You are on page 1of 23

PENATA LAKSANAAN TERAPI WICARA PADA

GANGGUAN MOTORIK BICARA DISERTAI


GANGGUAN BAHASA PADA ANAK CEREBRAL
PALSY

RSA UGM YOGYAKARTA


OLEH :

DEVILIA K.S P27229017 046


RINDU CANTIKA P27229017 070
GILANG LARASATI P27229017 093
PENGERTIAN

Gangguan motorik bicara adalah sekelompok


gangguan bicara yang dihasilkan dari "gangguan
neurologis yang mempengaruhi perencanaan
motorik, pemrograman, kontrol neuromuskuler,
atau eksekusi bicara" (Duffy, 2005).
ETIOLOGI

Decreased Disease
(Penyakit menurun)

Metabolic Disorders of
Inflamatory Disease
the Body (Gangguan
(Penyakit radang)
metabolisme tubuh)

Tumor Disease Trauma Disease


(Penyakit tumor) (Penyakit trauma)
KARAKTERISTIK

 Flaccid

Continuous breathiness, Diplophonia, Audible


inspiration or stridor, Nasal emission, Short phrases,
Hypernasality, Rapid deterioration and recovery with
rest, Imprecise alternating motion rates (amrs).
o Spastic

Slow rate, Strained or harsh voice quality, Pitch breaks,


Slow and regular (amrs)
 Ataxic
Irregular articulatory breakdowns, Excess and equal stress,
Distorted vowels, Excessive loudness variation, Irregular
amrs

o Hypokinetic

Monopitch, Monoloudness, Reduced loudness and stress,


Tendency for rapid or accelerated rate, Inappropriate
silences, Rapidly repeated phonemes,Palilalia,Rapid,
"blurred" amrs
 Hyperkinetic

Prolonged intervals, Sudden forced


inspiration/expiration, Transient breathiness,
Transient vocal strain or harshness, Voice
stoppages/arrests, Voice tremor, Myoclonic vowel
prolongation, Intermittent hypernasality, Marked
deterioration with increased rate, Inappropriate vocal
noises, Intermittent breathy/aphonic segments,
Distorted vowels, Excessive loudness variation, Slow
and irregular amrs
KLASIFIKASI GANGGUAN MOTORIK
BICARA MENURUT DUFFY (2005)
 1. Flaccid

Continuous breathiness, Diplophonia, Audible inspiration


or stridor, Nasal emission, Short phrases, Hypernasality,
Rapid deterioration and recovery with rest, Imprecise
alternating motion rates (amrs)

2. Spastic

Slow rate, Strained or harsh voice quality, Pitch breaks,


Slow and regular amrs
3. Ataxid

Irregular articulatory breakdowns, Excess and equal stress, Distorted vowels,


Excessive loudness variation, Irregular amrs

4. Hypokinetic

Monopitch, Monoloudness, Reduced loudness and stress, Tendency for rapid


or accelerated rate, Inappropriate silences, Rapidly repeated phonemes,
Palilalia, Rapid, "blurred" amrs
5. Hyperkinetic

Prolonged intervals, Transient breathiness, Transient vocal strain or harshness,


Voice stoppages/arrests, Voice tremor, Myoclonic vowel prolongation,
Intermittent hypernasality, Inappropriate vocal noises, Distorted vowels,
Excessive loudness variation, Slow and irregular amrs
PREVALENSI
 Dari 415 peserta yang direkrut untuk SD, 58 (14%)
memenuhi kriteria SDCS untuk NSA (Normal Speech
Akuisisi) saat penilaian. Dari 58 peserta yang
diklasifikasikan sebagai NSA, 49 (84,5%)
diklasifikasikan sebagai NSA.
 Selanjutnya jumlah kunjungan pasien disartria di poli
rehabilitasi medik Rumah Sakit Akademik Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta sampai bulan November
berjumlah 15 kasus dari total 140 pasien.
PROGNOSTIK TEORITIK

 Frekuensi / durasi
Menurut American Speech-Language-Hearing Association
(ASHA,2011)
o Lingkungan
Menurut McWilliam (1995)
IDENTITAS KLIEN
Nama Anak : An.N.K.P.A
Tanggal Lahir : 18 September 2015
Alamat : Tegalsari 01/34 ngagul sendangrejo.

Kota : DIY
Data yang
Riwayat berhubungan
kondisi Riwayat
Riwayat dengan faktor
sekarang kondisi kondisi penyebab
dahulu sosial,
ekonomi, dan
keluarga
Virus
Encephalit
is
Cerebral
5 bulan
Palsy

Permasal
Spastik
ahan
Hemiple
Oral
gi
Motor

Analisis
Data

Permasal Ganggua
ahan n
Pernafas Motorik
an Bicara

Permasal
ahan Tipe
Artikula spastik
si Permasal
ahan
Bahasa
DIAGNOSIS
PROGNOSIS
 Berdasarkan data yang kami dapat dari data diatas
prognosis klien baik. Hal ini dapat dilihat dari aset yang
yang dimiliki yaitu klien kooperatif saat menjalani
terapi,klien juga rutin menjalani sesi terapi dan orang tua
juga selalu melakukan home program yg diberikan oleh
terapis. kemampuan bahasa reseptif klien average,klien
memahami perintah dan bisa menjawab pertanyaan.
Karena aset yang dimiliki klien yaitu klien sudah mampu
mengujarkan kata pada level frase. Kemudian limitasi
yang dimiliki klien yaitu klien cenderung pemalu dengan
orang disekitarnya.
PERENCANAAN TERAPI

• Agar klien mampu meningkatkan kosakata


ekspresif setara dengan usia perkembangan dalam
jangka waktu 1 tahun
Tujuan jangka • Agar klien mampu memperbaiki place of
articulatin pada semua jenis kesalahan artikulasi
panjang • Agar klien mampu meningkatkan pergerakan oral
motor yang meliputi lidah dan bibir
• Agar klien mampu meningkatkan kemampuan
breath control saat bicara

• Agar klien mampu menamai 10 item kategori kata


kerja dengan tingkat keakuratan 80% selama 3
sesi berturut-turut
Tujuan jangka • Agar klien mampu memproduksi fonem g awal
pada level kata dengan tingkat keakuratan 80%
pendek selama 3 sesi berturut-turut
• Agar klien mampu meniup bola dengan sedotan
dengan jarak 20 centimeter dari garis start ke garis
finish dengan target 8 dari 10 trial selama 3 sesi
berturut-turut
MATERI TERAPI

1. Menamai kartu kategori kata kerja :


nyapu, nyetrika, cuci, makan, minum, ngepel, tidur,
mandi, lari,masak
2. Menamai kartu fonem g awal :
gajah, gergaji, gunting, garpu, gelas
METODE TERAPI

Metode Drill Play

Tongue Lateralization
and Backing for /k/
and /g/

Blowing exercise
ALAT TERAPI

1. Kartu printable kategori kata kerja (nyapu, nyetrika,


cuci, makan, minum, ngepel, tidur, mandi, lari,masak)
2. Kartu printable fonem g awal
(gajah,gergaji,gunting,garpu,gelas)
3. Tongue depressors
4. Toothettes
HASIL PROSES TERAPI
No. Tujuan Jangka Pertemuan Ke
  pendek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Latihan 70% 80% 60% 60% 70% 70% 80% 90%        


menamai 10
item kategori
kata kerja

2. Latihan 60% 60% 60% 60% 80% 80% 100 100        


memproduksi % %
fonem g awal
pada level kata

3. Latihan breath 0% 30% 40% 50% 40% 50% 60% 70%        


control
KESIMPULAN
 Program terapi yang ingin dicapai yaitu Agar klien
mampu meningkatkan kemampuan kosakata ekspresif
dengan menamai kategori kata kerja dan klien mampu
meningkatkan kemampuan memperbaiki place of
articulation pada kesalahan artikulasi
SARAN
 Orang tua
Diharapkan orang tua maupun anggota keluarga lain dapat
bekerjasama dengan terapis demi kemajuan perkembangan klien
yaitu dengan melaksanakan program terapi di rumah atau
setidaknya melakukan pengulangan seperti yang dilakukan
terapis.
 Terapis
Saran yang diberikan kepada terapis adalah perlu ditingkatkan
kembali dalam menerapkan metode Drill play guna untuk
memaksimalkan kemampuan bahasa ekpresif.
TERIMAKASIH!

You might also like