You are on page 1of 41

Digital System

Week 1.i
Introduction, Number Systems

INSTITUT TEKNOLOGI DEL


Jl Sisingamangaraja, Tobasamosir (22381), Sumatera Utara, Indonesia
telp +62632331234, fax +626323311116, www.del.ac.id
All electronics and software, works
using Logic mechanism.

Digital Fundamentals
Tenth Edition
Floyd
Outline Materi
• Ukuran data (bit, nibble, byte, word)
• Kode data (ASCII, BCD)
• Bilangan biner
• Bilangan oktal
• Bilangan desimal
• Bilangan heksadesimal
• Konversi sistem bilangan

3
Tantangan
- Suatu ruangan dalam rumah ini memiliki 3 pintu keluar.
- Di setiap pintu tersebut terdapat saklar lampu.
- Dapatkah kalian mendesain
system saklar rumah ini agar
dengan saklar manapun,
lampu dapat di kontrol “ON”
atau “OFF” dari pintu
manapun?
Assumption:
Condition 1 : switch “ON”
Condition 0 : switch “OFF”

0 0
Assumption:
Condition 1 : switch “ON”
Condition 0 : switch “OFF”

0 1
0
Assumption:
Condition 1 : switch “ON”
Condition 0 : switch “OFF”

1
0

0 1
Assumption:
Condition 1 : switch “ON”
Condition 0 : switch “OFF”

0
1 1
Another Possibilities?
Assumption:
Condition 1 : switch “ON”
Condition 0 : switch “OFF”
Structure of a Computer
Inside CPU

Computer

Computer chip

Motherboard
SubCircuit in a chip

Logic Gates

Transistor Circuit Transistor on a Chip


Suatu alat (Hardware atau
Software) dapat berjalan
dengan baik, jika
sistemnya di bangun
dengan tepat dan Logic-
nya jelas.
Komputer Digital menggunakan
system bilangan Diskrit untuk
melakukan proses perhitungan,
mejalankan perintah dll.
Why Computers Use Base 2?
1. Base 10 Number Representation
• Culturally natural, easily “human-readable”
• Even carries through in scientific notation
1,5213 X 104

2. Implementing electronically is difficult


•Hard to store
ENIAC (first electronic computer) used 10 vacuum
tubes / digit
•Hard to transmit
Need high precision to encode 10 signal levels on
single wire
•Messy to implement digital logic functions
Addition, multiplication, etc.
Binary (base 2) Representations
1. Base 2 Number Representation
•Represent 1521310 as 111011011011012
•Represent 1.5213 X 104 as 1.11011011011012 X 213

2. Easy electronic Implementation


•Easy to store with bistable elements
•Reliably transmitted on noisy and inaccurate wires
•Straightforward implementation of arithmetic functions
Suatu Ilustrasi Contoh: Pengukuran Temperatur secara Wireless

Stasiun Cuaca Pusat

embedded
microprocessors

Ground sensor
embedded
microprocessors
a. Grafik profil temperature lingkungan (lagoon)

b. Oleh thermistor, perubahan temperature di kuantisasi


dengan tegangan analog (volt) dan di sampling
c. Nilai sampling analog lalu di konversi dalam bentuk
digital

d. Sinyal kemudian di konversi dari bentuk digital ke analog


Dalam hal ini, sangat mungkin terjadi perbedaan hasil yang ditunjukkan antara
actual temperature dan nilai digital.

Temperatur analog berada pada rentang - 25 and -15 derajad.

Temperatur digital menunjukkan nilai - 20 derajad

Perbedaan antara temperature actual dengan temperature digital


disebut: quantization error.

Agar lebih presisi, maka perlu meningkatkan jumlah bit di luar empat output dari
Converter A/D.
FORMAT  DATA

What is a bit?
A bit is the smallest unit in digital
representation of information. A bit has only
two values, ON and OFF where ON is
represented by 1 and OFF by 0. In terms
of electrical signals a 1 (ON) is normally a 5
volt signal and a 0 (OFF) is a 0 volt signal. 

What is a nibble?
A group of 4 bits are referred to
as a nibble.
What is a byte?
In the world of computers and microcontrollers, 8 bits are
considered to be a standard group. It is called a byte.
Microcontrollers are normally byte oriented and data and
instructions normally use bytes. A Byte can be broken
down into two nibbles.

What is a word?
Going bigger, a group of bytes is known as a word. A word
normally consists of two and sometimes more bytes
belonging together.
• ASCII
– Ukuran : 8-bit
– Mulai dari Bilangan ASCII 0 s/d 255

• BCD (Binary Coce Decimal)


– Ukuran : 8- bit
– unpacked BCD : Rangenya mulai 0 s/d 9
– packed BCD : Rangenya mulai 0 s/d 99

24
Sistem Bilangan
• Bilangan Biner
– Berbasis : 2
– Lambang Bilangannya : 0, 1
– Cara penulisannya : (1010)2
– Dalam bahasa rakitan ditulis : 1010B

• Bilangan Octal
– Berbasis : 8
– Lambang Bilangannya : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
– Cara penulisannya : (167)8
– Dalam bahasa rakitan ditulis :167O

25
• Bilangan Desimal
– Berbasis : 10
– Lambang Bilangannya : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
– Cara penulisannya : (197)10
– Dalam bahasa rakitan ditulis : 197D atau 197

• Bilangan Hexa-Decimal
– Berbasis : 16
– Lambang Bilangannya : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D,
E, F
– Cara penulisannya : (9A7)16
– Dalam bahasa rakitan ditulis : 9A7H

26
Numbers in Different Bases
• Good idea to memorize!
Decimal Binary Octal Hexadecimal
(Base 10) (Base 2) (Base 8) (Base 16)
00 00000 00 00
01 00001 01 01
02 00010 02 02
03 00011 03 03
04 00100 04 04
05 00101 05 05
06 00110 06 06
07 00111 07 07
08 01000 10 08
09 01001 11 09
10 01010 12 0A
11 01011 13 0B
12 01100 14 0C
13 01101 15 0D
14 01110 16 0E
15 01111 17 0F
16 10000 20 10
Konversi Sistem Bilangan
• Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner
– Contoh : (19)10 = ( ......... )2
– Caranya: 19 : 2 = 9 sisa 1
9 : 2 = 4 sisa 1
4 : 2 = 2 sisa 0
2 : 2 = 1 sisa 0
1 : 2 = 0 sisa 1
– Setelah hasil bagi sama dengan 0 => Selesai, dan hasil
konversinya adalah sisanya dan dibaca dari bawah ke atas.
– Jadi hasilnya : (19)10 = ( 10011 )2

28
• Konversi Bilangan Biner ke Bilangan
Desimal
– Contoh :  (10011)2 = ( ......... )10
– Caranya:   1x24 + 0x23 + 0x22 + 1x21 + 1x20
                16 + 0 + 0 + 2 + 1 = 19
              
– Pangkat adalah nomor bit dihitung dari kanan
dan dimulai dengan bit nomor 0.
– Jadi hasilnya : (10011)2 = ( 19 )10

29
• Contoh: Konversi 17910 ke biner:
• 179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB)
• / 2 = 44 sisa 1
• / 2 = 22 sisa 0
• / 2 = 11 sisa 0
• / 2 = 5 sisa 1
• / 2 = 2 sisa 1
• / 2 = 1 sisa 0
• / 2 = 0 sisa 1 (MSB)
•  17910 = 101100112

• MSB LSB
• Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Octal
– Contoh :  (39)10 = ( ......... )8
– Caranya:   39 : 8 = 4 sisa 7
                4 : 8 = 0 sisa 4
               
– Setelah hasil bagi sama dengan 0 => Selesai.
Dan hasil konversinya adalah sisanya dan dibaca
dari bawah ke atas.
– Jadi hasilnya : (39)10 = ( 47 )8

31
• Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan
Hexadecimal
– Contoh :   (49)10 = ( ......... )16
– Caranya:   49 : 16 = 3 sisa 1
                3 : 16 = 0 sisa 3
               
– Setelah hasil bagi sama dengan 0 => Selesai. Dan
hasil konversinya adalah sisanya dan dibaca dari
bawah ke atas.
– Jadi hasilnya : (49)10 = ( 31 )16

32
• Konversi Bilangan Biner ke Bilangan Octal
– Contoh :  (10011)2 = ( ......... )8
– Caranya:   kelompokkan bilangan biner
menjadi tiga bit, tiga bit dari kanan (LSB),
kemudian koversikan 3-bit tersebut ke
bilangan Octal.
– Hasil pengelompokkannya sbb: (10) dan (011)
– (10)2 = (2)8    dan (011)2 = (3)8
– Jadi:  (10011)2 = ( 23 )8
– Gunakan tabel berikut :

33
34
• Konversi Bilangan Biner ke Bilangan
Hexadecimal
– Contoh :  (1011101)2 = ( ......... )16
– Caranya:   kelompokkan bilangan biner menjadi 4-bit,
4-bit dari kanan (LSB), kemudian koversikan 4-bit
tersebut ke bilangan Hexadecimal
– Hasil pengelompokkannya sbb: (101) dan (1101)
– (101)2 = (5)16    dan (1101)2 = (D)16
– Jadi:  (1011101)2 = ( 5D )16
– Gunakan tabel berikut :

35
36
• Konversi Bilangan Octal ke Bilangan
Desimal
– Contoh :  (176)8 = ( ......... )10
– Caranya:   1x82 + 7x81 + 6x80 =
                64 + 56 + 6 = 126
– Pangkat adalah nomor bilangan dihitung dari
kanan dan dimulai dengan nomor 0.
– Jadi hasilnya : (176)8 = (126)10

37
• Konversi Bilangan Octal ke Bilangan Biner
– Contoh :  (345)8 = ( ......... )2
– Caranya:   Setiap digit bilangan octal dikonversi
ke 3-bit bilangan biner, kemudian gabung
bilangan biner tersebut.
               (3)8 = (011)2
               (4)8 = (100)2
               (5)8 = (101)2
– Jadi:  (345)8 = ( 011 100 101)2
38
• Konversi Bilangan Octal ke Bilangan
Hexadecimal
– Caranya:   Rubah bilangan octal ke biner dulu,
kemudian biner tersebut dirubah ke Hexadecimal.
              
• Konversi Bilangan Hexadecimal ke Bilangan
Desimal
– Contoh :  (1B6)16 = ( ......... )10
– Caranya:   1x162 + 11x161 + 6x160 =
                256 + 176 + 6 = 438
– Pangkat adalah nomor bilangan dihitung dari kanan
dan dimulai dengan nomor 0.
– Jadi hasilnya : (1B6)16 = (438)10

39
• Konversi Bilangan Hexadecimal ke
Bilangan Biner
– Contoh :  (1F5)16 = ( ......... )2
– Caranya:   Setiap digit bilangan Hexadecimal
dikonversi ke 4-bit bilangan biner, kemudian
gabung bilangan biner tersebut.
               (1)16 = (0001)2
               (F)16 = (1111)2
               (5)16 = (0101)2

– Jadi:  (1F5)16 = ( 0001 1111 0101)2

40
• Konversi Bilangan Hexadecimal ke
Bilangan Octal
– Caranya:   Rubah bilangan Hexadecimal ke
biner dulu, kemudian biner tersebut dirubah
ke Octal.

41

You might also like