Professional Documents
Culture Documents
Arthritis Rheumatoid,
Osteoarthritis
Intan Almira 2004019003
Desy Puspita Sari
2004019007
RHEUMATOID ARTHRITIS OSTEOARTHRITIS GOUT 2
GOUT•• Hyperuricemia
Recurrent attacks of
Acute arthritis
• Deposits of Monosodium Urat (MSU)
Crystals in tissues in and around joints
(tophi) (Metatarsophalangeal)
• Interstitial renal disease
• Uric acid nephrolithiasis.
6
Clinical Presentation
• Acute gout attacks are characterized by rapid onset of excruciating
pain, swelling, and inflammation. The attack is typically
monoarticular, most often affecting the first metatarsophalangeal
joint (podagra), and then, in order of frequency, the insteps,
ankles, heels, knees, wrists, fingers, and elbows.
• Attacks commonly begin at night, with the patient awakening with
excruciating pain. Affected joints are erythematous, warm, and
swollen. Fever and leukocytosis are common. Untreated attacks
last from 3 to 14 days before spontaneous recovery.
13
Kortikosteroid
a. Prednison / prednisolon
(1) 0,5 mg / kg setiap hari selama 5 sampai 10 hari-hari diikuti
dengan penghentian mendadak; atau
(2) 0,5 mg / kg setiap hari selama 2 sampai 5 hari diikuti dengan
pengurangan dosis selama 7 sampai 10 hari.
14
c. Triamcinolone acetonide
✗ 20-40 mg diberikan melalui injeksi IA dapat digunakan jika gout
terbatas pada satu atau dua sendi.
d. Metilprednisolon (kortikosteroid kerja panjang)
✗ yang diberikan dengan suntikan intramuskular (IM) tunggal
diikuti dengan terapi kortikosteroid oral
✗ Sebagai alternatif, monoterapi kortikosteroid IM dapat
dipertimbangkan di pasien dengan beberapa sendi yang terkena
yang tidak dapat menggunakan terapi oral.
15
✗ Penggunaan kortikosteroid jangka pendek umumnya dapat ditoleransi
dengan baik. Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan diabetes,
masalah GI, gangguan perdarahan, penyakit kardiovaskular, dan gangguan
kejiwaan. Hindari penggunaan jangka panjang karena risiko osteoporosis,
hipotalamus-supresi aksis hipofisis-adrenal, katarak, dan penurunan kondisi
otot.
✗ Gel hormon adrenokortikotropik (ACTH) 40 sampai 80 unit USP dapat
diberikan secara IM setiap 6 sampai 8 jam selama 2 atau 3 hari dan
kemudian dihentikan. Batasi penggunaan untuk pasien dengan
kontraindikasi terhadap terapi lini pertama (misalnya, gagal jantung, gagal
ginjal kronis, riwayat perdarahan GI) atau pasien yang tidak dapat minum
obat oral. 16
Kolkisin
✗ Sangat efektif dalam meredakan serangan gout akut
✗ Colchicine menyebabkan efek samping GI tergantung dosis
(mual, muntah, dan diare). Efek non-GI termasuk neutropenia
dan neuromiopati aksonal, yang dapat memburuk pada pasien
yang memakai obat miopati lain (misalnya statin) atau pada
insufisiensi ginjal.
✗ Jangan gunakan secara bersamaan dengan P-glikoprotein atau
penghambat CYP450 3A4 yang kuat (misalnya klaritromisin)
karena penurunan ekskresi bilier dapat menyebabkan
peningkatan plasma tingkat colchicine dan toksisitas. Gunakan
dengan hati-hati pada insufisiensi ginjal atau hati.
17
✗ Colcrys adalah produk colchicine yang disetujui FDA tersedia
dalam 0,6 mg tablet oral. Dosis yang dianjurkan adalah 1,2 mg
(dua tablet) pada awalnya, diikuti oleh 0,6 mg (satu tablet) 1
jam kemudian
✗ American College of Pedoman pengobatan gout reumatologi
(ACR) menyarankan agar kolkisin 0,6 mg sekali atau dua kali
sehari dapat dimulai 12 jam setelah dosis awal 1,2 mg dan
dilanjutkan sampai serangan itu teratasi.
18
Sediaan Yang Tersedian di Indonesia
19
Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis (RA) adalah gangguan
inflamasi kronis dan progresif dengan etiologi
yang tidak diketahui yang ditandai dengan
keterlibatan sendi simetris polyarticular dan
manifestasi sistemik (Dipiro 2015, hlm. 26)
21
PATOFISIOLOGI
Karakteristik sinovium yang dipengaruhi oleh RA adalah
35
3 osteoartritis
Osteoartritis (OA) adalah penyakit yang
mempengaruhi sendi diartrodial perifer dan
rangka aksial. Penyakit ini ditandai dengan
kerusakan dan hilangnya kartilago artikular yang
berakibat pada pembentukan osteofit, rasa sakit,
pergerakan yang terbatas, deformitas dan
disabilitas progresif
Pendekatan umum
✗ Terapi obat ditujukan untuk menghilangkan rasa sakit.
Diperlukan pendekatan konservatif karena OA sering
terjadi pada orang tua atau dengan kondisi medis lain.
✗ Terapkan pendekatan individual. Lanjutkan tanpa obat
yang sesuai saat memulai terapi obat.
43
Algoritma
terapi
osteoartritis
44
ISO Farmakoterapi 2008 hal 590
45
46
DIPIRO 2015, hal 11 47
48
DIPIRO 2015, hal 11
EVALUASI TERAUPETIK
• Apakah nyeri masih ada dan bagaimana fleksibilitas sendi
• Bagaimana fungsi dan kekuatan sendi yang terkena OA
• Bagaimana gambaran rontgen dari sendi yang mengalami OA, apakah terjadi
perbaikan atau makin memburuk
• Bagaimana kualitas hidup pasien, apakah ada perbaikan
• Apakah timbul efek merugikan dari obat, rash, sakit kepala, berat badan turun dan
perubahan hasil hematologi
• Bagaimana keadaan serum kreatinin, profil hematologi, SGOT/SGPT dibandingkan
dengan keadaan semula. Ini untuk menilai toksisitas obat pada ginjal, hati, saluran GI
dan sumsum tulang belakang
49
FARMAKOTERAPI dan TERMINOLOGI MEDIS, hal 124
Sediaan yang tersedia di indonesia
Nama Obat Sediaan Nama Dagang
50
Daftar pustaka
✗ Dipiro, Joseph T. et al, 2015, Pharmacotheraphy Handbook Ninth
Edition, New York USA: Mc Graw Hill Companies, Inc.
✗ Yulinah, Elin Sukandar, et al. 2008. Iso Farmakoterapi. Jakarta :
ISFI Penerbitan.
✗ Priyanto. 2009. Farmakoterapi dan Terminologi Medis. Jakarta :
Leskonfi.
✗ Dipiro, Joseph T. et al. 2008. Pharmacotherapy Principles &
Practice. New York US: Mc Graw Hill Companies, Inc.
51
THANK YOU
52