You are on page 1of 21

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PENGAWASAN

KEUANGAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH


TERHADAP NILAI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
(Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kota Padang Panjang)

ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Strata Satu

Oleh:

FADHILLA HUSNA

2008/05240

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013
1
PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PENGAWASAN
KEUANGAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN IMTERN PEMERINTAH
TERHADAP NILAI PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

(Studi Empiris Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Padang Panjang)

Fadhilla Husna
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email : fadhilla.husna040391@yahoo.com

Absctract
Based on the results of the Local Government Financial Reports Fiscal Year 2009 to 2011, the capitalcity
Padang Panjang received opinions Qualified. The results of this examination caused by Government Financial
Statements did not complete the value of characteristics information from the financial statements it self. The
value of government financial report information is influenced by several factors: Human resource quality, the
control of regional finance, and the system of intern control. The writer wanted to know the effect those factorsto
the value of government financial report information. To test this hypothesis, the writer used primary data. The
techniques analysis of data used multiple reggression analysis with human resource quality, the control of
regional finance and the system of intern independent variable and the value of government financial report
information as an dependent variable. After the data was analyzed, it found that one of the above factors had no
significally give positive influence to the value of government financial report information. It is recommended to
the local government to able to improve human resource quality and do a review about the system of intern
controland the control of regional financeto make financial report so it has information value.

Key words: information value, Human resource quality, the control of regional finance, and the system of intern
control.

2
perencanaan, pengendalian, dan
1. PENDAHULUAN pengambilan keputusan.
Adapun karakteristik kualitatif
Meningkatnya tuntutan masyarakat
laporan keuangan pemerintah yang
terhadap penyelenggaraan pemerintahan
sebagaimana disebutkan dalam Rerangka
yang baik (good government governance ),
Konseptual Akuntansi Pemerintah
telah mendorong pemerintah pusat dan
(Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
pemerintah daerah untuk menerapkan
2005 antara lain: (1) relevan, (2) andal, (3)
akuntabilitas publik. Akuntabilitas dapat
dapat dibandingkan, dan (4) dapat
diartikan sebagai bentuk kewajiban
dipahami.
mempertanggungjawabkan keberhasilan
Kualitas sumber daya manusia
atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi
adalah kemampuan seseorang atau
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
individu, suatu organisasi (kelembagaan),
telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu
atau suatu sistem untuk melaksanakan
media pertanggungjawaban yang
fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk
dilaksanakan secara periodik (Mardiasmo,
mencapai tujuannya secara efektif dan
2002).
efesien.
Laporan keuangan pemerintah yang
Menurut Wahyono (2004:12)
dihasilkan harus memenuhi prinsip-prinsip
informasi harus andal sebagai salah satu
yang disusun dengan mengikuti Standar
indikator berkualitasnya suatu informasi.
Akuntansi Pemerintahan sesuai dengan
Keterandalan disini menyangkut sumber
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
daya manusia yang menghasilkannya.
2005. Governmental Accounting Standard
Sumber daya manusia pengguna sistem
Board (1999) dalam Concepts Statement
dituntut untuk memiliki tingkat keahlian
No. 1 tentang Objectives of Financial
akuntansi yang memadai atau paling tidak
Reporting menyatakan bahwa akuntabilitas
memiliki kemauan untuk terus belajar dan
merupakan dasar pelaporan keuangan di
mengasah kemampuan dibidang akuntansi.
pemerintahan yang didasari oleh adanya
Disini kemampuan sumber daya manusia
hak masyarakat untuk mengetahui dan
itu sendiri sangat berperan dalam
menerima penjelasan atas pengumpulan
menghasilkan informasi yang bernilai
sumber daya dan penggunaannya.
(andal).
Pengelolaan keuangan pemerintah daerah
Penelitian mengenai sumber daya
harus dilakukan berdasarkan tata kelola
manusia yang ada di instansi pemerintah
kepemerintahan yang baik (good
pernah dilakukan. Penelitian Dinata (2004)
government governance), yaitu
menemukan bukti empiris bahwa secara
pengelolaan keuangan yang dilakukan
garis besar sumber daya manusia yang ada
secara transparan dan akuntabel, yang
di instansi pemerintahan Kota Palembang
memungkinkan para pemakai laporan
belum sepenuhnya dinyatakan siap atas
keuangan untuk dapat mengakses
berlakunya Sistem Akuntansi Keuangan
informasi tentang hasil yang dicapai dalam
Daerah yang berdasarkan Keputusan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun
Informasi yang bermanfaat bagi
2002 (Dinata, 2004). Kualitas sumber daya
para pemakai adalah informasi yang
manusia yang masih minim ini mungkin
mempunyai nilai (Suwardjono, 2005:165).
memiliki pengaruh terhadap nilai informasi
Informasi akan bermanfaat apabila
pelaporan keuangan pemerintah.
informasi tersebut dapat mendukung
Sistem akan berjalan baik apabila
pengambilan keputusan dan andal. Oleh
ada pengawasan yang memastikan sistem
karena itu, pemerintah daerah wajib
berjalan sesuai dengan rencana, untuk
memperhatikan informasi yang disajikan
mendukung kualitas laporan keuangan
dalam laporan keuangan untuk keperluan
yang bermutu. Maka oleh sebab itu perlu

3
adanya pengawasan dalam pengelolaan manajemen dalam merancang sistem
anggaran daerah, agar semua proses pengendalian intern yang efektif adalah
berjalan dengan baik sehingga dapat agar pelaporan keuangan reliable (Arens,
menghasilkan kualitas laporan keuangan 2008:370).
yang bermutu. Pengendalian intern menurut
Berdasarkan Peraturan Menteri Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang
Dalam Negeri Nomor 51 tahun 2010 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
tentang Pedoman Pengwasan merupakan proses yang dirancang untuk
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah memberikan keyakinan yang memadai
Tahun 2011, yang dimaksud dengan mengenai pencapaian tujuan pemerintah
pengawasan adalah proses kegiatan yang daerah yang tercermin dari keandalan
ditunjukan untuk menjamin agar laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas
pemerintah daerah berjalan secara efektif pelaksanaan program dan kegiatan serta
dan efesien sesuai dengan rencana dan dipatuhinya peraturan perundang-
ketentuan peraturan perundang-undangan. undangan. Ada tiga fungsi yang terlihat
Untuk mewujudkan integrasi dari definisi tersebut yaitu: (a)
kebijakan pengawasan penyelenggaraan keterandalan pelaporan keuangan, (b)
pemerintah daerah, maka pembinaan efisiensi dan efektivitas operasi, dan (c)
Aparat Pengawas Intern Pemerintah harus kepatuhan terhadap ketentuan dan
dilakukan secara terus menerus (series of peraturan perundang-undangan yang
actions and on going basis). Disamping berlaku. Menurut Ria Setiawan (dalam
itu, diperlakukan perubahan pola pikir Indriasari, et al.2008) sistem akuntansi
(mind set) Aparat Pengawas Intern sebagai sistem informasi merupakan
Pemerintah sebagai pemberi peringatan subjek terjadinya kesalahan baik yang
dini (early warning) terhadap temuan disengaja maupun yang tidak disengaja.
pelanggaran atau penyimpangan yang Pada penyerahan Laporan Hasil
berindikasi korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pemeriksaan (LHP) oleh BPK, salah satu
Pengawasan merupakan upaya masalah yang perlu diperhatikan adalah
untuk mengenali penyimpangan atau tentang Sistem Pengendalian Intern (SPI).
hambatan dalam pengelolaan keuangan BPK menghimbau agar temuan tentang
pemerintah daerah. Bila ternyata kemudian Sistem Pengendalian Intern dalam Laporan
ditemukan adanya penyimpangan atau Keuangan Pemerintah Daerah menjadi
hambatan, diharapkan akan dapat segera perhatian bersama, sehingga dapat
dideteksi atau diambil tindakan koreksi, mencapai efisiensi, efektifitas, dan
sehingga informasi keuangan dapat segera mencegah terjadinya kerugian keuangan
digunakan oleh pemakai, dan pengelolaan Negara demi kepentingan masyarakat dan
keuangan pemerintah daerah dapat berjalan daerah.
secara maksimal. Dari hasil penelitian Salah satu cara bagaimana melihat
Galuh (2012) ditemukan masih lemahnya apakah laporan keuangan yang telah
pengawasan dan adanya ketidakpatuhan disusun telah sesuai standar akuntansi
terhadap peraturan perundang-undangan. pemerintah dan telah sesuai dengan
Sistem akuntansi memerlukan kualitas yang diharapkan, dapat dilihat dari
pengendalian intern atau dengan kata lain opini auditor. Berdasarkan hasil
sistem akuntansi berkaitan erat dengan pemeriksaan atas Laporan Keuangan
pengendalian intern organisasi (Mahmudi, Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun
2007). Pengendalian intern merupakan Anggaran (TA) 2010 Kota Padang
suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi Panjang, BPK RI perwakilan Sumatera
dan mengukur sumber daya suatu Barat memberikan opini Wajar Dengan
organisasi, serta melindungi sumber daya Pengecualian (WDP) di bidang aset, itu
organisasi. Salah satu tujuan umum berarti tidak ada peningkatan dari tahun

4
sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2011 dibandingkan dengan laporan keuangan
opini audit LKPD kota Padang Panjang entitas lain.
tetap Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Dalam Standar Akuntansi pemerintah
Dalam rangka peningkatan opini pada (SAP) (2005:56) tujuan umum laporan
Pemerintah daerah, seharusnya masing- keuangan adalah menyajikan informasi
masing Pemda memperkaya SDM yang mengenai posisi keuangan, realisasi
telah mengerti tentang Standar Akuntansi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan
Pemerintah (SAP), sehingga tidak terjadi suatu entitas pelaporan yang bermanfaat
pelaksanaanya bagussedangkan bagi para pengguna dalam membuat dan
penyajianya kurang bermutu ujar L. mengevaluasi keputusan mengenai alokasi
Swandi Sitanggang. Keterangan tersebut sumber daya.
diberikan masih terhadap asset yang juga
terjadi semenjak tahun 2009. BPK Nilai Informasi
berharap setiap Pemerintah Daerah dapat Menurut Suwardjono (2005) nilai
menjadikan LHP yang telah diserahkan informasi adalah kemampuan informasi
BPK sebagai pedoman untuk perbaikan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kinerja Pemerintah Daerah dimasa yang keyakinan pemakai dalam pengambilan
akandatang (http://padang.bpk.go.id/). keputusan.Agar manfaat dan tujuan
Berdasarkan fenomena tersebut dapat penyajian laporan keuangan pemerintah
dinyatakan bahwa Laporan Keuangan dapat dipenuhi maka informasi yang
Pemerintah Daerah masih belum disajikan harus merupakan informasi yang
sepenuhnya memenuhi kriteria nilai bermanfaat bagi pihak yang
informasi pelaporan keuangan yaitunya berkepentingan dengan informasi tersebut.
keterandalan. Menurut Wahyono (2004) dalam
Hal inilah yang membuat peneliti menghasilkan suatu nilai informasi yang
tertarik untuk meneliti lebih lanjut bernilai disini menyangkut dua elemen
mengenai pengaruh nilai informasi pokok, yaitu informasi yang dihasilkan dan
pelaporan keuangan pemerintah daerah, sumber daya yang menghasilkan.
dengan berfokus pada satu nilai informasi Menyangkut informasi yang dihasilkan,
pelaporan keuangan pemerintah saja yaitu maka informasi laporan keuangan tersebut
keandalan. harus dibuat sedemikian rupa sehingga
tidak terlalu rumit bagi pemakai dan
2. TELAAH LITERATUR DAN bernilai, dengan tidak menggunakan
PERUMUSAN HIPOTESIS istilah-istilah yang kabur serta
Pelaporan Keuangan Pemerintah menggunakan klasifikasi peraturan yang
Pelaporan keuangan adalah struktur lazim atau berlaku.
dan proses akuntansi yang Menurut Suwardjono (2005), suatu
menggambarkan bagaimana informasi informasi dikatakan mempunyai nilai bila
keuangan disediakan dan dilaporkan untuk dapat digunakan untuk pengambilan
mencapai tujuan ekonomik dan sosial keputusan oleh pemakainya.
negara (Suwardjono, 2005). Laporan Kebermanfaatan ini merupakan suatu
Keuangan merupakan bentuk pertanggung karakteristik yang hanya dapat ditentukan
jawaban atas kepengurusan sumber daya secara kualitatif dalam hubungannya
ekonomi yang dimiliki oleh suatu entitas. dengan keputusan, pemakai, dan keyakinan
Laporan Keuangan yang diterbitkan harus pemakai terhadap informasi. Adapun
disusun berdasarkan standar akuntansi karakteristik kualitatif laporan keuangan
yang berlaku agar laporan keuangan pemerintah yang merupakan prasyarat
tersebut dapat dibandingkan dengan normatif sebagaimana disebutkan dalam
laporan keuangan periode sebelumnya atau Rerangka Konseptual Akuntansi

5
Pemerintahan (Peraturan Pemerintah keuangan entitas pelaporan lain pada
Nomor 24 Tahun 2005) antara lain : umumnya.
1) Relevan 4) Dapat Dipahami
Laporan keuangan bisa dikatakan Informasi yang disajikan dalam laporan
relevan, apabila informasi yang termuat keuangan dapat dipahami oleh
di dalamnya dapat mempengaruhi pengguna dan dinyatakan dalam bentuk
keputusan pengguna dengan membantu serta istilah yang disesuaikan dengan
mereka mengevaluasi peristiwa masa batas pemahaman para pengguna untuk
lalu atau masa kini, dan memprediksi mempelajari informasi yang dimaksud.
masa depan, serta menegaskan atau Wahyono (2004:12) kriteria lain nilai
mengoreksi hasil evaluasi mereka di informasi adalah akurat (accurate) dan
masa lalu. Dengan demikian, informasi andal. Untuk mencapai informasi akurat
keuangan yang relevan dapat diperlukan komponen pengendalian /
dihubungkan dengan maksud kontrol. Komponen kontrol atau
penggunaannya. Informasi yang pengendalian akan menjaga sistem
relevan: informasi dari kesalahan-kesalahan
a) Memiliki manfaat umpan balik yang disengaja atau tidak. Menurut
(Feedback Value). Arens dalam Amir (1996:258),
b) Memiliki manfaat prediktif manajemen mempunyai kewajiban dan
(Predictive Value). kepentingan untuk melaksanakan
c) Tepat Waktu. pengendalian intern dalam hal
d) Lengkap. menyiapkan laporan keuangan.
2) Andal Menurut Suwardjono (2005 :167)
Informasi dalam laporan keuangan informasi dikatakan mempunyai nilai
bebas dari pengertian yang menyesatkan apabila informasi tersebut:
dan kesalahan yang material, 1) Menambah pengetahuan pembuat
menyajikan setiap fakta secara jujur, keputusan tentang keputusannya di
serta dapat diverifikasi. Informasi yang masa lalu, sekarang, atau masa
andal memenuhi karakteristik: datang.
a) Penyajian Jujur. 2) Menambah keyakinan para pemakai
b) Dapat Diverifikasi (Veriability) mengenai probabilitas terealisasinya
c) Netralitas suatu harapan dalam kondisi
Sebagai aspek pendukung ketidakpastian.
keberpautan, Keandalan adalah 3) Mengubah keputusan atau perilaku
kemampuan informasi untuk memberi para pemakai.
keyakinan bahwa informasi tersebut
benar atau valid. Informasi yang Kualitas Sumber Daya Manusia
memiliki kualitas andal adalah apabila Kualitas sumber daya manusia adalah
informasi tersebut bebas dari pengertian kemampuan sumber daya manusia untuk
yang menyesatkan, kesalahan material, melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dan dapat diandalkan pemakainya yang diberikan kepadanya dengan bekal
sebagai penyajian yang jujur pendidikan, pelatihan, dan pengalaman
(faithfulrepresentation) dari yang yang cukup memadai. Menurut
seharusnya disajikan atau yang secara Tjiptoherijanto (2001) dalam Alimbudiono
wajar diharapkan dapat disajikan. & Fidelis (2004), untuk menilai kapasitas
3) Dapat Dibandingkan dan kualitas sumber daya manusia dalam
Informasi yang termuat dalam laporan melaksanakan suatu fungsi, termasuk
keuangan akan lebih berguna jika dapat akuntansi, dapat dilihat dari level of
dibandingkan dengan laporan keuangan responsibility dan kompetensi sumber
periode sebelumnya atau laporan daya tersebut.Tanggung jawab dapat

6
dilihat dari atau tertuang dalam deskripsi pemerintah daerah berjalan sesuai
jabatan. Kompetensi dapat dilihat dari dengan rencana dan ketentuan peraturan
latar belakang pendidikan, pelatihan- perundang-undangan yang berlaku.
pelatihan yang pernah diikuti, dan dari Menurut Yosa (2010) yang dimaksud
keterampilan yang dinyatakan dalam dengan pengawasan adalah suatu upaya
pelaksanaan tugas. yang sistematik untuk menetapkan
Kompetensi merupakan suatu kinerja standar pada perencanaan untuk
karakteristik dari seseorang yang memiliki membandingkan kinerja aktual dengan
keterampilan (skill), pengetahuan standar yang telah ditentukan, untuk
(knowledge), dan kemampuan (ability) menetapkan apakah telah terjadi
untuk melaksanakan suatu pekerjaan penyimpangan, serta untuk mengambil
(Hevesi, 2005). tindakan perbaikan yang diperlukan
Ukuran kualitas sumber daya manusia untuk menjamin bahwa sumber data
dapat dilihat dari rata-rata pendidikan, organisasi atau pemerintahan telah
pelatihan dan tingakt pengalaman (Griffin, digunakan seefektif dan seefisien
2004) yaitu: mungkin guna mencapai tujuan
1) Pendidikan organisasi atau pemerintahan.
Pendidikan dapat dibagi menjadi: (a) Pengawasan pada dasarnya
pendidikan formal, (b) pendidikan diarahkan sepenuhnya untuk
informal, (c) pendidikan nonformal. menghindari adanya kemungkinan
2) Pelatihan penyelewengan atau penyimpangan atas
Menurut Kendall (2003) dalam tujuan yang akan dicapai. Melalui
Wahyuni (2011), ada beberapa pengawasan, diharapkan dapat
indicator pelatihan, yaitu: a) membantu melaksanakan kebijakan yang
menetapkan sasaran yang jelas dan telah ditetapkan untuk tujuan yang telah
terukur, b) menggunakan metode direncanakan secara efektif dan efesien.
pelatihan yang tepat, c) Dalam kaitannya dengan
mempersiapkan materi pelatihan yang akuntabilitas publik, pengawasan
mudah dipahami, d) pelatihan merupakan salah satu cara untuk
memberikan keuntungan, e) pelatihan membangun dan menjaga legitimasi
diberikan oleh tenaga ahli, f) materi warga masyarakat terhadap kinerja
yang diberikan sesuai dengan pemerintahan dengan menciptakan suatu
kebutuhan pemakai, g) materi sistem pengewasan yang efektif, baik
pelatihan disiapkan dengan baik. pengawasan intern (internal control)
3) maupun P pengawasan ekstern (extenal
engalaman control).
Menurut Desseler (2003, 135-136), Jenis-jenis pengawasan dapat
pengalaman dibutuhkan untuk dibedakan berdasarkan objek, sifat,
menentukan spesifikasi dan prestasi ruang lingkup, dan metode
pekerjaan. pengawasannya. (Baswir,2000)
1) Pengawasan berdasarkan objek
Pengawasan Keuangan Daerah a) Pengawasan terhadap penerimaan
Pengawasan menurut peraturan Negara
Pemerintah Nomor 76 Tahun 2005 b) Pengawasan terhadap pengeluaran
tentang pedoman dan pembinaan Negara
pengawasan penyelenggaraan 2) Pengawasan berdasarkan sifatnya
pemerintah daerah. Pasal 1 (satu) a) Pengawasan preventif
menyebutkan, bahwa pengawasan b) Pengawasan detektif
pemerintah adalah proses kegiatan yang 3) Pengawasan menurut ruang
ditunjukan untuk menjamin agar lingkupnya

7
a) Pengawasan internal Pengawasan ini umumnya
b) Pengawasan eksternal dilakukan pada akhir tahun
anggaran, dimana anggaran yang
4) Pengawasan menurut metode telah ditentukan kemudian
pengawasannya disampaikan laporannya.
a) Pengawasan melekat Selanjutnya, dilakukan
b) Pengawasan fungsional pemeriksaan dan pengawasan
Adapun jenis-jenis pengawasan untuk mengetahui kemungkinan
yang dapat dilakukan oleh pemerintah terjadinya penyimpangan.
antara lain sebagai berikut: Menurut Peraturan Menteri dalam
a) Pengawasan intern, adalah Negeri Nomor 23 tahun 2007 yang direvisi
pengawasan yang dilakukan oleh menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri
orang atau badan yang ada didalam Nomor 8 tahun 2009 tentang pedoman tata
lingkungan unit organisasi yang cara pengawasan atas penyelengaraan
bersangkutan. Pengawasan intern pemerintahan daerah, yang termasuk
dapat dilakukan dengan cara dalam ruang lingkup pengawasan
pengawasan atasan langsung atau pengelolaan keuangan daerah ialah:
pengawasan melekat (built in 1. Pengaturan dan penetapan
control), atau pengawasan yang 2. Perencanaan dan penganggaran
dilakukan secara rutin oleh 3. Pelaksanaan dan penatausahaan
Inspektorat Jenderal pada setiap keuangan daerah
kementerian dan inspektorat 4. Pertanggungjawaban keuangan
wilayah untuk setiap daerah yang daerah
ada di indonesia, dengan 5. Pendapatan dan belanja daerah
menempatkannya di bawah
pengawasan Kementerian Dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Negeri. Peraturan Pemerintah No.60 Tahun
b) Pengawasan Ekstern, adalah 2008 mengatur tentang Sistem
pemeriksaan yang dilakukan oleh Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
unit pengawasan yang berada di adalah proses yang integral pada kegiatan
luar unit organisasi yang diawasi. dan tindakan yang dilakukan secara terus
Dalam hal ini, di Indonesia adalah menerus oleh pimpinan dan tercapainya
Badan Pemeriksa Keuangan tujuan organisasi melalui kegiatan yang
(BPK), yang merupakan lembaga efektif dan efisien, keandalan pelaporan
tinggi negara yang terlepas dari keuangan, pengamanan aset negara, dan
pengaruh kekuasaan manapun. ketaatan terhadap peraturan perundang-
Dalam tugasnya, BPK tidak undangan. SPIP bertujuan untuk
mengabaikan hasil laporan memberikan keyakinan yang memadai
pemeriksaan aparat pengawasan bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi
intern pemerintah. pencapaian tujuan penyelenggaraan
c) Pengawasan Preventif, adalah pemerintah negara, keandalan pelaporan
pengawasan yang dilakukan keuangan, pengamanan aset negara, dan
terhadap suatu kegiatan sebelum ketaatan terhadap peraturan perundang-
kegiatan itu dilaksanakan, sehingga undangan.
dapat mencegah terjadinya Menurut Arens (2008:375) internal
penyimpangan. control yang dikeluarkan Commintee of
d) Pengawasan Represif, adalah Spoonsoring Organization (COSO), yaitu
pengawasan yang dilakukan kerangka kerja pengendalian internal yang
terhadap suatu kegiatan setelah paling luas diterima di Amerika Aerikat,
kegiatan itu dilakukan. menguraikan lima komponen

8
pengendalian internal yang dirancang dan fungsi Inspektorat. Kegiatan
untuk mengimplementasikan oleh pengendalian terdiri atas reviu kinerja;
manajemen untuk memberikan kepastian pembinaan sumber daya manusia;
yang layak bahwa tujuan pengendaliannya pengendalian atas pengelolaan sistem
akan tercapai. Komponen pengendalian informasi; pengendalian fisik atas aset;
internal COSO,sama dengan yang ada penetapan dan reviu atas indikator dan
dalam pasal 3 PP No. 60 tahun 2008 ukuran kinerja; pemisahan fungsi; otorisasi
disebutkan bahwa SPIP meliputi hal-hal atas transaksi dan kejadian yang penting;
berikut : pencatatan yang akurat dan tepat waktu
1) Lingkungan pengendalian atas transaksi dan kejadian; pembatasan
akses atas sumber daya dan pencatatannya;
Lingkungan pengendalian akuntabilitas terhadap sumber daya dan
merupakan unsur penting karena pencatatannya; dan dokumentasi yang baik
membentuk budaya dan perilaku atas Sistem Pengendalian Intern serta
manusia.Unsur manusia merupakan transaksi dan kejadian penting.
penggerak dan menjadi landasan dalam 4) Informasi dan komunikasi;
segala aktivitas. Pimpinan dan segenap Unsur-unsur pengendalian yang lain
pegawai di Inspektorat wajib menciptakan akan mudah direalisasikan jika terdapat
dan memelihara lingkungan pengendalian sistem informasi dan komunikasi yang
yang menimbulkan perilaku positif dan baik. Sistem informasi dan komunikasi
kondusif untuk penerapan Sistem dikatakan baik jika setiap pegawai di
Pengendalian Intern dalam lingkungan Inspektorat mendapat pesan yang jelas
kerjanya, melalui penegakan integritas dan tentang apa yang harus dilakukan agar
nilai etika; komitmen terhadap kompetensi; keseluruhan tujuan baik individu,
kepemimpinan yang kondusif; kelompok, dan Inspektorat secara umum
pembentukan struktur organisasi yang dapat dicapai.
sesuai dengan kebutuhan; pendelegasian 5) Pemantauan pengendalian intern.
wewenang dan tanggung jawab yang tepat; Pemantauan adalah usaha
penyusunan dan penerapan kebijakan yang berkelanjutan untuk menjamin bahwa
sehat tentang pembinaan sumber daya setiap gerak dan langkah seluruh unsur di
manusia; perwujudan peran aparat Inspektorat berjalan sesuai arah dan tujuan
pengawasan intern pemerintah yang yang telah ditetapkan. Sistem pengendalian
efektif; dan hubungan kerja yang baik intern di Inspektorat adalah dinamis,
dengan Instansi Pemerintah terkait. berubah sesuai tuntutan kondisi.
Penyelenggaraan SPIP bertujuan
2) Penilaian Resiko untuk memberikan keyakinan yang
Penilaian risiko terkait dengan memadai bagi tercapainya efektivitas dan
kemampuan mengidentifikasi serta efisiensi pencapaian tujuan organisasi.
mengukur besaran risiko dalam pencapaian Menurut Arens (2008 : 370)
tujuan Inspektorat. Di dalam lingkungan mengemukakan bahwa manajemen dalam
pengendalian yang baik, kemampuan untuk merancang sistem pengendalian intern
menilai risiko juga akan baik. memiliki tiga tujuan umum :
3) Kegiatan/aktivitas pengendalian; 1.Reliabilitas pelaporan keuangan
Kegiatan pengendalian terkait dengan 2.Efisiensi dan efektivitas operasi
kemampuan untuk memilih jenis 3.Ketaatan pada hukum dan
pengendalian yang tepat yang dipengaruhi peraturan
oleh ketepatan dalam menilai
risiko.Inspektorat wajib menyelenggarakan Penelitian Relevan
kegiatan pengendalian sesuai dengan Penelitian mengenai sumber daya
ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas manusia ada di instansi pemerintah pernah

9
dilakukan. Penelitian Dinata (2004) Padang. dari Hasil penelitian
menemukan bukti empiris bahwa secara menunjukkan bahwa Kapasitas
garis besar sumber daya manusia yang ada Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan
di Instansi Pemerintah Kota Palembang Teknologi Informasi dan Pengendalian
belum sepenuhnya dinyatakan siap atas Intern Akuntansi berpengaruh signifikan
berlakunya Sistem Akuntansi Keuangan positif terhadap Nilai Informasi
Daerah yang berdasarkan Keputusan (Keterpahaman) Pelaporan Keuangan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun Pemerintah Kota Padang.
2006 Temuan tersebut menunjukkan
bahwa kapasitas sumber daya manusia Kerangka Konseptual
yang masih belum memadai. Kapsitas Kerangka konseptual dimaksudkan
sumber daya manusia yang masih minim sebagai konsep untuk menjelaskan,
ini memiliki pengaruh terhadap nilai mengungkapkan keterkaitan antara
informasi pelaporan keuangan pemerintah. variable yang akan diteliti berdasarkan
Penelitian yang dilakukan oleh batasan dan rumusan masalah. Berdasarkan
Widinyaningrum (2010) yang berjudul latar belakang dan kajian teori yang telah
Pengaruh SDM dan Pemanfaatan TI dikemukakan di atas dapat dijelaskan
terhadap Keterandalan dan bahwa untuk meningkatkan nilai informasi
Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan pelaporan keuangan pemerintah daerah,
Pemda dengan variabel intervening diperlukan kualitas sumber daya manusia
Pengendalian Intern Akuntansi yang memadai, adanya pengawasan
menunjukkan bahwa SDM dan terhadap keuangan daerah dan menerapkan
Pemanfaatan TI berpengaruh terhadap sistem pengendalian intern pada
keterandalan pelaporan keuangan pemda pemerintah Kota Padang Panjang.
melalui pengendalian intern akuntansi, Sumber daya manusia yang didukung
Pemanfaatan TI berpengaruh terhadap dengan latar belakang pendidikan
ketepatwaktuan pelaporan keuangan akuntansi, sering mengikuti pendidikan
pemda, sedangkan SDM tidak dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman
berpengaruh dimana penelitian ini studi di bidang keuangan dalam menerapkan
empirisnya di Pemda SUBOSUKA sistem akuntansi, sumber daya manusia
WONO SRATEN. yang berkualitas tersebut akan mampu
Penelitian yang dilakukan oleh memahami logika akuntansi dengan baik.
Indriasari,et al.(2008) pada Kota Kemampuan sumber daya manusia itu
Palembang dan Ogan Hilir yang meneliti sendiri sangat berperan dalam
pengaruh kapasitas sumber daya manusia, menghasilkan informasi yang bernilai
pemanfaatan teknolagi informasi, dan (andal). Apabila sumber daya manusia
pengendalian intern akuntansi terhadap yang melaksanakan sistem akuntansi tidak
nilai informasi (ketepatwaktuan) memiliki kualitas dan kapasitas yang
pelaporan keuangan pemerintah. Hasil disyaratkan, maka akan menimbulkan
penelitian menunjukkan bahwa hambatan dalam pelaksanaan fungsi
ketepatwaktuan pelaporan keuangan akuntansi, dan akhirnya informasi
pemerintah daerah dipengaruhi oleh akuntansi sebagai produk dari sistem
kapasitas sumber daya manusia dan akuntansi, kualitasnya menjadi buruk.
pemanfaatan teknologi informasi. Informasi yang dihasilkan menjadi
Dari penelitian Harifan (2009) yang informasi yang kurang atau tidak memiliki
meneliti mengenai Pengaruh Kapasitas nilai, diantaranya adalah keandalan.
Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Sistem akan berjalan baik apabila ada
Teknologi Informasi dan Pengendalian pengawasan yang memastikan sistem
Intern Akuntansi terhadap Nilai informasi berjalan sesuai dengan rencana, untuk
Pelaporan Keuangan Pemerintah Kota mendukung kualitas laporan keuangan

10
yang handal. Maka oleh sebab itu perlu H3 : Pengendalian intern pemerintah
adanya suatu pengawasan dalam berpengaruh signifikan positif terhadap
pengelolaan anggaran daerah tersebut agar nilai informasi pelaporan keuangan daerah.
semua proses berjalan dengan baik
sehingga dapat menghasilkan kualitas 3. METODE PENELITIAN
laporan keuangan yang handal. Jenis Penelitian
Pengawasan terhadap sistem Penelitian ini tergolong penelitian
pengendalian internal diarahkan antara lain kausatif (causative).
untuk mendapatkan keyakinan yang wajar Tempat Penelitian
terhadap efektivitas dan efisiensi Penelitian ini akan dilaksanakan pada
organisasi, keandalan pelaporan keuangan, Satuan Kerja Perangkat Daerah, di Kota
dan kepatuhan terhadap peraturan Padang Panjang.
perundang-undangan. Pengawasan Populasi dan Sampel
keuangan pemerintah daerah juga Populasi dalam penelitian ini
menentukan kualitas laporan keuangan adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang baik. (SKPD) yang ada di Kota Padang
Sistem pengendalian intern Panjang.Berdasarkan data yang diperoleh
diselenggarakan secara menyeluruh di dari BPS Pemerintah Kota Padang
lingkungan pemerintah pusat dan Panjang jumlah Satuan Kerja yang
pemerintah dareah. Sistem pengendalian terdapat berjumlah 27 SKPD yang terdiri
intern juga menentukan kualitas laporan dari Dinas, Badan, Kantor, Kecamatan,
keuangan yang baik. Sistem pengendalian dan Inspektorat.
intern terkait dengan laporan keuangan Penelitian ini menggunakan total
merupakan suatu proses yang didesain sampling dikarenakan populasinya
untuk memberikan keyakinan yang kurang dari 100 objek. Responden dalam
memadai atas keandalan laporan keuangan. penelitian ini adalah kepala bagian dan
Sistem akuntansi memerlukan staf akuntansi pada SKPD.
pengendalian intern atau dengan kata lain Maka, jumlah responden:
informasi akuntansi berkaitan erat dengan 27 SKPD x 2 orang = 54 Responden
pengendalian intern organisasi. Bila Jenis Data, Sumber Data, dan
dikaitkan dengan penjelasan mengenai Metode Pengumpulan Data
pengendalian intern akuntansi, maka Jenis data yang digunakan dalam
penyebab ketidakandalan laporan penelitian ini adalah data subyek (self-
keuangan tersebut merupakan masalah Report Data). Sumber data yang
yang berhubungan dengan pengendalian digunakan dalam penelitian ini adalah data
intern akuntansi. primer. Metode pengumpulan data adalah
Hubungan antara kualitas sumber daya dengn penyebaran kuisioner.
manusia, pengawasan keuangan, dan Variabel dan Pengukuran Variabel
pengendalian intern pemerintah terhadap Variabel dan pengukuran variabel yang
nilai pelaporan keuangan pemerintah dapat digunakan dalam penelitian ini adalah:
digambarkan sebagai berikut: 1. Variabel dependent / terikat
Gambar 1 adalah nilai informasi pelaporan
Hipotesis keuangan pemerintah.
H1 : Kualitas sumber daya manusia 2. Variabel independent/ bebas
berpengaruh signifikan positif terhadap adalah Kualitas Sumber Daya
nilai informasi pelaporan keuangan daerah. Manusia (X1), Pengawasan
H2 : Pengawasan keuangan daerah Keuangan Daerah (X2), dan
berpengaruh signifikan positif terhadap Sistem Pengendalian Intern (X3).
nilai informasi pelaporan keuangan daerah Pemgukuran variable diukur dengan
skala likert.

11
Instrument Penelitian Untuk uji reliabilitas intrumen,
semakinInstrumen
dekat koefisien
penelitian
keandalan
yang digunakan
dengan dalam penelitian in
4. HASIL PENELITIAN DAN 1,0 maka akan semakin baik. Secara
PEMBAHASAN umum, keandalan kurang dari 0,60
Sampel dan Responden Penelitian dianggap buruk, keandalan dalam kisaran
Jumlah populasi sasaran atau 0,7 bisa diterima, dan lebih dari 0,80
sampel pada penelitian ini adalah dua adalah baik (Sekaran, 2006:182). Berikut
puluh tujuh Satuan Kerja Perangkat ini merupakan Tabel nilai cronbachs alpha
Daerah (SKPD) di Kota Padang Panjang. masing-masing instrumen:
Setiap sampel memiliki dua Tabel 2
responden.Dari dua puluh tujuh sampel Nilai Cronbachs Alpha
tersebut, disebarkan sebanyak lima puluh Keandalan konsistensi antar item
empat kuesioner. Hingga batas akhir atau koefisien keandalan CronbachsAlpha
pengambilan, semua kuesioner diterima yang terdapat pada Tabel 13di atas yaitu
kembali dan semuanya mengisi dengan untuk instrumen nilai informasi pelaporan
lengkap.Dengan demikian kuesioner yang keuangan pemerintah 0,871, untuk
dapat diolah adalah sebanyak 54 instrumen kualitas sumber daya manusia
kuesioner. 0,726, untuk instrument pengawasan
keuangan daerah 0,832 dan untuk
A. Uji Validitas Dan Reliabilitas instrument sistem pengendalian intern
1. Uji Validitas 0,868.Data ini menunjukan nilai yang
Untuk melihat validitas dari berada pada kisaran di atas 0,7. Dengan
masing-masing item kuesioner, demikian semua instrumen penelitian dapat
digunakan Corrected Item-Total dikatakan reliabel.
Colleration.Jika rhitung > rtabel, maka data
dikatakan valid, dimana rtabel untuk N = Uji Asumsi Klasik
54, adalah 0,2262.Berdasarkan hasil Berdasarkan data yang telah
pengolahan data didapatkan bahwa nilai dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis
Corrected Item-Total Collerationuntuk untuk pernyataan penelitian. Dalam
masing-masing item variabel X1, X2, X3, melakukan analisis digunakan teknik
dan Y semuanya di atas rtabel. Jika dapat regresi berganda. Kegiatan perhitungan
dikatakan bahwa seluruh item statistik menggunakan SPSS. Sebelum data
pernyataan variabel X1, X2,X3 dan Y diolah dengan regresi berganda maka uji
adalah valid asumsi klasik untuk memperoleh
keyakinan bahwa data yang diperoleh
Tabel 1 beserta variabel penelitian layak untuk
Nilai Corrected Item-Total Correlation diolah lebih lanjut. Uji asumsi klasik yang
terkecil dilakukan terdiri dari:
Dari Tabel 12di atas dapat dilihat
nilai terkecil dari Corrected Item-Total 1. Uji Normalitas Residual
Correlation untuk masing-masing Pengujian normalitas dapat
instrumen.Untuk instrumen nilai informasi dilakukan dengan menggunakan One
pelaporan keuangan diketahui nilai Sample Kolmogorov-Smirnov Test,
Corrected Item-Total Correlation terkecil dengan taraf signifikan 0,05 atau 5%.
0,553.Instrumen kualitas sumber daya Jika signifikan yang dihasilkan >
manusia nilai terkecil 0,264, instrumen 0,05 maka distribusi datanya
pengawasan keuangan daerah 0,507 dan dikatakan normal. Sebaliknya jika
untuk sistem pengendalian intern dengan signifikan yang dihasilkan < 0,05
nilai terkecil sebesar 0,580. maka data tidak terdistribusi secara
normal. Hasil perhitungan nilai
2. Uji Reliabilitas
12
Kolmogorov-Smirnov Test untuk varians dari residual atas satu
model yang diperoleh dapat dilihat pengamatan ke pengamatan yang lain.
pada Tabel 14 di bawah ini : Jika varians dari residual suatu
Tabel 14 pengamatan ke pengamatan lain tetap,
Uji Normalitas maka disebut homokedatisitas dan jika
Dari Tabel 14di atas terlihat bahwa berbeda disebut heterokedastisitas.
hasil uji normalitas menyatakan nilai Untuk mendeteksi adanya heteros-
Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,077 kedastisitas pada penelitian ini
dengan signifikan 0,792. Berdasarkan hasil menggunakan ujiGlejser. Pengujian ini
tersebut dapat dinyatakan data yang membandingkan signifikan dari uji ini
digunakan dalam penelitian ini telah apabila hasilnya sig > 0,05 atau 5%.
berdistribusi normal dan bisa dilanjutkan Jika signifikan di atas 5% maka
untuk diteliti lebih lanjut, karena nilai disimpulkan model regresi tidak
signifikan dari uji normalitas > 0,05. mengandung adanya
heteroskedastisitas. Adapun hasil
2. Uji Multikolinearitas pengujian dapat dilihat pada Tabel 16
Uji multikolinearitas bertujuan berikut:
untuk menguji apakah model regresi Tabel 16
ditemukan adanya kolerasi antar Uji Heterokedastisitas
variabel bebas atau independen. Untuk Berdasarkan tabel di atas, dapat
menguji adanya multikolinearitas dapat dilihat tidak ada variabel yang signifikan
dilihat melalui nilai Variance dalam regresi dengan variabel Abres.
Inflantion Factor (VIF) dan tolerance Tingkat signifikansi > 0,05, sehingga
value untuk masing-masing variabel dapat disimpulkanbahwa model regresi
independen. Apabila tolerance value di yang digunakan dalam penelitian ini
atas 0,10 dan VIF < 10 maka dikatakan terbebas dari heteroskedastisitas.
tidak terdapat gejala multikolinearitas.
Hasil perhitungan nilai VIF untuk Hasil Analisis Data
pengujian multikolinearitas antara 1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
sesama variabel bebas dapat dilihat Koefisien Determinasi bertujuan
pada Tabel 15 berikut: untuk melihat atau mengukur seberapa
Tabel 15 jauh kemampuan model dalam
Uji Multikolinearitas menerangkan variasi varibel dependen.
Hasil pengukuran koefisien determinasi
Hasil nilai VIF yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel17di bawah ini:
dalam Tabel 15 di atas menunjukkan Tabel 17
variable bebas dalam model regresi tidak Dari tampilan output SPSS model
saling berkorelasi. Diperoleh nilai VIF summary pada Tabel 17 di atas besarnya
untuk masing-masing variabel bebas Adjusted R Square adalah 0,742. Hal ini
kurang dari 10 dan tolerance value berada mengindikasikan bahwa kontribusi
diatas 0,10. Hal ini menunjukkan tidak variabel kualitas sumber daya manusia,
adanya korelasi antara sesama variable pengawasan keuangan dan pengendalian
bebas dalam model regresi dan intern dalah sebesar 74.2%, sedangkan
disimpulkan tidak terdapat masalah 25,8% lainnya ditentukan oleh faktor lain
multikolinearitas diantara sesama variabel diluar model yang tidak terdeteksi dalam
bebas dalam model regresi yang dibentuk. penelitian ini.

3. Uji Heterokedastisitas 2. Analisis Regresi


Uji heteroskedastisitas bertujuan Untuk mengungkap pengaruh
untuk menguji apakah dalam sebuah variabel yang dihipotesiskan dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan
13
penelitian ini dilakukan melalui analisis 3. Uji F (F-test)
regresi berganda.Model ini menggunakan Uji F dilakukan untuk menguji
tiga variabel bebas yaitu kualitas sumber apakah secara serentak variabel
daya manusia (X1), pengawasan keuangan independen mampu menjelaskan
(X2),sistem pengendalian intern (X3) dan variabel dependen secara baik atau
satu variabel terikat yaitu nilai informasi untuk menguji apakah model yang
keuangan pemerintah(Y). Hasil digunakan telah fix atau tidak.
pengolahan data yang menjadi dasar dalam Berdasarkan Tabel 19 nilai sig 0,000
pembentukan model penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
ditunjukkan dalam Tabel 18 berikut: independen secara bersama-sama
Tabel 18 mampu menjelaskan variasi variabel
Koefisien Regresi Berganda dependen, berarti model fix digunakan
Berdasarkan Tabel 18di atas dapat untuk uji t statistik yang menguji
dianalisis model estimasi sebagai berikut: variabel independen secara parsial
Y= 0.331+ 0,140X1 + 0.608X2+0.299X3 + terhadap variabel dependen.
e Tabel 19
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan Uji F Statistik
bahwa: Dari hasil pemprosesan data, dapat
a. Nilai konstanta sebesar 0.331 dilihat bahwa Fhitung yaitu 38,447 dengan
mengindikasikan bahwa jika variabel nilai signifikansi yaitu 0,000< 0.05. Hal ini
independen yaitu kualitas sumber daya menunjukkan bahwa variabel independent
manusia, pengawasan keuangan dan (Kualitas Sumber Daya Manusia,
pengendalian intern adalah nol maka Pengawasan Keuangan dan Sistem
nilai informasi keuangan daerah adalah Pengendalian Intern) secara bersama-sama
sebesar konstanta. (simultan) mampu menjelaskan
b. Koefisien kualitas sumber daya pengaruhnya terhadap variabel dependen
manusia sebesar 0,140 (Nilai Informasi Pelaporan Akuntasi
mengindikasikan bahwa setiap Keuangan Pemerintah).
peningkatan kualitas sumber daya
manusiasatu satuan akan 4. Uji Hipotesis (t-test)
mengakibatkan nilai informasi Uji t statistik (t-Test) bertujuan untuk
keuangan daerah sebesar 0,140 satuan mengetahui hubungan yang signifikan dari
dengan asumsi variabel lain konstan. masing-masing variabel bebas terhadap
c. Koefisien pengawasan keuangan variabel terikatnya. Pengujian hipotesis
sebesar 0.608 bahwa setiap secara parsial dilakukan dengan cara
peningkatan satu satuan pengawasan membandingkan nilai thitung dengan nilai
keuangan, maka akan mengakibatkan ttabel. Nilai ttabel dengan = 0,05 dan derajat
peningkatan nilai informasi keuangan bebas (db) = n-k-1 = 54-2-1 = 51adalah
daerah sebesar 0,608 dengan asumsi 2.00758.
variabel lain konstan. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel
d. Koefisien pengendalian intern sebesar 16, maka dapat diketahui pengaruh antara
0.299 bahwa setiap peningkatan satu variabel independen secara parsial
satuan pengendalian intern, maka akan terhadap variabel dependen pada uraian
mengakibatkan peningkatan nilai berikut ini :
informasi keuangan daerah sebesar
0,299 dengan asumsi variabel lain 1. Pengujian Hipotesis 1
konstan. Pengujian hipotesis 1 dilakukan
dengan membandingkan nilai thitung dan
ttabel. Hipotesis diterima jika thitung> ttabel
dan nilai sig < 0,05. Nilai ttabel pada

14
= 0,05 adalah 2.00758. Untuk variabel Pembahasan
kualitas sumber daya manusia (X1) 1. Pengaruh Kualitas Sumber Daya
nilai thitung adalah 1.358 dan nilai sig Manusia dengan Nilai Informasi
adalah 0,000. Dengan demikian dapat Pelaporan Keuangan Pemerintah
dikatakan bahwa thitung < ttabel, yaitu Hasil penelitian menunjukkan
1.358 < 2.0129 dan nilai signifikansi bahwa tidak terdapat pengaruh yang
0,180 > 0,05. Hal ini menunjukkan signifikan antara kualitas sumber daya
bahwa kualitas sumber daya manusia manusia dengan nilai informasi pelaporan
(X1) tidak berpengaruh signifikan dan keuangan pemerintah. Kualitas sumber
positif terhadap nilai informasi daya manusia tidak terlau berpengaruh
pelaporan keuangan daerah. Sehingga terhadap nilai informasi pelaporan
hipotesis pertama dalam penelitian ini keuangan pemerintah daerah Kota Padang
ditolak. Panjang, karena menurut peneliti, terdapat
faktor lain yang lebih berpengaruh besar
2. Pengujian hipotesis 2 terhadap nilai informasi pelaporan
Pengujian hipotesis 2 dilakukan keuangan pemerintah Kota Padang
dengan membandingkan nilai thitung dan Panjang.
ttabel. Hipotesis diterima jika thitung> ttabel Hasil penelitian ini sama dengan
dan nilai sig < 0,05. Nilai ttabel pada penelitian yang dilakukan oleh Indriasari
= 0,05 adalah 2.0129. Untuk variabel (2008) tentang Pengaruh Kapasitas
pengawasan keuangan (X2) nilai thitung Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan
adalah 5.275dan nilai sig adalah 0,000. Teknologi Informasi, Dan Pengendalian
Dengan demikian dapat dikatakan Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi
bahwa thitung > ttabel, yaitu 5.275>2.0129 Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah,
dan nilai signifikansi 0,000< 0,05. yang menunjukkan bahwa kapasitas
Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia tidak memberikan
pengawasan keuangan (X2) pengaruh terhadap nilai informasi
berpengaruh signifikan dan positif pelaporan keuangan daerah.
terhadap nilai informasi pelaporan Ketidaksignifikanan ini disebabkan
keuangan daerah.Sehingga hipotesis kondisi kualitas sumber daya manusia di
kedua dalam penelitian ini diterima. subbagian akuntansi/tata usaha keuangan
yang belum mendukung.Dari hasil
3. Pengujian hipotesis 3 penelitian diperoleh informasi bahwa
Pengujian hipotesis 3 dilakukan sumber daya manusia di subbagian
dengan membandingkan nilai thitung akuntansi/tata usaha keuangan yang ada
dan ttabel. Hipotesis diterima jika diakui masih sangat kurang dari sisi jumlah
thitung> ttabel dan nilai sig < 0,05. maupun kualifikasinya.Dari sisi jumlah,
Nilai ttabel pada = 0,05 adalah beberapa satuan kerja yang ada hanya
2.0129. Untuk variabel system memiliki satu pegawai akuntansi, yaitu
pengendalian intern (X3) nilai thitung the one and onlykepala subbagian
adalah 2.943 dan nilai sig adalah akuntansi/tata usaha keuangan.
0,005. Dengan demikian dapat Namun secara praktik di lapangan
dikatakan bahwa thitung > ttabel, yaitu kondisinya berbeda.Karena masih sangat
2.943 >2.0129 dan nilai signifikansi sedikit jumlah akuntan atau pegawai yang
0,005 < 0,05. Hal ini menunjukkan berpendidikan tinggi akuntansi, sementara
bahwa pengendalian intern (X3) peraturan perundang-undangan telah
berpengaruh signifikan dan positif mewajibkan setiap satuan kerja untuk
terhadap nilai informasi pelaporan menyelenggarakan akuntansi dan
keuangan daerah.Sehingga hipotesis menyusun laporan keuangan, maka
ketiga dalam penelitian ini diterima. pegawai yang ada yang

15
diberdayakan.Kelemahan yang ada nilai informasi pelaporan keuangan
diimbangi dengan mengikutsertakan daerah.Hal ini berarti bahwa semakin baik
pegawai dalam pelatihan-pelatihan yang pengawasan keuangan maka nilai
berhubungan dengan akuntansi dan informasi pelaporan keuangan pun
pengelolaan keuangan daerah. semakin baik. Hasil penelitian ini sama
Bila dilihat dari hasil capaian dengan yang dilakukan Armando (2013)
responden, untuk pernyataan bahwa tentang Pengaruh Sistem Pengendalian
pengalaman dapat mengurangi kesalahan Intern Pemerintah dan Pengawasan
memperoleh nilai capaian yang terendah, Keuangan Daerah Terhadap Nilai
yaitu 79%. Begitu juga dengan pernyataan Informasi Laporan Keuangan Pemerintah,
bahwa pengalaman dinutuhkan untuk yang menunjukkan bahwa pengawasan
menentukan spesifikasi pekerjaan yaitu keuangan memberikan pengaruh terhadap
81%, hal ini menunjukkan bahwa banyak nilai informasi pelaporan keuangan daerah.
diantara responden yang kurang dan tidak
setuju akan hal ini.Dari sisi kualifikasi, Pengawasan menurut peraturan
sebagian besar pegawai subbagian Pemerintah Nomor 76 Tahun 2005 tentang
akuntansi/tata usaha keuangan tidak pedoman dan pembinaan pengawasan
memiliki latar belakang pendidikan penyelenggaraan pemerintah daerah. Pasal
akuntansi dan hal ini terlihat dari data 1 (satu) menyebutkan, bahwa pengawasan
demografi responden.Uraian tugas dan pemerintah adalah proses kegiatan yang
fungsi subbagian akuntansi/tata usaha ditunjukan untuk menjamin agar
keuangan yang ada juga masih terlalu pemerintah daerah berjalan sesuai dengan
umum (belum terspesifikasi dengan jelas). rencana dan ketentuan peraturan
Padahal fungsi dan proses akuntansi hanya perundang-undangan yang berlaku.
dapat dilaksanakan oleh pegawai yang Menurut Yosa (2010) yang dimaksud
memiliki pengetahuan di bidang ilmu dengan pengawasan adalah suatu upaya
akuntansi. yang sistematik untuk menetapkan kinerja
Menurut peneliti, kemampuan standar pada perencanaan untuk
seseorang dapat dipengaruhi dengan membandingkan kinerja aktual dengan
lamanya seseorang menggeluti bidangnya, standar yang telah ditentukan, untuk
karena waktu yang lama akansemakin menetapkan apakah telah terjadi
membuat seseorang mahir dalam penyimpangan, serta untuk mengambil
pekerjaannya dan memberi pengaruh yang tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
baik pada organisasi atau instansi. Dalam menjamin bahwa sumber data organisasi
penelitian ini, meskipun sumber daya atau pemerintahan telah digunakan
manusia yang memiliki latar belakang seefektif dan seefisien mungkin guna
akuntansi masih tergolong sedikit mencapai tujuan organisasi atau
jumlahnya, namun opini auditor hanya pemerintahan.
menyatakan bidang asset yang masuk
Pengawasan pada dasarnya diarahkan
kategori wajar dengan pengecualisan,
sepenuhnya untuk menghindari adanya
sementara secara keseluruhan menurut
kemungkinan penyelewengan atau
TCR nilai informasi pelaporan keuangan
penyimpangan atas tujuan yang akan
termasuk dalam kategori baik.
dicapai. Melalui pengawasan, diharapkan
dapat membantu melaksanakan kebijakan
2. Pengaruh Pengawasan Keuangan yang telah ditetapkan untuk tujuan yang
dengan Nilai Informasi Pelaporan telah direncanakan secara efektif dan
Keuangan Pemerintah efesien.Bahwa, melalui pengawasan
Hasil penelitian menunjukkan
tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dengan penetuan atau e
dan positif pengawasan keuangan terhadap

16
Bila dilihat dari hasil capaian untuk memberikan keyakinan yang
responden, 90% responden menyatakan memadai atas keandalan laporan keuangan.
setuju bahwa penyusunan APBD sesuai Penyimpangan dan kebocoran yang masih
dengan perencanaan daerah. Hal ini ditemukan di dalam laporan keuangan
menunjukkan bahwa pengawasan pemerintah menunjukkan bahwa laporan
keuangan telah cukup baik.Menurut keuangan tersebut belum memenuhi
peneliti, pengawasan keuangan pemerintah karakteristik/ niai informasi. Dari sistem
daerah dapat menentukan kualitas laporan informasi yang ada diharapkan mampu
keuangan yang baik. memproses serta menghasilkan data
keuangan dan non keuangan menjadi suatu
3. Sistem Pengaruh Pengendalian informasi yang dapat digunakan (bernilai)
Intern terhadap Nilai Informasi untuk pengambilan keputusan yang mana
Pelaporan Keuangan Pemerintah sistem akuntansi sudah menjadi satu
Hasil penelitian menunjukkan kesatuan dari proses akuntansi, mulai dari
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan akuntansi keuangan, audit dan saat ini
dan positif pengendalian intern terhadap sampai pada sistem pengendalian.
nilai informasi pelaporan keuangan. Hal ini
berarti bahwa semakin baik pengendalian Sistem akuntansi memerlukan
intern, maka nilai informasi pelaporan pengendalian intern atau dengan kata lain
keuangan pun semakin baik. informasi akuntansi berkaitan erat dengan
pengendalian intern organisasi. Bila
Hasil penelitian ini sama dengan dikaitkan dengan penjelasan mengenai
yang dilakukan Armando (2013) tentang pengendalian intern akuntansi, maka
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern penyebab ketidakandalan laporan
Pemerintah dan Pengawasan Keuangan keuangan tersebut merupakan masalah
Daerah Terhadap Nilai Informasi Laporan yang berhubungan dengan pengendalian
Keuangan Pemerintah, yang menunjukkan intern akuntansi.
bahwa pengendalian intern memberikan
pengaruh terhadap nilai informasi Bila dilihat dari hasil capaian
pelaporan keuangan daerah. responden, 96% responden menyatakan
bahwa setiap transaksi yang terjadi harus
Peraturan Pemerintah No.60 Tahun didukung dengan bukti transaksi yang
2008 mengatur tentang Sistem valid dan sah. Hal ini menunjukkan
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) baiknya pengendalian intern yang ada saat
adalah proses yang integral pada kegiatan ini.Menurut peneliti, untuk meningkatkan
dan tindakan yang dilakukan secara terus nilai pelaporan keuangan daerah atau
menerus oleh pimpinan dan tercapainya pemerintah, perlu ditingkatkan lagi
tujuan organisasi melalui kegiatan yang pengendalian intern dalam pemerintahan.
efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan 5.PENUTUP
ketaatan terhadap peraturan perundang- Kesimpulan
undangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
pengaruh kualitas sumber daya manusia,
Sistem pengendalian intern pengawasan keuangan daerah dan system
diselenggarakan secara menyeluruh di pengendalian intern pemerintah terhadap
lingkungan pemerintah pusat dan nilai informasi pelaporan keuangan
pemerintah dareah. Sistem pengendalian Pemerintah Kota Padang Panjang. Hasil
intern juga menentukan kualitas laporan penelitian ini adalah sebagai berikut.
keuangan yang baik. Sistem pengendalian 1.Tidak terdapat pengaruh yang signifikan
intern terkait dengan laporan keuangan kualitas sumber daya manusia terhadap
merupakan suatu proses yang didesain

17
nilai informasi pelaporan keuangan daerah yang dilakukan oleh
daerah. inspektorat dan system
2.Terdapat pengaruh yang signifikan pengendalian interndi SKPD Kota
pengawasan keuangan terhadap nilai Padang Panjang telah baik
informasi pelaporan keuangan daerah. dilakukan, tapi masih ada beberapa
Dimana semakin baik pengawasan hal yang belum sepenuhnya
keuangan, nilai informasi pelaporan dilakukan dengan sempurna
keuangan daerah pun akan semakin baik. sehingga hal ini akan berdampak
3.Terdapat pengaruh yang signifikan pada nilai informasi pelaporan
pengendalian intern terhadap nilai keuangan pemerintah daerah.
informasi pelaporan keuangan daerah. Pemerintah sebaiknya melakukan
Dimana semakin baik pengendalian upgrade terhadap system akuntansi
intern, nilai informasi pelaporan pelaporan keuangan daerah
keuangan daerah pun akan semakin baik. sehingga tidak ada hambatan dalam
melakukan pencatatan akuntansi
Keterbatasan secara online. Dengan begitu maka
Sekalipun penelitian ini telah dirancang akan mempermudah dalam
dengan baik, namun hasil penelitian ini penyajian laporan keuangan yang
masih memiliki keterbatasan. Berikut bermutu. Sedangkan pada kualitas
beberapa keterbatasan yang sumber daya manusia belum
kemungkinan mengganggu hasil penelitian memenuhi standar yang ada.
ini : Pemerintah daerah sebaiknya mulai
1.Penelitian ini menggunakan metode untuk meningkatkan kualitas
survey tanpadilengkapi dengan sumber daya manusia terutama
wawancara atau pertanyaan lisan, dalam bidang akuntansi dan
sehingga kemungkinan mempengaruhi menempatkan pegawai sesuai
validitas hasil. Jawaban responden dengan kualifikasi dan kemampuan
belum tentu mencerminkan keadaan yang yang dimiliki. Mengadakan
sebenarnya dan akan berbeda jika data pelatihan pegawai untuk
diperoleh dengan wawancara.. meningkatkan kemampuan dalam
2.Penyebaran kuesioner pada beberapa pelaporan keuangan.
SKPD masih memiliki kendala dalam 2. Penelitian ini masih terbatas pada
prosedur perizinan dan pengisian Pengaruh Kualitas Sumber Daya
kuesioner. Hal tersebut menyebabkan Manusia, Pengawasan Keuangan
data yang diolah kurang optimal, untuk Daerah dan Sistem Pengendalian
penelitian selanjutnya diharapkan Intern Pemerintah terhadap Nilai
responden yang dituju dapat Informasi Pelaporan Keuangan
melakukan pengisian kuesioner yang Pemerintah. Untuk penelitian
disebarkan. selanjutnya dapat dilakukan
perubahan variable penelitian untuk
Saran menemukan variabel-variabel lain
Berdasarkan hasil penelitian maka yang
dapat diberikan beberapa saran berikut :
1. Dari hasil penelitian ini terlihat
bahwa pengawasan keuangan

18
LAMPIRAN Tabel 15

Uji Multikolinearitas
Tabel 12
Nilai Corrected Item-Total Correlation
terkecil Collinearity Statistics
Instrumen Variabel Nilai Corrected Model Tolerance VIF
Item-Total
1 Kualitas Sumber .557 1.795
Correlation
Daya Manusia
Terkecil
Nilai Informasi Pelaporan 0,553 Pengawasan .458 2.184
Keuangan(Y) Keuangan
Kualitas Sumber Daya 0,264 Pengendalian Intern .474 2.111
Manusia (X1)
a. Dependent Variable: Nilai Informasi Pelaporan
Pengawasan Keuangan 0,507
Keuangan
Daerah (X2)
Sistem Pengendalian Intern 0,580
Pemerintah(X3)
Tabel 16

Uji Heterokedastisitas
Tabel 13
Nilai Cronbachs Alpha Model Unstandardized
Coefficients
Instrumen Variabel Nilai Cronbachs
Alpha B Std. Error t Sig.
1(Constant) -1.611 1.951 -.826 .413
Nilai Informasi Pelaporan 0,871 Kualitas Sumber -.003 .061 -.055 .956
Keuangan Pemerintah (Y) Daya Manusia
Kualitas Sumber Daya 0,726 Pengawasan .109 .068 1.600 .116
Manusia (X1) Keuangan
Pengawasan Keuangan 0,832 Pengendalian -.017 .060 -.288 .775
Daerah (X2) Intern
Sistem Pengendalian Intern 0,868
(X3)
Tabel 17
Adjusted R Std. Error of
Tabel 14 Model R R Square Square the Estimate
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 1 .870a .757 .742 1.80334
Unstanda a. Predictors: (Constant), Kualitas Sumber Daya,
rdized Pengawasan Keuangan, Pengendalian Intern
Residual
N 54
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. 1.751557 Tabel 18
Deviation 39 Koefisien Regresi Berganda
Most Extreme Absolute .088 Coefficientsa
Differences Positive .058 Model Unstandardized Standardized
Negative -.088 Coefficients Coefficients
Kolmogorov-Smirnov Z .650
Std.
Asymp. Sig. (2-tailed) .792
B Error Beta t Sig.
a. Test distribution is Normal.
1 (Constant) .331 3.301 .100 .921
b. Calculated from data.
x1 .140 .103 .127 1.358 .180
x2 .608 .115 .544 5.275 .000
x3 .299 .102 .298 2.943 .005
a. Dependent Variable: y

19
Tabel 19
Uji F Statistik
ANOVAb
Model Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
1Regression 505.324 3 168.441 51.796 .000a
Residual 162.602 50 3.252
Total 667.926 53
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2
b. Dependent Variable: y

20

You might also like