You are on page 1of 29

QUASI-

EXPERIMENTAL
Yoga Pamungkas Susani
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mampu menjelaskan definisi, karakteristik, kelebihan
dan kekurangan serta contoh-contoh dari penelitian Definisi
quasi eksperimental
 Mampu menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan
Tujuan
dalam pemilihan sampel pada penelitian Quasi
Eksperimental
Jenis
 Mampu menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan Kekuatan dan
dalam pengambilan data pada penelitian Quasi
Eksperimental Kelemahan
QUASI
Late 15c., Latin, in hypothetical comparisons, “as if, just as if,
as though;” in real comparisons “just as, as;” in approximation,
“somewhat like, nearly, not far” from; quam “as” relative
pronominal adverb manner + si “if”

Etymonline.com
EXPERIMENTAL
manipulates at least one independent
variable,

controls other relevant variables,

and observes the effect on one or more


dependent variables.

the only type of research that can test


hypotheses to establish cause–effect
relations.
http://www.statisticshowto.com/wp-content/uploads/2015/06/quasi-experimental-design.jpg
(Gay et al., 2012)
QUASI EXPERIMENTS
- definition, aims
 Quasi experiments are studies that aim to evaluate interventions

1 Harris, A. D. et al. (2004)


QUASI EXPERIMENTS
- definition, aims
 Quasi experiments are studies that aim to evaluate interventions but that do not
use randomization.

1 Harris, A. D. et al. (2004)


QUASI EXPERIMENTS
- definition, aims
 Quasi experiments are studies that aim to evaluate interventions but that do
not use randomization. Like randomized trials, quasi experiments aim to
demonstrate causality between an intervention and an
outcome. 1

1
Harris, A. D. et al. (2004)
CAUSATION
The Bradford-Hill criteria (J Roy Soc Med 1965:58:295-300)
1. Strength of the association. – asosiasi kuat
2. Consistency of findings. – populasi, studi, waktu yang berbeda

3. Specificity of the association. – one-to one

4. Temporal sequence of association. – sebab/paparan mendahului akibat/luaran

5. Biological gradient. – dose-response

6. Biological plausibility. – mekanisme biologis potensial

7. Coherence. – sesuai dengan pengetahuan terkini

8. Experiment.—jika paparan dihilangkan apakah berpengaruh ke luaran?


9. Analog. -- ketika satu agen penyebab diketahui, standar bukti diturunkan untuk agen kausal kedua yang mirip dalam beberapa cara.
QUASI
Why we choose ---- EXPERIMENTS
Mencari hubungan kausalitas, namun RCT tidak dapat dilakukan
 Pertimbangan etik

 Sulit dilakukannya randomisasi pasien

 Tidak dapat dilakukannya randomisasi lokasi,

 Perlunya intervensi cepat

1 Harris, A. D. et al. (2004)


CASE EXAMPLE
Sebuah studi bertujuan untuk menilai program makanan tambahan bagi balita gizi buruk yang
ditemukan di Papua.
Studi ini dilakukan dengan desain O X O, yaitu dengan menimbang balita, selanjutnya balita
yang didiagnosis dengan gizi buruk mendapatkan makanan tambahan berupa bubur beras susu
setiap hari 2x selama 3 bulan. Di akhir 3 bulan dicatat berat badan balita tersebut.
Jika pada penelitian tersebut, diadakan kelompok kontrol dengan tidak memberikan program
makanan tambahan kepada balita yang masuk kelompok kontrol, apa yang terjadi?
EXPERIMENTS
- types
Pre experimental True experimental Quasi experimental

One-shot Case Study Pre-posttest Control Group Nonequivalent control group


R O X1 O
XO O X1 O
R O X2 O
O X2 O
One-group Pre-Post test Posttest only control group
design R X1 O Time Series
R X2 O OOOOXOOOO
OXO Solomon Four-Group Design Counterbalanced Design
Static-Group Comparison R O X1 O
X1 O X2 O X3 O
R O X2 O
X1 O R X1 O X3 O X1 O X2 O
X2 O R X2 O X2 O X3 O X1 O
QUASI EXPERIMENTS
- types

Studi yang tidak menggunakan kontrol


Studi dengan kontrol tapi tidak menggunakan
pre-test
Studi dengan kontrol dan pretest
QUASI EXPERIMENTS
- no control
 The 1-group pretest-posttest design (1 Kelompok desain pre-pos tes)

O1 X O2 (pre-experimental)
 The 1-group pretest-posttest design that uses double pretest (1 Kelompok desain pre-pos dengan dobel pretes)

O1 O2 X O3
 The 1-group pre-post design that uses a non-equivalent dependent variable ( 1 Kelompok desain pre-pos tes
menggunakan 2 variabel dependen non-ekuivalen)
(O1a, O1b) X (O2a, O2b)
 The removed-treatment design (desain dengan pengalihan intervensi)

O1 X O2 O3 removeX O4
 The repeated-treatment design (desain pengulangan intervensi)

O1 X O2 removeX O3 O4
QUASI EXPERIMENTS
- control, no pretest

Pre-experimental
X1 O
X2 O
QUASI EXPERIMENTS
- control & pretest
Untreated control group design that uses dependent pre-post test samples (desain dengan kontrol,
tidak ekuivalen)
O1a X O2a
O1b O2b
Untreated control-group design that uses dependent pre-posttest samples and a double pretest
O1a O2a X O3a
O1b O2b O3b
Untreated control-group design that uses dependent pre-posttest samples and switching replications
O1a X O2a
O1b O2b X O3b
QUASI EXPERIMENTS
- benefits
quasi true

 Lebih feasible  Perlu waktu dan logistic lebih banyak


 Validitas eksternal meningkat  kadang kurang praktis, tidak dalam situasi
yang nyata, banyak variabel dikontrol
 Reaksi subjek dimungkinkan lebih nyata
secara ketat
karena tidak dalam lingkungan yang
dibuat.
 Dapat digunakan untuk mengidentifikasi
tren hasil terutama pada penelitian sosial
 Mengurangi kesulitan dilema etik
QUASI EXPERIMENTS
- weaknesses

Internal
validity
QUASI EXPERIMENTS
- weaknesses
quasi true

Tidak ada random assignment  kausalitas


 <<<< kausalitas

 Hati-hati menggunakan analisis statistik


dan membuat kesimpulan
QUASI EXPERIMENTS
- How to strengthen

 Matching
 Switching
 Analisis statistik
CASE EXAMPLE O1 X O2
Seorang peneliti melakukan studi yang bertujuan untuk menilai efektivitas penyuluhan tentang
program stimulasi anak balita terhadap perkembangan motorik dan kognitif. Sampel yang
diambil adalah balita usia 1 tahun.
Balita diperiksa perkembangan motorik dan kognitifnya sebelum orang tua diberikan
penyuluhan. Setelah penyuluhan kepada orang tua balita dilakukan, 6 bulan sesudahnya balita
diperiksa dan dinilai perkembangan motorik dan kognitifnya dengan sebuah alat ukur.
Peneliti menyimpulkan bahwa penyuluhan tentang program stimulasi anak berpengaruh pada
perkembangan motorik dan kognitif balita.
THREAT TO INTERNAL
VALIDITY
 Maturation: kemungkinan karena tren perkembangan anak secara alami
 History: pada saat hari anak nasional, desa memperingati dengan berbagai kegiatan untuk
orang tua dan anak-anak
 Testing effect: orang tua menjadi “aware” hal-hal apa yang dinilai dan dianggap baik ketika
pengukuran perkembangan
 Instrumentation: apakah observer pada O1 sama dengan pada O2?
SUMMARY
 Quasi-experiment: metode penelitian eksperimental tanpa melakukan random assignment,
bertujuan untuk mencari hubungan kausalitas.
 Sampel pada penelitian quasi-experimental tanpa random assignment
 Beberapa tipe quasi experiment terkait dengan ada tidaknya control dan atau pre-test.
 Penelitian quasi-experiment memiliki validitas internal yang lebih rendah dibandingkan true-
experiment seperti RCT, namun memiliki peluang untuk validitas eksternal yang lebih tinggi.

Gay, L. R., Mills, G. E. & Airasian, P. W. Educational Research: Competencies for Analysis and
Applications. (Pearson, 2011).
Harris, A. D. et al. The use and interpretation of quasi-experimental studies in infectious
diseases. Clin. Infect. Dis. 38, 1586–91 (2004).
TERIMAKASIH

You might also like