You are on page 1of 21

KONFLIK

Ns. Sri Wahyuni, S.Kep.MH


 Adanya perbedaan pendapat/cara pandang
 Antara dua orang atau lebih
 Dalam tim atau antar tim
 Mempertahankan diri/pendapat masing-
masing
 Berada pada posisi – oposisi
 Melemahkan kerjasama dalam tim
 Mengganggu pencapaian tujuan organisasi
1. Batasan pekerjaan & tanggung jawab tidak
jelas
2. Hambatan komunikasi
3. Tekanan waktu
4. Standar/peraturan tidak realistis
5. Pertikaian antar pribadi
6. Perbedaan status dalam organisasi
7. Harapan yang tidak terwujud
 Tentukan waktu yang tepat dan hindari penundaan
 Ciptakan komunikasi 2 arah, saling menghormati
dan hindari memonopoli serta memotong
pembicaraan yang dapat menimbulkan frustasi
 Ciptakan iklim yang kondusif, memberi waktu dan
ruang bagi individu-individu untuk mengekpresikan
emosi dan saran-saran
 Bangun rasa percaya dengan mendengar, dengan
melakukan klarifikasi
 Tanyakan harapan mereka, konfirmasi nilai-nilai
penting yang membuat mereka puas terhadap
pekerjaannya
 Fokuskan pembicaraan pada masalah bukan pada
kepribadiannya
 Tanyakan apa yang salah pada perilakunya dan
mengapa koreksi diperlukan
 Hindari keberatan terhadap keputusan yang lebih
baik
 Uji semua pemecahan dan harus dapat diterima
semua pihak
 Berikan umpan balik untuk meyakinkan bahwa anda
memahami
 Negosiasi ulang prosedur pemecahan masalah untuk
mencegah rasa marah berkepanjangan,
ketidakpercayaan/pembelaan diri
 Minta maaf bila dIperlukan dan tunjukkan keikhlasan
hati
 Diawali melalui penilaian diri sendiri
 Analisa issue-issue seputar konflik
 Tinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil
eksplorasi diri
 Atur pertemuan pihak-pihak yang terlibat
konflik
 Memantau sudut pandang dari semua
individu yang terlibat
 Mengembangkan dan menguraikan solusi
 Memilih solusi dan melakukan tindakan
 Merencanakan pelaksanaannya
 Jenis/macam konflik itu sendiri
 Karakteristik individu/kelompok yang terlibat
di dalamnya
 Keahlian yang dimiliki individu/kelompok
yang terlibat dalam penyelesaian konflik
 Pentingnya/besarnya issue yang
menimbulkan konflik
 Ketersediaan waktu dan tenaga
 Menghindar : jika konflik tidak terlalu penting dan ada
kesempatan menenangkan diri
 Mengakomodasi : masalah penting  atusr strategi, bila P/B
terlibat konflik (Perawat-Pasien)  prioritas utama pada
kebutuhan pihak lain
 Kompetisi : bila yakin memiliki informasi/keahlian yang
lebih baik  fair/obyektif
 Kompromi/negosiasi
 Masing-masing pihak saling menawarkan
 Sikap saling menerima & memberi untuk mencapai tujuan
bersama
 Minimalisasi kekurangan, menguntungkan bagi semua
pihak
• Kolaborasi :  win-win solution,  perlu komitmen saling
mendukung & memperhatikan  mencapai tujuan
 Sebagai saluran baru dalam berkomunikasi
 Menumbuhkan semangat staf
 Kesempatan menyalurkan emosi
 Distribusi sumber-sumber tenaga merata

dalam organisasi
1. Menurunkan efektifitas kerja
 berdampak individu/ tim
 organisasi
2. Resistensi terhadap perubahan
3. Apatis, acuh tak acuh
4. Bisa terjadi luapan emosi:
 destruktif
 frustasi
Disiplin Pertimbangan Komunikasi

Memahami Adil sesuai Suasana yg


peraturan kemampuan therapeutik
organisasi

Budaya mendengar aktif


(Listen to : memperhatikan)
 Tata nilai bersama
 Maksud dan kepedulian utama
 Dianut sebagian besar anggota
 Membentuk perilaku kelompok
 Bertahan dalam waktu lama
 Tata cara umum dalam bertindak
 Diajarkan pada anggota baru
 Menghargai yang melakukannya
 Menghukum yang tidak mentaatinya
Sikap dan perilaku individu/kelompok kerja
yang didasari atas nilai-nilai yang diyakini
kebenarannya dan telah menjadi sifat serta
kebiasaan dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan sehari-hari sehingga dapat
mempercepat pencapaian tujuan organisasi
1. Nilai-nilai individu  arti pekerjaan bagi dirinya meliputi
hub.
• Pekerjaan – profesionalisme
• Pekerjaan – produk layanan
• Pekerjaan – aspek moralitas
• Pekerjaan – kinerjanya
• Pekerjaan – citra organisasi/profesi
2. Sistem kerja dalam organisasi
• Visi dan misi, komitmen
• Sistem pengorganisasian  Tupoksi
• Sistem manajemen  kinerja
• Sistem mutu dan learning organisation (perubahan-perubahan
positif)
• Konsistensi
3. SDM
• Mindset tiap staf
• Peran, kinerja /prestasi, aktualisasi diri
Banyak Kerja Kurang Kurang
masala Efisien informasi skill
h

Advice Tools (alat) Reference


A billity  kemampuan
Trainin
C larity  kejelasan g
H elp  dukungan
I nsentif  penghargaan
E valuation  penilaian diri
V alue  nilai-nilai/norma
E nvironment  lingkungan
PENUGASAN/ TUGAS
KELOMPOK
“Bidan A” di Ruang Melati sering mangkir
(absen) dengan berbagai alasan. Bila dia
punya acara selalu meminta temannya B
untuk menggantikan tugasnya. Hal ini
belum diketahui Kabid Keperawatan. Suatu
kali B punya keperluan dan ingin A
membantu untuk menyelesaikan tugasnya
untuk hari itu tapi A menolak sambil
ngedumel dan B tersinggung 
mengadukan hal tersebut kepada
supervisornya. Mengetahui hal tersebut A
mengancam B, apa yang dilakukan ….??
Di Ruang penyakit dalam hari Minggu malam sangat
sibuk karena pasien yang gawat ada 2 orang yang
memerlukan perhatian serius. Tiba-tiba ada pasien
baru dengan keracunan dikirim dari UGD, KU pasien
tidak sadar dan memerlukan suntikan SA setiap 30
menit, sedangkan keluarga tidak ada, Depo ruangan
kosong. Mengingat kondisi tersebut perawat A yang
menangani pasien tersebut meminta bantuan kepada
temannya (B) untuk mencarikan obat tsb, tetapi B
berkata “Saya mau minum dulu, saya sangat haus
dan lapar” dan pergi meninggalkan A. Bidan A
memikirkan cara untuk mencari jalan keluarnya. SA
diperoleh dari Bidan C dari ruangan lain. Keesokan
harinya hal ini disampaikan oleh Bidan A kepada
Kepala ruang.
Bidan Rini sangat rajin dan memiliki dedikasi
tinggi terhadap pekerjaannya. Di mata sebagian
teman dia memiliki toleransi baik, karena setiap
kali temannya minta tukar dinas dia berusaha
membantu mereka, kecuali karena suatu hal
yang tak bisa dihindarinya. Suatu hari, seorang
temannya Bidan Dina minta tukar dinas karena
suatu kepentingan pribadi. Olh Rini permintaan
ini ditolak karena kebetulan dia juga punya
kepentingan yang tidak bisa dihindarinya dan
minta maaf. Namun Dina merasa temannya
tidak mau membantu dan cemberut sambil
berlalu. Kepada Karu, Dina menyampaikan
penolakan Rini dengan sikap kesal. Karu
menyarankan Dina untuk mencoba mencari
teman lain untuk tukar dinas

You might also like