Professional Documents
Culture Documents
DRUGS
MARIA ULFAH, M.SI., APT
Understanding Viruses
Understanding Viruses
Viral replication
Best responses to antiviral drugs are in patients with competent immune systems
A healthy immune system works synergistically with the drug to eliminate or suppress viral activity
Opportunistic infections
Antiviral drugs
• Used to treat infections caused by viruses other than HIV
Antiretroviral drugs
•Used to treat infections caused by HIV, the virus that causes AIDS
Herpes-Simplex Viruses
•HSV-1 (oral herpes)
•HSV-2 (genital herpes)
Varicella Zoster Virus
•Chickenpox
•Shingles
Antiviral drugs
Antinonretrovirus
Antivirus untuk herpes (Asiklovir, Valasiklovir)
Antivirus untuk influenza (Amantadin, Oseltamivir)
Antivirus untuk HBV dan HCV (Lamivudin, Interferon)
Antiretrovirus
a. Nucleoside reverse transcriptase inhibitor/Analog nukleosida NRTI
• Nucleotide reverse transcriptase
• analog thymin:zidovudin (ZDV/AZT) dan stavudin (d4T)
• analog cytosin: lamivudin (3TC) dan zalcitabin (ddC)
• analog adenin: didanosine (ddI)
• analog guanin: abacavir (ABC)
a. Inhibitor/ Analog nukleotida NtRTI (Tenovir Disoproksil)
b. Non Nucloeside Reverse Transcriptase Inhibitor/NNRTI (Nevirapin, Delavirdin, Efavirenz)
c. Protease Inhibitor/PI (Sakuinavir, Ritonavir, Indinavir)
d. Viral entry inhibitor (Enfuvirtid)
Antivirus Untuk Herpes (anti-nonretrovirus)
ASIKLOVIR
IDOKSURIDIN
SITARABIN
Enzim kinase host Analog nukleotida
VIDARABIN
ZIDOVUDIN
Hambatan
terhadap DNA
Polimerase Virus
Asiklovir (analog 2’deoksiguanosin)
Asiklovir adalah suatu prodrug, memiliki efek antivirus
setelah dimetabolisme menjadi asiklovir triposfat.
Valasiklovir (analog 2’deoksiguanosin)
Ester L-valil dari asiklovir dan hanya terdapat dalam
formulasi oral. Bioavaibilitasnya lebih baik (3-5 x asiklovir),
artinya memperbaiki absorpsi dari base asiklovir.
O O
O
Mekanisme Kerja: Asiklovir N N
(ACV) mengalami metabolisme HN
N HN HN
KINASE SELULER
N
HN
N
H2N N
Menghambat DNA polimerase
Virus
O
H H
P P P O
terinfeksi menghasilkan ACV difosfat kemudian ACV trifosfat. ACV triposfat ini yang akan
berkompetisi dengan 2’deoksiguanosin dalam proses replikasi DNA virus oleh DNA polimerase, jika
menang berkompetisi proses replikasi terhenti.
Indikasi: Infeksi HSV lokal maupun sistemik dan VZV
(varicella dan herpes zoster). Sensitivitas terhadap VZV lebih
rendah, oleh karenanya dosis yang diperlukan lebih besar
daripada HSV.
Profil Farmakokinetika
PARAMETER ASIKLOVIR VALASIKLOVIR
Bioavailabilitas Oral 10-30% 54%
Efek makanan pada (18% dgn makan
AUC berat)
T1/2 el 2,5-3 jam 2-3 jam
Dosis:
Asiklovir, 5x200 mg untuk herpes genital
4x400 mg untuk herpes zoster
Valasiklovir: 2x500 mg untuk herpes genital
3x 1 gram untuk herpes zoster
Efek samping; umumnya dapat ditoleransi dengan
baik. Efek tersebut adalah mual, diare, ruam atau sakit
kepala, dan sangat jarang dapat menyebabkan
insufisiensi renal dan neurotoksisitas.
Resistensi dapat terjadi oleh karena mutasi pada gen
timidin kinase virus atau pada gen DNA polimerase.
Antivirus Untuk Influenza (anti-nonretrovirus)
Amantadin dan Rimantadin
Mekanisme Kerja: Bekerja pada protein M2 virus yang merupakan suatu kanal
ion transmembran yang diaktivasi oleh pH. Kanal M2 merupakan pintu masuk
ion ke virion selam proses uncoating. Destabilisasi ikatan protein2 serta transpor
DNA virus ke nukleus.
Fluks kanal ion M2 mengatur pH ke kompartemen intraselular, terutama aparatus
golgi. Perubahan ini menyebabkan hemaglutinin virus influenza A (HA) selama
transpor ke intrasel.
Indikasi
Pencegahan dan terapi awal infeksi virus influenza A
Profil Farmakokinetika
Amantadin Rimantadin
Spektrum A A
Rute/Formulasi Oral Oral
BA Oral 50-90% > 90%
Eefek Makanan Pada AUC Dpt diabaikan Dpt diabaikan
t ½ plasma (jam) 12-18 24-36
Ikatan Protein (%) 67% 40%
Ekskresi Renal, % (parent 50-90% Hingga 25%
drug) CLcr < 80 mL/men CLcr < 10
Penyesuaian dosis mL/men
Dosis
Amantadin : 200mg/hari (2 x 100 mg)
Rimantadin : 300mg/hari (2 x 150 mg)
Efek samping
Ggn gastrointestinal ringan, efek samping SSP seperti gelisah,
sulit berkonsentrasi, insomnia, hilang nfsu makan. Rimantadin
lebih jarang daripada amantadin.
Efek neurotoksik meningkat jika diberikan bersamaan dengan
antihistamin.
Resistensi
Mutasi pada kanal M2 virus
Antivirus Untuk Influenza (anti-nonretrovirus)
Inhibitor Neuraminidase (Oseltamivir, Zanamivir)
Mekanisme Kerja: Asam N-asetilneuraminat merupakan
komponen mukoprotein pada sekresi respirasi; virus berikatan
pada mukus, namun yang menyebabkan penetrasi virus ke
permukaan sel adalah aktivitas enzim neuraminidase.
Hambatan terhadap neuraminidase mencegah terjadinya
infeksi.
Enzim ini juga berperan penting pada proses pelepasan virus
dari sel yang terinfeksi, sehingga hambatan aktivitas enzim ini
memungkinkan untuk menurunkan berkembangnya virus juga
menurunkan tingkat keparahan.
Mekanisme Kerja
Indikasi
Pencegahan dan terapi infeksi virus influenza A dan B
Profil Farmakokinetika
Zanamivir Oseltamivir
Spektrum A,B A,B
Rute/Formulasi Inhalasi (serbuk) Oral
BA Oral <5% Hingga 80 %
Eefek Makanan Pada AUC - Dpt diabaikan
t ½ plasma (jam) 2,5 – 5 6 – 10
Ikatan Protein (%) < 10 % 3%
Ekskresi Renal, % (parent 100 % 95 %
drug) CLcr < 80 mL/men CLcr < 10
Penyesuaian dosis mL/men
Dosis
Zanamivir : inhalasi 20mg/hari dalam dosis terbagi,
selama 5 hri
Oseltamivir : P.O 150mg/hari (2 x 75 mg), selama 15 hri
Efek samping
Zanamivir: Ggn saluran nafas atas dan ggn saluran cerna,
dapat menyebabkan batuk, bronkospasme, dan penurunan
fungsi paru. Jika pasien mendapatkan terapi zanamivir,
direkomendasikan diberikan bronkodilator, dan dihentikan
jika kesulitan bernafas
Oseltamivir: Mual, muntah, nyeri abdomen.
Antivirus Untuk HBV dan HCV (anti-
nonretrovirus)
Lamivudin (L-enantiomer analog deoksisistidin)
Mekanisme kerja: Lamivudin dimetabolisme dihepatosit menjadi bentuk trifosfat
yang aktif. Bekerja dengan cara menghentikan sintesis DNA, secara kompetitif
menghambat polimerase virus (reverse transcriptase, RT), aktif terhadap wild –
type HV.
Indikasi
Infeksi HV (wild-type)
Profil Farmakokinetika
Lamivudin
Rute/Formulasi Oral
BA Oral 80 %
Tmax 0,5 – 1,5 Jam
Eefek Makanan Pada AUC -
t ½ plasma (jam) 9
Ikatan Protein (%) < 10 %
Ekskresi Renal, % (parent 70 %
drug) CLcr < 50 mL/men
Dosis Penyesuaian dosis
Profil Farmakokinetika
Interferon Interferon
Rute/Formulasi IM IV
BA 80 % -
Tmax 4 – 8 Jam 30 menit
Eefek Makanan Pada AUC - -
t ½ plasma (jam)
Ikatan Protein (%)
Ekskresi Renal, % (parent
drug)
Penyesuaian dosis
Dosis
Infeksi HBV
Dewasa : 5 – 10 MU/hari
Anak : 6 MU tiga kali per minggu selama 4 – 6 bulan
Infeksi HCV
Sc, 3 MU tiga kali seminggu, selama 6 bulan, diperpanjang
12-18 minggu jika respon menetap.
NRTI (anti-retrovirus)
NRTI ((Zidovudin (AZT), Didanosin, Zalsitabin, Stavudin, Lamivudin,
Abakavir, Emtristabin)).
Bentuk aktifnya harus mengalami fosforilasi oleh enzim hospes di sitoplasma.
Karena tidak mempunyai gugus 3’hidroksil.
Bekerja pada tahap awal replikasi HIV, jadi menghambat infeksi akut sel yang
rentan, sedikit aktif pada sel yang telah terinfeksi.
Mekanisme Kerja NRTI
Profil Farmakokinetika
Paramtr AZT Didansn Zals Stav Lamv Abakavir Emtris
Efek 24 (tinggi 50 15 15 15 15 29
Makanan lemak) (asam)
AUC (%)
t 1/2 (Jam) 0,8 – 1,9 1 1–2 1,4 5–7 0,8 – 1,5 10
Spektrum HIV (1 & HIV (1 & 2) HIV (1 & HIV (1 & HIV (1 & HIV (1 & HIV &
2) 2) 2) 2), HBV 2) HBV
Dosis 600 400 mg/day, 3 X 2 x 40 mg 600 1 x 200 mg
mg/day dlm dosis 0,75mg mg/day
tunggal/terba
gi
NtRTI (anti-retrovirus)
Tenofovir disoproksil fumarat merupakan NtRTI pertama untuk terapi
infeksi HIV-1. Digunakan dalam kombinasi dengan antiretrovirus lain.
Tidak seperti NRTI yg harus melalui 3 tahap untuk menjadi bentuk aktif,
NtRTI hanya butuh 2 tahap fosforilasi saja. Sehingga harapannya dengan
berkurangnya tahapan tersebut dapat mempercepat kerja obat dan
konversi menjadi bentuk aktifnya sempurna.
Indikasi: HIV (tipe 1 dan 2), HBV
Dosis: 1 x 300 mg
Mekanisme Resistensi
Mekanisme Resistensi
NNRTI (anti-retrovirus)
NNRTI (Nevirapin, Delavirdin, Efavirenz)
Tidak harus mengalami fosforilasi untuk menjadi bentuk aktif.
Hanya aktif terhadap HIV tipe 1, TIDAK HIV tipe 2
Semua senyawa ini dimetabolisme oleh sistem sitokorm P450 sehingga
cenderung untuk berinteraksi dengan obat lain.
Mekanisme Kerja
Parameter Nevirapin Delavirdin Efavirenz
BA oral (%) 90 85 50
t ½ (jam) 25-30 2-11 40-50
Ikatan Protein (%) 60 98 99