You are on page 1of 25

BY SITI M

☻ DEFINISI
• Inflamasi endometrium, biasanya disebabkan
infeksi intrauterin.
• Su/ infeksi pd endometrium (lap.uterus).
Bakteri msk mll vagina saat partus/period pp,
corioamnitis & partus SC (Pilliteri, 2000).
• Penyebab utama tjd PP fever.
• Inflamasi lapisan dinding endometrium
• B.d inflamasi endometrium, lapisan dalam
uterus.
☻Patologi diklasifikasikan akut &
kronis
• Akut o/ ada masuknya mikroba / neutrofil
• Kronik dibedakan oleh jumlah sel plasma

ETIOLOGI
• Pelvis inflammatory disease
• Persalinan
• Abortus
• Tindakan abortus
• Pos SC
Faktor Risiko
• Riw. Salpingitis, akut & infeksi pelvis lainnya,
termasuk STD

Tanda
• Uterus kemerahan
• Keluar cairan/pus
• Uterus lembek, sub involusi
• Suhu naik turun, tachikardi
• Perdarahan, bau tdk enak
Klinis RiwAYAT
Diagnosis biasanya didasarkan pd temuan:
• Panas
• nyeri perut bwh
• lokhea bau
• perdarahan pervaginam abnormal, cairan
pervaginam abnormal
• dyspareunia, disuria
• malaise
fisik:
• panas biasa tjd 36 jam persalinan
• nyeri perut bwh
• ketegangan uterus, ketegangan adnexal
• lochea bau
• tachicardia
☻Prognosis

• Kebanyakan kasus endometritis teratasi dg


antibiotik scr adekuat

• Tidak diobati berkembang mjd infeksi serius


& menyebabkan komplikasi organ pelvis,
reproduksi & kesehatan scr umum.
☻ Pengkajian
• Manifestasi biasanya 3-4 hr post partum b.d
persalinan

• Hitung SDP lengkap wanita PP (20-30) ribu/mm3


(kurang bermakna)

• ↑ Suhu (>380C) 2X/24j, bukan 24 j I PP


• Tgtg berat ringan: demam, nafsu mkn (-),
lemas / kelemahan. Kontraksi (-), nyeri bila
dipegang, nyeri kuat, lokhea coklat tua, bau
tdk enak, ∑↑

• USG  ada tdknya infeksi uterus


Penatalaksanaan & Terapi
• Antibiotik
• Istirahat, isolasi
• Hidrasi
• Kondom  intercouse
• Analgesik
• Cuci tangan sblm menyusui
• Bayi bisa di tempat isolasi/rawat gabung
• Bila panas tinggi mgkn menyusui (-) baik, bila
berhenti butuh keyakinanbertemu
• Bila rawat lama, punya anak >besar tdk boleh
kontak  hub mll tlpn, surat, lihat foto
• Pembedahan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Infeksi berhubungan dengan trauma


persalinan, jalan lahir, dan infeksi
nosokomial.
2. Nyeri berhubungan dengan infeksi pada organ
reproduksi
3. Cemas/ketakutan berhubungan dengan
perubahan keadaan
Rencana Keperawatan
1. Infeksi b.d trauma persalinan, jalan lahir, dan
infeksi nosokomial.

Tujuan 1: Mencegah dan mengurangi


infeksi.
Intervensi:
 Kaji data pasien dalam ruang bersalin.Infeksi
perineum (menggunakan senter yg baik), catat
warna, sifat episiotomi dan warnanya.
Perkiraan pinggir epis dan kemungkinan
“perdarahan” / nyeri
 Kaji Tinggi Fundus Uteri dan sifat.
 Kaji lochea : jenis, jumlah, warna dan sifatnya.
Hubungkan dg data PP
 Kaji payudara : eritema, nyeri, sumbatan dan
cairan yg keluar (dari puting) hub menyusui ASI
 Monitor TTV, tu suhu @ 4 jam dan selama
kondisi klien kritis.
 Catat jml leukosit & gabungkan dg data klinik
secara lengkap
 Lakukan perawatan perineum dan jaga
kebersihan, haruskan mencuci tangan
 Pertahankan intake dan output serta anjurkan
peningkatan pemasukan cairan.
 Bantu pasien memilih makanan. Anjurkan yg
banyak protein, vitamin C dan zat besi
 Kaji bunyi nafas, frekuensi nafas dan usaha
nafas. dlm @ 4 jam u/ melancarkan jalan
nafas.
 Kaji ekstremitas : warna, ukuran, suhu, nyeri,
nadi dan parasthesi/kelumpuhan. Bantu dengan
ambulasi dini. Anjurkan mengubah posisi tidur
secara sering & teratur
 Anjurkan istirahat dan tidur secara sempurna.
Tujuan 2 : Identifikasi tanda dini infeksi dan
mengatasi penyebabnya.
Intervensi:
Catat perubahan suhu. Monitor u/infeksi.
Atur obat-obatan yg mengindikasikan stl
perkembangan dan test sensitivitas AB spt
penicillin, gentamisin, tetracycline, cefoxitin,
chloramfenicol /metronidazol. Oxitoksin:
ergonovine/methyler gonovine.
• Hentikan pemberian ASI jika mastitis
• Pertahankan input dan output yg tepat.
• Atur pemberian cairan dan elektrolit secara
intravena, jangan berikan makanan dan
minuman pada pasien yang muntah
• Pemberian analgetika dan antibiotika.
2. Nyeri b.d infeksi pada organ
reproduksi


Tujuan :
Nyeri berkurang/terkontrol
Intervensi :
• Selidiki keluhan pasien akan nyeri, perhatikan
intensitas (0-10), lokasi, & faktor pencetus
• Awasi TTV, perhatikan petunjuk non-verbal, mis:
tegangan otot, gelisah.
• Berikan lingkungan yg tenang dan kurangi
rangsangan penuh stress.
• Berikan tindakan kenyamanan (mis : pijatan /
masase punggung)
Dorong menggunakan teknik manajemen
nyeri , Ex : latihan relaksasi / napas dalam ,
bimbingan imajinasi , visualisasi
Kolaborasi :
* Pemberian obat analgetika. Catatan:
hindari produk mengandung aspirin k/
potensi perdarahan
* Pemberian Antibiotika
3. Cemas / ketakutan b.d perubahan
keadaan atau ancaman kematian

• Tujuan :
Klien dapat mengungkapkan secara
verbal rasa cemasnya dan
mengatakan perasaan cemas
berkurang atau hilang.
Intervensi :
• Kaji respon psikologis klien thd perdarahan
paska persalinan
• Kaji respon fisiologis klien ( takikardia,
takipnea, gemetar )
• Perlakukan pasien secara kalem, empati,
serta sikap mendukung
• Berikan informasi tentang perawatan dan
pengobatan
• Bantu klien mengidentifikasi rasa cemasnya

• Kaji mekanisme koping yang digunakan klien


Referensi
• Bobak, L, & Jensen. (2004). Buku ajar
keperawatan maternitas (maternity nursing).
Edisi 4. Alih bahasa:Wijayarini. EGC:Jakarta.

• Sastrawinata, Marthaadisoebrata, D, &


Wirahkusuma. (2005). Obstetri patologi: Ilmu
kesehatan reproduksi. Edisi 2. FK UNPAD. EGC:
Jakarta.

You might also like