You are on page 1of 12

Jurnal Manajemen Bisnis ISSN: 2302-3449 I e-ISSN: 2580-9490

Vol. 7I No. 1, hal 35-46


Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Tangerang

KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI DAMPAK DARI


KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI
TERHADAP PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
(Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang)

Triana Zuhrotun Aulia1, Anita Ardiyanti2


Universitas Muhammadiyah Tangerang
tzahrotunaulia@gmail.com1, aardiyanti96@yahoo.com2

Keyword Abstract

Quality of human resources, The purpose of the study is to analyze how much influence the quality of
The utilization of information human resources, utilization of information technology and organizational
Technology, application of commitment to government accounting standards and its impact on the
Government accounting quality of financial statements at the Regional Government of Tangerang
Standards, the quality of Regency. The sample of research is 50 employees at the Regional
Financial statements Government of Tangerang Regency who work in accounting/finance. The
sampling technique uses convenience sampling. Data collection using
questionnaire. The method used in this research is the method of
verification. To determine the effect of human resource quality, the
application of information technology and organizational commitment to
the application of government accounting standards and the impact on the
quality of financial statements. The test statistic used is designing the
structural model, designing a measurement model, construct the path
diagram, test the model fit. Suitability test structural models and hypotheses
using software SmartPLS 3.0. The results showed that the variable quality
of human resources and organizational commitment have a significant
effect on the application of government accounting standards. While the
utilization of information technology has no significant effect on the
application of government accounting standards. And the application of
government accounting standards have a significant effect on the quality of
financial statements.
©2018 JMB, All right reserved

I. PENDAHULUAN Pelaporan dan pertanggungjawaban


laporan keuangan, diperlukan adanya standar
Latar Belakang Masalah dan sistem akuntansi yang baku yang diterapkan
Laporan keuangan pemerintah disajikan secara konsisten sehingga pelaporan dan
sebagai wujud pertanggungjawaban setiap entitas pertanggungjawaban keuangan tersebut dapat
pelaporan yang meliputi laporan keuangan disajikan secara lengkap dan tepat waktu
pemerintah pusat, laporan keuangan kementrian (Nasution, 2009). Untuk dapat menghasilkan
negara/lembaga, dan laporan keuangan laporan keuangan yang relevan, handal, dan
pemerintah daerah (Bastian, 2010). Laporan dapat dipercaya, pemerintah daerah harus
keuangan menggambarkan tentang pencapaian memiliki sistem akuntansi yang handal
kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi (Mardiasmo, 2004).
pencapaian target pendapatan, realisasi Dalam rangka menciptakan tata kelola
penyerapan belanja, serta realisasi pembiayaan pemerintahan yang baik (good governance)
(Bastian, 2010). pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai
usaha untuk meningkatkan transparansi dan

35
36

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, salah (Harry Azhar Azis, 2014 dalam BPK RI, 2014).
satunya adalah dengan melakukan Setiap daerah, harus siap menerapkan SAP
pengembangan kebijakan akuntansi pemerintah berbasis akrual (Harry Azhar Azis, 2014 dalam
berupa Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) BPK RI, 2014). Jika tidak, opini BPK terhadap
yang bertujuan memberikan pedoman pokok LKPD bisa turun (Harry Azhar Azis, 2014 dalam
dalam penyusunan dan penyajian laporan BPK RI, 2014).
keuangan baik di pemerintah pusat maupun di
pemerintah daerah (Hasibuan, 2013). Rumusan Masalah
Pemerintah telah menetapkan Peraturan Rumusan masalah dalam penelitian ini
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 adalah:
Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi 1. Apakah kualitas sumber daya manusia
Pemerintahan yang telah diganti dengan berpengaruh signifikan terhadap penerapan
Penetapan Peraturan Pemerintah Republik standar akuntansi pemerintahan?
Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP 2. Apakah pemanfaatan teknologi informasi
berbasis akrual. SAP Berbasis Akrual adalah SAP berpengaruh signifikan terhadap penerapan
yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, standar akuntansi pemerintahan?
dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis 3. Apakah komitmen organisasi berpengaruh
akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan signifikan terhadap penerapan standar
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan akuntansi pemerintahan?
anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan 4. Apakah penerapan standar akuntansi
dalam APBN/APBD. pemerintahan berpengaruh signifikan
Tujuan Standar Akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan?
(SAP) adalah meningkatkan akuntabilitas dan
keandalan pengelolaan keuangan pemerintah Tujuan Penelitian
(Bastian, 2010). Penerapan SAP mewajibkan
setiap entitas pelaporan, yang dalam hal ini Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
termasuk pemerintah daerah untuk melaporkan menganalisis pengaruh:
upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil 1. Kualitas sumber daya manusia terhadap
yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara penerapan standar akuntansi pemerintahan.
sistematis dan terstruktur pada suatu periode 2. Pemanfaatan teknologi informasi terhadap
pelaporan untuk kepentingan akuntabilitas, penerapan standar akuntansi pemerintahan.
manajemen, transparansi, keseimbangan antara 3. Komitmen organisasi terhadap penerapan
generasi dan evaluasi kinerja (Daniel Kartika standar akuntansi pemerintahan.
Adhi dan Yohanes Suhardjo, 2013). Melalui 4. Penerapan standar akuntansi pemerintahan
penerapan SAP akan dapat disusun laporan terhadap kualitas laporan keuangan.
keuangan yang useful (Daniel Kartika Adhi dan
Yohanes Suhardjo, 2013). Kegunaan Penelitian
Untuk menghasilkan laporan keuangan 1. Kegunaan Praktis
yang berkualitas maka selain kemampuan Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
menerapkan aturan-aturan baik undang-undang bahan pertimbangan untuk pemecahan masalah-
maupun peraturan pemerintah ataupun masalah bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang
peraturan lainnya diperlukannya kualitas sumber dalam mengatasi kualitas laporan keuangan yang
daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, belum baik. Berdasarkan latar belakang masalah
komunikasi (Putra, 2015) dan komitmen pada kualitas laporan keuangan dapat diperbaiki
organisasi (Hasibuan, 2015) agar laporan dengan penerapan standar akuntansi
keuangan dapat disampaikan kepada publik pemerintahan sesuai yang diharapkan melalui
dengan tepat waktu dan juga pemeriksaan yang kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan
dilakukan oleh BPK untuk menghasilkan teknologi informasi dan komitmen organisasi
akuntabilitas yang lebih besar atas setiap 2. Kegunaan Akademis
kegiatan yang dilakukan dalam rangka Hasil penelitian diharapkan dapat memberi
penyediaan layanan publik kepada masyarakat manfaat dan selain itu mengembangkan ilmu,
yang maksimal. dimana teori yang telah ada diuji kembali dalam
Pada umumnya, ketidaksiapan pemerintah penelitian ini dapat memperkuat teori yang telah
daerah adalah belum adanya rencana ada yaitu standar akuntansi pemerintahan
pengembangan sistem/aplikasinya serta berpengaruh terhadap kualitas laporan
keterbatasan sumber daya manusia yang keuangan.
kompeten dan memadai di setiap satuan kerja
37

II. TINJAUAN PUSTAKA akuntansi dengan baik. Kegagalan sumber daya


manusia dalam memahami dan menerapkan
Kualitas Laporan Keuangan logika akuntansi akan berdampak pada
Akuntansi keuangan sektor publik terkait kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan
dengan tujuan dihasilkannya laporan keuangan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang
pemerintah (LKP). Pada dasarnya LKP adalah ditetapkan pemerintah (Warisno, 2008).
asersi dari pihak manajemen pemerintah yang Indikator variabel kualitas sumber daya
menyajikan informasi yang berguna untuk manusia diukur dari kemampuan pengetahuan,
pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan latar belakang pendidikan dan susasana
akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya lingkungan kerja.
yang dipercayakan kepadanya.
American Accounting Association Pemanfaatan Teknologi Informasi
menyatakan bahwa tujuan akuntansi pada Teknologi Informasi adalah seperangkat
organisasi sektor publik adalah memberikan alat yang membantu anda bekerja dengan
informasi yang diperlukan agar dapat mengelola informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang
suatu operasi dan alokasi sumber daya yang berhubungan dengan pemrosesan informasi
dipercayakan kepada organisasi secara tepat, (Haag & Keen, 1996)
efisien, dan ekonomis, serta memberikan Teknologi informasi yang lebih maju
informasi untuk melaporkan mungkin lebih dapat menerapkan sistem
pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan akuntansi manajemen baru daripada organisasi
tersebut serta melaporkan hasil operasi dan dengan sistem informasi yang kurang canggih
penggunaan dana publik (Glynn, 1993) karena biaya pengolahan dan pengukuran yang
Indikator variabel kualitas laporan lebih rendah (Krumwiede, 1998).
Keuangan diukur dari relevan, andal, dapat Indikator variabel pemanfaatan teknologi
dibandingkan dan dapat dipahami. informasi diukur dari sistem manajemen
informasi, sistem SAP pada perangkat lunak dan
Penerapan Standar Akuntansi pelatihan penggunaan perangkat lunak.
Pemerintahan
Standar Akuntansi Pemerintahan, Komitmen Organisasi
selanjutnya disebut SAP, adalah prinsip-prinsip Luthhans (2006) menyatakan bahwa
akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan komitmen organisasi sering diartikan sebagai
menyajikan laporan keuangan pemerintah. keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota
Dengan demikian SAP merupakan persyaratan organisasi tertentu, keinginan untuk berusaha
yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya keras sesuai keinginan organisasi, keyakinan
meningkatkan kualitas laporan keuangan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan
pemerintah di Indonesia (Bastian, 2010). organisasi.
Indikator variabel penerapan standar Komitmen organisasi merupakan
akuntansi Pemerintahan diukur dari basis akrual, keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai
komponen laporan keuangan, periode laporan. dan sasaran (goal) yang ingin dicapai organisasi
(Mowday dkk., 1982). Menurut Ikhsan dan Ishak
Kualitas Sumber Daya Manusia (2008) bahwa komitmen organisasi merupakan
Sumber daya manusia adalah kesatuan tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan
tenaga manusia dalam satu organisasi dan untuk memihak pada suatu organisasi tertentu dan
mencapai tujuan organisasi yang meliputi latar tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan
belakang pendidikan yang diperoleh responden keanggotaannya dalam organisasi itu. Komitmen
pemahaman tentang tugasnya, kesiapan, dalam yang tinggi menjadikan individu lebih
melakukan perubahan dalam proses penyusunan mementingkan organisasi daripada kepentingan
laporan keuangan (Azhar, 2007). pribadi dan berusaha menjadikan organisasi
Dalam pengelolaan keuangan pemerintah menjadi lebih baik. Komitmen organisasi yang
yang baik, satuan kerja harus memiliki sumber rendah akan membuat individu untuk berbuat
daya manusia yang berkualitas, yang didukung untuk kepentingan pribadinya.
dengan latar belakang pendidikan akuntansi, Indikator variabel komitmen organisasi
sering mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan diukur dari kedisiplinan pegawai dan kesiapan
mempunyai pengalaman di bidang keuangan. pelayanan publik.
Sehingga untuk menerapkan sistem akuntansi,
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
tersebut akan mampu memahami logika
38

Kerangka Pemikiran Teoritis


Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
merupakan persyaratan yang mempunyai
kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan
kualitas laporan keuangan pemerintah di
Indonesia. Disamping SAP, kualitas SDM,
pengendalian intern, komitmen organisasi dan
pemanfaatan teknologi juga mempengaruhi
proses akuntansi pemerintahan didalam
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas
(Warisno, 2008; COSO, 1992).
Dalam pengelolaan keuangan pemerintah Gambar 1. Kerangka Konseptual
yang baik, satuan kerja harus memiliki sumber
Hipotesis
daya manusia yang berkualitas, yang didukung
dengan latar belakang pendidikan akuntansi, Berdasarkan kerangka konseptual pada
sering mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan Gambar 1, maka dapat dirumuskan hipotesis
mempunyai pengalaman di bidang keuangan. sebagai berikut:
Sehingga untuk menerapkan sistem akuntansi, H1: Kualitas sumber daya manusia berpengaruh
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas signifikan terhadap penerapan standar
tersebut akan mampu memahami logika akuntansi pemerintahan.
akuntansi dengan baik. H2: Pemanfaatan teknologi informasi
Pada konteks pemerintahan, aparat yang berpengaruh signifikan terhadap penerapan
memiliki komitmen organisasi yang tinggi, akan standar akuntansi pemerintahan.
menggunakan informasi yang dimiliki untuk H3: Komitmen organisasi berpengaruh
menyusun laporan keuangan menjadi relatif lebih signifikan terhadap penerapan standar
tepat. Selain itu, komitmen organisasi dapat akuntansi pemerintahan.
merupakan alat bantu psikologis dalam H4: Penerapan standar akuntansi pemerintahan
menjalankan organisasinya untuk pencapaian berpengaruh signifikan terhadap kualitas
kinerja yang diharapkan (Nouri dan Parker, laporan keuangan.
1996; Chong dan Chong, 2002; Wentzel, 2002).
Dengan adanya komitmen organisasi akan III. METODOLOGI PENELITIAN
mempertahankan kepatuhan dalam penyajian
laporan keuangan pemerintah yang reliabel Metode Penelitian
sesuai dengan SAP. Metode yang digunakan dalam penelitian
Menurut Bastian (2010) mengemukakan ini adalah metode penelitian verifikatif. Dengan
standar akuntansi pemerintahan (SAP) menggunakan metode penelitian ini akan
merupakan persyaratan yang mempunyai diketahui pengaruh yang signifikan antara
kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan variabel yang diteliti sehingga menghasilkan
keualitas laporan keuangan pemerintah. Adapun kesimpulan.
menurut Mahmudi (2011) mengemukakan Menurut Mashuri (2008) metode
bahwa standar akuntansi diperlukan untuk verifikatif adalah metode yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas laporan keuangan yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan
meningkatkan konsistensi, daya banding, untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa
keterpahaman, relevansi, dan keandalan laporan perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain
keuangan. Sementara menurut Nordiawan dengan mengatasi masalah yang serupa dengan
(2009) mengemukakan penerapan standar kehidupan.
akuntansi pemerintahan di yakini berdampak
pada peningkatan kualitas laporan keuangan di Populasi, Sampel dan Teknik
pemerintah pusat dan daerah. Sedangkan Pengambilan Sampel
menurut Darise (2008) mengemukakan bahwa Populasi didefinisikan sebagai wiliyah
standar akuntansi pemerintahan digunakan generalisasi yang terdiri atas obyek atau obyek
sebagai pedoman dalam rangka menyusun yang mempunyai kualitas dan karateristik
laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
APBN/APBD berupa laporan keuangan. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas (Sugiyono, 2014). Populasi dalam penelitian ini
maka peneliti merumuskan kerangka konseptual adalah pegawai di seluruh SKPD (Satuan Kerja
sebagai berikut: Perangkat Daerah) di Kabupaten Tangerang.
39

Sampel dalam penelitian ini terdiri atas sejumlah 1. Variabel bebas atau independen
anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran dan Menurut Sugiyono (2013), variabel bebas adalah
Bougie, 2009). Sampel yang digunakan dalam variabel yang akan mempengaruhi atau yang
penelitian ini adalah pegawai di bidang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
akuntansi/keuangan di masing-masing unit SKPD. variabel dependen (terikat). Variabel
Teknik Pengambilan Sampel dalam independen pada penelitian ini adalah Kualitas
penelitian ini menggunakan metode convenience Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
sampling yaitu pengumpulan informasi dari Informasi dan Komitmen Organisasi.
anggota populasi dengan senang hati bersedia 2. Variabel terikat atau dependen
memberikannya (Sekaran, 2007). Alasan Menurut Sugiyono (2013), variabel terikat
menggunakan metode ini adalah karena adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
keterbatasan jumlah pegawai yang dapat ditemui menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
untuk dijadikan responden karena kesibukan Variabel dependen dalam hal ini adalah
para pegawai tersebut, serta sulitnya mendapat Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan
ijin untuk melakukan penelitian di instansi sektor Kualitas Laporan Keuangan.
pemerintahan Kabupaten Tangerang. Dari 10 Variabel dan indikator yang digunakan
dinas yang ada di Kabupaten Tangerang, peneliti dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel 1
mengambil sampel 5 pegawai untuk masing- berikut ini:
masing dinas. Sehingga jumlah sampel adalah 50
pegawai. Tabel 1. Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Indikator
Metode Pengumpulan Data Kualitas Sumber Kemampuan pengetahuan (X1)
Metode pengumpulan data yang digunakan Daya Manusia Latar belakang pendidikan (X2)
(ξ1) Suasana lingkungan kerja (X3)
dalam penelitian ini adalah metode kuisioner.
Sistem manajemen informasi
Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
(X4)
yang digunakan untuk memperoleh informasi Pemanfaatan
Sistem SAP pada perangkat
dari responden dalam arti laporan tentang hal- Teknologi
lunak (X5)
hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006). Informasi
Pelatihan penggunaan
Survei mengumpulkan data primer (ξ2)
perangkat lunak (X6)
diperoleh dengan cara membagikan sejumlah
kuisioner kepada pegawai pada dinas Kabupaten Komitmen Kedisiplinan pegawai (X7)
Tangerang. Angket tersebut diberikan kepada Organisasi
Kesiapan pelayanan publik (X8)
para responden dan kemudian responden akan (ξ3)
mengisinya sesuai dengan pendapat dan persepsi Penerapan Basis akrual (Y1)
responden. Standar Akuntansi Komponen laporan keuangan
Kuisioner dalam penelitian ini disusun Pemerintahan (Y2)
(η1) Periode Laporan (Y3)
menggunakan skala Likert 1-5 dengan rincian
Relevan (Y4)
sebagai berikut: Kualitas Laporan
Andal (Y5)
1 = sangat tidak setuju Keuangan
Dapat dibandingkan (Y6)
2 = tidak setuju (η2)
Dapat dipahami (Y7)
3 = netral
4 = tidak setuju Metode Analisis
5 = sangat setuju Dalam penelitian ini peneliti dihadapkan
pada kondisi di mana hubungan di antara
Operasional Variabel
variabel yang kompleks, tetapi ukuran sampel
Operasionalisasi variabel menurut data kecil. Partial Least Square (PLS) adalah salah
Supomo dan Indriantoro (2002) adalah satu metode alternatif Structural Equation
penentuan konstruk sehingga menjadi variabel Modeling (SEM) yang dapat digunakan untuk
yang dapat diukur. mengatasi permasalahan tersebut.
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk PLS juga digunakan untuk mengukur
menentukan jenis, indikator, serta skala dari hubungan setiap indikator dengan konstruknya.
variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, Selain itu, dalam PLS dapat dilakukan uji
sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu bootstrapping terhadap struktural model yang
statistik dapat dilakukan secara benar sesuai bersifat outer model dan inner model.
dengan judul penelitian. Variabel-variabel yang Karena dalam penelitian ini menggunakan
akan diukur dalam penelitian ini yaitu: indikator untuk mengukur setiap konstruknya,
dan juga model pengukuran bersifat struktural,
40

maka diputuskan menggunakan PLS dengan γ11 = Koefisien Kualitas Sumber Daya Manusia
bantuan perangkat lunak SmartPLS 3.0. terhadap Penerapan Standar Akuntansi
Langkah-langkah analisis dengan metode Pemerintahan.
Partial Least Square (PLS) sebagai berikut: γ21 = Koefisien Pemanfaatan Teknologi
1. Merancang Model Pengukuran (Outer Model) Informasi terhadap Penerapan Standar
Perancangan model ini digunakan untuk Akuntansi Pemerintahan.
mengetahui validitas dan reliabilitas yang γ31 = Koefisien Komitmen Organisasi terhadap
menghubungkan indikator dengan variabel Penerapan Standar Akuntansi
latennya. Indikator dalam penelitian ini adalah Pemerintahan.
reflektif karena indikator variabel laten β12= Koefisien Penerapan Standar Akuntansi
mempengaruhi indikatornya. Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan
2. Merancang Model Struktural (Inner Model) Keuangan.
Perancangan model struktural hubungan ζ1 = Error konstruk Penerapan Standar
antar variabel laten didasarkan pada rumusan Akuntansi Pemerintahan.
masalah atau hipotesis penelitian. ζ2 = Error konstruk Kualitas Laporan
Keuangan.
3. Konstruksi Diagram Jalur Penelitian
2) Outer Model
Outer Model menentukan spesifikasi
hubungan antara konstruk laten dan
indikatornya.
Persamaan Outer Model:
X1 = λx1ξ1 + δ1
X2 = λx2ξ1 + δ2
X3 = λx3ξ1 + δ3
X4 = λx4ξ2 + δ4
X5 = λx5ξ2 + δ5
X6 = λx6ξ2 + δ6
X7 = λx7ξ3 + δ7
X8 = λx8ξ3 + δ8
Y1 = λy1η1 + ε1
Gambar 2.Konstruksi Diagram Jalur Y2 = λy2η1 + ε2
Penelitian Y3 = λy3η1 + ε3
Y4 = λy4η2 + ε4
4. Konversi Diagram Jalur ke Sistem Y5 = λy5η2 + ε5
Persamaan Y6 = λy6η2 + ε6
Y7 = λy7η2 + ε7
1) Inner Model
Inner Model menentukan spesifikasi Keterangan:
hubungan antara konstruk laten satu λx1 – λx3 = Koefisien indikator Kualitas
dengan kontrak laten lainnya. Sumber Daya Manusia.
λx4 – λx6 = Koefisien indikator Peman-faatan
Persamaan Inner Model: Teknologi Informasi.
η1 = γ11ξ1 + γ21ξ2 + γ31ξ3 + ζ1 λx7 – λx8 = Koefisien indikator Komit-men
η2 = β12η1 + ζ2 Organisasi.
λy1 – λy3 = Koefisien indikator Pene-rapan
Keterangan: Standar Akuntansi Pemerintahan.
ξ1 = Konstruk laten eksogen Kualitas Sumber λy4 – λy7 = Koefisien indikator Kualitas
Daya Manusia. Laporan Keuangan.
ξ2 = Konstruk laten eksogen Pemanfaatan δ1 – δ3 = Error indikator Kualitas Sumber
Teknologi Informasi. Daya Manusia.
ξ3 = Konstruk laten eksogen Komitmen δ4 – δ6 = Error indikator Pemanfaat-an
Organisasi. Teknologi Informasi.
η1 = Konstruk laten endogen Penerapan δ7 – δ8 = Error indikator Komitmen
Standar Akuntansi Pemerintahan. Organisasi.
η2 = Konstruk laten endogen Kualitas Laporan ε1 – ε3 = Error indikator Penerapan Standar
Keuangan. Akuntansi Pemerin-tahan.
41

ε4 – ε7 = Error indikator Kualitas Laporan Berikut adalah evaluasi model pengukuran


Keuangan. terhadap indikator kualitas sumber daya
manusia (KSDM), pemanfaatan teknologi
5. Evaluasi Goodness of Fit informasi (PTI), komitmen organisasi (KO),
Untuk memvalidasi model secara penerapan standar akuntansi pemerintahan
keseluruhan, maka digunakan goodness of fit (PSAP) dan kualitas laporan keuangan (KLK)
(GoF). GoF index ini merupakan ukuran tunggal menggunakan program SmartPLS.
yang digunakan untuk memvalidasi performa
gabungan antara model pengukuran (outer
model) dan model structural (inner model). Nilai
GoF index ini diperoleh dari averages
communalities index (AVE) dikalikan dengan R²
model.

GoF  Com  R 2

Nilai GoF ini terbentang antara 0 – 1 Gambar 3. Output PLS Algorithm


dengan interpretasi nilai adalah 0,1 (GoF kecil),
0,25 (GoF moderat), dan 0,38 (GoF besar). Tabel 2.Outer Loadings
Indikator LoadingFactor
6. Uji Hipotesis (Resampling Bootstraping) X1<− KSDM 0,852
X2<− KSDM 0,833
Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian, X3<− KSDM 0,321
maka rancangan uji hipotesis yang dapat dibuat X4<−PTI 0,829
merupakan rancangan uji hipotesis dalam X5<− PTI 0,825
penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan X6<− PTI 0,265
penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan X7<−KO 0,891
X8<− KO 0,896
adalah 95%, sehingga tingkat presisi atau batas Y1<− KO 0,826
ketidakakuratan sebesar (α) = 5% = 0,05. Dan Y2<−PSAP 0,808
menghasilkan nilai t-tabel sebesar 1,96. Y3<− PSAP 0,759
Y4<−KLK 0,880
Sehingga: Y5<− KLK 0,785
Y6<− KLK 0,826
 Jika nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t- Y7<− KLK 0,787
tabel [t-hitung < 1.96], maka H0 Sumber: Data primer diolah, 2018
diterima dan Ha ditolak.
 Jika nilai t-hitung lebih besar dari nilai t- Berdasarkan Gambar 4.1 Dan Tabel 4.1 di
tabel [t-hitung > 1.96], maka H0 ditolak atas menunjukkan hasil indikator X3 (0,321) dan
dan Ha diterima. X6 (0,265) memiliki loading factor di bawah 0,70
menunjukkan indikator tersebut tidak valid,
IV. HASIL PENELITIAN DAN sehingga dikeluarkan dari model dan melakukan
PEMBAHASAN run ulang program SmartPLS.

Hasil Penelitian Berikut ini hasil setelah menghilangkan


Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model) indikator-indikator yang tidak valid.
Dalam penelitian ini, langkah pertama
yang dilakukan adalah evaluasi hubungan antara
variabel dengan indikatornya. Evaluasi ini
meliputi dua tahap, yaitu evaluasi terhadap
convergent validity dan discriminant validity.
Convergent validity dapat dievaluasi dalam tiga
tahap, yaitu indikator validitas, reliabilitas
konstruk, dan nilai average variance extracted
(AVE). Indikator validitas dapat dilihat dari nilai
loading factor. Bila nilai loading factor suatu
indikator lebih dari 0,70 dapat dikatakan valid.
Sebaliknya, bila nilai loading factor kurang dari Gambar 4. Output SmartPLS setelah
0,70; maka dikeluarkan dari model. menghilangkan indikator yang tidak valid
42

Tabel 3. Outer Loadings setelah Tabel 5. Average Variance Extracted (AVE)


menghilangkan indikator yang tidak valid Konstruk Average Variance Extracted
Indikator LoadingFactor
KSDM 0,743
X1<− KSDM 0,851
PTI 0,734
X2<− KSDM 0,873 KO 0,799
X4<−PTI 0,856 PSAP 0,637
X5<− PTI 0,857 KLK 0,673
X7<−KO 0,891 Sumber: Data primer diolah, 2018
X8<− KO 0,896
Y1<− KO 0,826 Berdasarkan tabel di atas, semua nilai
Y2<−PSAP 0,812 AVE konstruk KSDM, PTI, KO, PSAP dan KLK
Y3<− PSAP 0,755 memiliki nilai AVE di atas 0,50.
Y4<−KLK 0,880 Evaluasi discriminant validity dilakukan dalam
Y5<− KLK 0,785 dua tahap, yaitu melihat nilai cross loadings dan
Y6<− KLK 0,826 membandingkan antara nilai kuadrat korelasi
Y7<− KLK 0,787 antara konstruk dengan nilai AVE atau korelasi
Sumber: Data primer diolah, 2018 konstruk dengan akar AVE. Kriteria dalam cross
loadings adalah bahwa setiap indikator yang
Setelah menghilangkan indikator-indikator mengukur konstruknya haruslah berkorelasi
yang tidak valid, semua indikator di atas memiliki lebih tinggi dengan konstruknya dibandingkan
loading factor di atas 0,70. dengan konstruk lainnya. Hasil output cross
Pemeriksaan selanjutnya dari convergent loadings adalah sebagai berikut.
validity adalah reliabilitas konstruk dengan
melihat output composite reliability atau Tabel 6.Cross Loadings
cronbach's alpha. Kriteria dikatakan cukup Indikator KSDM PTI KO PSAP KLK
reliabel apabila nilai composite reliability atau X1 0,851 0,395 0.420 0,595 0,562
X2 0,873 0,446 0,617 0,640 0,743
cronbach's alpha lebih dari atau sama dengan 0,5 X4 0,414 0,856 0,555 0,469 0,310
akan tetapi lebih baik jika di atas 0,7. Berikut X5 0,423 0,857 0,547 0,471 0,359
adalah output composite reliability dan cronbach's X7 0,530 0,656 0,891 0,626 0,595
alpha. X8 0552 0,495 0,896 0,639 0,413
Y1 0,652 0,340 0,364 0,826 0,568
Tabel 4. Composite Reliability dan Y2 0,574 0,335 0,499 0,812 0,576
Y3 0,490 0,639 0,830 0,755 0,374
Cronbach's Alpha
Y4 0,795 0,373 0,492 0,599 0,880
Composite Cronbach’s Y5 0,524 0,156 0,264 0,387 0,785
Konstruk
Reliabilty Alpha Y6 0,571 0,385 0,710 0,610 0,826
KSDM 0,852 0,654 Y7 0,568 0,313 0,253 0,418 0,787
PTI 0,846 0,637 Sumber: Data primer diolah, 2018
KO 0,888 0,748
PSAP 0,840 0,714 Berdasarkan hasil tabel cross loading di
KLK 0,891 0,840 atas, setiap indikator berkorelasi lebih tinggi
Sumber: Data primer diolah, 2018 dengan konstruknya masing-masing dibanding-
kan dengan konstruk lainnya, sehingga dikatakan
Dari output di atas menunjukkan semua memiliki discriminant validity yang baik.
konstruk memiliki nilai composite reliability
dancronbach's alpha lebih dari 0,5. Sehingga Evaluasi Model Struktural (Uji Hipotesis)
dapat disimpulkan semua konstruk reliabel. Nilai Langkah pertama yang dilakukan adalah
cronbach's alpha konstruk KO (0,748), PSAP melihat korelasi antara konstruk berdasarkan
(0,714) dan KLK (0,840) bahkan memiliki nilai di hasil Latent Variable Correlations berikut ini.
atas 0,7.
Tabel 7.Latent Variable Correlations
Pemeriksaan terakhir dari convergent KO KLK KSDM PTI PSAP
validity adalah melihat output Average Variance KO 0,894
Extracted (AVE). Konstruk memiliki convergent KLK 0,563 0,820
validity yang baik adalah apabila nilai AVE lebih KSDM 0,605 0,760 0,862
PTI 0,643 0,391 0,489 0,857
dari 0,5. PSAP 0,708 0,634 0,717 0,549 0,798
Sumber: Data primer diolah, 2018
43

Untuk melihat signifikansi hubungan jalur 3. Uji Hipotesis H3


antara konstruk maka dilihat dari tabel t-hitung H3 dalam penelitian ini adalah pengaruh
jalurberikut ini. komitmen organisasi terhadap penerapan
standar akuntansi pemerintahan. Berdasarkan
Tabel 8. t-Hitung Jalur Tabel 7 diketahui bahwa besarnya korelasi
Hubungan Jalur t-Hitung antara komitmen organisasi terhadap penerapan
KSDM => PSAP 2,656 standar akuntansi pemerintahan sebesar 0,708.
PTI => PSAP 0,679 Angka ini menunjukan adanya hubungan yang
sedang/cukup antara komitmen organisasi
KO => PSAP 2,353
terhadap penerapan standar akuntansi
PSAP => KLK 4,331 pemerintahan.
Sumber: Data primer diolah, 2018 Berdasarkan Tabel 8 diketahui hubungan
jalur komitmen organisasi terhadap penerapan
1. Uji Hipotesis H1 standar akuntansi pemerintahan bersifat
H1 dalam penelitian ini adalah pengaruh signifikan, karena memiliki nilai t-hitung lebih
kualitas sumber daya manusia terhadap besar dari 1,96 yaitu 2,353.
penerapan standar akuntansi pemerintahan. Jadi berdasarkan hasil pengujian dapat
Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa besarnya disimpulkan bahwa komitmen organisasi
korelasi antara kualitas sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap penerapan
terhadap penerapan standar akuntansi standar akuntansi pemerintahan.
pemerintahan sebesar 0,717. Angka ini 4. Uji Hipotesis H4
menunjukan adanya hubungan yang H4 dalam penelitian ini adalah pengaruh
sedang/cukup antara kualitas SDM terhadap penerapan standar akuntansi pemerintahan
penerapan standar akuntansi pemerintahan. terhadap kualitas laporan keuangan.
Berdasarkan Tabel 8 diketahui hubungan Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa besarnya
jalur kualitas sumber daya manusia terhadap korelasi antara komitmen organisasi terhadap
penerapan standar akuntansi pemerintahan penerapan standar akuntansi pemerintahan
bersifat signifikan, karena memiliki nilai t-hitung sebesar 0,634. Angka ini menunjukan adanya
lebih besar dari 1,96 yaitu 2,656. hubungan yang sedang/cukup antara penerapan
Jadi berdasarkan hasil pengujian dapat standar akuntansi pemerintahan terhadap
disimpulkan bahwa kualitas sumber daya kualitas laporan keuangan.
manusia berpengaruh signifikan terhadap Berdasarkan Tabel 8 diketahui hubungan
penerapan standar akuntansi pemerintahan. jalur penerapan standar akuntansi pemerintahan
terhadap kualitas laporan keuangan bersifat
2. Uji Hipotesis H2 signifikan, karena memiliki nilai t-hitung lebih
H2 dalam penelitian ini adalah pengaruh besar dari 1,96 yaitu 4,331.
pemanfaatan teknologi informasi terhadap
penerapan standar akuntansi pemerintahan. Evaluasi Goodness of Fit (GoF)
Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa besarnya
korelasi antara pemanfaatan teknologi informasi Untuk mengevaluasi GoF dalam penelitian
terhadap penerapan standar akuntansi ini, maka diperlukan nilai akhir R2 dari tabel R
pemerintahan sebesar 0,549. Angka ini Square.
menunjukan adanya hubungan yang
sedang/cukup antara pemanfaatan teknologi Tabel 9.R Square
informasi terhadap penerapan standar akuntansi R-Square
pemerintahan.
Kualitas Laporan
Berdasarkan Tabel 8 diketahui hubungan Keuangan (KLK)
0,503
jalur pemanfaatan teknologi informasi terhadap
penerapan standar akuntansi pemerintahan Penerapan SAP (PSAP) 0,637
bersifat tidak signifikan, karena memiliki nilai t- Sumber: Data primer diolah, 2018
hitung lebih kecil dari 1,96 yaitu 0,679.
Jadi berdasarkan hasil pengujian dapat Nilai R2 konstruk Penerapan Standar
disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi Akuntansi Pemerintahan adalah 0,637. Artinya,
informasi berpengaruh tidak signifikan terhadap konstruk Kualitas SDM, Pemanfaatan Teknologi
penerapan standar akuntansi pemerintahan. Informasi dan Komitmen Organisasi secara
simultan mampu menjelaskan variability konstruk
44

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan pegawai yang mempunyai latar belakang


sebesar 63,7%. pendidikan akuntansi dan kerap mengikuti
Nilai R2 konstruk Kualitas Laporan pelatihan mengenai penerapan standar akuntansi
Keuangan adalah 0,403. Artinya, konstruk pemerintahan sehingga penerapannya berjalan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan baik dan juga pengalaman kerja membuat
mampu menjelaskan konstruk Laporan pegawai mahir dalam pekerjaannya.
Keuangan sebesar 40,3%.
Setelah dilakukan pengolahan data di atas, 2. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi
maka dapat melakukan validasi mode secara Informasi terhadap PenerapanStandar
keseluruhan, yang dilihat dari goodness of fit Akuntansi Pemerintahan
(GoF) absolut yang formulanya adalah sebagai Pemanfaatan teknologi informasi diketahui
berikut. memiliki nilai t-hitung lebih kecil dari 1,96 yaitu
0,679. Oleh karena itu, H2 ditolak, artinya
GoF  Com  R 2 pemanfaatan teknologi informasi tidak
Com  AVE mempunyai pengaruh signifikan terhadap
penerapan standar akuntansi pemerintahan.
GoF konstruk Penerapan Standar Akuntansi Menunjukkan bahwa ketidakmampuan
Pemerintahan adalah: memanfaatkan teknologi informasi dengan baik,
GoF  0.637  0.637  0.637 maka sistem informasi akuntansi tidak dapat
dilaksanakan cermat, tepat, dan akurat dalam
GoF konstruk Kualitas Laporan Keuangan penerapan standar akuntansi pemerintahan.
adalah:
3. Pengaruh Komitmen Organisasi
GoF  0.673  0.403  0.520 terhadap Penerapan Standar
Berdasarkan ketentuan, nilai GoF yang Akuntansi Pemerintahan
didapat, yaitu 0,637 dan 0,520 dikatakan cukup Komitmen organisasi memiliki nilai t-
karena lebih besar dari 0,5. Maka dapat hitung lebih besar dari 1,96 yaitu 2,353. Oleh
disimpulkan, meskipun terdapat konstruk yang karena itu, H3 diterima, artinya komitmen
tidak signifikan (Pemanfaatan Teknologi organisasi mempunyai pengaruh signifikan
Informasi), namun secara keseluruhan model terhadap penerapan standar akuntansi
struktur bersifat cukup signifikan. pemerintahan.
Berdasarkan hasil penelitian, komitmen
Pembahasan organisasi berpengaruh terhadap penerapan
1. Pengaruh Kualitas Sumber Daya standar akuntansi pemerintahan dengan nilai
Manusia terhadap Penerapan korelasi sebesar 0,708 yang berarti komitmen
Standar Akuntansi Pemerintahan organisasi memberikan pengaruh sedang/cukup
Kualitas sumber daya manusia diketahui arah positif terhadap penerapan standar
memiliki nilai t-hitung lebih besar dari 1,96 yaitu akuntansi pemerintahan. Arah hubungan positif
2,656, maka H1 diterima, artinya kualitas komitmen organisasi dengan penerapan standar
sumber daya manusia mempunyai pengaruh akuntansi pemerintahan menunjukan bahwa
signifikan terhadap penerapan standar akuntansi komitmen organisasi yang baik akan diikuti
pemerintahan. dengan penerapan standar akuntansi
Berdasarkan hasil penelitian, kualitas pemerintahan baik pula.
sumber daya manusia berpengaruh terhadap Hasil penelitian menunjukkan standar
penerapan standar akuntansi pemerintahan akuntansi pemerintahan yang dilakukan sudah
dengan nilai korelasi sebesar 0,717 yang berarti menjadi suatu prosedur yang telah ditetapkan
kualitas sumber daya manusia memberikan dan pegawai memiliki komitmen yang kuat
pengaruh sedang/cukup arah positif terhadap untuk melaksanakannya.
penerapan standar akuntansi pemerintahan.
Arah hubungan positif kualitas sumber daya 4. Pengaruh Penerapan Standar
manusia dengan penerapan standar akuntansi Akuntansi Pemerintahan
pemerintahan menunjukan bahwa kualitas terhadap Kualitas Laporan Keuangan
sumber daya manusia yang baik akan diikuti Dalam pengujian hipotesis dapat dilihat
dengan penerapan standar akuntansi bahwa nilai t-hitung sebesar 4,331 lebih besar
pemerintahan baik pula. dari 1,96 maka H4 diterima, artinya standar
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan akuntansi pemerintahan berpengaruh signifikan
pegawai yang bekerja di bidang keuangan/ terhadap kualitas laporan keuangan.
akuntansi cukup bagus, ditambah banyaknya
45

Berdasarkan hasil penelitian, penerapan bermanfaat. Adapun saran yang diberikan antara
standar akuntansi pemerintahan berpengaruh lain:
sebesar 40,3% terhadap kualitas laporan 1. Saran Operasional
keuangan dengan nilai korelasi sebesar 0,634 Untuk meningkatkan standar akuntansi
yang berarti penerapan standar akuntansi pemerintahan perlu dilakukan persiapan
pemerintahan memberikan pengaruh kebijakan terkait standar akuntansi
sedang/cukup arah positif terhadap kualitas pemerintahan, pemanfaatan sistem/aplikasi
laporan keuangan. Arah hubungan positif yang memadai, dan sumber daya manusia
penerapan standar akuntansi pemerintahan yang profesional dibidang akuntansi sektor
dengan kualitas laporan keuangan menunjukan publik yang memiliki komitmen organisasi
bahwa penerapan standar akuntansi yang kuat.
pemerintahan yang baik akan diikuti dengan 2. Saran Akademis
kualitas laporan keuangan baik pula. Jadi dari Dalam pengembangan ilmu akuntansi
hasil penelitian ini diketahui bahwa penerapan khususnya akuntansi sektor publik
standar akuntansi pemerintahan memberikan diharapkan hasil ini dapat dijadikan acuan
pengaruh sebesar 40,3% terhadap kualitas agar kedepannya peneliti lain dapat
laporan keuangan, sedangkan sisanya 59,7% menggunakan variabel yang sama, metode
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. yang sama tetapi unit analisis, populasi dan
Hasil penelitian ini didukung oleh teori sampel yang berbeda atau mencari variabel
yang menyatakan bahwa standar akuntansi lain yang mempengaruhi kualitas laporan
pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas keuangan seperti komunikasi organisasi dan
laporan keuangan, penerapan standar akuntansi sistem informasi akuntansi pada
pemerintahan diyakini berdampak pada pemerintahan daerah lainnya.
peningkatan kualitas pelaporan keuangan di
pemerintah pusat dan daerah (Deddi DAFTAR PUSTAKA
Nordiawan, 2009). Standar akuntansi Abdul Halim dan Muhammad Syam Kusufi. 2007,
pemerintahan merupakan persyaratan yang Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi 4.
mempunyai kekuatan hukum dalam upaya Jakarta: Salemba Empat.
meningkatkan kualitas laporan keuangan Arikunto, Suharmi. 2006, Prosedur
pemerintah (Indra `, 2010) Dengan adanya Penelitian Suatu Pendekatan
kejelasan standar akuntansi pemerintahan yang Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
dipakai, maka akan dihasilkan laporan keuangan Azhar, Susanto. 2007, Sistem Informasi
yang berkualitas (Daniel Kartika Adhi dan Akuntansi. Jakarta: PT. Lingga Jaya
Yohanes Suhardjo, 2013). Bastian, Indra. 2010, Akuntansi Sektor
Publik. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
V. PENUTUP Chong, V. K. dan K. M. Chong. 2002, Budget
Goal Commitment and Informational
Kesimpulan Effect of Budget Participation on
Berdasar hasil penelitian dan pembahasan, Performance: A Structural Equation
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Modeling Approach. Behavioral
1. Kualitas sumber daya manusia berpengaruh Research In Accounting. Vol 14. 65-86.
signifikan terhadap penerapan standar COSO. 1992, Sistem Informasi Akuntansi.
akuntansi pemerintahan. Yogyakarta: Andi, 2010.
2. Pemanfaatan teknologi informasi tidak Daniel Kartika Adhi dan Yohanes Suhardjo,
berpengaruh signifikan terhadap penerapan 2013. Pengaruh Penerapan standar
standar akuntansi pemerintahan. akuntansi pemerintahan dan
3. Komitmen organisasi berpengaruh signifikan kualitas aparatur pemerintah
terhadap penerapan standar akuntansi daerah terhadap kualitas laporan
pemerintahan. keuangan (Studi Kasus Pada
4. Penerapan standar akuntansi pemerintahan Pemerintah Kota Tual). Jurnal STIE
berpengaruh signifikan terhadap kualitas Semarang. Vol 5 No. 3, Edisi Oktober
laporan keuangan. 2013
Darise, Nurlan. 2008, Akuntansi Keuangan
Saran Daerah (Akuntansi Sektor Publik).
Berdasarkan kesimpulan yang telah Jakarta: PT Indeks.
dibahas sebelumnya, dapat dikemukakan
beberapa saran yang diharapkan dapat
46

Glynn, J. J. 1993, Public Sector Financial Skill Building Approach, 5th ed. United
Control and Accounting. 2nd Ed. Kingdom: John Wiley and Sons.
Oxford: Blackwell. Sekaran, Uma. 2007, Metode Penelitian
Haag dan Keen. 1996, Information untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 2. Jakarta:
Technology: Tomorrow’s Advantage Salemba Empat.
Today. Hammond: Mcgraw-Hill College. Sugiyono. 2013, Metode Penelitian
Hasibuan, Dini Rahmi, Iskandar Muda. 2013, Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Analisis Penerapan Penuh Bandung: Alfabeta.
Peraturan Pemerintah NO. 71 Supomo, Bambang dan Nur Indriantoro. 2002,
Tahun 2010 Tentang Standar Metodologi Penelitian Bisnis,
Akuntansi Pemerintahan (SAP) Cetakan Kedua. Yogyakara: Penerbit
Berbasis Akral (Kasus Pada BFEE UGM.
Pemerintah Kota Medan). Skripsi, Warisno. 2008. Faktor-faktor yang
Dipublikasikan, Universitas Sumatera Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja
Utara. Perangkat Daerah (SKPD) di
Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2008, Lingkungan Pemerintah Provinsi
Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Jambi. Tesis. Pascasarjana Universitas
Salemba Empat. Sumatera Utara. Medan.
Krumwiede, K.R. 1998, The Implementation Wentzel, Kristin. 2002, The Influence of
Stages of Activity Based Costing and Fairness Perception and Goal
The Impact of Contectual and Commitment and Manajer:
Organization Factors. Journal of Performance in a Budget setting.
Management Accounting Research. Behavior Recerce in Accounting. Vol. 14 :
10239277. 37 – 55.
Luthans, Fred. 2006, Perilaku organisasi. Edisi Yamin, Sofyan. 2009, Structural Equation
10. Yogyakarta: Andi Modeling. Jakarta: Salemba Infotek.
Mahmudi. 2011, Manajemen Keuangan
Daerah. Jakarta: Erlangga.
Mardiasmo. 2009, Akuntansi Sektor Publik.
Yogyakarta: ANDI.
Mashuri. 2008, Metode Analisis Verifikatif
dan Cara Menentukannya.
Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Mowday, Richard T. dkk., 1982, Employee –
Organizational Linkages: The
Psychology of Commitment Absentism
and Turnover. Academic Press Inc., New
York.
Nasution, Anwar. 2009, Sistem
Perbendaharaan Negara. Jakarta:
okezone
Nordiawan, Deddi. 2009, Akuntansi Sektor
Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Nouri, Hossein dan Robert, J, Parker. 1996,
The Effect of Organizational
Commitment On The Relation
Between Budgetary Participation and
Budgetary Slack. Behavioral Research in
Accounting, Vol 8.
Putra, Iwayan Gde Yogiswara Darma, Dodik
Ariyanto. 2015, Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penerapan Standar
Akuntansi Berbasis Akrual. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 13.1
(2015):12-32.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2009,
Research Methods for Business: A

You might also like