You are on page 1of 16

Keperawatan Kritis

ASUHAN KEPERAWATAN
DIABETES KETOASIDOSIS

Dosen Pembimbing :
HEPTA NUR ANUGRAHINI S.Kep.,Ns.,M.Kep

Kelompok 14 :
DIMASTYA ANDY SETIAWAN ( P27820119064 )
NUR MAULIDIA RACHMAWATI ( P27820119082 )
TINGKAT III REGULER B
Pengkajian
IDENTITAS KLIEN ALASAN MASUK RS RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Biasanya terjadi pada seseorang yang Pasien sering mengalami dehidrasi Adanya keluhan rasa baal,
telah mengalami komplikasi diabetes dan
. syok yang di sebabkan defesiensi penglihatan kabur, badan tampak
tipe 1. cairan. (M Black, 2009, hal. 663) kurus, impotent pada laki-laki dan
keputihan pada wanita.(Wijaya, 2013,
hal. 16)

KELUHAN UTAMA RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Menimbulkan gejala gastrointestinal Adanya riwayat DM dalam anggota


Adanya riwayat DM,infeksi. Malnutrisi,
seperti, anoreksia ( gangguan keluarga (Wijaya, 2013, hal. 16)
obesitas dan riwayat akoholik.
psikologis ), Mual, muntah,pusing, dan (Wijaya, 2013, hal. 16)
nyeri abdomen. (Wijaya, 2013, hal. 16)

Wijaya, I. S. (2013). Keperawatan Medikal Bedan ( Keperawatan Dewasa ). Yogyakarta: Nuha Medika.


Pola Kesehatan
POLA PERSEPSI HIDUP SEHAT POLA ISTIRAHAT & TIDUR

01 You can simply impress your audience and add a unique


zing and appeal to your Presentations.
06 You can simply impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.

POLA NUTRISI & METABOLISME POLA KOGNITIF & SENSORIK

02 You can simply impress your audience and add a unique


zing and appeal to your Presentations.
07 You can simply impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.

POLA ELIMINASI POLA PERSEPSI & KONSEP DIRI

03 You can simply impress your audience and add a unique


zing and appeal to your Presentations.
08 You can simply impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.

POLA AKTIVITAS POLA PERAN & HUBUNGAN

04 You can simply impress your audience and add a unique


zing and appeal to your Presentations.
09 You can simply impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.

Stillwell, Susan B. (2011). Pedoman keperawatan kritis. Jakarta: EGC


Pola Kesehatan
Your Text Here
You can simply impress your audience and add a unique
zing and appeal to your Presentations.

Your Text Here

02 You can simply impress your audience and add a unique


zing and appeal to your Presentations.

Your Text Here

03 You can simply impress your audience and add a unique


zing and appeal to your Presentations.

Your Text Here

04 You can simply impress your audience and add a unique


zing and appeal to your Presentations.

Stillwell, Susan B. (2011). Pedoman keperawatan kritis. Jakarta: EGC


Pemeriksaan

Airway Breathing circulation Disability

Biasanya ditemukan pasien akan


Pasien akan
adanya sumbatan mengalami penurunan
mengalami
jalan napas tekanan darah dan
hiperventilasi sebab
peningkatan nadi
keasaman dalam
tubuh meningkat

Santoso, et al. 2016. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Ketoasidosis Diabetik Berulang; Laporan Kasus Berbasis
Bukti. Jurnal penelitian. FKUI
Pemeriksaan Fisik

1 2 3 4
KESADARAN TTV PERNAPASAN KARDIOVASKULAR
Pasien KAD Tekanan darah : Inspeksi: bentuk Isnpeksi: takikardi,
biasanya hipotensi ortostatik dada simetris, Palpasi:
mengalami , Nadi : kusmaul( cepat distritmia,distensi
kesadaran tachycardia, RR : dan dalam), vena jugularis,
delirium. Dimana tachypnea. Perkusi: sonor, Perkusi:
pasien mengalami Palpasi :tidak ada hipertensi,
penurunan nyeri tekan, Auskultasi:
kesadaran disertai Auskultasi : bunyi Takikardi,
kekacauan paru hilang timbul. hipertensi,
motorik. distritmia, distensi
vena jugularis.
(Krisanty, 2009, (Krisanty, 2009, (Wijaya, 2013, hal.
hal. 137) hal. 138) 16) (Wijaya, 2013, hal.
16)
Pemeriksaan Fisik

5 6 7 8
DIGESTIF INTEGUMEN MUSKULOSKLETAL REPRODUKSI
Inspeksi: tidak ada Inspeksi: kulit Inspeksi : Sulit Impontent pada
benjolan, Palpasi: kering, terdapat bergerak, kram pria, kesulitan
nyeri tekan pada ulkus, nampak otot, tonus obat orgasme pada
abdomen, Perkusi: kemerahan, menurun, wanita dan
tidak adanya Palpasi: turgor kelemahan . keputihan.
bising usus, kulit menurun.
Auskultasi:
penurunan bising
usus

(Tarwoto, 2010, (Wijaya I. S., 2013,


(Krisanty, 2009, (Tarwoto, 2010, hal. 258) hal. 17)
hal. 139) hal. 258)
Pemeriksaan Fisik

9 10 11 12
PERSYARAFAN PERKEMIHAN Your Text Here Your Text Here
Inspeksi:gangguan Inspeksi : poliuri You can simply You can simply
pengelihatan, impress your impress your
mual, muntah, audience and add audience and add
kesadaran a unique zing and a unique zing and
menurun . appeal to your appeal to your
Presentations. Presentations.
Easy to change Easy to change
(Wijaya, 2013 hal (Jeffery, 2012, hal. colors, photos and colors, photos and
16) 254) Text. Text.
Pemeriksaan Penunjang

GDS :hiperglikemia >250 Kultur urin untuk


mg/dl, HbA1c dan leukosit menentukan adanaya
meningkat, Pemeriksaan infeksi, Urinalis, adanya
AGD, pH arteri <7.30, keton dan glukosa, BUN
bikarbonat menurun (<15 meningkat pada dehidrasi,
mmol/L), Aseton plasma Anion gap meningkat (25-
meningkat, Pemeriksaan 35 mmol/L), Peningkatan
elektrolit adanya serum amilase,
hiponatrimia dan Pemeriksaan EKG, adanya
hiperkalemia tanda hiperkalemia,
miokardiak infark.

(Stillwell, 2011, hal. 250- (Stillwell, 2011, hal. 250-


251) 251)
Pathway

Goetera Wira, et al. 2010. Penatalaksanaan Ketoasidosis Diabetik ; Jurnal Penyakit Dalam ( Volume 11 No 2 ) FK Unud
Diagnosa
Keperawatan
1) Pola nafas tidak efektif b.d. Hambatan upaya
napas (kelemahan otot pernapasan) d.d. Dispnea
dan pola napas abnormal (hiperventilasi)

2) Hipovolemi b.d kehilangan cairan aktif d.d


dehidrasi

3) Risiko infeksi d.d penyakit kronis (mis diabetes


melitus)

PPNI, T. P. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (1 ed.). Jakarta: PPNI.


Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1) Pola nafas tidak efektif Tujuan: 1. Monitor pola napas 1. Untuk mengetahui
b.d hambatan upaya Setelah dilakukan tindakan (frekuensi, kedalaman, perkembangan
napas d.d pola napas asuhan keperawatan selama usaha napas) terkini pasien, dan
abnormal (D.0005) 3x24 jam diharapkan pola 2. Monitor bunyi napas menentukan
nafas membaik tambahan tindakan
(SDKI,2017 hal 26) Kriteria Hasil: 3. Pertahankan kepatenan selanjutnya yang
1. Frekuensi napas membaik jalan napas dengan akan diberikan
2. Kedalaman napas head tilt dan chin lift 2. Untuk mengetahui
membaik 4. Berikan oksigen perkembangan
3. Ventilasi membaik terkini pasien, dan
4. Dispnea menurun (SIKI,2018) menentukan
tindakan
(SLKI,2018) selanjutnya yang
akan diberikan
3. Untuk menjaga
kestabilan jalan
napas
4. Agar kadar oksigen
dalam tubuh
tercukupi sehingga
fungsi organ
berjalan lancar.
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

2. Hipovolemi b.d Tujuan: 1. Monitor status cairan


kehilangan cairan aktif Setelah dilakukan tindakan 2. Pertahankan jalan napas
d.d dehidrasi asuhan keperawatan paten
(SDKI,2017 hal 64) selama 3x24 jam 3. Persiapan intubasi dan
diharapkan volume cairan ventilasi mekanis, jika
normal / hipovolemia dapat perlu
teratasi 4. Kolaborasi pemberian
Kriteria Hasil: infus cairan
1. Kekuatan nadi meningkat 5. Kolaborasi pemberian
2. Tekanan darah membaik transfusi darah, jika perlu
3. Turgor kulit meningkat
4. Output urin meningkat (SIKI,2018)

(SLKI,2018)
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

3. Risiko infeksi d.d Tujuan: 1. Monitor tanda dan gejala 1. Untuk mengetahui tanda
penyakit kronis (mis Setelah dilakukan tindakan infeksi lokal dan sistemik infeksi serta perubahan
diabetes melitus) asuhan keperawatan selama 2. Berikan perawatan kulit yang terjadi pada klien
3x24 jam diharapkan pada area edema 2. Untuk menghindari
(SDKI,2017 hal 304) mengurangi risiko infeksi 3. Pertahankan teknik aseptik infeksi
Kriteria Hasil: pada pasien berisiko tinggi 3. Untuk mencegah infeksi
1. Demam menurun 4. Jelaskan tanda dan gejala nosokomial
2. Nafsu makan meningkat infeksi 4. Untuk meningkatkan
5. Jelaskan meningkatkan pengetahuan klien
(SLKI,2018) asupan cairan dan nutrisi 5. Untuk menambah
wawasan klien
(SIKI,2018)
IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan yaitu tahap mengevaluasi respons
atau hasil dari tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap
01 klien serta mendokumentasikan semua tindakan yang telah
dilaksanakan beserta respon dan hasilnya

EVALUASI
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana
02 antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil
yang dibuat pada tahap perencanaan

Stillwell, Susan B. (2011). Pedoman keperawatan kritis. Jakarta: EGC


Daftar Pustaka
Wijaya, I. S. (2013). Keperawatan Medikal Bedan ( Keperawatan Dewasa ). Yogyakarta: Nuha Medika.
Stillwell, Susan B. (2011). Pedoman keperawatan kritis. Jakarta: EGC
Santoso, et al. 2016. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Ketoasidosis Diabetik Berulang; Laporan Kasus
Berbasis Bukti. Jurnal penelitian. FKUI
Krisanty, P. (2009). Asuhan Perawat Gawat Darurat. Jakarta: CV Trans Info Media.
Tarwoto, N. S. (2010). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Perawat
Nasional Indonesia. Jakarta Selatan.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Perawat
Nasional Indonesia. Jakarta Selatan
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat Perawat
Nasional Indonesia. Jakarta Selatan.

You might also like