You are on page 1of 23

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, KOMPETENSI SUMBER

DAYA MANUSIA, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SERTA


PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA
PERANGKAT DAERAH
(Studi pada SKPD di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah)

THE IMPLEMENTATION OF GOVERNMENT ACCOUNTING STANDARDS, HUMAN


RESOURCE COMPETENCIES AND INTERNAL CONTROL SYSTEM AND ITS EFFECT
ON QUALITY OF WORKING UNIT FINANCIAL REPORTS
(Study on Working Units in West Kotawaringin, Central Kalimantan)

Oleh
Irvan Ahsani
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ABSTRACT

The research aims so examine the effect of the implementation of government accounting
standards, the effect the human resource competencies and internal control system on quality
working unit financial report. Data were collected using questionnaire survey. The questionnaires
were delivered to 125 employees of local government units (SKPD) Kotawaringin Barat District
specifically at financial/accounting department, total of 94 questionnaires were returned and can
be processed. This study belongs to questionnaire research. The sample was determined by
purposive sampling technique. The data analysis was done by using multiple regressions with the
help of SPSS 20 software.
The result showed that the implementation of government accounting standards had a positive
significant effect on quality of working unit financial report, human resource competencies had a
positive significant effect on quality of working unit financial report, and internal control system
had a positive significant effect on quality of working unit financial report.

Key Words: The Implementation of Government Accounting Standards, Human Resource


Competencies, Internal Control System and Quality Of Working Unit Financial Report.

PENDAHULUAN

Organisasi sektor publik di Indonesia dalam praktiknya kini diwarnai dengan

munculnya fenomena menguatnya tuntutan akuntabilitas atas organisasi-organisasi

publik tersebut, baik di pusat maupun daerah. Akuntabilitas merupakan bentuk

kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi


organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui

suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik yang disebut

dengan laporan keuangan (Mardiasmo, 2006).

Laporan keuangan merupakan media bagi sebuah entitas dalam hal ini pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan kinerja keuangannya kepada publik. Pemerintah harus

mampu menyajikan laporan keuangan yang mengandung informasi keuangan yang

berkualitas. Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dijelaskan bahwa laporan

keuangan berkualitas itu memenuhi karakteristik ; Relevan, Andal, Dapat dibandingkan,

dan Dapat dipahami. Terkhusus untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD),

laporan keuangan tersebut nantinya harus disampaikan oleh Pemerintah Daerah sebagai

bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Undang-Undang (UU) No 17

tahun 2003 juga mengisyaratkan bahwa laporan pertanggungjawaban pemerintah atau

laporan keuangan pemerintah pada gilirannya harus diaudit oleh Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) sebelum disampaikan kepada pihak legislatif sesuai dengan

kewenangannya. Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dimaksud adalah

dalam rangka pemberian pendapat (Opini) sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-

Undang No 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan Negara.

Namun, masih maraknya fenomena mengenai pelaporan keuangan pemerintah

pusat maupun daerah yang menyajikan data-data yang tidak sesuai dan juga masih

banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang berhasil ditemukan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam pelaksanaan audit laporan keuangan pemerintah,

akhirnya membuat publik bertanya-tanya tentang kinerja pemerintah yang dalam


praktiknya masih minim dalam hal pertanggungjawaban dan menyebabkan publik

kemudian menuntut agar penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance

government) untuk segera dilaksanakan dan ditingkatkan.

Apalagi melihat data-data hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

yang memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2014. Di samping itu, permasalahan mengenai laporan

keuangan yang masih minim dalam hal pertanggungjawabannya ini juga merupakan

masalah klasik yang terus berulang setiap tahunnya. Dimana Opini Wajar Dengan

Pengecualian (WDP) atas Laporan keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) telah diberikan

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

Tahun 2009. Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan opini Tidak

Memberikan Pendapat (TMP) atau disclaimer atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

(LKPP) Tahun 2004-2008.(IHPS BPK semester I 2015).

Maka, permasalahan mengenai kualitas laporan keuangan kini semakin hangat dan

menarik untuk dikaji dan ditelusuri lebih dalam, apalagi permasalahan mengenai

buruknya kualitas laporan keuangan ini tidak hanya terjadi di lingkup Pemerintah Pusat

saja tetapi sudah merambah ke berbagai sektor di Pemerintahan Daerah. Dapat dilihat

pada tabel 1 (lampiran), bahwa di dalam 518 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) pada

Pemerintah Daerah terdapat 8.019 temuan, yang artinya dalam setiap temuan itu dapat

terdiri atas satu atau lebih permasalahan, yaitu berupa kelemahan Sistem Pengendalian

Internal (SPI) dan/atau ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-

undangan. (IHPS semester 1 Tahun 2015 BPK).

Dari berbagai permasalahan kualitas laporan keuangan yang telah dijelaskan diatas,

tentu ini merupakan bukti dari kurangnya pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) dan buruknya Sistem Pengendalian Internal (SPI), serta kurangnya kompetensi

Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, sehingga menyebabkan permasalahan

kualitas laporan keuangan yang buruk di berbagai pemerintahan daerah terus terjadi dan

berlanjut. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Tabel 2

lampiran) memiliki opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian) selama empat tahun

berturut-turut yaitu yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Namun pada tahun

2015 Kabupaten Kotawaringin Barat memperoleh opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)

yang menandakan bahwa dalam hal ini pemerintah telah lebih baik dari tahun

sebelumnya.

Berdasarkan pemaparan-pemaparan yang telah dijelaskan diatas, dapat dikatakan

bahwa permasalahan mengenai buruknya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat

maupun daerah disebabkan oleh tiga faktor, antara lain: Kurangnya Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP), Lemahnya Sistem Pengendalian Internal (SPI), dan

Minimnya Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). Penelitian ini dibuat untuk

membuktikan apakah ada andil besar ketiga faktor tersebut terhadap perubahan opini

Wajar Dengan Pengecualian (WDP) ke opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang

didapatkan Pemerintah Daerah Kotawaringin Barat.

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

Teori Agensi (Agency Theory)

Mardiasmo (2004), menjelaskan bahwa pengertian akuntabilitas publik sebagai

kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban,

menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang

menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak
untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Akuntabilitas publik terdiri dari dua

macam, yaitu: a) pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih

tinggi (akuntabilitas vertikal), dan b) pertanggungjawaban kepada masyarakat luas

(akuntabilitas horisontal). Masalah keagenan muncul ketika eksekutif atau agen

cenderung memaksimalkan self interest-nya dan kewenangannya yang dimulai dari proses

penganggaran, pembuatan keputusan-keputusan, sampai dengan melaporkan dan

menyajikan laporan keuangan yang sewajar-wajarnya untuk memperlihatkan bahwa

kinerja mereka selama ini telah baik, selain itu juga untuk mengamankan posisinya di

mata legislatif dan rakyat.

Teori COSO (Comimittee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission)

Comimittee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO)

menerbitkan Internal Control – Integrated Framework tahun 1994 yang mengemukakan

bahwa pengendalian intern merupakan pengendalian kegiatan (operasional) perusahaan

yang dilakukan pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan secara efisien, yang terdiri

dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan untuk mencapai tujuan

tertentu dari operasi perusahaan. Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway

Commission (COSO) mengenalkan bahwa terdapat 5 (lima) komponen kebijakan dan

prosedur yang didesain dan diimplementasikan untuk memberikan jaminan bahwa

tujuan pengendalian intern dapat dicapai. Kelima komponen pengendalian intern tersebut

adalah: lingkungan pengendalian (control environment), penilaian risiko manajemen

(management risk assessment), sistem komunikasi dan informasi akuntansi (accounting

information and communication system), aktivitas pengendalian (control activities), dan

pemantauan (monitoring).
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010, Standar akuntansi

pemerintahan diartikan sebagai prinsip-prinsip akuntansi dalam penyusunan dan

penyajian laporan keuangan pemerintah dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan (PSAP), serta disusun dengan mengacu kepada Kerangka Konseptual

Akuntansi Pemerintahan.

Menurut Nugraheni dan Subaweh (2008), menyatakan bahwa terdapat pengaruh

penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap peningkatan Kualitas Laporan

Keuangan, dimana setelah penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Laporan

Keuangan Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional telah memuat seluruh

informasi keuangan yang terjadi, dapat memecahkan semua permasalahan pencatatan

keuangan, dan ada cara untuk memecahkan permasalahan pencatatan keuangan.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Permana (2011), tentang pengaruh penerapan

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah

daerah dan implikasinya pada akuntabilitas, mendapatkan hasil, yaitu terdapat hubungan

antara Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) signifikan dalam meningkatkan kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah dan implikasinya terhadap akuntabilitas.

H1: Penerapan standar akuntansi pemerintahan (SAP) berpengaruh positif terhadap

kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah.

Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)

Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) berdasarkan Keputusan Kepala Badan

Kepegawaian Negara No 46A Tahun 2003 didefenisikan sebagai kemampuan dan

karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan,

keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya,
sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional,

efektif dan efisien. Dengan adanya kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) maka waktu

pembuatan laporan keuangan akan dapat dihemat. Hal ini karena Sumber Daya Manusia

(SDM) tersebut telah memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai hal-hal yang

harus dikerjakan, sehingga laporan keuangan yang disusun dapat diselesaikan dan

disajikan tepat pada waktunya. Semakin cepat laporan keuangan disajikan maka akan

semakin baik dalam hal pengambilan keputusan (Mardiasmo, 2002: 146).

Studi yang dilakukan Roviyantie (2011), tentang pengaruh kompetensi sumber daya

manusia dan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia (SDM)

memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian lainnya yang

dilakukan oleh Rahayu,dkk (2014), tentang pengaruh kompetensi sumber daya manusia,

penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, dan penerapan standar akuntansi

pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada Pemerintah Propinsi Riau,

menyatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan.

H2: Kompetensi sumber daya manusia (SDM) berpengaruh positif terhadap kualitas

laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah.

Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Pengendalian intern didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh

sumber daya manusia (SDM) dan sistem teknologi informasi yang dirancang untuk

membantu organisasi mencapai suatu tujuan tertentu. Pengendalian intern merupakan

suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu

organisasi, serta berperan penting dalam pencegahan dan pendeteksian penggelapan


(fraud) (arfianti, 2011). Pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang

digunakan dalam mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan informasi keuangan

yang andal, serta menjamin ditaatinya hukum dan peraturan yang berlaku.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nurillah dan Muid (2014), tentang

pengaruh kompetensi sumber daya manusia, penerapan sistem akuntansi keuangan

daerah, pemanfaatan teknologi informasi, dan sistem pengendalian intern terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, menyatakan bahwa sistem pengendalian

internal berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan. Studi yang

dilakukan oleh Sukmaningrum (2012), tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah, juga menyatakan hal yang

serupa bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas

informasi laporan keuangan.

H3: Sistem pengendalian internal (SPI) berpengaruh positif terhadap kualitas laporan

keuangan satuan kerja perangkat daerah.

METODE PENELITIAN

Populasi dari penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di

Kabupaten Kotawaringin Barat. Sampel yang akan diteliti adalah sebagian SKPD yang

berada di Kabupaten Kotawaringin Barat, dimana nantinya setiap SKPD diwakilkan oleh

beberapa responden. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil

pengisian kuesioner oleh responden, yaitu kepala dan staf sub bagian

akuntansi/penatausahaan keuangan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di

Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Dimana peneliti awalnya mengambil

sampel sebanyak 125 orang untuk diteliti dalam memberikan pendapatnya. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive


sampling. Kuesioner terdiri dari 66 poin pernyataan, sedangkan skala yang digunakan

untuk mengukur jawaban dari pernyataan tentang variabel penerapan standar akuntansi

pemerintahan, kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian internal, dan

kualitas laporan keuangan dalam penelitian ini adalah skala likert lima tingkat. Dari

pengembalian kuesioner oleh responden, hanya sebanyak 94 kuesioner yang dapat diolah.

Variabel Penelitian

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Variabel kualitas laporan keuangan diukur dengan 4 indikator yaitu: relevan, andal,

dapat dipahami, dan dapat dibandingkan.

Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah SAP)

Variabel penerapan standar akuntansi pemerintahan diukur dengan 3 indikator

yaitu: Penerapan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas, Penerapan

basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan, serta penyajian secara

wajar.

Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM)

Variabel kompetensi sumber daya manusia diukur dengan 3 indikator yaitu:

pengetahuan, keahlian, dan perilaku.

Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Variabel sistem pengendalian internal diukur dengan 4 indikator yaitu : Lingkungan

pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan

pemantauan.
UJI KUALITAS INSTRUMEN

Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya butir-butir

pernyataan dalam kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Cara mengukur valid tidaknya adalah dengan menghitung korelasi antara

skor masing-masnig pernyataan dengan total skor (Ghozali, 2005:39).

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban responden terhadap pernyataan kuesioner konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu (Ghozali, 2005:41).

Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda yang digunakan untuk

mengetahui keakuratan hubungan antara kualitas laporan keuangan satuan kerja

perangkat daerah (variabel dependen) dengan penerapan standar akuntansi

pemerintahan, kompetensi sumber daya manusia dan sistem pengendalian internal

sebagai variabel yang mempengaruhi (variabel independen) dengan persamaan:

Y = β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

Keterangan:
Y = Kualitas Laporan Keuangan
β1,5 = Koefisien regresi
X1 = Standar Akuntansi Pemerintahan
X2 = Kompetesi Sumber Daya Manusia
X3 = Sistem Pengendalian Internal
e = error terms
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian validitas, diketahui bahwa pengujian terhadap variabel penerapan

standar akuntansi pemerintahan, kompetensi sumber daya manusia, dan sistem

pengendalian internal manusia terhadap kualitas laporan keuangan satuan kerja

perangkat daerah menunjukkan seluruh data yang diperoleh valid karena menunjukkan

hasil r-hitung > t-tabel (0,2028). Dengan demikian semua butir pertanyaan dalam

kuesioner tersebut dapat digunakan dan dapat dipercaya untuk mengumpulkan data

yang diperlukan.

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel penerapan

standar akuntansi pemerintahan, kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian

internal, dan kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah diatas 0,70.

Dengan demikian disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliable karena

nilai cronbach’s alpha >0,70.

Berdasarkan hasil pengujian hipoesis yang dilakukan terlihat bahwa angka

probabilitas pada variabel penerapan standar akuntansi pemerintah berpengaruh positif

signifikan terhadap kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah. Hal ini

menunjukkan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan telah diterapkan dengan

baik di satuan kerja perangkat daerah kabupaten kotawaringin barat, sehingga kualitas

laporan keuangan yang dihasilkan pemerintah daerah semakin baik pula. Penelitian yang

dilakukan oleh Permana (2011), Kusumah (2012), Juwita (2013), dan Rahayu,dkk (2014)

juga memperoleh hasil bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh

signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia

berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat
daerah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kompetensi sumber daya manusia,

maka akan meningkatkan kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Roviyantie (2012) mengemukakan bahwa dengan

adanya kompetensi sumber daya manusia maka tugas yang dibebankan kepada sumber

daya manusia tersebut akan dilaksanakan dan diselesaikan secara professional, efektif,

dan efisien. Maka dapat dikatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia dalam hal ini

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan satuan kerja

perangkat daerah.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis sistem pengendalian internal berpengaruh

positif terhadap kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Windiastuti (2013), Sukmaningrum (2012),

Nurillah dan Muid (2014), Putri,dkk (2015), dan Arfianti (2011) yang menyatakan bahwa

sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah. Hal ini berarti, tingkat penerapan sistem pengendalian internal yang

dilakukan oleh satuan kerja perangkat daerah tinggi, sehingga dapat meningkatkan

kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah.

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan standar akuntansi

pemerintah, kompetensi sumber daya manusia, dan sistem pengendalian internal terbukti

berpengaruh signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap kualitas laporan

keuangan satuan kerja perangkat daerah. Penerapan standar akuntansi pemerintah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan satuan kerja

perangkat daerah, kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah, dan sistem

pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan satuan kerja perangkat daerah.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa keterbatasan

dalam penelitian ini, diantaranya adalah ruang lingkup hanya dilakukan di Kotawaringin

Barat, penelitian ini menggunakan metode survei kuesioner dengan tidak memberi

pendampingan selama pengisian dan tidak dilengkapi dengan metode observasi dan

wawancara, sehingga jawaban yang diberikan belum tentu menggambarkan keadaan

yang sebenarnya, penelitian ini sebagian besar masih mengadopsi kuesioner yang dipakai

peneliti sebelumnya, sehingga kemungkinan terjadi kekeliuran dalam pengukurannya

karena belum tentu menggambarkan keadaan yang sama pada objek yang diteliti peneliti

sebelumnya.

Dengan adanya keterbatasan diatas, maka disarankan penelitian selanjutnya perlu

mengembangkan faktor-faktor lain yang menjelaskan kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah, melengkapi metode survei dengan wawancara untuk meningkatkan

sikap kepedulian dan keseriusan responden dalam menjawab beberapa pernyataan atau

pertanyaan yang diajukan sehingga dapat mengurangi subjektivitas dari responden yang

dapat mengakibatkan hasil penelitian ini rentan terhadap biasnya jawaban responden,

membuat kuesioner yang baru dan disesuaikan dengan kondisi daerah yang akan diteliti

sehingga dapat menggambarkan permasalahan yang sebenarnya, dan diharapkan lebih

memperhatikan operasionalisasi variabel dalam kuesioner.

DAFTAR PUSTAKA

Amran. 2009. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Departemen
Sosial Kabupaten Gorontalo. Jurnal Ichsan Gorontalo. 4 (2): h: 2397-2413.
Arfianti, Dita. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di
Kabupaten Batang). Skripsi. Universitas Diponogoro, Semarang.

Barney, J. B. 1991. Firm resources and sustained competitive advantage. Journal of Management.
Vol. 17, pp.99-120.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi
Kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha. 2008. Kompetensi Plus. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Proprofesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba
Empat

Juwita, Rukmi. 2013. Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan dan


Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Trikonomika. Vol 12. No. 2

Khasanah, Uswatun. 2015. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM),


Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), dan Penerapan Sistem
Informasi Manajemen (SIMDA) terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah, (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Brebes). Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, Bantul.

Kusumah, Ardi dan Arif. 2012. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survei pada SKPD/OPD
Pemerintahan Kota Tasikmalaya). Skripsi. Universitas Siliwangi, Tasikmalaya.

Lillrank, Paul. 2003. “The quality of information”, International Journal of Quality


&Reliability Management Vol. 20 No. 6 pp. 691-703.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi

. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi

. 2006. Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi


Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi

Nugraheni dan Subaweh. 2008. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan


terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol 13. No. 1
Nurhayati, Riani. 2013. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Survei pada Dinas dan Kecamatan
Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya). Skripsi. Universitas Siliwangi, Tasikmalaya.

Nurillah dan Muid. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan
Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah. Diponogoro Journal of Accounting. Vol 3. No. 2

Nurlaila. 2014. Pengaruh Efektifitas Penerapan Standar Akuntansi Penerapan terhadap


Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, (Studi pada Pemerintah
Kabupaten Enrekang). Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Permana, Irvan. 2011. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)


terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Implikasinya pada
Akuntabilitas Survei pada Dinas Kota Bandung. Skripsi. Universitas Komputer
Indonesia, Bandung.

Putri, Rusmiadi, dkk. 2015. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi
dan Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi
pada Koperasi Simpan Pinjam di Kecamatan Buleleng). E-Journal Universitas
Pendidikan Ganesha. Vol 3. No. 1

Q.S Al-Hujuraat ayat 6

Q.S Al-Israa ayat 35

Rahayu, Liza, dkk. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah, dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah Pemerintah Propinsi Riau (Studi
Empiris pada SKPD Propinsi Riau). JOM FEKON. Vol 1. No. 2

Republik Indonesia. 2003. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No 46A. Jakarta:
Sekretariat Negara.

. 2003. Undang-Undang Nomor 17 tentang Keuangan Negara. Jakarta:


Sekretariat Negara.

. 2004. Undang-Undang No 15 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan


Tanggung Jawab Keuangan Negara. Jakarta: Sekretariat Negara.

. 2004. Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta:


Sekretariat Negara.

. 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan (SAP). Jakarta: Sekretariat Negara.
. 2008. Peraturan Pemerintah No 60 tentang Sistem Pengendalian Internal.
Jakarta: Sekretariat Negara.

. 2010. Peraturan Pemerintah No 71 tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan. Jakarta: Sekretariat Negara.

. 2013. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonseia Nomor 2.


Jakarta: Sekretariat Negara.

Rosalin dan Kawedar. 2011. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keandalan dan


Timeliness Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum”. Studi Pada BLU di Kota
Semarang. Semarang.

Roviyantie, Devi. 2011. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Daerah (Survei Pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten
Tasikmalaya). Skripsi. Universitas Siliwangi, Tasikmalaya.

Safitri, Amalia. 2009. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan daerah dan Aksesibilitas
Laporan Keuangan terhadap Penggunaan Informasi Keuangan Daerah. Skripsi.
Universitas Diponogoro, Semarang.

Saleba, Nurjannah, Siti. 2014. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Efektivitas Pengelolaan Keuangan
Daerah. Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Sari, Maeka, dkk. 2014. Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
dan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Dinas-Dinas di
Pemerintah Kabupaten Jembrana). E-Journal Universitas Pendidikan Ganesha.
Vol 2. No. 1

Singgih Santoso. 2004. SPSS (Statistical Product and service Solutions). Jakarta: PT Elex
Media Komputindo

Suhairi, Ahmad. 2011. Analisis Sistem Pengendalian Intern terhadap Sistem Pelayanan Nasabah
Melalui Media ATM pada PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk. Cabang Medan Balai
Kota. Medan: USU Repository.
Sukmaningrum, Tantriani. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah
Kabupaten dan Kota Semarang). Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Tunggal, Amin Widjaja. 1995. Struktur Pengendalian Intern. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Warisno. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat


Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi. Tesis. Sekolah
Pascasarjana USU, Medan.
Wati, Desiana, Kadek, dkk. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah. E-Journal Universitas
Pendidikan Ganesha, Vol 2. No. 1

Wilson, James D and John B. Campbell. 1986. Controllership: Tugas Akuntan Manajemen.
Edisi 3, Jakarta: Erlangga

Windiastuti, Ruri. 2013. Pengaruh Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi dan Sistem
Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Kasus pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung).
Skripsi. Universitas Widyatama, Bandung.

www.bpk.go.id. IHPS Semester 1 Tahun 2015

Yudianta dan Erawati. 2011. “Pengaruh Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, dan
Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan”. Makalah Universitas
Udayana, Bali.
LAMPIRAN
Tabel 1
Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan Dan Temuan Pemeriksaan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Semester I Tahun 2015
Pemerintah/Jenis Pemeriksaan Jumlah LHP Jumlah Temuan

Pemerintah Pusat 117 1.637

Pemeriksaan Keuangan 97 1.519

PDTT 20 118

Pemerintah Daerah 518 8.019

Pemeriksaan Keuangan 504 7.888

Pemeriksaan Kinerja 3 17

PDTT 11 114
(Sumber :www.bpk.go.id. IHPS Semester I Tahun 2015)

Tabel 2
Daftar Opini LKPD Propinsi Kalimantan Tengah
Semester I Tahun 2015

Tabel 3
Tabel 3
Daftar Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah Prosentase
Kuesioner yang disebar 125 100
Kuesioner yang kembali 94 75,2
Kuesioner yang tidak kembali 31 24,8
Kuesioner yang tidak dapat dianalisis 0 0
Kuesioner yang dapat dianalisis 94 100

Tabel 4
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Total X1 94 27 45 38,59 3,922


Total X2 94 56 95 76,49 9,643
Total X3 94 66 110 91,11 9,889
Total Y 94 48 80 67,84 7,246
Valid N
94
(listwise)

Tabel 5
Hasil Uji Validitas
Item
Variabel R-Hitung R-Tabel Keterangan
Pertanyaan
P1 0,744 0,2028 Valid

P2 0,836 0,2028 Valid

P3 0,875 0,2028 Valid


Penerapan
P4 0,867 0,2028 Valid
Standar
Akuntansi P5 0,630 0,2028 Valid
Pemerintahan
P6 0,710 0,2028 Valid
(X1)
P7 0,686 0,2028 Valid

P8 0,648 0,2028 Valid

P9 0,754 0,2028 Valid

Kompetensi P10 0,650 0,2028 Valid


Sumber Daya
Manusia P11 0,713 0,2028 Valid

(X2) P12 0,744 0,2028 Valid


Item
Variabel R-Hitung R-Tabel Keterangan
Pertanyaan
P13 0,767 0,2028 Valid

P14 0,665 0,2028 Valid

P15 0,787 0,2028 Valid


P16 0,832 0,2028 Valid

P17 0,848 0,2028 Valid

P18 0,864 0,2028 Valid

P19 0,849 0,2028 Valid

P20 0,846 0,2028 Valid

P21 0,842 0,2028 Valid

P22 0,631 0,2028 Valid

P23 0,736 0,2028 Valid

P24 0,626 0,2028 Valid

P25 0,612 0,2028 Valid

P26 0,636 0,2028 Valid

P27 0,519 0,2028 Valid

P28 0,731 0,2028 Valid

P29 0,773 0,2028 Valid

P30 0,621 0,2028 Valid

P31 0,776 0,2028 Valid

P32 0,816 0,2028 Valid

P33 0,773 0,2028 Valid


Sistem
Pengendalian P34 0,804 0,2028 Valid
Internal
P35 0,842 0,2028 Valid
(X3)
P36 0,695 0,2028 Valid

P37 0,735 0,2028 Valid

P38 0,808 0,2028 Valid

P39 0,847 0,2028 Valid

P40 0,812 0,2028 Valid


Item
Variabel R-Hitung R-Tabel Keterangan
Pertanyaan
P41 0,838 0,2028 Valid

P42 0,829 0,2028 Valid

P43 0,804 0,2028 Valid

P44 0,823 0,2028 Valid

P45 0,729 0,2028 Valid

P46 0,730 0,2028 Valid

P47 0,680 0,2028 Valid

P48 0,741 0,2028 Valid

P49 0,686 0,2028 Valid

P50 0,745 0,2028 Valid

P51 0,834 0,2028 Valid

P52 0,770 0,2028 Valid

P53 0,844 0,2028 Valid

P54 0,876 0,2028 Valid

P55 0,852 0,2028 Valid

P56 0,853 0,2028 Valid

Kualitas P57 0,744 0,2028 Valid


Laporan P58 0,865 0,2028 Valid
Keuangan
SKPD P59 0,830 0,2028 Valid
(Y) P60 0,730 0,2028 Valid

P61 0,763 0,2028 Valid

P62 0,787 0,2028 Valid

P63 0,645 0,2028 Valid

P64 0,795 0,2028 Valid

P65 0,758 0,2028 Valid

P66 0,741 0,2028 Valid


Tabel 6
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s Standar
Variabel Keterangan
Alpha Reliabel

Penerapan SAP 0,895 0,70 Reliabel

Kompetensi SDM 0,966 0,70 Reliabel

Sistem Pengendalian Internal 0,951 0,70 Reliabel

Kualitas Laporan.Keuangan SKPD 0,960 0,70 Reliabel

Tabel 7
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 94
a
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 5,00429727
Most Extreme Differences Absolute ,088
Positive ,083
Negative -,088
Kolmogorov-Smirnov Z ,856
Asymp. Sig. (2-tailed) ,456

a. Test distribution is Normal.


Sumber: Olah data SPSS 20 (2016) Lampiran

Tabel 8
Hasil Uji Multikolinearitas
a
Coefficients

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF

1 Total X1 ,579 1,728

Total X2 ,558 1,794

Total X3 ,470 2,126

a. Dependent Variable: Total Y


Tabel 9
Hasil Uji Heteroskedastisitas
a
Coefficients

T Sig.
Model

1 (Constant) ,178 ,859

X1 ,177 ,860

X2 -,724 ,471

X3 1,048 ,297

a. Dependent Variable: ABS_RES

Tabel 10
Hasil Uji Hipotesis
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 12,780 5,665 2,256 ,026

Total X1 ,482 ,177 ,261 2,728 ,008

Total X2 ,167 ,073 ,222 2,273 ,025

Total X3 ,260 ,078 ,355 3,346 ,001

a. Dependent Variable: Total Y

Tabel 11
Hasil Uji F (ANOVA)
b
ANOVA

Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 2553,608 3 851,203 32,893 ,000

Residual 2328,998 90 25,878

Total 4882,606 93

a. Predictors: (Constant), Total X3, Total X1, Total X2


b. Dependent Variable: Total Y

Tabel 12
Hasil Uji Koefisien Determinasi
b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,723 ,523 ,507 5,087 2,391

a. Predictors: (Constant), Total X3, Total X1, Total X2


b. Dependent Variable: Total Y

You might also like