You are on page 1of 23

Materi Pertemuan ke-6

ANALISIS KORELASI
SEDERHANA

Dosen: Prof. Dr. Henny Indrawati, SP., MM


Analisis Korelasi Sederhana

• Pertama kali dikembangkan oleh


Karl Pearson pada tahun 1900.

• Analisis korelasi adalah suatu


teknik statistika yang digunakan
untuk mengukur keeratan
hubungan atau korelasi antara
dua variabel.
Jenis-Jenis Korelasi
Sederhana
(Variabel X hanya
ada 1)
Korelasi
Berganda
(Variabel X lebih
dari 1)
ANALISIS KORELASI
SEDERHANA

Keeratan hubungan antara dua


variabel dinyatakan dalam bentuk
koefisien korelasi (r).

Koefisien korelasi mempunyai nilai


antara -1 sampai 1.

Arah korelasi ada dua, yaitu korelasi


positif dan korelasi negatif.
Menunjukkan
Koefisien Korelasi
keeratan
Sederhana hubungan
antara dua
variabel
Korelasi Positif dan Negatif
Hubungan Inflasi dan Suku Hubungan Produksi dan
Bunga (Korelasi Negatif) Harga Minyak Goreng
(Korelasi Positif)
35 700
30 600
25 500
20 400
15 300
10 200
5 100
0
0
2,01 9,35 12,55 10,33 637 740 722 781 849 881
Inflasi Harga Minyak Goreng
Rumus Koefisien Korelasi
• Rumus koefisien korelasi :
n   XY     X   Y 
r 
n
   X     X   n  Y     Y  
2 2 2 2

Di mana:
r : Nilai koefisien korelasi
åX : Jumlah pengamatan variabel X
åY : Jumlah pengamatan variabel Y
åXY: Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y
(åX2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel X
(åX)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel X
(åY2) : Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y
(åY)2 : Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y
n : Jumlah pasangan pengamatan Y dan X
Hubungan Kuat dan Lemahnya Suatu
Korelasi

Korelasi negatif Korelasi negatif Tidak ada Korelasi positif Korelasi positif
sempurna sedang Korelasi sedang sempurna

Korelasi negatif Korelasi negatif Korelasi positif Korelasi positif


kuat lemah lemah kuat

-1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0


Skala r
Korelasi negatif Korelasi positif
Contoh:
Korelasi antara investasi dan suku bunga
Contoh:
Korelasi antara investasi dan suku bunga
(Sambungan)
Contoh: Korelasi antara investasi dan suku
bunga (Sambungan)
 Dengan menggunakan rumus korelasi atau dengan menggunakan
program SPSS, diperoleh r sebesar - 0,412.

 Tanda negatif menunjukkan apabila suku bunga meningkat, maka


investasi menurun. Begitu sebaliknya.

 Nilai -0,412 menunjukkan korelasi negatif lemah. Mengapa?

 Lemahnya hubungan mengindikasikan ada variabel lain yang lebih


berhubungan dengan investasi dibandingkan dengan suku bunga.
Perumusan Hipotesis
pada Analisis Korelasi Sederhana
Dalam menyusun hipotesis selalu ada hipotesis nol
(nihil) dan hipotesis alternatif.

Hipotesis 0 selalu mengandung unsur kesamaan,


Menyusun sedangkan hipotesis alternatif tidak sama dengan 0.
Hipotesis
Hipotesis dirumuskan:
H0 : r = 0
H1 : r ≠ 0
Langkah-Langkah
Pengujian Hipotesis

• Merumuskan hipotesis.

• Menentukan taraf nyata yaitu pada α (alpha) 5%,


artinya tingkat kesalahan hanya 5%.

• Mengecek nilai tingkat signifikansi dari hasil analisis


data dan bandingkan dengan taraf nyata.

• Simpulan/keputusan pengujian (tolak atau terima


hipotesis).
Jika tingkat signifikansi < 5%, maka terima hipotesis.
Jika tingkat signifikansi > 5%, maka tolak hipotesis.
apakah hubungan dua
variabel signifikan (nyata)
Uji Signifikansi atau tidak

Koefisien
Korelasi
Contoh Soal:
• Judul Penelitian:
Hubungan antara Minat Membaca dengan Prestasi
Belajar Mahasiswa

• Variabel Y: Prestasi Belajar


• Variabel X: Minat Membaca

• Pertanyaan:
• Bagaimana hubungan variabel minat membaca
dengan prestasi belajar?
• Berapa besar koefisien korelasinya? Apa
maknanya?
• Berapa besar hubungan variabel minat membaca
dengan prestasi belajar?
Jawabannya adalah:
Langkah-Langkah
Pengujian Hipotesis

• Merumuskan hipotesis.
H0: r =0, tidak terdapat hubungan signifikan
variabel minat membaca dengan prestasi
belajar.
H1: r ≠0, terdapat hubungan signifikan
variabel minat membaca dengan prestasi
belajar.

• Menentukan taraf nyata yaitu pada α (alpha)


5%, artinya tingkat kesalahan hanya 5%.
Langkah-Langkah
Pengujian Hipotesis

• Mengecek nilai tingkat


signifikansi dari hasil analisis
data dan bandingkan dengan taraf
nyata.
Hasil Analisis Data
(Output SPSS)

• Tingkat Sig. 0.008 < α 5% (0.05)


Langkah-Langkah
Pengujian Hipotesis

• Simpulan/keputusan pengujian:

Hipotesis diterima, artinya terdapat


hubungan yang signifikan variabel
minat membaca dengan prestasi
belajar.
• Bagaimana hubungan variabel minat membaca dengan
prestasi belajar?
Hubungan variabel minat membaca dengan prestasi belajar
adalah signifikan.

• Berapa besar koefisien korelasinya? 0.046.

• Apa maknanya?
Terdapat hubungan yang positif lemah antara variabel minat
membaca dengan prestasi belajar.

Tanda positif menunjukkan apabila minat membaca


meningkat, maka prestasi belajar akan meningkat.

Lemahnya hubungan mengindikasikan ada variabel lain


yang lebih berhubungan dengan prestasi belajar
dibandingkan minat membaca.

• Berapa besar hubungan variabel minat membaca dengan


prestasi belajar? 0.046.
Lanjut kerjakan soal Latihan di GCR.

Best Luck !!!


The End

You might also like