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan kini tidak lagi berdasarkan intensi
manajemen untuk menjual atau memiliki instrumen keuangan hingga jatuh
tempo. PSAK 71 memperkenalkan pengaturan klasifikasi dan pengukuran
instrumen keuangan berdasarkan karakteristik kontraktual arus kas dan bisnis
model entitas.
• Jika aset keuangan merupakan instrumen utang sederhana dan tujuan model
bisnis entitas adalah untuk mendapatkan arus kas kontraktual, aset keuangan
tersebut diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Sebaliknya, jika aset keuangan
dimiliki dengan tujuan model bisnis untuk memperoleh arus kas kontraktual dan
untuk diperdagangkan, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar dan
disajikan dalam laporan posisi keuangan, sedangkan informasi biaya perolehan
diamortisasi disajikan dalam laporan laba rugi (fair value through other
comperhensive income – FVOCI). Jika model bisnis suatu aset keuangan bukan
merupakan kedua model tersebut, maka informasi nilai wajar menjadi sangat
penting, oleh karena itu informasi nilai wajar diungkapkan dalam laporan posisi
keuangan dan laporan laba rugi (fair value through profit or loss – FVTPL).
54
54
PSAK 71 Instrumen Keuangan
Penurunan Nilai dan Hedging

Penurunan Nilai
• PSAK 71 merupakan sebuah terobosan besar dalam peningkatan kualitas
pelaporan keuangan terkait pengakuan penurunan nilai instrumen
keuangan sehingga informasi yang dihasilkan lebih tepat waktu, relevan
dan dapat dipahami oleh pengguna laporan keuangan.

Akuntansi Lindung Nilai


• PSAK 71 memberikan perubahan signifikan terkait persyaratan akuntansi
lindung nilai sehingga laporan keuangan akan mencerminkan manajemen
risiko entitas lebih baik dibandingkan standar akuntansi sebelumnya yaitu
PSAK 55.
• Menurut PSAK 55, hubungan lindung nilai dapat dianggap efektif jika
memenuhi persyaratan tes efektivitas 80-125%. Berbeda dengan PSAK 55,
PSAK 71 menghilangkan persyaratan tes efektivitas tersebut dan
memperkenalkan persyaratan yang lebih umum berdasarkan
pertimbangan manajemen.
55
55
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Menggantikan PSAK 55
• Direncanakan Efektif 1 Januari 2019 kemungkinan diundur 2020

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.


• Klasifikasi amortized cost dan fair value
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas
untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari
pembayaran pokok dan bunga atas pokok)
• Reklasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai


aset keuangan

Memperbaiki model akuntansi hedging

56
PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Perubahan format mengikuti IFRS:


– Bab 1 Tujuan
– Bab 2 Ruang Lingkup
– Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
– Bab 4 Klasifikasi
– Bab 5 Pengukuran
– Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
– Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Direncanakan tanggal efektif 1 Januari 2019, kemungkinan
mundur
• Perbedaan dengan IAS
– Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15 Revenue
from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena
belum diadopsi
– Ketentuan transisi

57
Klasifikasi Aset Keuangan

• Pengaturan pendekatan klasifikasi aset keuangan melalui model bisnis entitas dalam
mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan.
– Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi
atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Akan tetapi, entitas dapat
menetapkan pilihan yang tidak dapat dibatalkan saat pengakuan awal atas investasi pada
instrumen ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga
perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain.
– Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi:
• aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka
mendapatkan arus kas kontraktual, dan
• persyaratan kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal tertentu meningkatkan arus kas yang
semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest) dari jumlah pokok
terutang

58
ReKlasifikasi Aset Keuangan

• Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika, entitas


mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan. 
• Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.
• Perubahan tersebut ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil
dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada
kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal.
• Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas
memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas yang signifikan
terhadap kegiatan operasinya; sebagai contoh, ketika entitas telah
memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.

59
Pengakuan Kerugian Kredit Ekspetasian

• ED PSAK 71 memperkenalkan metode kerugian kredit ekspektasian dalam mengukur


kerugian instrumen keuangan akibat penurunan nilai instrumen keuangan.
• ED PSAK 71 ini mensyaratkan pengakuan segera atas dampak perubahan kerugian kredit
ekspektasian setelah pengakuan awal aset keuangan.
• entitas mengukur penyisihan kerugian instrumen keuangan sejumlah kerugian kredit
ekspektasian sepanjang umurnya, jika risiko kredit atas instrumen keuangan tersebut
telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal.
• Jika pada tanggal pelaporan, risiko kredit atas instrumen keuangan tidak meningkat secara
signifikan sejak pengakuan awal, entitas mengukur penyisihan kerugian untuk instrumen
keuangan tersebut sejumlah kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
• Kerugian dimaksud merepresentasikan kerugian kredit ekspektasian yang timbul dari
peristiwa gagal bayar instrumen keuangan yang mungkin terjadi dalam 12 bulan setelah
tanggal pelaporan.

60
Penentuan Peningkatan Risiko Kredit Signifikan

• Entitas mempertimbangkan apakah terdapat kenaikan risiko kredit yang


signifikan (penilaian berdasarkan perubahan pada kemungkinan gagal
bayar yang terjadi) yaitu dengan membandingkan risiko kredit awal
instrumen keuangan dengan risiko kredit pada tanggal pelaporan.
• Jika entitas mengestimasi instrumen keuangan memiliki risiko kredit yang
rendah pada tanggal pelaporan (contohnya, ‘investment grade’), maka
entitas mengasumsikan risiko kredit atas instrumen keuangan tidak
meningkat secara signifikan
• Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa risiko kredit yang
signifikan telah terjadi ketika pembayaran tertunggak lebih dari 30 hari jika
tidak ada lagi informasi spesifik lain tentang peminjam, tersedia tanpa
biaya dan upaya berlebihan, untuk menentukan apakah terdapat kenaikan
risiko kredit yang signifikan.

61
Perhitungan Kerugian Kredit Ekspektasian

• Entitas mengakui penurunan nilai atas komitmen pinjaman dan kontrak jaminan
keuangan.
– Untuk kontrak jaminan keuangan,  mempertimbangkan perubahan risiko bahwa
debitur yang ditetapkan dalam kontrak akan mengalami gagal bayar.
– Untuk komitmen pinjaman,  mempertimbangkan perubahan risiko gagal bayar yang
terjadi pada pinjaman yang terkait dengan komitmen pinjaman.

• Untuk komitmen pinjaman yang belum ditarik, kerugian kredit adalah nilai kini dari
selisih antara:
– arus kas kontraktual yang terutang pada entitas jika pemilik komitmen pinjaman
menarik pinjaman; dan
– arus kas yang diharapkan entitas untuk diterima jika pinjaman ditarik.

• Pengukuran kerugian kredit ekspektasian untuk kontrak jaminan keuangan adalah


pembayaran yang diekspektasi untuk mengganti pemegang jaminan atas kerugian
kredit yang terjadi dikurangi jumlah yang diharapkan entitas untuk diterima dari
pemegang jaminan, debitur, atau pihak lain.

62
Aset Keuangan Berasal dari Aset Keuangan Memburuk

• Entitas mengakui perubahan kumulatif atas kerugian kredit


ekspektasian sepanjang umurnya sejak pengakuan awal aset
keuangan sebagai penyisihan kerugian atas aset keuangan
yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk
(purchased or originated credit-impaired financial assets)
pada saat tanggal pelaporan.

63
Pengungkapan
• Entitas untuk mengungkapkan informasi yang mengidentifikasi dan menjelaskan:
a) praktek manajemen risiko kredit, penjelasan meliputi:
i. bagaimana penentuan terjadinya peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak
pengakuan awal;
ii. definisi gagal bayar dan alasan pemilihan definisi;
iii. pengelompokan instrumen dalam rangka perhitungan kerugian kredit ekspektasian secara
kolektif;
iv. bagaimana entitas menentukan aset keuangan mengalami penurunan nilai kredit
v. kebijakan hapus buku dan kebijakan untuk aset keuangan hapus buku yang masih dapat
ditagihkan;
vi. pengakuan kerugian kredit ekspektasian pada aset keuangan yang dimodifikasi penerapan
Bagian 5.5 Penuruan Nilai, meliputi:
– input, asumsi dan teknik estimasi yang digunakan untuk menghitung kerugian kredit
ekspektasian 12 bulan dan sepanjang umurnya, penentuan risiko kredit meningkat
secara signifikan sejak pengakuan awal, penentuan aset keuangan mengalami
penurunan nilai kredit,
– penggunaan informasi forward-looking dalam perhitungan kerugian kredit
ekspektasian,
– perubahan teknik estimasi dan asumsi yang signifikan selama periode laporan dan
alasan perubahan
64
Pengungkapan

b. Informasi kualitatif dan kuantitatif terkait jumlah yang timbul dari


kerugian kredit ekspektasian, penjelasan meliputi:
i. rekonsiliasi dari saldo awal hingga saldo penutup kerugian penyisihan untuk kredit
ekspektasian 12 bulan dan sepanjang umurnya serta aset keuangan yang dibeli atau
berasal dari aset keuangan memburuk;
ii. penjelasan seberapa signifikan perubahan pada jumlah tercatat bruto instrumen
keuangan selama periode laporan yang berkontribusi pada perubahan penyisihan
kerugian;
iii. penjelasan dampak efek modifikasi pada arus kas kontraktual terhadap kerugian kredit
ekspektasian;
iv. informasi agunan dan perbaikan risiko kredit lainnya yang mempengaruhi jumlah
kerugian kredit ekspektasian; dan
v. jumlah yang dihapusbukukan selama periode laporan yang masih akan ditagihkan.

65
Pengungkapan

c. Eksposur risiko kredit, bertujuan untuk mempermudah pengguna laporan


keuangan mengakses risiko kredit dan memahami konsentrasi risiko
kredit yang signifikan.
Untuk itu, entitas mengungkapkan per peringkat risiko kredit, jumlah
tercatat bruto aset keuangan dan eksposur risiko kredit dari komitmen
pinjaman dan kontrak jaminan keuangan.
Pengungkapan masing-masing untuk instrumen keuangan dengan
kerugian penyisihan untuk kredit ekspektasian 12 bulan dan sepanjang
umurnya serta aset keuangan yang dibeli atau berasal dari aset keuangan
memburuk.
• Pengecualian untuk beberapa persyaratan pengungkapan yang diberikan
untuk piutang dagang dan piutang sewa yang dimana penyisihan
kerugiannya diukur menggunakan pendekatan yang disederhanakan.

66
Kriteria Kualifikasian Akuntansi Lindung Nilai

• PSAK 71 menghilangkan persyaratan tes efektivitas tersebut dan


memperkenalkan persyaratan yang lebih umum (principle-based)
menggunakan pertimbangan manajemen, yaitu:
i. terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrumen
lindung nilai;
ii. pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan
dari hubungan ekonomik tersebut; dan
iii. rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari
hasil kuantitas item lindung nilai yang secara aktual dilindung nilai dan
kuantitas instrumen lindung nilai yang secara aktual digunakan entitas untuk
melindung nilai sejumlah kuantitas item lindung nilai tersebut.
• Menurut PSAK 55, hubungan lindung nilai dapat dianggap efektif jika
memenuhi persyaratan tes efektivitas 80-125%.

67
Rebalancing Hubungan Lindung Nilai

• PSAK 71 mensyaratkan jika hubungan lindung nilai tidak lagi memenuhi


persyaratan efektivitas lindung nilai terkait dengan rasio lindung nilai
(lihat paragraf 6.4.1(c)(iii)), namun tujuan manajemen risiko hubungan
lindung nilai tersebut ditetapkan sama, entitas menyesuaikan rasio
lindung nilai atas hubungan lindung nilai sehingga memenuhi kriteria
kualifikasian lagi (dalam Pernyatan ini hal ini disebut sebagai rebalancing).

68
Akuntansi untuk Nilai Waktu dari Opsi untuk Arus Kas dan
Lindung Nilai atas Nilai Wajar

• PSAK 71 mensyaratkan entitas untuk membedakan nilai waktu


dari opsi berdasarkan jenis dari item lindung nilai yang
dilindung nilai oleh opsi: transaksi yang berkaitan dengan item
lindung nilai dan periode waktu yang berkaitan dengan item
lindung nilai.
• Ketika suatu entitas memisahkan nilai intrinsik dan nilai waktu
dari suatu kontrak opsi dan menetapkan hanya perubahan
nilai intrinsik dari opsi sebagai instrumen lindung nilai (lihat
paragraf 6.2.4(2)), entitas mencatat nilai waktu dari opsi
sebagai berikut (lihat paragraf PP6.5.29 – PP6.5.33).

69
Lindung Nilai atas Sekelompok Item

• PSAK 71 mensyaratkan sekelompok item (termasuk suatu kelompok item


yang merupakan suatu posisi neto; lihat paragraf PP6.6.1-PP6.6.8)
merupakan item lindung nilai yang memenuhi syarat jika:
1. Terdiri dari item (termasuk kelompok item) yang secara tersendiri merupakan
item lindung nilai yang memenuhi syarat;
2. Item dalam kelompok tersebut dikelola secara berkelompok untuk tujuan
manajemen risiko; dan
3. Untuk lindung nilai atas arus kas untuk kelompok item yang variabilitas arus
kasnya diperkirakan tidak proporsional terhadap variabilitas keseluruhan
dalam arus kas kelompok sehingga posisi risiko yang saling hapus timbul.

70
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi

• Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019. Penerapan dini diperkenankan.
Jika entitas memilih untuk menerapkan dini Pernyataan ini, entitas harus
mengungkapkan fakta tersebut dan menerapkan semua persyaratan dalam
Pernyataan ini pada waktu yang sama.
• Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif sesuai dengan PSAK
25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk item yang telah dihentikan
pengakuannya pada tanggal penerapan awal.
• Ketentuan Transisi untuk Akuntansi Lindung Nilai. Ketika entitas pertama
kali menerapkan Pernyataan ini, entitas dapat memilih sebagai bagian
kebijakan akuntansinya untuk menerapkan persyaratan dalam Bab 6 dari
PSAK 71 ini atau terus menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai
sesuai PSAK 55 untuk seluruh hubungan lindung nilainya. Hal ini dikarenakan
PSAK 71 belum mengakomodir persyaratan terkait macro hedging.

71
Akuntan

Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
dwimartani.com

72

You might also like