You are on page 1of 12

TAHAPAN PEMBENTUKAN PERATURAN

DAERAH

Legal Drafting

Oleh
Alifa Musdalifah
Andrian Noviansyah
Al Habsy
 Sebagaimana secara eksplisit telah disebutkan di dalam Pasal 1
ayat (3) Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (Amandemen IV), negara Indonesia adalah negara
hukum. Hal tersebut berarti yang disebut pemerintahan pada
pokoknya adalah hukum sebagai sistem, bukan orang per orang
yang hanya bertindak sebagai ‘wayang’ dari skenario sistem yang
mengaturnya.

 Dalam pemerintahan, terdapat beberapa jenis dan jenjang


kebijakan publik yang dituangkan dalam bentuk peraturan
perundang-undangan. Mulai dari UUD hingga peraturan di tingkat
daerah seperti Peraturan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Peraturan Desa. Berikut adalah pengertian dan dasar hukum, serta
tahapan pembentukan peraturan daerah.
Pengertian dan Dasar Hukum Pembentukan Peraturan
Daerah
 Mengerucutkan pembahasan pada peraturan daerah, peraturan daerah
terdiri atas Peraturan Daerah (Perda) Provinsi dan Perda
Kabupaten/Kota. Perda Provinsi merupakan peraturan perundang-
undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur.

 Dalam pembentukannya, peraturan perundang-undangan berpedoman


pada Undang-undang 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang – Undangan, yang diubah terakhir kali dengan Undang-
undang 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang – Undang
Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang –
Undangan.
Hierarki Peraturan Perundang-undangan
Berdasarkan Pasal 7, UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan, jenis dan hierarki peraturan
perundang-undangan terdiri atas:

Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
Undang – Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang –
Undang;
Peraturan Pemerintah;
Peraturan Presiden;
Peraturan Daerah Provinsi; dan
 Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Selain jenis dan hierarki tersebut, sejatinya masih ada jenis
peraturan perundang-undangan lain yang diakui keberadaannya
dan juga mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang
diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan. Dalam Pasal ayat
(1), disebutkan bahwa peraturan-peraturan tersebut mencakup
peraturan yang ditetapkan oleh:

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR);


Dewan Perwakilan Rakyat (DPR);
Dewan Perwakilan Daerah (DPD);
Mahkamah Agung (MA);
Mahkamah Konstitusi (MK);
 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK);
Komisi Yudisial (KY);

Bank Indonesia (BI);

Menteri, Badan, Lembaga atau Komisi yang setingkat yang


dibentuk dengan UU atau Pemerintah atas perintah UU; dan

DPRD Provinsi, Gubernur, DPRD Kabupaten/Kota,


Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang Setingkat.
Tahapan Pembentukan Peraturan Daerah

Pembentukan Perda, yang merupakan bagian dari produk


hukum daerah, dilakukan dengan berpedoman kepada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, yang diubah
terakhir kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
120 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah.
Tahapan pembentukan Perda secara singkat adalah sebagai
berikut:
Tahapan pembentukan Perda secara singkat adalah sebagai
berikut:

 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah

 Pembahasan Peraturan Daerah

 Pembicaraan Tingkat I

 Pembicaraan Tingkat II
Demikian adalah gambaran umum tentang Tahapan
Penetapan Peraturan Daerah, sebuah bagian kecil dari
Produk Hukum Daerah. Selengkapnya perihal
pembentukan produk hukum daerah telah jelas
dijabarkan dalam UU tentang Pembentukan Peraturan
Perundang – Undangan dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.
Evaluas atas Rancangan Peraturan Daerah
Rancangan Peraturan Daerah Provinsi yang telah disetujui bersama antara
DPRD Provinsi dan Gubernur, harus dievaluasi terlebih dahulu oleh
Kementerian Dalam Negeri. Dan untuk Rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota harus dievaluasi terlebih dahulu oleh Gubernur.
 Evaluasi dilakukan untuk memeriksa kesesuaian dengan:
 Undang – undang di bidang pemerintahan daerah, terkait dengan
rancangan peraturan daerah tentang RPJPD, RPJMD, APBD, Perubahan
APBD, Pertanggungjawaban APBD, Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan
Tata Ruang Daerah;
 peraturan perundang – undangan lainnya, terkait dengan rancangan
peraturan daerah tentang rencana pembangunan industri, dan
pembentukan, penghapusan, penggabungan, dan/atau perubahan status
Desa menjadi kelurahan atau kelurahan menjadi Desa
Penetapan Peraturan Daerah
Berdasarkan pasal 107, Permendagri Nomor 80 Tahun 2015, Rancangan
perda yang telah diberikan nomor register disampaikan Menteri Dalam
Negeri kepada gubernur dan untuk perda kabupaten/kota disampaikan
gubernur kepada bupati/walikota untuk dilakukan penetapan dan
pengundangan.
Setelah dilakukan penandatanganan oleh Kepala Daerah, naskah asli
Peraturan Daerah didokumentasikan oleh DPRD, Sekretaris daerah,
perangkat daerah yang membidangi hukum provinsi atau bagian hukum
kabupaten/kota berupa minute, dan perangkat daerah pemrakarsa.
 Peraturan Daerah yang telah ditetapkan kemudian harus diundangkan.
Pengundangan merupakan pemberitahuan secara formal suatu
Peraturan Daerah, sehingga mempunyai daya ikat pada masyarakat.
Pengundangan dilakukan dalam Lembaran Daerah.
Sekian Dan Terima Kasih

You might also like