Professional Documents
Culture Documents
Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
Jl. Raya Palka No.Km 3, Panancangan, Kec. Cipocok Jaya, Kabupaten Serang,
Abstract
Abstrak
1. Pendahuluan
Upaya untuk mewujudkan kepemerintahan interaksi sosial, ekonomi, dan politik secara
yang baik (good governance) dapat dinamis, konstruktif dan bermanfaat.
dilakukan apabila terjadi keseimbangan Hubungan yang sinergis dan konstruktif
peran-peran kekuasaan yang dimainkan oleh diantara ketiga unsur tersebut akan terwujud
setiap unsur governance, yang terdiri dari : jika masing-masing institusi mampu
(1) State, yang berperan menciptakan menciptakan akuntabilitas kinerjanya.
lingkungan politik dan hukum yang Akuntabilitas merupakan kewajiban dari
kondusif bagi unsur-unsur lain dalam individu-individu yang dipercaya mengelola
governance. (2) Private sectors, yang sumber daya publik untuk
berperan menciptakan lapangan kerja dan mempertanggungjawabkan berbagai hal,
pendapatan; dan (3) Society, yang baik yang menyangkut fiskal, manajerial
mempunyai kompetensi untuk memasuki maupun program.
lapangan kerja dan mempunyai pendapatan,
Terselenggaranya good governance,
sehingga dapat berperan menciptakan
merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah
untuk mewujudkan aspirasi dan mencapai mempertanggungjawabkan keberhasilan
tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi
Dalam rangka itu, diperlukan pengembangan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
dan penerapan sistem pertanggungjawaban telah ditetapkan melalui suatu media
yang tepat, jelas, terukur dan absah, pertanggungjawaban yang dilaksanakan
sehingga penyelenggaraan pemerintahan secara periodik. Dengan demikian, semua
dapat berjalan secara berdayaguna dan lembaga negara, instansi pemerintah,
berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab pemerintah provinsi, dan kabupaten/kota,
serta bebas dari KKN. Penyelenggaraan harus memahami lingkup akuntabilitasnya.
pemerintahan tersebut memerlukan
Semenjak terjadinya krisis moneter
pertanggungjawaban sebagai wujud
pada tahun 1997 yang lalu, masyarakat
komitmen pemerintah untuk bersikap
sudah semakin kritis. Masyarakat
transparan dengan mengungkapkan
menginginkan akuntabilitas pada lembaga-
pelaksanaan mandat/amanah yang telah
lembaga publik baik di tingkat pusat
diterimanya. Akuntabilitas merupakan salah
maupun daerah. Akuntabilitas publik secara
satu jawaban untuk mewujudkan
umum dimaksudkan untuk memberikan
pertanggungjawaban tersebut. Membangun
informasi atas aktivitas dan kinerja finansial
akuntabilitas merupakan salah satu upaya
pemerintah kepada pihak-pihak yang
penting, yang harus didukung dengan upaya
berkepentingan dengan laporan tersebut.
penerapan manajemen kinerja (performance
Menurut Mardiasmo, 2004, akuntabilitas
management) di seluruh instansi
publik dapat diartikan sebagai bentuk
penyelenggara pemerintah negara.
kewajiban pihak pemegang amanah (agent)
Akuntabilitas didasarkan pada
untuk memberikan pertanggungjawaban,
klasifikasi responsibilitas manajerial pada
menyajikan, melaporkan dan
tiap tingkatan dalam organisasi untuk
mengungkapkan segala aktivitas dan
mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya
bagian, secara efektif dan efisien. Masing-
kepada pihak pemberi amanah.
masing individu pada tiap jajaran aparatur
bertanggung jawab atas setiap kegiatan yang Terwujudnya akuntabilitas inilah
dilaksanakan. Akuntabilitas merupakan yang merupakan tujuan utama dari reformasi
perwujudan dari kewajiban untuk sektor publik. Saat sekarang ini, pemerintah
tidak dapat lagi melaksanakan kegiatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999
tanpa adanya pertanggungjawaban yang tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
jelas pada masyarakat. Tidak sama seperti Pemerintah. Di dalam Inpres Nomor 7
zaman orde baru dimana instansi pemerintah Tahun 1999 dinyatakan bahwa dalam rangka
hanya mengukur dan melaporkan kepatuhan lebih meningkatkan pelaksanaan
instansi pemerintah terhadap batasan pemerintahan yang lebih berdaya guna,
anggaran yang telah ditetapkan. Banyak berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab,
kegiatan yang telah dilaksanakan tapi maka laporan akuntabilitas kinerja instansi
sebenarnya tidak bermanfaat bagi pemerintah perlu dibuat agar dapat diketahui
masyarakat. Kegiatan yang dilakukan kemampuan organisasi pemerintah dalam
kurang adanya pertimbangan akan cost dan mencapai visi, misi dan tujuan yang telah
benefits. Dengan sistem seperti dijelaskan di ditetapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja
atas, tidak dapat mengukur kinerja instansi Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
pemerintah apakah sudah dilaksanakan perwujudan dari pelaksanaan SAKIP
dengan baik atau belum karena tidak adanya (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
indikator untuk menilai kinerja, visi, misi Pemerintah) yang dibuat untuk
dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang
organisasi pemerintah. Apalagi lembaga bersih sehingga good governance dapat
pemerintahan khususnya Politeknik Negeri diwujudkan. Politeknik Negeri Padang
Padang sangat dituntut untuk melaksanakan merupakan suatu bentuk organisasi publik
kegiatannya sesuai dengan Renstra yang yang memberikan jasa kepada masyarakat,
telah dibuat. sudah sepatutnya memberikan kinerja yang
baik.
Di dalam Renstra tersebut akan
tergambar dengan jelas, apa yang akan Kita ketahui bahwa orang yang
dicapai atau diwujudkan 5 (lima) tahun menjalankan Politeknik Negeri Padang
mendatang. Oleh karena itu, pada tahun berasal dari orang-orang yang berkualitas
1998 keluarlah TAP MPR RI No dan sangat profesional dibidangnya, oleh
XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan sebab itu maka sudah selayaknyalah
negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi memberikan pelayanan yang berkualitas
dan nepotisme. Kemudian dilanjutkan pula. Dalam jangka panjang, mutu
dengan keluarnya Instruksi Presiden merupakan hal yang terpenting bagi lembaga
pendidikan. Lembaga pendidikan yang Kinerja Instansi Pemerintah Dalam
bermutu akan dicari oleh masyarakat, namun Mewujudkan Good Governance Pada
lembaga pendidikan yang tidak bermutu Politeknik Negeri Padang. Metode yang
hanya menjadi penggembira saja. Dalam PP digunakan adalah metode analisis deskriptif
No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan yang digunakan untuk mengetahui dan
Tinggi, pengertian mutu Perguruan Tinggi menganalisis SAKIP dapat mewujudkan
adalah keterkaitan antara tujuan, masukan, Good Governance pada Politeknik Negeri
proses dan keluaran yang merupakan Padang
tanggung jawab institusional Perguruan
2. Metode
Tinggi masing-masing (Pasal 128 ayat 2).
Penelitian ini mengambil objek
Mutu Perguruan Tinggi dijelaskan pada
tentang SAKIP dan Good Governance,
penjelasan Pasal 128 ayat 2 terdiri atas
sedangkan yang menjadi unit observasinya
efektifitas, efisiensi, produktifitas,
adalah Politeknik Negeri Padang. Tipe
akuntabilitas, suasana akademik dan
penelitian ini merupakan analisis deskriptif
ketahanan sistem. Mengingat mutu sangat
yang digunakan untuk mengetahui dan
penting pada lembaga pendidikan khususnya
menganalisis SAKIP dapat mewujudkan
di Perguruan Tinggi, maka untuk
Good Governance pada Politeknik Negeri
mewujudkan ini Perguruan Tinggi harus
Padang. Sumber data berasal dari data
akuntabel dalam mengelola institusinya.
sekunder berupa Pedoman Penyusunan
Oleh karena itu penulis tertarik
LAKIP dan laporan berupa LAKIP tahun
melaksanakan penelitian dengan judul
2012 dan 2013 dari masing-masing objek
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja
yang akan diteliti.
Instansi Pemerintah (SAKIP) dalam
Mewujudkan Good Governance pada Untuk 3. Hasil
mengetahui bagaimana pengaruh lingkungan Hasil LAKIP dari objek yang diteliti dapat
terhadap akuntabilitas kinerja pemerintah disimpulkan bahwa sudah menerapkan
negara. Adapun penelitian ini memiliki prinsip-prinsip Good Governance, atau
tujuan untuk mengetahui bagaimana dengan kata lain LAKIP mampu
pengaruh lingkungan terhadap akuntabilitas mewujudkan Good Governance pada PNP.
kinerja pemerintah negara, dan untuk Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1)
mengetahui Penerapan Sistem Akuntabilitas Participation, dalam artian keterlibatan
semua pihak dalam penyusunan dan f. Tingkat keterbukaan pengelolaan
pelaksanaan LAKIP ini sudah dikatakan g. Sistem manajemen birokrasi
cukup baik, 2) Tranparancy, maksudnya h. Misi, tugas pokok dan fungsi, serta p
semua informasi sudah disajikan dengan rogram pembangunan yang terkait.
lengkap, 3) Accountability i. Jangkauan pengendalian
Pertanggungjawaban kepada publik atas
Sebagai gambaran hasil evaluasi
setiap aktifitas yang dilakukan sudah
laporan akuntabilitas kinerja Politeknik
terlaksana, 4) Efficiency and Effectiveness
Negeri Padang tahun 2011 yang telah
Dalam LAKIP ini sudah tergambar bahwa
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
pengelolaan sumber daya publik telah
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan
dilakukan, 5) Strategic vision Hal ini sudah
dan Kebudayaan pada Desember 2012
tergambar dengan baik karena dalam LAKIP
dinyatakan bahwa Politeknik Negeri Padang
PNP sudah tertera dan terlihat visi, misi dan
memperoleh nilai Cukup Baik (Memadai),
tujuan.
ada beberapa yang perlu diperbaiki namun
4. Pembahasan tidak hal yang mendasar.
Lingkungan yang mempengaruhi
Namun dari hasil pengamatan,
akuntabilitas, meliputi lingkungan internal
evaluasi dan wawancara yang penulis
dan eksternal. Faktor – faktor yang relevan
lakukan terhadap LAKIP Politeknik Negeri
dengan akuntabilitas intansi pemerintah
Padang untuk tahun 2012 dan 2013 sudah
diataranya adalah:
mengalami peningkatan. Dengan
a. Falsafah dan konstitusi negara. menggunakan kertas kerja evaluasi
b. Tujuan sasaran pembangunan nasion akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
al. berdasarkan Peraturan Menteri Negara
c. Ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendayagunaan Aparatur Negara dan
d. Ideology politik, ekonomi, sosial bud Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010
aya, dan pertahanan kemanan. tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
e. Ketentuan dan peraturan perundang- Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
undangan yang mengatur akuntabilit dan juga menggunakan datadata yang
as serta penegakan hukum yang mem didapat baik berupa informasi dan laporan
adai. dalam bentuk LAKIP PNP, maka dapat
disimpulkan hal-hal berikut : an target jangka pendek.
b) Namun Penetapan Kinerja unit kerja
A. Komponen Perencanaan Kinerja
belum disusun.
Sub Komponen Renstra
B. Komponen Pengukuran Kinerja
a) Renstra sudah menggambarkan deng
an jelas visi, misi, tujuan, sasaran, pr Telah terdapat indikator kinerja
ogram, indikator kinerja sasaran dan utama (IKU) sebagai ukuran kinerja secara
target jangka menengah dan sudah m formal, namun IKU unit kerja belum
engacu kepada Renstra di atasnya. disusun.
b) Sasaran strategis yang ditetapkan sud
C. Komponen pelaporan kinerja
ah berorientasi pada hasil.
a) Pemenuhan pelaporan, dokumen LA
c) Mengenai implementasi Renstra suda
KIP Politeknik Negeri Padang telah
h digunakan dalam acuan untuk peny
disampaikan tepat waktu ke Direktor
usunan dokumen perencanaan tahuna
at Jenderal Pendidikan Tinggi.
n dan telah telah dilakukan reviu sec
b) Penyajian informasi kinerja, LAKIP t
ara berkala.
elah menyajikan mengenai kemajuan
Sub Komponen Perencanaan Kinerja pencapaian target jangka menengah
Tahunan (RKT) c) Pemanfaatan, informasi yang disajik
an sudah digunakan dalam perbaikan
a) Dokumen RKT telah memuat sasara
perencanaan, perbaikan pelaksanaan
n, program, indikator, kinerja sasaran
program dan kegiatan organisasi, pen
dan target jangka pendek yang telah
ingkatan kinerja dan untuk penilaian
disusun sebelum mengajukan anggar
kinerja.
an.
D. Komponen Evaluasi Kinerja
b) Dokumen RKT dapat dikatakan suda
h selaras dengan dokumen Renstra. Dengan adanya Permenpan dapat
digunakan sebagai pedoman evaluasi
Sub Komponen Penetapan Kinerja (PK)
akuntabilitas kinerja. Evaluasi akuntabilitas
a) Dokumen PK PNP telah disusun sete kinerja atas unit kerja di lingkungan
lah anggaran disetujui yang memuat Politeknik Negeri Padang belum dilakukan,
sasaran, program, indikator kinerja d sehingga belum tersedianya penilaian atas
akuntabilitas kinerja unit kerja tersebut, PEDP, Jumlah Laporan Pelatihan/Lokakarya
meskipun tetap ada evaluasi program, Program PEDP dan Jumlah Bulan Layanan
namun hal tersebut hanya terbatas pada PT Untuk Mendukung Manajemen
program kegiatan saja. Pelaksanaan Hibah.
5. Kesimpulan
5. Pemanfatan Informasi Kinerja Dalam M Laporan Akuntabilitas Kinerja
anajemen Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP
merupakan bahagian dari SAKIP, dimana
Pemanfataan informasi kinerja dalam
informasi yang termuat dalam LAKIP ini
LAKIP dalam penerapan manajemen kinerja
akan dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja
periode berikutnya sangat tergantung dengan
instansi secara berkesinambungan. LAKIP
kualitas penyajian informasi kinerja yang
merupakan bagian dari implementasi Sistem
disajikan dalamLAKIP (Bab III :
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Akuntabilitas Kinerja). Oleh karena itu,
(SAKIP). Dengan adanya LAKIP ini dapat
langkah peningkatan kualitas pengukuran
digunakan untuk mengukur kinerja suatu
dan analisis kinerja serta evaluasi kinerja
organisasi. LAKIP merupakan media
sangat mempengaruhi pemanfaatan LAKIP
akuntabilitas setiap organisasi. SAKIP dapat
oleh manajemen. Jika informasi yang
mendukung terciptanya good governance
disajikan dalam LAKIP tidak memberikan
yang bertujuan untuk meningkatkan tata
memberikan informasi yang relevan dan
kelola pemerintahan yang bersih dan
signifikan dalam pengambilan keputusan,
akuntabel, sehingga akan mampu
maka sudah barang tentu, laporan tersebut
menunjukkan akuntabilitas publik kepada
tidak akan digunakan oleh manajemen. Oleh
masyarakat yang akhirnya meningkatkan
karena itu, komitmen pimpinan untuk selalu
kualitas pelayanan publik.
LAKIP PNP yang dianalisa adalah Transparansi dan Akuntabilitas
tahun 2013 dan 2014, sedangkan komponen Publik melalui Akuntansi Sektor
yang dinilai adalah adalah perencanaan Publik : Suatu Sarana Good
kinerja (Renstra, Perencanaan Kinerja Governance, Jurnal Akuntansi
Tahunan, Penetapan Kinerja), pengukuran Pemerintah, vol 2 nomor 1, hal 1- 17
kinerja, pelaporan kinerja dan evaluasi
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
kinerja serta komponen pencapaian
Aparatur Negara dan Reformasi
sasaran/kinerja organisasi. Hasilya diperoleh
Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010
bahwa LAKIP Politeknik Negeri Padang
tentang Petunjuk Pelaksanaan
cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
Evaluasi Akuntabilitas
tercapainya visi dan misi yang telah
Kinerja Instansi Pemerintah Tahun
ditetapkan di awal.
2010
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Keuangan dan
Andriani, W., Rosita, I., & Ihsan, H. (2015).
Pembangunan. 2007. Modul
Penerapan Sistem Akuntabilitas
Akuntabilitas Instansi Pemerintah.
Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan.
Dalam Mewujudkan Good
Badan Pengawasan Keuangan dan
Governance Pada Politeknik Negeri
Pembangunan.
Padang. Akuntansi dan Manajemen,
10(2), 51-60. Bayu Fajar P.W(2016). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Akuntabilitas
Instruki Presiden Nomor 7 Tahun 1999
Kinerja Instansi Pemerintah (Akip).
tentang Akuntabilitas Kinerja
Universitas Negeri Semarang
InstansiPemerintah