Professional Documents
Culture Documents
ELVIS WARA
elvis.roshasan@yahoo.com
Program Pascasarjana Universitas Terbuka
Abstract
This study aimed to analyze the effect of Human Resources competency,
implementation of Government Accounting Standards and utilization of SIMDA as
local finance management information systems towards the quality of Local
Government Finance Report through the implementation of Government Intern
Control System by using SEM Partial Least Square analysis. The research
performed in The Government of Merangin Regency that have never received WTP
opinion on BPK examination for Local Government Finance Report of Merangin
Regency by using primary data derived from questionnaires and interviews, and
secondary data obtained from the relevant institutions. The population used was the
financial manager in each SKPD and obtainable total sample are 130 people through
purposive sampling metode. The analysis showed that the competence of Human
Resources, implementation of Government Accounting Standards, utilization
SIMDA Finance have positive and significant effect to the quality of Local
Government Finance Report through the implementation of Government Intern
Control System as partial mediator. Government of Merangin Regency in the
preparation of the financial statements has been guided by legislation in force and
supported by Human Resources and sufficient infrastructure, but is still not optimal,
therefore still required the efforts, both material and non-material, to improve the
quality of reports which in the present.
Keywords: competence of HR, SAP implementation, utilization SIMDA Finance,
implementation of SPIP, quality LKPD
PENDAHULUAN
1
2
TUJUAN PENELITIAN
Bertolak dari rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh kompetensi SDM, penerapan SAP, pemanfaatan
SIMDA Keuangan dan penerapan SPIP terhadap kualitas LKPD.
2. Mengetahui apakah ada pengaruh kompetensi SDM, penerapan SAP dan
pemanfaatan SIMDA Keuangan melalui penerapan SPIP terhadap kualitas
LKPD.
3
Hipotesis Penelitian
H1a = Kompetensi SDM berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
LKPD.
H1b = Penerapan SAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas LKPD.
H1c = Pemanfaatan SIMDA Keuangan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas LKPD.
H1d = Penerapan SPIP berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas LKPD.
H2a = Ada pengaruh kompetensi SDM melalui penerapan SPIP terhadap kualitas
LKPD.
H2b = Ada pengaruh penerapan SAP melalui penerapan SPIP terhadap kualitas
LKPD.
H2c = Ada pengaruh pemanfaatan SIMDA Keuangan melalui penerapan SPIP
terhadap kualitas LKPD.
5
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Ruang Lingkup Penelitian
1. Lokasi Penelitian dilakukan pada SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Merangin.
2. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif berupa data primer dan
sekunder.
3. Prosedur Pengumpulan Data
a. Observasi Lapangan
b. Kuesioner
c. Interview atau Wawancara
4. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah satuan pengelola keuangan pada
65 SKPD. Sampel yang diambil pada masing-masing SKPD sebanyak 2 orang,
sehingga jumlah keseluruhan menjadi 130 sampel.
5. Metode Penentuan Sampel dilakukan secara purposive sampling.
(3) Direkomendasi bahwa nilai AVE yang lebih besar dari 0,50 (Tasha
Hovver, 2005).
Uji reliabilitas instrumen penelitian dilakukan dengan beberapa cara:
(1) Composite Reliability (ρc) yang umumnya digunakan untuk
indikator reflektif yang bertujuan untuk mengukur konsistensi
internal suatu konstruk. Hasil ρc atas seluruh variabel dinyatakan
reliabel jika menunjukkan nilai diatas 0,70 (Chin, 2010b).
(2) Cronbach’s Alpha yang digunakan untuk memperkuat uji reabilitas
dengan nilai yang disarankan diatas 0,6 untuk semua variabel.
Sedangkan besaran idealnya antara 0,7 sampai dengan 0,9 (Chin,
1998 dalam Ghozali, 2015:76).
2) Inner Model
Evaluasi inner model dilakukan dengan melihat besarnya koefisien
jalur strukturalnya dan juga nilai uji t-statistiknya yang diperoleh dengan
metode bootstrapping. Di samping itu juga diperhatikan R2 untuk variabel
laten dependen. Nilai R2 sekitar 0,67 dikatakan baik, sebesar 0,33
dikatakan moderat, sedangkan 0,19 dikatakan lemah (Chin, 1998 dalam
Ghozali, 2015). Selain R2 model PLS juga dapat dievaluasi kemampuan
prediksinya melalui Stone-Geiser 𝒬 Square Test (Ghozali, 2015). Nilai 𝒬2
yang memiliki nilai diatas nol memberikan makna bahwa model yang
dibuat memiliki predictive relevance, sebaliknya nilai 𝒬2 dibawah nol
berarti kurang memiliki predictive relevance (Chin, 2010b).
3) Pengujian Hipotesis
Hartono dan Abdillah (2009) menjelaskan bahwa ukuran
signifikansi keterdukungan hipotesis dapat menggunakan perbandingan
nilai t-table dan t-statistik. Nilai t-table untuk hipotesis dengan tingkat
keyakinan 95% (α=0,05) adalah 1,96. Keterdukungan hipotesis dalam
penelitian terjadi apabila nilai t-statistik>1,96 atau p-value< α=0,05.
4) Uji Efek Mediasi
Efek mediasi diperoleh dengan formula pengaruh variabel
independen pada variabel mediasi dikalikan dengan pengaruh variabel
mediasi pada variabel dependen (Hair et al., 2013 dalam Sholihin, 2014).
7
TEMUAN
Distribusi Frekuensi Persepsi Responden atas Variabel Penelitian
a. Kompetensi SDM (X1)
Penilaian jawaban responden terhadap Kompetensi SDM tergolong
sangat setuju, hal ini dapat dilihat dari total skor rata-rata sebesar 4,28 dan
terkonsentrasi pada nilai 4 (59,23%) dan 5 (35,08%). Rataan skor tertinggi
terdapat pada indikator Pemahaman Tugas Pokok dan Fungsi sebesar 4,42
sedangkan rataan skor terendah terdapat pada indikator Kemampuan
Berinteraksi dengan Sistem sebesar 4,19.
b. Penerapan SAP (X2)
Distribusi jawaban responden tergolong sangat setuju karena cenderung
pada nilai 4 (55,38%) dan 5 (42,46%) dan memiliki rataan skor 4,40. Rataan
skor tertinggi untuk variabel Penerapan SAP terdapat pada indikator
Transparansi sebesar 4,52, sedangkan rataan skor terendah terdapat pada
indikator Prediksi Kapasitas Keuangan sebesar 4,29.
c. Pemanfatan SIMDA Keuangan (X3)
Melihat jawaban dari responden yang cenderung lebih banyak pada
nilai 4 (47,38%) dan 5 (48,00%) dengan rataan skor berada diatas 4 (4,42),
termasuk dalam kategori sangat setuju. Rataan skor tertinggi untuk variabel
Pemanfatan SIMDA Keuangan terdapat pada indikator Sarana dan Prasarana
yang Memadai sebesar 4,70 dan rataan skor terendah terdapat pada indikator
Perkembangan Teknologi Internet dan Jaringan sebesar 4,12.
d. Penerapan SPIP (Y1)
Distribusi jawaban responden menunjukkan bahwa responden sangat
setuju, terlihat dari nilai rataan skor 4,47. Rataan skor tertinggi terdapat pada
indikator Pembagian Tanggung Jawab sebesar 4,52, sedangkan rataan skor
terendah pada indikator Prosedur Otorisasi Dokumen Transaksi sebesar 4,37.
8
1) Uji Validitas
a) Convergent Validity (CV)
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa semua indikator yang
membentuk konstruk secara statistik adalah signifikan dengan nilai t-
statistik >1,96 dengan p value sebesar 0,000. Demikian juga nilai
loading factor yang semuanya >0,50. Hal ini berarti bahwa konstruk
yang dibuat telah memenuhi syarat convergent validity dan indikator
yang dipergunakan dalam penelitian telah valid.
9
2) Uji Reliabilitas
a) Composite Reliability (ρc)
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai ρc untuk semua
konstruk >0,70 yang berarti bahwa semua konstruk yang diestimasi
memenuhi kriteria keterandalan (reability) dengan nilai terendah
adalah sebesar 0,887 ditunjukkan pada konstruk Kompetensi SDM
(X1), sedangkan nilai tertinggi sebesar 0,935 ditunjukkan pada
konstruk Penerapan SPIP (Y1).
b) Cronbach’s Alpha
Hasil penelitian memberikan nilai cronbach’s alpha >0,60
untuk semua konstruk yang digunakan pada model penelitian dengan
nilai terendah yang diperoleh adalah 0,842 pada konstruk Kompetensi
SDM (X1) dan nilai tertinggi adalah 0,913 pada konstruk Penerapan
SPIP (Y1).
c. Pengujian Hipotesis
1) Uji Pengaruh Langsung (Direct Effect)
a) Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kualitas LKPD
Nilai koefisien positif sebesar 0,238, nilai t-statistik sebesar
4,247 dan tingkat signifikansi 0,000 menjelaskan bahwa Kompetensi
SDM berpengaruh positif dan signifikan pada Kualitas LKPD
sehingga hipotesis pertama (H1a), tidak dapat ditolak. Hal ini berarti
bahwa untuk meningkatkan kualitas LKPD dibutuhkan kompetensi
SDM yang baik pula. Hasil ini konsisten dengan penelitian
Yosefriandi (2013), yang menyatakan bahwa kapasitas SDM
berpengaruh signifikan positif terhadap laporan keuangan.
b) Pengaruh Penerapan SAP terhadap Kualitas LKPD
Hasil koefisien menunjukkan nilai positif 0,330, nilai t-
statistik sebesar 6,803 dan taraf signifikansi 0,000 yang berarti
Penerapan SAP berpengaruh positif dan signifikan pada Kualitas
LKPD, sehingga hipotesis kedua (H1b), tidak dapat ditolak. Hasil ini
menggambarkan bahwa penerapan SAP secara konsisten sesuai aturan
yang berlaku cenderung menghasilkan LKPD yang berkualitas. Hasil
11
KESIMPULAN
Dari pengujian hipotesis serta pembahasan yang bersifat prediktif diperoleh
kesimpulan bahwa kompetensi SDM, penerapan SAP, pemanfaatan SIMDA
Keuangan dan penerapan SPIP memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas LKPD Kabupaten Merangin. Artinya bahwa semakin baik kompetensi
SDM yang dimiliki, penerapan SAP yang dilaksanakan dalam proses penyusunan
LKPD, pemanfaatan sistem informasi dan pengawasan internal yang dilakukan,
maka akan ada kecendrungan semakin baik pula kualitas laporan keuangan yang
dihasilkan Pemerintah Kabupaten Merangin.
Disamping itu terdapat pula pengaruh kompetensi SDM, penerapan SAP
dan pemanfaatan SIMDA Keuangan terhadap kualitas LKPD Kabupaten Merangin
yang dimediasi oleh penerapan SPIP. SPIP yang diterapkan secara optimal dalam
proses pengelolaan keuangan daerah, diyakini mampu meningkatkan kompetensi
SDM, penerapan SAP dan pemanfaatan SIMDA Keuangan dan pada akhirnya akan
berdampak pada meningkatnya kualitas LKPD Kabupaten Merangin.
14
SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang ada, peneliti menyarankan agar dilakukan
upaya peningkatan kompetensi SDM baik melalui rekrutmen pegawai yang sesuai,
pelaksanaan pelatihan atau bimbingan teknis, serta peningkatan komitmen dan
loyalitas melalui penerapan reward dan punisment. Peneliti juga menyarankan agar
Aparatur Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dapat lebih mengoptimalkan
fungsinya melalui pembinaan dan pengawasan yang berkelanjutan. Disamping itu,
proses penyusunan LKPD juga perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang
memadai, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Bagi penelitian selanjutnya agar melakukan pengembangan dengan
memperluas variabel yang diduga memiliki pengaruh terhadap kualitas LKPD serta
melakukan pengembangan kualitas/kuantitas responden dengan melibatkan fungsi-
fungsi lain yang terkait. Sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih utuh dan
mengungkap kemungkinan adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas
LKPD.
15
DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, Lerbin R. (2014). Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kesatu, Cetakan Keempat.
Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
Bastian, Indra. (2010). Akuntansi Keuangan Sektor Publik: Suatu Pengantar. Edisi Ketiga.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Evicahyani, Sagung I. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan. Tesis. Badung:
Program Pascasarjana Universitas Udayana. Diambil 3 Agustus 2016, dari
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail-1456.html.
Ghozali, Imam. (2015). Partial Least Squares: Konsep, Teknis dan Aplikasi menggunakan
Program SmartPLS 3.0. Edisi Kedua. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto & Abdillah. (2009) Konsep dan Aplikasi PLS. Yogyakarta: BPFE.
Mardiasmo. (2006). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Buku Seri
Membudayakan Akuntabilitas Publik. Yogyakarta: Penerbit UPP STIM YKPN.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri. Jakarta: Kementerian Dalam Negeri.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578. Jakarta: Sekretariat Negara.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165. Jakarta: Sekretariat Negara.
Setyowati, Lilis., & Isthika, Wikan. (2014). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Semarang. Semarang: Universitas
Dian Nuswantoro.
Sholihin, M., & Ratmono, D. (2014). Analisis SEM-PLS untuk Hubungan Nonlinier dalam
Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Sukmaningrum, Tantriani. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah
Kabupaten dan Kota Semarang). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Surastiani, Dyah P., & Handayani, Bestari D. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal
Dinamika Akuntansi. Vol. 7, No. 2, h. 139-149. Diambil 5 Agustus 2016, dari
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jda.
Wardani, Ni Putu S. (2013). Pengaruh Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Sistem Pengendalian Intern dan Pengelolaan Aset terhadap Kualitas
Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
Barat). Tesis. Mataram: Magister Akuntansi Universitas Mataram. Abstrak diambil
5 Agustus 2016, dari http://maksiunram.ac.id/pengaruh-sumber-daya-manusia.
Winidyaningrum, Celviana & Rahmawati. (2010). Pengaruh SDM dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variable Intervening Pengendalian Intern
Akuntansi. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.
Yosefrinaldi. (2013). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
dengan Variabel Intervening Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Skripsi.
Padang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.