You are on page 1of 27

77 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No.

1, hal 77 - 103

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia


Volume 15 Nomor 1, Juni 2018

MODEL REKAYASA PERILAKU MENGGUNAKAN INFORMASI


AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA ORGANISASI PEMERINTAH
(Behavioral Engineering Model using Accrual-Based Accounting Information in Government
Organization)

Ratno Agriyanto
Universitas Islam Negeri Walisongo
ratnoagriyanto@walisongo.ac.id

Abstract

This study uses the theory of planned behavior, cognitive theory and theory of expectation to test
the determinants of behavior using accrual basis accounting information. This study uses 147
respondents of local government financial managers in Semarang City and Banyumas Regency.
The result of this research shows that trust has positive effect on attitude. Behavior, subjective
norms and perceived control behaviors also positively influence the intention in using accrual
basis accounting information. Intention and perceived behavior controls positively affect the
behavior of using accrual basis accounting information. The results also show that Intolerance of
Ambiguity weakens the influence of intention on behavior, while accounting performance based
reward strengthens the influence of intention on behavior. The practical implications of the
research can be used by governments as behavioral engineering strategies using accrual basis
accounting information. The practical implications of the research can be as behavioral
engineering strategies using accrual basis accounting information on government organizations.

Keywords: behavioral model, accrual basis, behavior using accounting information

Abstrak

Penelitian ini menggunakan teori perilaku rencanaan, teori kognitif, dan teori pengharapan untuk
menguji determinan perilaku menggunakan informasi akuntansi basis akrual. Penelitian ini
menggunakan 147 responden pengelola keuangan Kota Semarang dan Kabupaten Banyumas. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap sikap. Sikap, norma
subjektif, dan kontrol perilaku persepsian juga berpengaruh positif terhadap minat menggunakan
informasi akuntansi basis akrual. Minat dan kontrol perilaku persepsian berpengaruh positif
terhadap perilaku menggunakan informasi akuntansi basis akrual. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa Intolerance of Ambiguity memperlemah pengaruh minat terhadap perilaku,
sedangkan accounting performance based reward memperkuat pengaruh minat terhadap perilaku
menggunakan informasi akuntansi basis akrual. Implikasi praktis dari penelitian dapat digunakan
oleh mempermudah

Kata kunci: model perilaku, basis akrual, perilaku menggunakan informasi akuntansi

PENDAHULUAN pergantian basis akuntansi pemerintah dari


basis kas menjadi basis akrual. Implementasi
Reformasi sistem pemerintahan di basis akrual pada organiasi pemerintah di
Indonesia dari sistem sentralistik menjadi Indonesia dilakukan secara bertahap sampai
sistem desentralisasi, diiringi juga dengan dengan tahun anggaran 2015. Mengawali
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 78

implementasi basis akrual, pemerintah Warren (2012) mengatakan bahwa


Indonesia telah melakukan pilot project manfaat implementasi basis akrual akan
terlebih dahulu pada Pemerintah Kota dicapai jika informasi yang dihasilkan
Semarang dan Pemerintah Kabupaten digunakan oleh pengguna informasi untuk
Banyumas. Pemerintah Kota Semarang dasar pengambilan keputusan. Hal ini sesuai
menjadi early adopter basis akrual sejak pernyataan Chariri dan Ghozali (2001) yang
tahun 2003 (Suara Merdeka 2014), sedangkan mengatakan bahwa tujuan umum pelaporan
Pemerintah Kabupaten Banyumas keuangan adalah menyediakan informasi yang
menerapkan basis akuntansi akrual sejak bermanfaat kepada pengguna untuk
tahun 2014 (Husein 2014). membantu pengambilan keputusan ekonomi.
Pelaksanaan implementasi basis akrual Namun demikian, beberapa penelitian empiris
pada institusi pemerintah Indonesia di tengah belum menemukan bahwa informasi
perdebatan mengenai kemanfaatan informasi akuntansi basis akrual telah digunakan untuk
akuntansi basis akrual untuk pengambilan dasar pengambilan keputusan (Paulsson 2006;
keputusan. Berbagai penelitian empiris masih Cohen et al. 2007; Hyndman dan Connolly
menunjukkan perdebatan kemanfaatan 2011). Sebaliknya, penelitian lain menemukan
implementasi basis akrual pada organisasi bukti empiris bahwa informasi akuntansi
pemerintah. Kelompok pendukung akrual pada organisasi Pemerintah lebih
berpendapat bahwa implementasi basis akrual berguna dari informasi basis kas untuk
pada organisasi pemerintah: (1) dapat pengambilan keputusan (Andriani et al. 2010;
meningkatkan transparansi, baik internal Kober et al. 2010; Jagalla et al. 2011;
maupun eksternal; (2) dapat meningkatkan Nogueira dan Jorge 2012; Nogueira et al.
kinerja organisasi yang lebih besar, terutama 2013; Sousa et al. 2013; Alijarde dan Julve
melalui peningkatan alokasi sumber daya 2014; Soleimani et al. 2015).
yang mengalir sesuai dengan masa dimana Berdasarkan hasil penelitian
mereka dihasilkan dan dikonsumsi sehingga sebelumnya, pelaksanaan implementasi basis
menciptakan gambaran yang lebih akurat dari akrual pada organisasi pemerintah masih
biaya layanan; (3) dapat menyediakan menjadi perdebatan. Perdebatan bukan
informasi yang lebih baik dari sumber daya sekadar pada tahap implementasi, tetapi juga
yang dimiliki pemerintah; (4) peningkatan pasca implementasi yaitu apa kemanfaatan
kepatuhan, disiplin pelaporan, keadilan dari informasi akuntansi basis akrual untuk
antargenerasi (Pessina dan Steccolini 2007; pengambilan keputusan. Penggunaan
Kober et al. 2010; Jagalla et al. 2011; Sousa et informasi akuntansi mencerminkan
al. 2013). keberhasilan implementasi basis akrual pada
Kelompok yang tidak mendukung organisasi pemerintah (Warren 2012).
implementasi basis akrual pada organisasi Masalah penelitian adalah masih terjadi
pemerintah berpendapat bahwa: (1) ada perbedaan perilaku menggunakan informasi
kekwatiran pemerintah akan disibukan dengan akuntansi basis akrual pada organisasi
urusan administrasi dan kehilangan fokus pemerintah. Menganalisis perilaku
pada tujuan layanan publik (distribusi menggunakan informasi akuntansi akrual
kekayaan, infrastruktur, lingkungan, keadilan untuk pengambilan keputusan, menjadi
ekonomi); (2) ada kekhawatiran entitas argumen yang kuat untuk dijelaskan dengan
pemerintah menyajikan laporan keuangan teori perilaku.
berbasis akrual sekedar memenuhi aturan, Masalah penelitian ini masih relevan
tanpa memiliki makna apapun; (3) ada untuk dilakukan kajian, walaupun semua
kekwatiran akan lebih besar terjadi entitas pemerintahan wajib menerapkan basis
manipulasi angka laporan keuangan dalam akrual pada tahun 2015, hal ini karena: 1)
sektor publik (Guthrie 1998; Helden 2005; Penelitian ini akan menambah litelatur
Hyndman dan Connolly 2011; Harun dan penelitian sebelumnya yang menunjukkan
Kamase 2012). bahwa pelaksanaan implementasi basis akrual
dan penggunaan informasi akuntansi pada
79 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

organisasi pemerintah masih menjadi daya pemerintah akan mengalir sesuai dengan
perdebatan; 2) Penelitian ini juga sebagai masa dimana mereka dihasilkan atau
bentuk evaluasi dari early adopter dikonsumsi sehingga membantu menciptakan
implementasi basis akrual pada pemerintah gambaran yang lebih akurat dari biaya
daerah. Bukti empiris tingkat perilaku layanan; dan (2) Perhitungan biaya layanan
menggunakan informasi akuntansi basis akan lebih akurat sehingga dapat
akrual untuk pengambilan keputusan dapat mencerminkan layanan yang efektif dan
dijadikan sebagai dasar untuk mendukung efisien. Penelitian terdahulu lain yang
atau tidak mendukung implementasi berbasis memberi dukungan terhadap implementasi
akrual pada pemerintah daerah di Indonesia. basis akrual pada organisasi pemerintah
adalah Kober et al. (2010), Jagalla et al.
(2011), dan Sousa et al. (2013).
TELAAH LITERATUR DAN Kepercayaan terhadap implementasi
PENGEMBANGAN HIPOTESIS basis akrual bukan tanpa perdebatan. Guthrie
(1998) menyebutkan bahwa pemerintah akan
Theory of Planned Behavior (TPB) disibukkan dengan urusan administrasi dan
Keberhasilan pelaksanaan implementasi kehilangkan tujuan dari layanan pemerintah
basis akrual pada organisasi pemerintah dapat itu sendiri seperti: (1) kepedulian terhadap
dilihat dari digunakannya informasi akuntansi distribusi kekayaan; (2) kebutuhan untuk
akrual untuk pengambilan keputusan oleh memperoleh kesempatan yang sama; (3)
manajemen organisasi pemerintah (Warren mempertahankan kestabilan keuangan; (4)
2012). Fokus penelitian ini adalah masih memperluas infrastruktur; (5) melindungi
terjadi perbedaan perilaku menggunakan serta melestarikan lingkungan; dan (6)
informasi akuntansi basis akrual pada mengatasi ketidakadilan dalam sistem
organisasi pemerintah. Perilaku menggunakan pengelolaan ekonomi yang memberikan
informasi akuntansi akrual untuk pengambilan peluang bertambahnya pengangguran.
keputusan dimungkinkan dapat dianalisis Beberapa hasil penelitian lain yang tidak
dengan theory of tlanned behavior (TPB) mendukung pelaksanaan implementasi
(Ajzen 1991). TPB menyebutkan bahwa akuntansi basis akrual pada organisasi
perilaku (behavior) seseorang dapat diprediksi pemerintah adalah Guthrie (1998), Bogt dan
oleh minat perilaku (behavior intention) dan Helden (2000), Paulsson (2006), Christiaens
kontrol perilaku persepsian (perceived dan Peteghem (2007), Hyndman dan
behavior control). Minat perilaku memiliki Connolly (2011), Cohen (2013), serta Ichsan
tiga antecendent yaitu sikap (attitude), norma (2013).
subjektif (subjective norm), dan kontrol Menurut theory of planned behavior
perilaku persepsian (perceived behavior (TPB), kepercayaan individu kepada suatu
control). TPB merupakan teori dari ilmu objek akan berpengaruh terhadap perilaku
psikologi, tetapi telah diadopsi oleh berbagai setelah melalui sikap dan minat (Ajzen 1991).
disiplin ilmu termasuk akuntansi (Buchan Penelitian empiris terdahulu telah
2005; Carpenter dan Reimers 2005; Hays membuktikan bahwa kepercayaan terhadap
2013; Su dan Ni 2013; Thoradeniya et al. suatu objek berpengaruh positif terhadap
2015; Warsame dan Ireri 2016). sikap (Ives et al. 1983; Davis 1989).
Berdasarkan teori TPB dan penelitian
Perumusan Hipotesis terdahulu, maka hipotesis pertama yang
dibangun dalam penelitian ini adalah:
Kepercayaan terhadap Kegunaan Akuntansi H1: Kepercayaan terhadap kegunaan
Basis Akrual dan Sikap Menggunakan akuntansi basis akrual berpengaruh
Informasi Akuntansi Basis Akrual positif terhadap sikap menggunakan
Menurut Guthrie (1998), kepercayaan informasi akuntansi basis akrual.
terhadap kegunaan basis akrual bagi
organisasi pemerintah adalah: (1) Sumber
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 80

Sikap dan Minat Menggunakan Informasi (BPKP), auditor eksternal (BPK), Inspektorat,
Akuntansi Basis Akrual dan teman sejawat.
Sikap adalah bentuk evaluasi baik atau Menurut theory of planned behavior,
tidak baik terhadap suatu perilaku atau objek norma subjektif berhubungan dengan perilaku
berdasarkan kepercayaan yang diyakini setelah melalui minat (Ajzen 1991). Beberapa
(Ajzen 1991). Bentuk sikap terhadap perilaku penelitian perilaku terdahulu telah
menggunakan informasi akuntansi adalah membuktikan bahwa norma subjektif
bagaimana pengguna mempersepsikan berhubungan positif dengan minat perilaku
perilaku menggunakan informasi akuntansi (Fishbein dan Ajzen 1975; Sheppard et al.
adalah suatu perbuatan baik atau buruk, 1988; Ajzen 1991; Kolvereid 1996; Chiou
merugikan atau menguntungkan, suka atau 1998; Okun dan Sloane 2002; Buchan 2005;
tidak suka, menyenangkan atau tidak Carpenter dan Reimers 2005; Kouthouris dan
menyenangkan, bermanfaat atau tidak Spontis 2005; Demir 2010; Wahyuni 2012;
bermanfaat. Zemore dan Ajzen 2014; Thoradeniya et al.
Menurut theory of planned behavior, 2015; Warsame dan Ireri 2016). Berdasarkan
sikap akan menjadi perilaku setelah melalui theory of planned behavior dan penelitian
minat menggunakan informasi akuntansi. terdahulu, maka hipotesis ketiga yang
Minat adalah keinginan individu untuk dibangun penelitian ini adalah:
melakukan perilaku (Ajzen 1991). Beberapa H3: Norma subjektif berpengaruh positif
penelitian perilaku telah membuktikan bahwa terhadap minat menggunakan
sikap akan berpengaruh positif terhadap minat informasi akuntansi basis akrual.
perilaku (Fishbein dan Ajzen 1975; Sheppard
et al. 1988; Ajzen 1991; Kolvereid 1996; Kontrol Perilaku Persepsian dan Minat serta
Chiou 1998; Okun dan Sloane 2002; Buchan Perilaku Menggunakan Informasi
2005; Carpenter dan Reimers 2005; Akuntansi Basis Akrual
Kouthouris dan Spontis 2005; Demir 2010; Kontrol perilaku persepsian (perceived
Wahyuni 2012; Zemore dan Ajzen 2014; behavior control) adalah sumber daya dan
Thoradeniya et al. 2015; Warsame dan Ireri kesempatan yang dimiliki seseorang yang
2016). Berdasarkan theory of planned menentukan kemungkinan pencapaian
behavior dan penelitian terdahulu, maka perilaku (Ajzen 1991). Kontrol perilaku
hipotesis kedua yang dibangun dalam persepsian mengacu pada persepsi kemudahan
penelitian ini adalah: atau kesulitan melakukan perilaku. Kontrol
H2: Sikap berpengaruh positif terhadap perilaku persepsian dalam konteks perilaku
minat menggunakan informasi menggunakan informasi akuntansi basis
akuntansi basis akrual. akrual adalah persepsi kemudahan atau
kesulitan melakukan perilaku menggunakan
Norma Subjektif dan Minat Menggunakan informasi akuntansi basis akrual.
Informasi Akuntansi Basis Akrual Menurut theory of planned behavior,
Norma subjektif (subjective norm) kontrol perilaku persepsian akan
adalah dorongan orang-orang yang memengaruhi perilaku baik secara langsung
berpengaruh untuk melakukan perilaku maupun tidak langsung melalui minat
tertentu (Ajzen 1991). Norma subjektif dalam perilaku (Ajzen 1991). Beberapa penelitian
konteks perilaku menggunakan informasi perilaku terdahulu telah membuktikan bahwa
akuntansi basis akrual adalah dorongan orang- kontrol perilaku persepsian berpengaruh
orang yang berpengaruh untuk melakukan positif terhadap minat dan perilaku (Fishbein
perilaku menggunakan informasi akuntansi dan Ajzen 1975; Sheppard et al. 1988; Ajzen
akrual. Pemerintah daerah memiliki orang- 1991; Kolvereid 1996; Chiou 1998; Okun dan
orang penting yang dapat memengaruhi Sloane 2002; Buchan 2005; Carpenter dan
perilaku menggunakan informasi akuntansi Reimers 2005; Kouthouris dan Spontis 2005;
basis akrual seperti atasan, auditor internal Demir 2010; Wahyuni 2012; Zemore dan
Ajzen 2014; Thoradeniya et al. 2015;
81 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

Warsame dan Ireri 2016). Berdasarkan theory bahwa ditemukan hubungan yang tidak
of planned behavior dan penelitian terdahulu, konsisten (lemah) antara minat dengan
maka hipotesis keempat yang dibangun dalam perilaku. Beberapa penelitian menemukan
penelitian ini adalah: hubungan yang meyakinkan antara minat
H4a: Kontrol perilaku persepsian dengan perilaku (Ives et al. 1983; Davis 1989;
berpengaruh positif terhadap minat Ajzen 1991; Chiou 1998; Wahyuni 2012;
menggunakan informasi akuntansi Zemore dan Ajzen 2014). Penelitian lainnya
basis akrual. memperlihatkan hasil yang berbeda yaitu
H4b: Kontrol perilaku persepsian hubungan minat dengan perilaku tidak
berpengaruh positif terhadap konsisten atau lemah (Godin et al. 1992;
perilaku menggunakan informasi Kolvereid 1996; Okun dan Sloane 2002;
akuntansi basis akrual. Kouthouris dan Spontis 2005; Demir 2010;
Thoradeniya et al. 2015; Warsame dan Ireri
Pengaruh Minat terhadap Perilaku 2016).
Menggunakan Informasi Akuntansi Basis Ketidakkonsistenan hubungan antara
Akrual minat (behavior intention) dengan perilaku
Minat adalah keinginan individu untuk nyata (behavior) menarik untuk diteliti lebih
melakukan perilaku (Ajzen 1991). Minat dan lanjut. Kouthouris dan Spontis (2005)
perilaku memiliki perbedaan signifikan, minat menyarankan agar penelitian lebih lanjut
belum berupa perilaku, sedangkan perilaku memperhatikan variabel yang berpengaruh
adalah tindakan atau kegiatan nyata yang terhadap hubungan antara minat dengan
dilakukan. Minat dalam konteks perilaku perilaku. Variabel yang dapat menjelaskan
menggunakan informasi akuntansi basis ketidakkonsistenan hubungan antara variabel
akrual adalah seberapa kuat keinginan prediktor dan variabel kriteria disebut sebagai
pengguna laporan keuangan untuk variabel moderasi. Variabel moderasi akan
menggunakan informasi akuntansi akrual memperkuat atau memperlemah atau bahkan
sebagai dasar pengambilan keputusan. mengubah arah hubungan antara prediktor
Menurut theory of planned behavior dengan kriteria (Baron dan Kenny 1986).
(Ajzen 1991) minat berhubungan dengan Beberapa konsep menjadi dasar
perilaku menggunakan informasi akuntansi menempatkan variabel moderasi dalam
basis akrual. Beberapa penelitian empiris hubungan antara minat dengan perilaku
terdahulu telah menunjukkan hubungan menggunakan informasi akuntansi akrual.
positif antara minat dengan perilaku (Ives et Ichsan (2013) mengatakan bahwa salah satu
al. 1983; Davis 1989; Ajzen 1991; Chiou kesuksesan implementasi basis akrual pada
1998; Wahyuni 2012; Zemore dan Ajzen organisasi pemerintah sangat ditentukan oleh
2014). Berdasarkan theory of planned kemauan menerima perubahan. Bogt dan
behavior dan penelitian terdahulu maka Helden (2000) juga berpendapat bahwa
rumusan hipotesis kelima yang dibangun kesenjangan yang besar antara perubahan
penelitian ini adalah: akuntansi yang diharapkan dan realisasinya
H5: Minat berpengaruh positif terhadap pada organisasi pemerintah, disebabkan oleh
perilaku menggunakan informasi terlalu sedikitnya perhatian untuk proses
akuntansi basis akrual. perubahan.
Sedikitnya perhatian untuk proses
Peran Intolerance of Ambiguity dalam perubahan relevan dengan teori psikologi
Pengaruh Minat terhadap Perilaku kognitif yang menjelaskan perilaku manusia
Menggunakan Informasi Akuntansi Basis dengan memahami proses berpikir (Birnberg
Akrual et al. 2007). Teori psikologi kognitif
Theory of planned behavior menganggap bahwa manusia adalah mahluk
menjelaskan bahwa minat berhubungan yang cenderung lebih rasional terbatas
positif dengan perilaku. Namun demikian, daripada rasional sempurna. Rasional terbatas
penelitian empiris perilaku menunjukkan artinya individu setelah menerima rangsangan
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 82

informasi mungkin berminat untuk rendah. Chong (1998) juga menemukan


berperilaku tetapi tidak melakukannya dengan bahwa manajer dengan ciri kepribadian yang
sempurna karena terbatasnya kapasitas berbeda dalam hal tolerance of ambiguity
pengolahan kognitif mereka (Birnberg et al. akan memiliki kebutuhan terhadap informasi
2007). Teori kognitif belajar mengakui akuntansi yang berbeda pula. Manajer yang
adanya faktor personalitas tanpa meremehkan cenderung intolerance of ambiguity akan
faktor lingkungan yang berjalan terus memiliki kepercayaan diri rendah sehingga
menerus sepanjang hayat (Birnberg et al. lebih banyak menggunakan informasi yang
2007). dihasilkan oleh MAS. Oliver dan Flamholtz
Budner (1962) mengemukakan bahwa (1978) menemukan bahwa orang yang
kepribadian manusia dapat dibedakan memiliki tolerance of ambiguity rendah akan
berdasarkan kecenderungan tolerance of menggunakan informasi akuntansi lebih
ambiguity atau intolerance of ambiguity. mudah daripada individu yang memiliki
Intolerance of ambiguity didefinisikan sebagai tolerance of ambiguity tinggi karena untuk
personalitas yang memiliki kecenderungan mengurangi ketidakpastian. Penelitian lain
untuk melihat situasi ambigu sebagai sumber (McGhee et al. 1978; Faircloth dan Ricchiute
ancaman. Sebaliknya, tolerance of ambiguity 1981) menemukan bahwa tolerance of
yaitu personalitas yang memiliki ambiguity tidak memengaruhi pengambilan
kecenderungan untuk melihat situasi ambigu keputusan berdasarkan informasi akuntansi.
sebagai situasi yang diinginkan. Tolerance of Mengacu kepada penelitian Chong
ambiguity dikaitkan dengan beberapa sifat (1998) yang menjadikan variabel kepribadian
positif, seperti orisinalitas dan keterbukaan tolerance of ambiguity sebagai moderating
terhadap ide-ide baru, sedangkan intolerance antara hubungan penggunaan informasi
of ambiguity dikaitkan dengan fleksibilitas dengan kinerja, maka analogi yang sama
mental yang lebih rendah dan sebagai ciri-ciri diduga berlaku untuk perilaku penggunaan
personalitas negatif seperti kekakuan mental. informasi akuntansi akrual pada Pemerintah
Orang-orang dengan personalitas tolerance of Daerah. Kepribadian intolerance of ambiguity
ambiguity rendah akan sulit untuk mengubah kemungkinan akan mempengaruhi hubungan
kebiasaan perilaku. antara minat dengan perilaku menggunaan
Relevansi kepribadian intolerance of informasi akuntansi akrual. Pengguna
ambiguity dengan perilaku menggunakan informasi akuntansi yang memiliki
informasi akuntansi akrual adalah untuk kepribadian intolerance of ambiguity
melihat reaksi individu ketika berhadapan dimungkinkan akan sulit menerima hal baru
dengan situasi baru yaitu informasi akuntansi berupa informasi akuntansi berbasis akrual.
basis akrual. Respons individu akan menolak Sebaliknya pengguna informasi akuntansi
karena tidak suka, represif, menghindar, dan yang memiliki kecenderungan kepribadian
destruktif. Informasi akuntansi akrual pada tolerance of ambiguity dimungkinkan akan
pemerintah daerah memenuhi unsur situasi mudah menerima informasi baru akuntansi
baru dan kompleks. Penelitian empiris telah berbasis akrual.
membuktikan hubungan antara kepribadian Bersadarkan theory of planned behavior
intolerance of ambiguity dengan penggunaan dan dukungan teori psikologi kognitif serta
informasi akuntansi (Dermer 1973; McGhee penelitian terdahulu maka hipotesis keenam
et al. 1978; Faircloth dan Ricchiute 1981; Gul yang dibangun dalam penelitian ini adalah:
1984; Chong 1998; Tsirikas et al. 2012). H6: Intolerance of Ambiguity memperlemah
Dermer (1973) menemukan bahwa tolerance pengaruh minat terhadap perilaku
of ambiguity memiliki dampak pada menggunakan informasi akuntansi
preferensi informasi manajer. Manajer yang basis akrual.
memiliki tolerance of ambiguity tinggi akan
menerima informasi akuntansi dan
menggunakannya lebih mudah daripada
manajer yang memiliki tolerance of ambiguity
83 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

Peran Accounting Performance-Based Anggaran 2016, ukuran kinerja yang paling


Reward dalam Pengaruh Minat terhadap menentukan besaran reward adalah
Perilaku Menggunakan Informasi pencapaian target penerimaan pajak dan
Akuntansi Basis Akrual retribusi yang telah ditetapkan dalam APBD.
Pengaruh minat terhadap perilaku yang Peraturan tersebut juga menyebutkan bahwa
masih tidak konsisten (Godin et al. 1992; pemberian insentif atau reward diharapkan
Kolvereid 1996; Okun dan Sloane 2002; dapat mengubah perilaku pegawai dan
Kouthouris dan Sponti 2005; Demir 2010; memicu peningkatan kinerja instansi,
Thoradeniya et al. 2015; Warsame dan Ireri semangat kerja bagi pejabat atau pegawai
2016), membuat menarik untuk menghadirkan instansi, serta meningkatkan pendapatan
variabel moderasi selain variabel intolerance daerah dan pelayanan kepada masyarakat.
of ambiguity. Perhatian berikutnya adalah Dihadirkannya accounting performance
kepada sistem reward dalam organisasi based reward dalam model penelitian sejalan
pemerintah. Bogt dan Helden (2000) dengan teori pengharapan yang melihat
mengatakan bahwa kegagalan pelaksanaan bahwa motivasi individu ditentukan oleh hasil
imlementasi akuntansi basis akrual pada yang diharapkan diperoleh sebagai akibat dari
organisasi pemerintah dikarenakan sistem tindakannya (Vroom 1964). Teori
kompensasi yang masih tradisonal. Reward pengharapan menyatakan bahwa motivasi
dalam penelitian ini adalah accounting karyawan adalah hasil dari seberapa jauh
performance-based reward yang merupakan seseorang menginginkan penghargaan
hasil sintesis dari driver perilaku menurut (reward). Perilaku menggunakan informasi
Bruns (1968), yang berupa tujuan angka akuntansi berbasis akrual menurut teori
akuntansi, dan driver perilaku menurut Siegel pengharapan adalah sebagai upaya untuk
dan Marconi (1989), yang berupa menyebabkan kinerja tertentu yang akan
penghargaan atau insentif. berkorelasi dengan penghargaan (reward).
Bentuk reward finansial yang diterima Berdasarkan telaah terhadap TPB dan
oleh pegawai pemerintah daerah adalah dukungan Teori Pengharapan serta penelitian
berupa gaji dan tunjangan lainnya. Terdapat terdahulu, maka hipotesis yang dibangun
perbedaan nama reward finansial dalam adalah:
pemerintah daerah. Kabupaten Banyumas H7: Accounting performance-based reward
menyebut reward dalam bahasa “insentif”, memperkuat pengaruh minat terhadap
sedangkan Kota Semarang menyebut reward perilaku menggunakan informasi
finansial dalam bahasa “tambahan akuntansi basis akrual.
penghasilan pegawai”. Peraturan Bupati
Banyumas Nomor 7 tahun 2016 tentang Tata Berdasarkan telaah pustaka dan
Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif perumusan hipotesis, maka model penelitian
Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi adalah seperti yang disajikan dalam Gambar
Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 1.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 84

Sikap
Kepercayaan
menggunakan
terhadap kegunaan
informasi Intolerance
akuntansi basis
akuntansi basis of Ambiguity
akrual
H1 akrual

H2

H6

Norma Subjektif
Minat H5 Perilaku
menggunakan menggunakan
menggunakan H3 informasi informasi
informasi akuntansi
akuntansi basis akuntansi basis
basis akrual
akrual akrual
H7
H4a
H4b
Accounting
Kontrol perilaku Performance
persepsian Based Reward
menggunakan
informasi akuntansi
basis akrual

Gambar 1
Model Penelitian

METODE PENELITIAN tahun 2015. Subjek penelitian adalah seluruh


pengelola keuangan setiap SKPD yang
Desain Penelitian memiliki pendapatan dari layanan yang
Penelitian ini lebih ke arah fundamental diberikan. Pemilihan responden penelitian
yaitu penelitian untuk mengembangkan ilmu didasarkan pada responden yang memiliki
pengetahuan dibandingkan dengan manfaat eksposur besar terhadap laporan keuangan
praktis. Penelitian ini menjawab pertanyaan pemerintah daerah, serta responden
mendasar dalam bidang akuntansi yaitu kemungkinkan terlibat lebih besar dalam
apakah angka akuntansi benar-benar menjadi pengambilan keputusan. Dari 195 kuesioner
sebuah informasi penting untuk dasar disebar, yang kembali berjumlah 152 dan
pengambilan keputusan. Fokus penelitian ini yang layak diolah sebanyak 147 kuesioner.
adalah menganalisis pengaruh variabel
antecedent perilaku menggunakan informasi Operasional Variabel
akuntansi basis akrual dengan menggunakan Penelitian ini merupakan penelitian
model SEM. lanjutan dari adanya perdebatan manfaat
implementasi akuntansi basis akrual untuk
Populasi dan Sampel pengambilan keputusan (Guthrie 1998;
Populasi penelitian ini adalah pengguna Pessina dan Steccolini 2007; Jagalla et al.
internal laporan keuangan pemerintah daerah 2011; Sousa et al. 2013). Oleh karena itu,
yang telah melaksanakan implementasi instrumen penelitian diadopsi dari penelitian-
akuntansi basis akrual sebelum tahun 2015, penelitian tersebut. Variabel psikologi diambil
yaitu Pemerintah Kota Semarang dan dari literatur psikologi (Budner 1962),
Pemerintah Kabupaten Banyumas. Objek sedangkan variabel accounting performance-
penelitian ini dipilih karena dua daerah ini based reward didesain mandiri. Definisi
secara sukarela telah melaksanakan operasional variabel selengkapnya dapat
implementasi akuntansi basis akrual sebelum dilihat pada Tabel 1.
85 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

Tabel 1
Definisi Operasional Variabel dan Instrumen Penelitian
Instrumen
Simbol Nama Variabel Definisi Operasional
Pengukuran
Sejauh mana individu mempercayai bahwa
Guthrie (1998);
Kepercayaan implementasi basis akrual akan memberikan
Pessina dan
terhadap kegunaan kegunaan bagi organisasi pemerintah. Indikator
BeU Steccolini (2007);
akuntansi basis kepercayaan terhadap kegunaan akuntansi basis
Jagalla et al. (2011);
akrual akrual dalam penelitian ini diadaptasi dari kelompok
Sousa et al. (2013)
pendukung implementasi basis akrual akrual
Sikap terhadap
perilaku Perasaan dua kutub evakuatif (baik atau buruk)
Ajzen (1991); Demir
AtU menggunakan terhadap perilaku menggunakan informasi basis
(2010)
informasi akuntansi akrual
basis akrual
Norma subjektif
Tekanan sosial dari lingkungan sekitar untuk
menggunakan Ajzen (1991); Demir
SNU melakukan atau tidak melakukan perilaku
informasi akuntansi (2010)
menggunakan informasi akuntasi basis akrual
basis akrual
Kontrol perilaku
persepsian Persepsi kemudahan atau kesulitan untuk melakukan
Ajzen (1991); Demir
PBCU menggunakan perilaku menggunakan informasi akuntansi basis
(2010)
informasi akuntansi akrual
basis akrual
Minat
Bagaimana orang-orang bersedia keras untuk
menggunakan Ajzen (1991); Demir
IU mencoba melakukan perilaku menggunakan
informasi akuntansi (2010)
informasi akuntansi basis akrual
basis akrual
Perilaku
Kober et al. (2010);
menggunakan Perilaku aktual menggunakan informasi akuntansi
BU Sausa et al. (2013);
informasi akuntansi basis akrual
Husein (2014)
basis akrual
Intolerance of Ambiguity diartikan sebagai seseorang
Intolerance of yang memiliki kepribadian kekakuan mental yang
IoA Budner (1962)
Ambiguity melihat situasi ambigu (baru, kompleks, dan tidak
dinginkan) sebagai sumber ancaman
Accounting
Penghargaan yang diperoleh sebagai fungsi dari
APBR Performance- Pembobotan
kinerja akuntansi
Based Reward

Teknik Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN


Pengujian data dilakukan dengan PEMBAHASAN
pengujian model dalam (confirmatory factor
analysis/outer model) dan pengujian model Gambaran Umum Responden
struktural (inner model). Pengujian model Berdasarkan hasil penyebaran angket
dalam bertujuan untuk menguji hubungan kuesioner diketahui profil responden,
antara unobserved variabel laten yang tidak response rate, usable response rate dan uji
dapat diukur secara langsung (Hair et al. sensitivitas model (robustness), sebagaimana
2012). Pengujian model struktural digunakan terdapat pada Tabel 2 dan Tabel 3.
untuk menguji hubungan hipotesis atau jalur Uji sensitivitas model (robustness) juga
antara variabel laten (Hair et al. 2012). telah dilakukan untuk mengetahui apakah
Pengujian hipotesis didasarkan pada tingkat hubungan antar variabel yang telah diperoleh
signifikansi dan nilai koefisien. Hipotesis hasil estimasinya untuk seluruh amatan tidak
diterima apabila nilai signifikansi lebih berbeda dengan hasil kelompok setiap sampel.
rendah dari 5% dan nilai koefisien sesuai Uji sensitivitas model (robustness) meliputi
dengan arah hipotesis. pengujian non respon bias, sensitivitas model
terhadap perbedaan tempat kelompok sampel,
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 86

perbedaan latar belakang keahlian kelompok memberi jawaban dengan yang tidak, antara
sampel. Hasil pengujian dengan satterthwaite sampel di kabupaten Banyumas dengan kota
error method menunjukkan model telah Semarang dan antara sampel berlatarbelakang
robustness artinya tidak ada perbedaan pendidikan akuntansi dan bukan akuntansi.
karateristik sampel diantara responden yang

Tabel 2
Profil Responden
Keterangan Frekuensi Persentase
A. Jabatan
Kepala Dinas atau Direktur 5 3,40
Sub Bag Perencanaan dan Evaluasi 30 21,09
Sub Bag Keuangan 35 23,81
Sub Bag Umum dan Kepegawaian 25 17,01
Lainnya 51 34,69
B. Tingkat Pendidikan
Dibawah SMA 2 1,36
D3 - S1 117 79,59
S2 keatas 28 19,04
C. Keahlian
Akuntansi (Ekonomi) 77 52,38
Non Akuntansi (Ekonomi) 70 47,61

Tabel 3
Response Rate dan Usebale Response rate
No Pemerintah Daerah /SKPD Dikirim Kembali Dapat Digunakan
A. Pemerintah Kota Semarang 111 102 98
B. Pemerintah Kabupaten Banyumas 85 50 49
Total 195 152 147

Pengukuran Model (Confirmatory Factor dalam model penelitian empiris


Analysis) memperlihatkan hasil yang signifikan pada
Pengujian confirmatory factor analysis level < 0,01. Tabel 4 menunjukkan beberapa
(lampiran) memperlihatkan setiap variabel indikator model fit seperti Average path
penelitian menunjukkan nilai composite coefficient (APC), Average R-squared (ARS),
reliability lebih besar dari 0,70 yang dan Average block VIF (AVIF).
menunjukkan instrumen yang digunakan Tabel 4 menunjukkan kriteria goodness
memiliki reliabilitas yang baik. Nilai average of fit model telah terpenuhi. Nilai APC
variance extrated (AVE), semua variabel sebesar 0,323 dan ARS sebesar 0,370
penelitian memiliki nilai lebih besar dari 0,50 semuanya signifikan. Nilai AVIF sebagai
yang menunjukkan bahwa instrumen indikator multikolinieritas sebesar 1,530
penelitian telah memiliki validitas konvergen (lebih kecil dari 5) telah memenuhi kriteria.
yang baik. Nilai cross loading lebih rendah Nilai full collinearity VIF yang merupakan
dari nilai loading construk dan nilai akar hasil pengujian kolinieritas penuh yang
AVE > dari korelasi konstruk lainnya yang meliputi multikolinieritas vertikal dan lateral
menunjukkan bahwa validitas diskriminan menunjukkan angka sebesar 2,465 (lebih kecil
instrumen penelitian telah terpenuhi. dari 3,3), hasil ini menunjukkan tidak terjadi
masalah kolinieritas (hubungan) baik vertikal
Analisis Model Struktural maupun lateral. Kolinieritas vertikal adalah
Hasil pengolahan data dengan software hubungan antar variabel prediktor, sedangkan
WarpPLS memperlihatkan hasil pengukuran kolinieritas lateral adalah hubungan antar
full model persamaan struktural (Gambar 2). variabel prediktor dengan kriteria.
Gambar 2 memperlihatkan bahwa semua jalur
87 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

0,562*** R2 = 0,316

Kepercayaan Intolerance
Sikap menggunakan
terhadap kegunaan of Ambiguity
informasi akuntansi
akuntansi basis
akrual basis akrual
0,245***
R2 = 0,130
R2 = 0,664 -0,203***
0,194***

0,177*** Minat Perilaku


Norma Subjektif
menggunakan menggunakan
menggunakan
informasi informasi
informasi akuntansi
akuntansi basis akuntansi basis
basis akrual
akrual akrual

0,570***
0,370***

Kontrol perilaku 0,268***


persepsian
menggunakan Accounting
informasi akuntansi Performance
basis akrual Based Reward

*** p<0,01 (one-tailed)


** p<0,05
* p<0,10
Gambar 2
Hasil Full Model Persamaan Struktural

Tabel 4
Pengukuran Model Fit
Parameter Nilai Batasan Kesimpulan
Average path coefficient (APC) 0,323, P<0,001 P<0,05 Model fit
Average R-squared (ARS) 0,370, P<0,001 P<0,05 Model fit
Average adjusted R-squared (AARS) 0,358, P<0.001 P<0,05 Model fit
acceptable if <= 5,
Average block VIF (AVIF) 1,530 Model fit
ideally <= 3,3
acceptable if <= 5,
Average full collinearity VIF (AFVIF) 2,465 Model fit
ideally <= 3,3

HASIL PENELITIAN DAN dan nilai p value 0,001 (<0.01). Hasil


PEMBAHASAN penelitian sesuai dengan theory of planned
behavior yang menjelaskan bahwa
Kepercayaan Kegunaan Akuntansi Basis kepercayaan terhadap obyek atau perilaku
Akrual dan Sikap Menggunakan Informasi akan berpengaruh terhadap sikap
Akuntansi Basis Akrual menggunakan informasi akuntansi basis
Hasil penelitian memberikan bukti akrual. Theory of planned behavior dapat
empiris bahwa kepercayaan kegunaan menjelaskan pengaruh kepercayaan terhadap
akuntansi basis akrual berpengaruh positif akuntansi basis akrual terhadap sikap
terhadap sikap menggunakan informasi menggunakan informasi akuntansi basis
akuntansi basis akrual. Hasil ini sesuai dengan akrual. Hasil penelitian ini mendukung hasil
output model persamaan struktural pada penelitian sebelumnya yang menemukan
gambar 2 yang menunjukkan bahwa nilai bahwa kepercayaan terhadap perilaku atau
koefisien hubungan antara kepercayaan obyek memengaruhi sikap (Ives et al. 1983;
terhadap kegunaan akuntansi basis akrual Davis 1989).
(BeU) dengan sikap menggunakan informasi Hasil penelitian ini juga memberi
akuntansi basis akrual (AtU) sebesar 0,562 penjelasan terhadap perdebatan pelaksanaan
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 88

implementasi akuntansi basis akrual bagi bermanfaat dalam hal: (1) meningkatkan
organisasi pemerintah. Penelitian ini transparansi dan akuntabilitas; (2)
cenderung berpihak kepada suatu konsep mencerminkan prinsip matching method yang
kemanfaatan akuntansi basis akrual bagi lebih baik karena pendapatan dan beban
organisasi Pemerintah. Perdebatan bahwa diakui pada saat terjadinya; (3)
implementasi akuntansi berbasis akrual akan memungkinkan organisasi pemerintah dapat
mengakibatkan Pemerintah disibukan dengan mengidentifikasi biaya lebih akurat (biaya
urusan administrasi dan kehilangan tujuan penuh) dari layanan yang diberikan; (4)
dari layanan Pemerintah tidak terbukti dalam menyediakan informasi yang lebih baik dari
kasus pemerintah daerah di Indonesia. nilai aset; (5) meningkatkan akuntabilitas
Kondisi ini berbeda dengan pendapat yang utang dan piutang; (6) menyediakan informasi
tidak mendukung implementasi akuntansi yang lebih akurat dari posisi keuangan
basis akrual pada organisasi Pemerintah. Pemerintah.
Kelompok yang tidak mendukung memiliki Koefisien positif menunjukkan bahwa
konsep bahwa implementasi akuntansi basis semakin tinggi kepercayaan, maka semakin
akrual tidak memiliki manfaat bagi organisasi tinggi pula sikap positif terhadap terhadap
Pemerintah karena: (1) tujuan organisasi basis akrual. Statistik deskriptif menunjukkan
Pemerintah bukan untuk menghasilkan bahwa kondisi kepercayaan terhadap
keuntungan, oleh karena itu profitabilitas akuntansi basis akrual berada pada kriteria
(surplus atau defisit) bukan merupakan tinggi dengan skor rata-rata 6,24 dari rentang
ukuran yang relevan dari kinerja organisasi 1-7. Pemerintah daerah harus
Pemerintah; (2) ada keraguan atas efektivitas mempertahankan dan meningkatkan
akuntansi akrual dalam menjamin kinerja kepercayaan terhadap kegunaan basis akrual.
keuangan yang sehat, seperti kegagalan dan Pendidikan dan pelatihan periodik menjadi
skandal di sektor swasta; (3) struktur jalan yang rasional untuk terus meningkatkan
keuangan tidak relevan (misalnya hutang mempertahankan dan meningkat kepercayaan
bukan merupakan indikator kerentanan); (4) terhadap kegunaan basis akrual. Pemerintah
solvabilitas tidak relevan (misalnya modal daerah sebaiknya secara rutin mengadakan
kerja bukan merupakan indikator dari pelatihan teknis tentang penggunaaan basis
kemampuan untuk melanjutkan bisnis, akrual untuk pengambilan keputusan, untuk
keberlanjutan sangat ditentukan oleh tujuan; 1) penentuan tujuan dan sasaran
kehendak Parlemen); (5) kapasitas adaptasi SKPD berdasarkan, 2). Penentuan estimasi
tidak relevan (misalnya departemen mungkin dan memeriksa kewajaran asumsi-asumsi
tidak diperbolehkan untuk menjual aset dan yang dibuat dalam perencanaan, 3) perencaan
menjaga hasil atau mengubah bisnis); (6) ada berbasis informasi utang dan piutang ; 4)
kekwatiran Pemerintah akan disibukan perhitungan unit cost layanan; 5) perhitungan
dengan urusan administrasi dan kehilangan pelepasan dan pembelian aset berdasarkan
fokus pada tujuan layanan sektor publik infromasi niklai buku.
(distribusi kekayaan, infrastruktur,
lingkungan, keadilan ekonomi); (7) Sikap dan Minat Menggunakan Informasi
implementasi basis akrual meningkatan biaya Akuntansi Basis Akrual
dan sangat bertentangan dengan konsep Hasil penelitian menunjukkan bahwa
efisiensi; (8) tidak terdapat hubungan antara sikap berpengaruh positif terhadap minat
implementasi basis akrual dengan menggunakan informasi akuntansi basis
peningkatan layanan Pemerintah (Guthrie akrual. Hasil ini sesuai dengan output model
1998; Guthrie et al. 1999; Hyndman dan persamaan struktural pada gambar 2 yang
Connolly 2011; Harun dan Kamase 2012). menunjukkan bahwa nilai koefisien hubungan
Sebaliknya penelitian ini memberikan antara sikap (AtU) dengan minat
keyakinan bahwa implementasi akuntansi menggunakan informasi akuntansi basis
berbasis akrual pada pemerintah daerah akrual (IU) sebesar 0,245 dan nilai p value
dipercaya oleh pengguna internal dapat 0,001 (<0,01). Hasil penelitian sesuai dengan
89 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

theory of planned behavior yang menyatakan selalu memberi porsi dalam melakukan
bahwa sikap seseorang akan berpengaruh evaluasi dari kegunaan informasi akuntansi
terhadap minat. Dengan demikian dapat untuk pengambilan keputusan.
disimpulkan bahwa theory of planned Bukti empiris penelitian ini sesuai
behavior dapat menjelaskan perilaku dalam dengan theory of planned behavior yang
bidang akuntansi khususnya tentang pengaruh menyatakan bahwa norma subjektif akan
sikap terhadap minat menggunakan informasi berpengaruh terhadap minat. Dengan
akuntansi basis akrual. Hasil penelitian ini demikian dapat disimpulkan bahwa theory of
sesuai dengan beberapa penelitian perilaku planned behavior dapat menjelaskan perilaku
terdahulu dalam bidang akuntansi seperti: dalam bidang akuntansi khususnya pengaruh
Hays (2013) yang menemukan bahwa sikap norma subjektif terhadap minat menggunakan
berpengaruh terhadap minat akuntan informasi akuntansi basis akrual. Hasil
manajemen melaporkan kecurangan, penelitian ini juga sesuai dengan hasil
Thoradeniya et al. (2015) yang menemukan penelitian perilaku dalam bidang akuntansi
bahwa sikap berpengaruh terhadap minat seperti: Hays (2013) yang menemukan bahwa
manager melakukan pelaporan berkelanjutan, norma subjektif berpengaruh terhadap minat
Warsame dan Ireri (2016) yang menemukan akuntan manajemen melaporkan kecurangan,
bahwa sikap berpengaruh terhadap minat Thoradeniya et al. (2015) yang menemukan
berinvestasi pada sukuk. bahwa norma subjektif berpengaruh terhadap
minat manager melakukan pelaporan
Norma Subjektif dan Minat Menggunakan berkelanjutan, Warsame dan Ireri (2016) yang
Informasi Akuntansi Basis Akrual menemukan bahwa norma subjektif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpengaruh terhadap minat berinvestasi pada
norma subjektif berpengaruh positif terhadap sukuk.
minat menggunakan informasi akuntansi basis
akrual. Hasil ini sesuai dengan output model Kontrol Perilaku Persepsian dan Minat
persamaan struktural pada gambar 2 yang Menggunakan Informasi Akuntansi Basis
menunjukkan bahwa nilai koefisien hubungan Akrual
antara norma subjektif (SNU) dengan minat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menggunakan informasi akuntansi basis kontrol perilaku persepsian berpengaruh
akrual (IU) sebesar 0,117 dan nilai p value positif terhadap minat menggunakan
0,004 (<0,01). Koefisien positif menunjukkan informasi akuntansi basis akrual. Hasil ini
bahwa semakin tinggi norma subjektif atau sesuai dengan output model persamaan
tekanan sosial, maka semakin tinggi pula struktural pada gambar 2 yang menunjukkan
minat terhadap perilaku menggunakan bahwa nilai koefisien hubungan antara kontrol
informasi akuntansi basis akrual. Statistik perilaku persepsian (PBCU) dengan minat
deskriptif menunjukkan bahwa kondisi menggunakan informasi akuntansi basis
tekanan sosial berada pada kriteria tinggi akrual (IU) sebesar 0,570 dan nilai p value
dengan skor rata-rata 5,73 dari rentang 1–7. 0,001 (<0,01). Bukti empiris penelitian ini
Orang-orang penting yang dapat sesuai dengan theory of planned behavior
mempengaruhi perilaku menggunakan yang menyatakan bahwa kontrol perilaku
informasi akuntansi basis akrual seperti persepsian berpengaruh terhadap minat.
atasan, auditor internal (BPKP), auditor Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
eksternal (BPK), inspektorat dan teman theory of planned behavior dapat menjelaskan
sejawat harus mempertahankan dan perilaku dalam bidang akuntansi khususnya
meningkatkan tekanan sosial. Tekanan sosial menjelaskan pengaruh kontrol perilaku
dapat dilakukan dalam bentuk penghargaan persepsian terhadap minat menggunakan
dan sangsi dari perilaku menggunakan informasi akuntansi basis akrual. Hasil
informasi akuntansi basis akrual. Atasan, penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
auditor internal (BPKP), auditor eksternal perilaku dalam bidang akuntansi yaitu Hays
(BPK), inspektorat dalam setiap pemeriksaan (2013) yang menemukan bahwa kontrol
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 90

perilaku persepsian berpengaruh terhadap menunjukkan bahwa nilai koefisien hubungan


minat akuntan manajemen untuk melaporkan antara minat (IU) dengan perilaku
kecurangan, Thoradeniya et al. (2015) yang menggunakan informasi akuntansi basis
menemukan bahwa norma subjektif akrual (BU) sebesar 0,194 dan nilai p value
berpengaruh terhadap minat manager 0,001 (<0,01). Hasil statistik deskriptif
melakukan pelaporan berkelanjutan. Namun memperlihatkan bahwa para pengguna
bertentangan dengan hasil penelitian Su dan internal laporan keuangan Pemerintah Daerah
Ni (2013) yang menemukan bahwa kontrol telah memperlihatkan perilaku yang tinggi
perilaku persepsian tidak berpengaruh dalam menggunakan informasi akuntansi
terhadap minat melakukan slack anggaran, untuk pengambilan keputusan. Hasil ini
Warsame dan Ireri (2016) yang menemukan memberikan bukti keberhasilan implementasi
bahwa kontrol perilaku persepsian tidak akuntansi basis akrual pada Pemerintah
berpengaruh terhadap minat berinvestasi pada Daerah. Keberhasilan implementasi akuntansi
sukuk. basis akrual diperlihatkan dari digunakannya
informasi akuntansi basis akrual dalam
Kontrol Perilaku Persepsian dan Perilaku laporan keuangan untuk dasar pengambilan
Menggunakan Informasi Akuntansi Basis keputusan.
Akrual Tingginya perilaku menggunakan
Hasil penelitian menunjukkan bukti informasi akuntansi karena dukungan
empiris bahwa kontrol perilaku persepsian peraturan yang secara eksplisit mengatur
berpengaruh positif terhadap perilaku tentang pentingnya informasi akuntansi dalam
menggunakan informasi akuntansi basis pengambilan keputusan. Permendagri nomor
akrual. Hasil ini sesuai dengan output model 13 tahun 2006 tentang pengelolaan keuangan
persamaan struktural pada gambar 2 yang daerah telah mengatur bagaimana informasi
menunjukkan bahwa nilai koefisien hubungan akuntansi dapat memberi informasi untuk
antara kontrol perilaku persepsian (PBCU) dasar pengambilan keputusan. Pertama, untuk
dengan perilaku menggunakan informasi dapat menyusun RKA, SKPD harus
akuntansi basis akrual (BU) sebesar 0,268 dan mengevaluasi hasil pencapaian program dan
nilai p value 0,001 (<0,01). Bukti empiris kegiatan 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya
penelitian ini sesuai dengan theory of planned sampai dengan semester pertama tahun
behavior yang menyatakan bahwa kontrol anggaran berjalan. Kedua, informasi piutang
perilaku persepsian berpengaruh terhadap dan utang digunakan sebagai dasar untuk
perilaku. Dengan demikian dapat disimpulkan merencanakan kas dan atau pembiayaan.
bahwa theory of planned behavior dapat Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 2014
menjelaskan pengaruh kontrol perilaku tentang pengelolaan barang milik negara/
persepsian terhadap perilaku menggunakan daerah, juga telah mengatur bagaimana
informasi akuntansi basis akrual. Penelitian seharusnya informasi ekonomis berguna
ini sejalan dengan hasil penelitian Warsame untuk pengambilan keputusan penjualan,
dan Ireri (2016) yang mengatakan bahwa tukar menukar dan hibah aset.
kontrol perilaku persepsian berpengaruh Namun demikian dengan melihat skor
terhadap perilaku melakukan investasi pada rata-rata kontrol perilaku persepsian (PBCU)
sukuk. berada pada angka 5,33 dari rentang 1–7
berarti menunjukkan bahwa kondisi
Pengaruh Minat terhadap Perilaku kemampuan dan wewenang pengguna internal
Menggunakan Informasi Akuntansi Basis dalam menggunakan informasi akuntansi
Akrual basis akrual harus lebih ditingkatkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Argumentasi belum maksimalnya kontrol
minat berpengaruh positif terhadap perilaku perilaku persepsian (PBCU) karena peraturan
menggunakan informasi akuntansi basis sebagaimana disebutkan diatas belum dikuti
akrual. Hasil ini sesuai dengan output model dengan petunjuk teknis (juknis). Misal belum
persamaan struktural pada Gambar 2 yang ada juknis bagaimana SKPD dapat menyusun
91 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

RKA berdasarkan hasil evaluasi hasil Peran Intolerance of Ambiguity dalam


pencapaian program dan kegiatan 2 (dua) Pengaruh Minat terhadap Perilaku
tahun anggaran sebelumnya sampai dengan Menggunakan Informasi Akuntansi Basis
semester pertama tahun anggaran berjalan, Akrual
belum ada juknis bagaimana informasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa
piutang dan utang digunakan sebagai dasar intolerance of ambiguity memperlemah
untuk merencanakan kas dan atau pengaruh minat terhadap perilaku
pembiayaan, belum ada juknis bagaimana menggunakan informasi akuntansi basis
seharusnya informasi ekonomis berguna akrual. Hasil ini ditunjukan oleh output model
untuk pengambilan keputusan penjualan, persamaan struktural pada gambar 2 yang
tukar menukar dan hibah aset. memperlihatkan bahwa nilai koefisien
Hasil penelitian ini bertentangan dengan moderasi intolerance of ambiguity (IntoA)
beberapa hasil penelitian yang memberikan dalam pengaruh minat terhadap perilaku
kesimpulan bahwa implementasi akuntansi menggunakan informasi akuntansi basis
basis akrual pada organisasi pemerintah tidak akrual (BU) sebesar -0,203 dan nilai p value
didukung dengan penggunaan informasi 0,001 (<0,01).
akuntansi basis akrual untuk dasar Koefisien interaksi bertanda negatif
pengambilan keputusan (Daniels dan Daniels bermakna bahwa semakin tinggi nilai
1991; Likierman 2000; Paulsson 2006; Ryan intolerance of ambiguity maka semakin kecil
2006; Hyndman dan Connolly 2011; Cohen (lemah) pengaruh minat terhadap perilaku
2013). Hasil penelitian sesuai dengan mengggunakan informasi akuntansi basis
penelitian yang memberikan bukti bahwa akrual. Penelitian ini memberikan bukti
informasi akuntansi berbasis akrual telah empiris bagaimana sisi personalitas manusia
menjadi dasar pengambilan keputusan (intolerance of ambiguity) menjadi salah satu
(Andriani et al. 2010; Kober et al. 2010; faktor penentu penerimaan perubahan situasi
Jagalla et al. 2011; Nogueira dan Jorge 2012; dari basis kas menjadi basis akrual. Sisi
Nogueira et al. 2013; Sousa et al. 2013; personalitas manusia penting dilihat untuk
Alijarde dan Julve 2014; Soleimani et al. mengetahui kenapa seseorang melakukan
2015). perilaku. Manusia adalah pembuat keputusan,
Bukti empiris penelitian ini sesuai sehingga perbedaan psikologis akan
dengan theory of planned behavior yang mempengaruhi keputusan (Siegel dan
menyatakan bahwa minat akan berpengaruh Marconi 1989). Hasil ini sejalan dengan
terhadap perilaku. Dengan demikian dapat pendapat Bogt dan Helden (2000) yang
disimpulkan bahwa theory of planned mengemukakan bahwa kesenjangan yang
behavior dapat menjelaskan pengaruh minat besar antara perubahan akuntansi yang
terhadap perilaku menggunakan informasi diinginkan dengan yang direalisasi
akuntansi basis akrual. Hasil penelitian ini disebabkan oleh terlalu sedikit perhatian
sesuai dengan hasil penelitian perilaku yang untuk proses perubahan. Sejalan juga dengan
mengatakan bahwa minat berpengaruh Ichsan (2013) yang mengungkapkan perdapat
terhadap perilaku (Ives et al. 1983; Davis bahwa salah satu kesuksesan implementasi
1989; Ajzen 1991; Chiou 1998; Wahyuni basis akrual ditentukan oleh kesiapan dan
2012; Zemore dan Ajzen 2014). Namun kemauan pengguna menerima perubahan
demikian penelitian ini bertentangan dengan basis akuntansi.
hasil penelitian perilaku dalam bidang Hasil penelitian ini memberikan
akuntansi seperti: (1) Thoradeniya et al. sumbangan pengetahuan terhadap perdebatan
(2015) yang menemukan hubungan lemah hubungan antara personalitas intolerance of
antara minat dengan perilaku melakukan ambiguity dengan penggunaan informasi
pelaporan berkelanjutan; (2) Warsame dan akuntansi (Dermer 1973; McGhee et al. 1978;
Ireri (2016) menemukan tidak terdapat Faircloth dan Ricchiute 1981; Gul 1984;
hubungan antara minat dengan perilaku Chong 1998; Tsirikas et al. 2012). Hasil
investasi pada sukuk. penelitian ini sesuai dengan Dermer (1973)
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 92

yang menemukan bahwa tolerance of Peran Accounting Performance Based


ambiguity memiliki dampak pada preferensi Reward (APBR) dalam Pengaruh Minat
informasi manajer. Manajer yang memiliki terhadap Perilaku Menggunakan
toleran tinggi terhadap ambiguitas akan Informasi Akuntansi Basis Akrual
menerima informasi akuntansi dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menggunakannya lebih mudah daripada accounting performance based reward
manajer yang memiliki toleransi rendah. (APBR) memperkuat pengaruh minat terhadap
Sebaliknya hasil penelitian ini perilaku menggunakan informasi akuntansi
bertentangan dengan Oliver dan Flamholt basis akrual. Hasil ini sesuai dengan output
(1978) serta Chong (1998) yang menemukan model persamaan struktural pada gambar 2
bahwa manager yang memiliki tolerance of yang menunjukkan bahwa nilai koefisien
ambiguity rendah akan menggunakan moderasi APBR terhadap hubungan antara
informasi akuntansi lebih mudah daripada minat (IU) dengan perilaku menggunakan
manager yang memiliki tolerance of informasi akuntansi basis akrual (BU) sebesar
ambiguity tinggi. Manajer dengan tingkat 0,370 dan nilai p value 0,001 (<0,01).
tolerance of ambiguity rendah akan memiliki Koefisien interaksi bertanda positif
kepercayaan diri rendah dalam mengambil bermakna semakin tinggi nilai APBR maka
keputusan sehingga akan lebih banyak semakin besar pengaruh minat terhadap
menggunakan informasi akuntansi untuk perilaku mengggunakan informasi akuntansi
mengurangi ketidakpastian. Hasil penelitian basis akrual. Hasil ini bermakna bahwa pada
bertentangan dengan penelitian lain (McGhee kondisi accounting performance based
et al. 1978; Faircloth dan Ricchiute 1981), reward tinggi akan memperkuat pengaruh
yang menemukan bahwa tolerance of minat terhadap perilaku menggunakan
ambiguity tidak mempengaruhi pengambilan informasi akuntansi basis akrual. Sebalik pada
keputusan berdasarkan informasi akuntansi. kondisi accounting performance based
Penelitian ini memberi sumbangan reward rendah lebih memperlemah pengaruh
untuk pengembangan theory of planned minat terhadap perilaku menggunakan
behavior dalam bidang akuntansi keprilakuan. informasi akuntansi basis akrual. Hasil
Pengaruh minat terhadap perilaku penelitian ini memberi petunjuk bahwa
menggunakan informasi akuntansi tergantung Pemerintah Kota Semarang dan Kabupaten
dari kepribadian intolerance of ambiguity. Banyumas dapat dijadikan rujukan daerah lain
Hasil ini membuktikan bahwa teori kognitif dalam mendesain sistem reward.
yang mengakui adanya perbedaan personalitas Hasil penelitian ini memberi sumbangan
individu dapat menjelaskan pengaruh minat pengembangan theory of planned behavior
terhadap perilaku menggunakan informasi dalam bidang akuntansi keperilakuan. Salah
akuntansi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan satu dimensi kajian akuntansi keperilakuan
bahwa theory of planned behavior dan teori adalah bagaimana memprediksi dan
kognitif dapat saling mendukung untuk mengubah perilaku manusia (Siegel dan
menganalisis dan merekayasa perilaku Marconi 1989). Pengaruh minat terhadap
menggunakan informasi akuntansi dalam perilaku menggunakan informasi akuntansi
konteks implementasi akuntansi berbasis tergantung dari accounting performance
akrual pada pemerintah daerah. based reward. Kondisi ini sejalan dengan
teori pengharapan yang menyatakan bahwa
perilaku menggunakan informasi akuntansi
adalah sebagai upaya untuk mencapai kinerja
akuntansi yang berkorelasi dengan reward.
Hasil pengujian hipotesis pertama
sampai dengan ketujuh, dapat disimpulkan
dalam tabel 5.
.
93 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

Tabel 5
Rekap Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Uraian Hasil Pengujian
Hipotesis 1 Kepercayaan terhadap kegunaan basis akrual berpengaruh Diterima
positif terhadap sikap menggunakan informasi akuntansi basis
akrual.
Hipotesis 2 Sikap berpengaruh positif terhadap minat menggunakan Diterima
informasi akuntansi basis akrual.
Hipotesis 3 Norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat Diterima
menggunakan informasi akuntansi basis akrual.
Hipotesis 4.a Kontrol perilaku persepsian berpengaruh positif terhadap Diterima
minat menggunakan informasi akuntansi basis akrual.
Hipotesis 4.b Kontrol perilaku persepsian berpengaruh positif terhadap Diterima
perilaku menggunakan informasi akuntansi basis akrual.
Hipotesis 5 Minat berpengaruh positif terhadap perilaku menggunakan Diterima
informasi akuntansi basis akrual.
Hipotesis 6 Intolerance of Ambiguity memperlemah pengaruh minat Diterima
terhadap perilaku menggunakan informasi akuntansi basis
akrual.
Hipotesis 7 Accounting Performance Based Reward memperkuat pengaruh Diterima
minat terhadap perilaku menggunakan informasi akuntansi
basis akrual.

SIMPULAN menganalisis dan memprediksi perilaku


menggunakan informasi akuntansi basis
Penelitian ini memberi bukti empiris akrual. Model penelitian ini memberi
bahwa theory of planned behavior dapat sumbangan pengembangan ilmu akuntansi
digunakan untuk menjelaskan perilaku keprilakuan khususnya dalam lingkup metode
menggunakan informasi akuntansi berbasis untuk memprediksi dan strategi untuk
akrual untuk pengambilan keputusan. mengubah perilaku manusia. Hasil penelitian
Variabel penentu perilaku dalam theory of ini menghadirkan model prediksi perilaku
planned behavior berhasil diadaptasi dalam menggunakan informasi akuntansi basis
konteks perilaku menggunakan informasi akrual (behavior predictive models using
akuntansi basis akrual pada organisasi accrual accounting information).
Pemerintah Daerah. Indikator variabel theory Kontribusi praktis penelitian pertama
of planned behavior yang telah diadaptasikan adalah menyajikan bukti empiris bahwa
tersebut berhasil memberikan bukti empiris pengelola keuangan kota Semarang dan
bahwa kepercayaan terhadap kegunaan kabupaten Banyumas telah melakukan
akuntansi basis akrual, sikap, norma subjektif, perilaku menggunakan informasi akuntansi
kontrol perilaku persepsian, minat mampu basis akrual. Hasil ini menghilangkan
memprediksi perilaku menggunakan keraguan tentang implementasi akuntansi
akuntansi basis akrual. Hasil penelitian juga basis akrual bagi organisasi pemerintah.
memberikan bukti empiris peran intolerance Laporan keuangan pada kota Semarang dan
of ambiguty dan peran accounting kabupaten Banyumas telah disajikan bukan
performance based reward yang masing- sekedar memenuhi kewajiban, namun sudah
masing akan memperlemah serta memperkuat berkontribusi dalam pengambilan keputusan
pengaruh minat terhadap perilaku manajemen, sehingga Kota Semarang dan
menggunakan informasi akuntansi berbasis kabupaten Banyumas dapat dijadikan rujukan
akrual. pemerintah daerah lain dalam implementasi
Kontribusi teoritis penelitian yaitu basis akrual. Kontribusi praktis penelitian
mengembangkan theory of planned of yang kedua adalah menyediakan strategi
behavior dengan menghadirkan variabel untuk merekayasa perilaku menggunakan
pemoderasi intolerance of ambiguity dan informasi akuntansi basis akrual untuk
accounting performance based reward dalam pengambilan keputusan. Strategi rekayasa
pengaruh minat terhadap perilaku dapat perilaku menggunakan informasi akuntansi
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 94

basis akrual dilakukan dengan cara : pertama, Ajzen, I. 1991. The Theory of Planned
meningkatkan kepercayaan pengelola Behavior. Organizational Behavior And
keuangan terhadap kegunaan akuntansi basis Human Decision Processes, 50, 179-
akrual misal dengan pelatihan; kedua, 211.
melakukan tekanan sosial dari stakeholder Alijarde, I. B., dan V. M. Julve. 2014. Accrual
untuk melakukan perilaku menggunakan Financial Reporting In The Public
informasi akuntansi basis akrual misal Sector: Is It A Reality?. Journal Revista
pimpinan atau BPK atau BPKP atau Innovar, 24 (54), 107-120.
Inspektorat selalu menekankan pentingnya Andriani, Y., R. Kober, dan J. Ng. 2010.
penggunaan informasi untuk pengambilan Decision Usefulness of Cash and
keputusan ; ketiga, meningkatkan wewenang Accrual Information: Public Sector
dan keterampilan menggunakan informasi Managers’ Perceptions. Australian
akuntansi basis aktual untuk pengambilan Accounting Review, 20, (2), 144-153.
keputusan misal dibuat juknis lebih detail Baron, R. M., dan D. A. Kenny. 1986. The
tentang penggunaan informasi akuntansi; Moderator-Mediator Variable
keempat, merubah berlahan-lahan personalitas Distinction Social Psychological
pengelola keuangan yang cenderung netral Research: Conceptual, Strategic, and
intolerant terhadap situasi ambigu menjadi Statistical Considerations. Journal of
intolerant rendah terhadap situasi ambigu Personality and Social Psychology, 51
misal dengan pelatihan kepribadian. (6), 1173-1182.
Personalitas walaupun diakui sebagai bawaan, Birnberg, J. G., J. Luft, dan M. D. Shields.
tetapi menurut teori kognitif juga tidak 2007. Psychology Theory in
menampik bagaimana lingkungan akan Management Accounting Research:
memberi pengaruh terhadap personalitas; Elsevier Ltd.
kelima, sistem reward berbasis pada kinerja Bogt, H. J. t., dan G. J. v. Helden. 2000.
akuntansi. Accounting change in Dutch
Keterbatasan penelitian adalah pertama, government: Exploring the gap between
partisipasi kepala SKPD sebagai responden expectations and realizations.
sangat kecil. Kedua, penelitian ini hanya bisa Management Accounting Research, 11,
mengungkap bukti empiris tentang perilaku 263-279.
menggunakan informasi akuntansi basis Bruns, W. J. 1968. Accounting Information
akrual. Pengaruh dari implementasi akuntansi and Decision-Making: Some Behavioral
basis akrual terhadap peningkatan kualitas Hypotheses. The Accounting Review, 43
layanan pemerintah dan peningkatan kinerja (3), 469-480.
menjadi pertanyaan besar yang masih perlu Buchan, H. F. 2005. Ethical Decision Making
diungkap. Saran penelitian berikutnya adalah in the Public Accounting Profession: An
menggunakan metode kualitatif untuk lebih Extension of Ajzen’s Theory of Planned
mendalam tentang perilaku menggunakan Behavior. Journal of Business Ethics,
informasi akuntansi basis akrual dan menguji 61, 165-181.
pengaruh dari implementasi akuntansi basis Budner, S. 1962. Intolerance of Ambiguity As
akrual terhadap peningkatan kualitas layanan A Personality Variable. Journal of
dan kinerja. Personality, 30, 29-50.
Carpenter, T. D., dan J. L. Reimers. 2005.
DAFTAR PUSTAKA Unethical and Fraudulent Financial
Reporting: Applying the Theory of
Agriyanto, R., A. Rohman., D. Ratmono., dan Planned Behavior. Journal of Business
I. Ghozali. 2016. Accrual Based Ethics, 60, 115-129.
Accounting Implementation: An Chiou, J.-S. 1998. The Effects of Attitude,
Approach For Modelling Major Subjective Norm, and Perceived
Decisions. Risk Governance & Control, Behavioral Control on Consumers’
6 (12), 531-539. Purchase Intentions: The Moderating
95 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

Effects of Product Knowledge and Reporting Alternatives". Accounting,


Attention to Social Comparison Organizations and Society, 6 (1), 53-67.
Information . Proc. Natl. Sci. Counc. Fishbein, M., dan I. Ajzen. 1975. Belief
ROC (C), 9 (2), 298-308. Attitude Intention And Behavior.
Chong, V. K. 1998. Testing The Contingency California: Addison Wesley.
‘Fit’ Between Management Accounting Godin, G., P. Valois, L. Lepage, dan R.
Systems And Managerial Performance: Desharnais. 1992. Predictors of
A Research Note On The Moderating Smoking Behaviour: An Application of
Role of Tolerance For Ambiguity. Ajzen's Theory of Planned Behaviour.
British Accounting Review, 30, 331- British Journal of Addiction, 87, 1335-
342. 1343.
Christiaens, J., dan V. V. Peteghem. 2007. Gul, F. A. 1984. The Joint and Moderating
Governmental Accounting Reform: Role of Personality and Cognitive Style
Evolution Of The Implementation In on Decision Making. The Accounting
Flemish Municipalities. Financial Review, 59 (2), 264-277.
Accountability & Management, 23 (4), Guthrie, J. 1998. Aplication Of Acrual
0267-4424. Accounting in Australian Publik
Cohen, S. 2013. Reaping The Benefits of Two Sector: Rhetoric or Realitic. Financial
Worlds An Explanatory Study Of The Accountability & Management, 14 (1)
Cash And The Accrual Accounting 267-424.
Information Roles In Local Guthrie, J., O. Olson, dan C. Humphrey.
Governments. Journal of Applied 1999. Debating Developments In New
Accounting Research, 14 (2) 165-179. Public Financial Management: The
Cohen, S., E. Kaimenaki, dan Y. Zorgios. Limits of Global Theorizing and Some
2007. Assessing It As A Key Success New Ways Forward". Financial
Factor For Accrual Accounting Accountability & Management, 15 (3)
Implementation In Greek 209-228.
Municipalities. Financial Hair, J. F., Sarstedt, Ringle, dan Mena. 2012.
Accountability & Management, 23 (1), An assessment of the use of partial least
0306-0686. squares structural equation modeling in
Daniels, J. D., dan C. E. Daniels. 1991. marketing research. Journal of the
Municipal Financial Reports: What Academy of Marketing Science, 40, 414-
Users Want". Journalof Accounting and 433.
Public Policy, 10, 15-38. Harun, H., dan H. P. Kamase. 2012.
Davis, F. D. 1989. Perceived Usefulness, Accounting Change and Institutional
Perceived Ease of Use, and User Capacity : The Case of a Provincial
Acceptance of Information Government in Indonesia". Australasian
Technology. MIS Quarterly, 13 (3), Accounting Business and Finance
319-340. Journal, 6 (2), 35-50.
Demir, K. 2010. Predictors of Internet Use Hays, J. B. 2013. An investigation of the
For The Professional Development of motivation of management accountants
Teachers: An Application Of The to report fraudulent accounting activity:
Theory of Planned Behaviour. Teacher applying the theory of planned
Development, 14 (1), 1-14. behavior. Ph.D dissertation, Nova
Dermer, J. D. 1973. Cognitive Characteristics Southeastern University.
and the Perceived Importance of Helden, G. J. V. 2005. Researching Public
Information. The Accounting Review, 48 Sector Transformation: The Role Of
(3), 511-519. Management Accounting". Financial
Faircloth, A. W., dan D. N. Ricchiute. 1981. Accountability & Management, 21 (1),
Ambiguity Intolerance and Financial 267-424.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 96

Husein, A. 2014. Tantangan Dan Hambatan Likierman, A. 2000. Changes to managerial


Penggunaan (Serta Persiapan decision-taking in U.K. central
Implementasi) Akuntansi Berbasis government". Management Accounting
Akrual Pengalaman Di Kabupaten Research, 11, 253-261.
Banyumas. Paper dipresentasikan pada McGhee, W., M. D. Shields, dan J. G.
Seminar Implementasi Standar Birnberg. 1978. The Effects of
Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Personality on a Subject's Information
Akrual Berdasarkan PP Nomor 71 Processing". The Accounting Review, 53
Tahun 2010 dan Permendagri Nomor (3), 681-697.
64 Tahun 2013, IAI Wilayah Jawa Nogueira, S. P. S., S. M. F. Jorge, dan M. C.
Tengah tanggal 20 Desember 2014, Oliver. 2013. The Usefulness of
Semarang. Financial Reporting For Internal
Hyndman, N., dan C. Connolly. 2011. Decision-Making In Portuguese
Accruals Accounting In The Public Municipalities. Management Research:
Sector : A Road Not Always Taken. The Journal of the Iberoamerican
Management Accounting Research, 22, Academy of Management, 11 (2), 178-
36-45. 212.
Ichsan, M. 2013. Kajian Variabel-Variabel Nogueira, S. P., dan S. M. Jorge. 2012.
Kesuksesan Penerapan Basis Akrual Adequacy of the Local Government
Dalam Sistem Akuntansi Pemerintahan, financial reporting model in the context
Modul Akuntansi Pemerintah Berbasis of internal decision-making: An
Akrual Konsep Pemikiran dan exploratory study in the municipality of
Implementasi Di Indonesia. Working Braganca. Review of Applied
Paper BPKP, 44-64. Management Studies, 10, 74-86.
Ives, B., M. H. Olson, dan J. J. Baroudi. 1983. Okun, M. A., dan E. S. Sloane. 2002.
The Measureivent of User Information Application Of Planned Behavior
Satisfaction. Communications of the Theory To Predicting Volunteer
ACM, 26 (10), 785-793. Enrollment By College Student In A
Jagalla, T., S. D. Becker, dan J. Weber. 2011. Campus-Based Program. Social
A Taxonomy of The Perceived Benefits Behavior and Personality, 30 (3), 243-
of Accrual Accounting and Budgeting: 250.
Evidence From German States. Oliver, J., dan E. Flamholt. 1978. Human
Financial Accountability & resource replacement cost numbers,
Management, 27 (2) 267-4424. cognitive information processing and
Kober, R., J. Lee, dan J. NG. 2010. Mind personnel decisions: a laboratory
Your Accruals: Perceived Usefulness experiment. Journal of Business
Of Financial Information In The Finance and Accounting, 5 (2), 137-
Australian Public Sector Under 157.
Different Accounting Systems". Paulsson, G. 2006. Accrual Accounting In
Financial Accountability & The Public Sector: Experiences From
Management, 26 (3), 267-424. The Central Government In Sweden".
Kolvereid, L. 1996. Prediction of Financial Accountability &
Employment Status Choice Intentions. Management, 22 (1), 267-424.
Entrepreneurship ". Entrepreneurship Pessina, E. A., dan I. Steccolini. 2007. Effects
Theory and Practice, 21 (1), 47-57. Of Budgetary And Accruals Accounting
Kouthouris, dan A. Spontis. 2005. Outdoor Coexistence: Evidence From Italian
Recreation Participation: An Local Governments. Financial
Application of the Theory of Planned Accountability & Management, 23 (2),
Behavior. The Sport Journal, 8 (3), 1- 267-424.
11. Ryan, J. M. a. C. 2006. Reflections On The
Theoretical Underpinnings Of The
97 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

General-Purpose Financial Reports Of Thoradeniya, P., J. L. a. R. Tan, dan A.


Australian Government Departments. Ferreira. 2015. Sustainability Reporting
Accounting, Auditing & Accountability and The Theory of Planned Behaviour.
Journal, 19 (4), 592-612. Accounting, Auditing & Accountability
Sheppard, B., J. Hartwick, dan P. Warshaw. Journal, 28 (7), 1099-1137.
1988. The Theory of Reasoned Action : Tsirikas, A. N., K. K. Katsaros, dan C. S.
A Metaanalsis of Past Research with Nicolaidis. 2012. Knowledge
Recommendation for Modifications and Management, Tolerance of Ambiguity
Future Research. Journal of Consumer And Productivity: Evidence From The
Research, 15 (3) 325-343. Greek Public Sector. Employee
Siegel, G., dan H. R. Marconi. 1989. Relations, 34 (4), 344-359.
Behavioral Accounting. New York: Vroom, V. H. 1964. Work and Motivation.
South Western Publishing CO. New York: John Wiley & Sons.
Soleimani, S., M. Hassanzadeh, dan N. K. Wahyuni, S. 2012. Moslem Community
Hafshijany. 2015. The Effect of Behavior in The Conduct of Islamic
Implementation of Accrual Accounting Bank: The Moderation Role of
In The Decision-Making Executives of Knowledge and Pricing". Social and
Northwest University of Medical Behavioral Sciences, 57, 290-298.
Sciences. Arabian Journal of Business Warren, K. 2012. Developing A
and Management Review, 4 (7), 5-11. Government's Balance Sheet - Does It
Sousa, R. G. d., A. F. d. Vasconcelos, R. L. Improve Performance. Public Money &
Caneca, dan J. K. Niyama. 2013. Management, 32 (1), 9-14.
Accrual Basis Accounting in the Warsame, M. H., dan E. M. Ireri. 2016. Does
Brazilian Public Sector: Empirical The Theory of Planned Behaviour
Research on the Usefulness of (TPB) Matter In Sukuk Investment
Accounting Information. Cont. Fin. – Decisions . Journal of Behavioral and
USP, 24 (63), 219-230. Experimental Finance,12, 93-100.
Su, C.-C., dan F.-Y. Ni. 2013. Budgetary Zemore, S. E., dan I. Ajzen. 2014. Predicting
Participation And Slack On The Theory Substance Abuse Treatment Completion
of Planned Behavior". The International Using A New Scale Based On The
Journal of Organizational Innovation, 5 Theory Of Planned Behavior. Journal of
(4), 91-99. Substance Abuse Treatment, 46, 174-
182.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 98

LAMPIRAN

Lampiran Confirmatory Factor Analysis

Tabel Pengujian Reliability and Convergent Validity


Laten Variabel Loading
BeU (Composite reliability = 0,907; AVE =0,619)
BeU 1 (0.828)
BeU 2 (0.830)
BeU 3 (0.801)
BeU 4 (0.781)
BeU 5 (0.764)
BeU 6 (0.710)
AtU (Composite reliability = 0,869; AVE =0,689)
AtU 1 (0.819)
AtU 2 (0.862)
AtU 3 (0.809)
SNU (Composite reliability = 0,917; AVE =0,847)
SNU1 (0.920)
SNU2 (0.920)
PBCU (Composite reliability = 0,934; AVE =0,877)
PBCU1 (0.936)
PBCU2 (0.936)
IU (Composite reliability = 0,909; AVE =0,770)
IU1 (0.858)
IU2 (0.930)
IU3 (0.841)
BU (Composite reliability = 0,961; AVE =0,830)
BU 1 (0.920)
BU 2 (0.935)
BU 3 (0.923)
BU 4 (0.917)
BU 5 (0.858)
IntoA (Composite reliability = 1,000; AVE =1,000)
IntoA (1.000)
APBR (Composite reliability = 0,973; AVE =0,902)
APBR1 (0.916)
APBR2 (0.966)
APBR3 (0.955)
APBR4 (0.959)
IntoA*IU (Composite reliability = 0,972; AVE =0,803)
IntoA*IU1 (0.917)
IntoA*IU2 (0.946)
IntoA*IU3 (0.820)
APBR*IU (Composite reliability = 0,924; AVE =0,741)
APBR1*IU1 (0.722)
APBR1*IU2 (0.838)
APBR1*IU3 (0.810)
APBR2*IU1 (0.806)
APBR2*IU2 (0.918)
APBR2*IU3 (0.903)
APBR3*IU1 (0.832)
APBR3*IU2 (0.912)
APBR3*IU3 (0.907)
APBR4*IU1 (0.836)
APBR4*IU2 (0.914)
APBR4*IU3 (0.906)
99 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

Tabel Pengujian Discriminant Validity


APBR*I
BeU AtU SNU PBCU IU BU ToA APBR IntoA*IU
U
BeU (0.787) 0.501 0.399 0.408 0.429 0.212 -0.223 0.131 -0.070 -0.118
AtU 0.501 (0.830) 0.528 0.344 0.519 0.290 -0.293 0.257 -0.182 -0.154
SNU 0.399 0.528 (0.920) 0.517 0.600 0.474 -0.260 0.341 -0.123 -0.092
PBCU 0.408 0.344 0.517 (0.936) 0.736 0.453 -0.333 0.331 -0.141 -0.075
IU 0.429 0.519 0.600 0.736 (0.877) 0.508 -0.324 0.294 -0.122 -0.194
BU 0.212 0.290 0.474 0.453 0.508 (0.911) -0.511 0.729 -0.132 -0.030
IntoA -0.382 -0.449 -0.506 -0.586 -0.688 -0.472 (1.000) -0.309 0.428 -0.131
APBR 0.131 0.257 0.341 0.331 0.294 0.729 -0.473 (0.950) -0.214 -0.053
IntoA*IU -0.070 -0.182 -0.123 -0.141 -0.122 -0.132 0.398 -0.214 (0.896) -0.518
APBR*IU -0.118 -0.154 -0.092 -0.075 -0.194 -0.030 -0.195 -0.053 -0.518 (0.861)
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 100

Lampiran Kuesioner Penelitian

No Variabel / Pertanyaan Skala


A Kepercayaan terhadap kegunaan implementasi akuntansi basis akrual pada organisasi pemerintah
daerah
Sangat
Implementasi basis akrual akan meningkatkan Sangat
1 Tidak
transparansi dan akuntabilitas. 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju
Implementasi basis akrual akan mencerminkan
prinsip matching method yang lebih baik karena Sangat
Sangat
2 Tidak
pendapatan dan beban diakui pada saat 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju
terjadinya.
Implementasi basis akrual memungkinkan
Sangat
organisasi pemerintah dapat mengidentifikasi Sangat
3 Tidak
biaya lebih akurat (biaya penuh) dari layanan 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju
yang diberikan
Sangat
Implementasi basis akrual akan menyediakan Sangat
4 Tidak
informasi yang lebih baik dari nilai aset. 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju

Sangat
Implementasi basis akrual akan meningkatkan Sangat
5 Tidak
akuntabilitas utang dan piutang. 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju

Implementasi basis akrual akan menyediakan Sangat


Sangat
6 informasi yang lebih akurat dari posisi keuangan Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Pemerintah. Setuju
B Sikap terhadap perilaku menggunakan informasi akuntansi akrual
Sangat
Saya lebih suka menggunakan informasi Sangat
7 Tidak
akuntansi akrual untuk pengambilan keputusan. 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju

Pengambilan keputusan dengan mendasarkan Sangat


Sangat
8 kepada informasi akuntansi berbasis akrual Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
adalah perilaku baik. Setuju

Saya berpikir bahwa manajemen pemerintah Sangat


Sangat
9 daerah harus menggunakan informasi akuntansi Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
akrual untuk pengambilan keputusan. Setuju
C Norma subjektif perilaku menggunakan informasi akuntansi akrual
Orang-orang penting dalam pekerjaan (DPRD,
BPK, BPKP, Inspektorat, Pimpinan, rekan kerja, Sangat
Sangat
10 dan sebagainya) berpikir bahwa saya harus Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
menggunakan informasi akuntansi basis akrual Setuju
untuk pengambilan keputusan.
Orang-orang penting dalam pekerjaan (DPRD,
BPK, BPKP, Inspektorat, Pimpinan, rekan kerja, Sangat
Sangat
11 dan sebagainya) mendorong saya untuk Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
menggunakan informasi akuntansi basis akrual Setuju
untuk pengambilan keputusan.
D Kontrol perilaku persepsian menggunakan informasi akrual

Saya memiliki wewenang penuh dalam Sangat


Sangat
12 menggunakan informasi akuntansi untuk Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
pengambilan keputusan. Setuju
101 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

No Variabel / Pertanyaan Skala


Saya memiliki kemampuan teknis menggunakan Sangat
Sangat
13 informasi akuntansi akrual untuk pengambilan Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
keputusan. Setuju
E Minat melakukan perilaku menggunakan informasi akrual
Beberapa waktu belakangan ini saya terus
Sangat
mencari informasi tentang bagaimana Sangat
14 menggunakan informasi akuntansi akrual untuk Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
dasar pengambilan keputusan. Setuju

Rasanya saya ingin segera menggunakan Sangat


Sangat
15 informasi akuntansi akrual untuk dasar Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
pengambilan keputusan. Setuju
Kalau informasi akuntansi akrual belum
tersedia, saya akan berusaha mencari informasi Sangat
Sangat
16 akuntansi akrual untuk dasar pengambilan Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju
keputusan
F Perilaku menggunakan informasi akrual untuk pengambilan keputusan
Seberapa sering pimpinan anda atau anda sendiri
(jika selaku pimpinan saat ini) menggunakan Sangat
Sangat
17 informasi surplus atau defisit untuk mengukur Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
sejauh mana tujuan dan sasaran SKPD telah Setuju
dicapai.
Seberapa sering pimpinan anda atau anda sendiri
18 (jika selaku pimpinan saat ini) menggunakan Sangat
Sangat
informasi akuntansi basis akrual untuk Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
melakukan estimasi dan memeriksa kewajaran Setuju
asumsi-asumsi yang dibuat dalam perencanaan.
Seberapa sering pimpinan anda atau anda sendiri
(jika selaku pimpinan saat ini) menggunakan Sangat
Sangat
19 Informasi piutang dan utang telah digunakan Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
sebagai dasar untuk merencanakan arus kas Setuju
dalam perencanaan.
Seberapa sering pimpinan anda atau anda sendiri
Sangat
(jika selaku pimpinan saat ini) menggunakan Sangat
20 Tidak
Informasi penyusutan asset tetap telah 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju
digunakan dalam perhitungan unit cost layanan.
Seberapa sering pimpinan anda atau anda sendiri
(jika selaku pimpinan saat ini) menggunakan Sangat
Sangat
21 Nilai buku aset tetap telah menjadi informasi Tidak 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
dalam pengambilan keputusan pelepasan dan Setuju
pembelian aset.
G Intolerance of Ambiguity
Seorang ahli yang tidak dapat memberikan suatu Sangat
Sangat
22 jawaban dengan baik mungkin dia tidak tahu Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
tentang banyak hal. Setuju

Sangat
Saya ingin tinggal di luar negeri untuk Sangat
23 Tidak
sementara waktu. 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju

Sangat
Menurut saya tidak ada masalah yang tidak Sangat
24 Tidak
dapat diselesaikan. 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju

Menurut saya orang–orang yang hidup dengan Sangat


Sangat
25 rutinitas mungkin kehilangan sebagian dari Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
kegembiraan hidup mereka. Setuju
Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103 102

No Variabel / Pertanyaan Skala


Menurut saya pekerjaan yang baik adalah Sangat
Sangat
26 pekerjaan yang memiliki kejelasan dapat Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
dilakukan. Setuju

Sangat
Saya lebih lebih senang mengatasi masalah yang Sangat
27 Tidak
rumit dari pada yang sederhana. 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju
Dalam jangka panjang saya dapat memperoleh
Sangat
sesuatu yang lebih baik, dengan mengatasi hal- Sangat
28 Tidak
hal kecil dan sederhana dari pada masalah yang 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju
besar dan rumit.
Menurut saya orang yang menarik adalah Sangat
Sangat
29 mereka tidak keberatan menjadi berbeda dan Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
orisinal. Setuju

Sangat
Apapun yang saya lakukan untuk selalu Sangat
30 Tidak
menjadi lebih baik. 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju

Menurut saya, orang-orang yang bersikeras pada Sangat


Sangat
31 jawaban ya atau tidak, tidak tahu bagaimana hal Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
rumit sebenarnya. Setuju
Ketika saya dapat menguasai keadaan yang
Sangat
memiliki unsur kejutan atau kejadian yang tak Sangat
32 Tidak
terduga, benar-benar memiliki makna yang 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju
harus disyukuri.
Sangat
Saya sering membuat keputusan tidak Sangat
33 Tidak
didasarkan pada informasi yang memadai. 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju

Sangat
Saya suka dengan pesta di mana seluruh peserta Sangat
34 Tidak
atau sebagian besar tidak saya kenal. 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju
Seorang guru atau atasan yang memberi tugas
Sangat
tidak begitu jelas sebenarnya memberikan Sangat
35 Tidak
kesempatan kepada saya untuk dapat 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju
menunjukkan inisitif dan orisinalitas.
Semakin cepat saya mendapatkan nilai-nilai dan Sangat
Sangat
36 cita-cita yang sama dengan orang lain adalah Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
lebih baik. Setuju

Sangat
Seorang guru yang baik adalah yang membuat Sangat
37 Tidak
saya bertanya-tanya tentang semua hal. 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju
G Accounting Performance Based Reward (APBR)

Sangat
Semakin tinggi pencapaian target pendapatan Sangat
38 Tidak
semakin besar penghargaan yang saya terima. Setuju
Setuju 1 2 3 4 5 6 7

Semakin efisien biaya yang dikeluarkan untuk Sangat


Sangat
39 melakukan kegiatan semakin besar penghargaan Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
yang saya terima. Setuju
103 Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juni 2018, Vol. 15, No. 1, hal 77 - 103

No Variabel / Pertanyaan Skala


Sangat
Semakin tinggi pencapaian target surplus Sangat
40 Tidak
semakin besar penghargaan yang saya terima. 1 2 3 4 5 6 7 Setuju
Setuju

Semakin tinggi pencapaian target posisi Sangat


Sangat
41 keuangan (aset, kewajiban, ekuitas) semakin Tidak
1 2 3 4 5 6 7 Setuju
besar penghargaan yang saya terima. Setuju

You might also like