Professional Documents
Culture Documents
Kebijakan Keuangan Haji
Kebijakan Keuangan Haji
Pasal 21
(1) Besaran BPIH ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri setelah
mendapat persetujuan DPR.
(3) BPIH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk
Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Pasal 22
(1) BPIH disetorkan ke rekening Menteri melalui bank syariah dan/atau
bank umum nasional yang ditunjuk oleh Menteri.
2
DASAR HUKUM
Pasal 23
(1) BPIH disetorkan ke rekening Menteri melalui bank syariah dan/atau
bank umum nasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 22
dikelola oleh Menteri dengan mempertimbangkan nilai manfaat.
(2) Nilai manfaat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
langsung untuk membiayai belanja operasional Penyelenggaraan
Ibadah Haji.
4
DASAR HUKUM
5
DASAR HUKUM
6
TUJUAN PENGELOLAAN
KEUANGAN HAJI
7
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN DANA HAJI
8
PRINSIP PENEMPATAN DANA HAJI HAJI
*) JAMINAN KEAMANAN
*) NILAI MANFAAT
*) LIKUIDITAS
9
SUMBER PENDANAAN
PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
Pendanaan Penyelenggaraan Ibadah Haji bersumber dari:
1. Dana Jemaah Haji adalah dana yang disetorkan langsung oleh jemaah haji yang dipergunakan
untuk membiayai komponen tertentu dalam penyelenggaraan ibadah haji (direct cost).
2. Dana optimalisasi/jasa setoran awal BPIH adalah dana yang diperoleh dari hasil
optimalisasi/manfaat setoran awal BPIH (indirect cost) yang dipergunakan untuk membiayai
komponen tertentu dalam penyelenggaraan ibadah haji sesuai dengan UU No. 13 Pasal 23 ayat 1 dan
ayat 2.
3. a. Dana APBN adalah dana yang dialokasikan pada DIPA Ditjen PHU yang digunakan untuk
mendukung penyelenggaraan ibadah haji, baik di tanah air maupun Arab Saudi.
b. Dana APBD (bervariasi)
4. Dana Pelayanan Kesehatan yang ada pada Kementerian Kesehatan
5. Dana Pelayanan Keimigrasian yang ada pada Kementerian Hukum HAM
10
KOMPONEN INTI BPIH
11
MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN HAJI
SISA
PENDAPATAN BELANJA OPERASIONAL
Setoran Awal
(SA) Triliun
Komponen
Biaya
Setoran Lunas Langsung
(SA+Sisa pada Jemaah
Di Arab Saudi
Pelunasan) Anggaran
& Dalam
DANA
Operasional Haji ABADI
Negeri
1. Setoran Lunas UMAT
(SA + Sisa (DAU)
Pelunasan)
2.Hasil Komponen
Optimalisasi Biaya
Setoran Hasil Operasional 2,2
Optimalisasi pada Jemaah Triliun
Di Arab Saudi
8,9 atau 7,1 & Dalam
Triliun Negeri
12
STRUKTUR BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI 1436H/2015M
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Penggunaan Dana BPIH
(BPIH) Keseluruhan Optimalisasi dibebankan kpd jemaah
Rp. Juta Rp. Juta Rp. Juta
14
PERENCANAAN ANGGARAN HAJI
15
PERENCANAAN
17
PELAKSANAAN ANGGARAN HAJI
Pelaksanaan Anggaran Haji meliputi:
a. Melaksanakan pelelangan barang/jasa sesuai dengan Perpres
54/2010 dan perubahannya dimulai dari perencanaan
pelelangan sampai dengan penerimaan barang/jasa oleh tim
yang dibentuk.
b. Pencairan anggaran dilakukan melalui: 1) penerbitan SPP, 2)
penerbitan SPM, dan 3) penerbitan SP2D kepada yang berhak,
sesuai dengan PMK 23/2010 yang dibayarkan untuk biaya
penerbangan, biaya pelayanan jemaah, dan biaya operasional,
baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.
c. Penatausahaan anggaran haji oleh petugas baik berupa
barang maupun berupa uang.
18
PROFILE ANGGARAN PENYELENGGARAAN HAJI
19
TAHAPAN PENERBITAN PASPOR
22
TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR WBR
23