You are on page 1of 29

TEORI ADMINSTRASI PUBLIK

“Sound Governance, Dynamic Governance, dan Open Government Serta


Penerapannya"
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021

Kelompok 2 :

• Dery Arya P. (7775210018)

• Angga Rosidin (7775210025)

• Revani Gena A. (7775210008)


Dosen Pengampu :
• Ardian Havidani (7775210016)

Dr. Titi Stiawati, M.Si


SISTEMATIKA PEMBAHASAN

TINJAUAN
01 PENDAHULUAN 02 PUSTAKA
Terdiri dari latar belakang, Merupakan beberapa pengertian
Identifikasi masalah dan teori

03 PEMBAHASAN 04 PENUTUP
Praktik dan kritik governance,
Berisi kesimpulan dan saran
Perbandingan governance,
Penerapan
01 PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Kritikan terhadap konsep good governance yang
dianggap sebagai model imperialisme dan kolonialisme
baru, maka muncul pemikiran untuk menghubungkan
kemandirian sebuah negara (berkembang) dengan praktek-
praktek sistem dunia secara universal. Sound governance
dan dymanic governance adalah konsep evolusi dari good
governance. Konsep-konsep ini hanya bertujuan untuk
mencari cara dan model baru menata dan mengelola
pemerintahan dengan baik untuk menyelesaikan masalah
pemerintah.
IDENTIFIKASI MASALAH

PENGELOLAAN
TATA KELOLA
SOSIAL-EKONOMI BIROKRASI
PEMERINTAHAN
MASYARAKAT
Kurang Responsif dan
Kurangnya Inovasi dan Akuntabel
Belum maksimal
Kreatifitas
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pemerintah daerah menyikapi Sound Governance, Dynamic


Governance dan Open Goverment?

Bagaimana penerapan Sound Governance, Dynamic Governance Open


Goverment?
TINJAUAN
02 PUSTAKA
PENGERTIAN GOVERNANCE

“Governance lebih merupakan serangkaian proses interaksi sosial politik


antara pemerintahan dengan masyarakat dalam berbagai bidang yang berkaitan
dengan kepentingan masyarakat dan intervensi pemerintah atas kepentingan-
kepentingan ”
— Koiman dalam Harbani, 2017:250
GOOD
GOVERNANCE
Pengertian good governance dalam versi World Bank diartikan
sebagai penyelenggaraan pengelolaan atau manajemen dalam
pemerintah secara solid dan akuntabel aerta berdasarkan prinsip
pasar yang efisien dan juga pencegahan korupsi baik secara
administratif maupun politis. Hal ini bagi sektor pemerintah atau
sektor privat sekalipun merupakan suatu inovasi atau terobosan
yang mutakhir dalam upaya menciptakan kredibilitas publik
manajerial yang handal.
SOUND
GOVERNANCE
Konsep sound governance digunakan sebagai alternatif bagi good
governance dengan beberapa alasan: (Sangkala: 2012) Pertama,
lebih komprehensif dibanding dengan konsep lainnya, karena juga
memasukkan pentingnya elemen governance global atau
internasional. Kedua, sound governance juga memasukkan
normatife teknikal dan sifat rasional dari good governance. Karena
itu ia juga mempresentasikan keseimbangan pandangan governance
yang agak bias dan juga mempertimbangkan sifat asli sistem
governance yang dapat menjadi rintangan atau konflik dengan
struktur kekuatan dominan dari neo-kolonialis global
DYNAMIC
GOVERNANCE

Menurut Boon dan Geraldine (2007) merumuskan Dynamic


Governance sebagai “bagaimana bekerjanya berbagai kebijakan,
institusi dan struktur yang telah dipilih sehingga dapat beradaptasi
dengan ketidakmenentuan dan perubahan lingkungan yang cepat
sehingga kebijakan, institusi dan struktur tersebut tetap relevan dan
efektif dalam pencapaian keinginan jangka panjang masyarakat”.
OPEN
GOVERNMENT
Open government didefinisikan sebagai tindakan dari transparansi,
partisipasi, dan kolaborasi (Obama, 2009). Di Indonesia gerakan
open government ini telah direspon oleh pemerintah dengan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik. Bila melihat data yang dikeluarkan oleh Komisi
Informasi Pusat terdapat sengketa yang diajukan oleh individu dan
kelompok masyarakat. Biasanya sengketa yang muncul disebabkan
oleh tidak adanya transparansi data pemerintah yang semestinya
dapat dikonsumsi oleh publik
03 PEMBAHASAN
PRAKTIK & KRITIK GOVERNANCE

Dalam kajian administrasi publik, Good Governance sedikit banyak juga telah
melakukan revisi total atas term Administrasi Publik yang selama ini telah terlanjur
institusionalistik. Governance sudah bukan lagi secara eksklusif menu yang
disuguhkan pada negara dan sub-sub organisasinya (public sectors). Governance
adalah sebuah proses berinteraksinya berbagai elemen (dipersempit dalam tiga aktor
kunci, yaitu negara, masyarakat, dan bisnis), utamanya dalam mengelola sektor-
sektor yang menjadi hak publik atau public patrimony.
PRAKTIK & KRITIK GOVERNANCE

Dalam perjalanan penerapan good governance hampir banyak negara


mengasumsikannya sebagai sebuah ideal type of governance. Padahal konsep itu
sendiri sebenarnya dirumuskan oleh banyak praktisi untuk kepentingan praktis-
strategis dalam rangka membangun relasi negara-masyarakat pasar yang baik dan
maju.
PERBANDINGAN GOVERNANCE

SOUND OPEN
  DYNAMIC GOVERNANCE
GOVERNANCE GOVERNMENT

Tacit and explicit


Global collaboration network, and Transparency, and
Fokus knowledge, and
innovation. innovation 
innovation
PERBANDINGAN GOVERNANCE
  DYNAMIC GOVERNANCE SOUND GOVERNANCE OPEN GOVERNMENT

Dimensi yang mencakup:


1. Proses
2. Struktur Elements:
3. Kognisi dan Nilai 1. Culture;
Institutional culture 3 pilar utama:
4. Konstitusi
2. Capabilities; 1. Transparansi
Konsep 5. Organisasi dan Institusi
Thinking ahead, thinking 2. Partisipasi
Tata Kelola 6. Manajemen dan Kinerja
again, thinking across 3. Kolaborasi
Pemerintahan 7. Kebijakan
3. Change;
 
8. Sektor Adaptive policy  
9. Kekuatan internasional atau
globalisasi  

10. Etika, akuntabilitas dan


transparansi
PERBANDINGAN GOVERNANCE
SOUND OPEN
  DYNAMIC GOVERNANCE
GOVERNANCE GOVERNMENT
Transparansi, dan
peluang melibatkan
Kerja sama internasional akan Dorongan untuk terus masyarakat dalam
lebih mudah untuk meningkatkan tacit
Kekuatan menyelesaikan berbagai masalah dan explicit setiap aktivitas dan
suatu negara atau organisasi. knowledge. pengawasan
pemerintah menjadi
lebih besar
PERBANDINGAN GOVERNANCE
SOUND OPEN
  DYNAMIC GOVERNANCE
GOVERNANCE GOVERNMENT
Akan tidak bermakna Keterbukaan belum
apabila birokrasi yang
korup, spoil system, tentu akan
nepotisme dan berkontribusi
Kurang populer dalam masyarakat belum
signifikan terhadap
Kelemahan implementasinya untuk aktivitas sepenuhnya
pemerintah dan organisasi. demokratis untuk transparansi
mengawasi aktivitas (Shkabatur, 2013;
pemerintah
(Gulbrandsen, 2014; Zuiderwijk & Janssen,
Rajan, 2017). 2014).
PENERAPAN GOVERNANCE

AMERIKA SERIKAT SINGAPURA


dengan open government, menerapkan konsep dynamic
namun inisiasi ini tidak selalu governance dalam aktivitas
positif dalam pelaksanaanya pemerintah, mereka melakukan
bila dilakukan di tempat modernisasi birokrasi,
berlainan. mengadopsi merit system untuk
menempatkan para pejabat
negara

BELANDA
mengadopsi open government, namun terdapat efek
negatif dari penerapannya. Efek negatif yang timbul
adalah resiko untuk melanggar undang-undang atau
peraturan lain
PENERAPAN GOVERNANCE
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Tematik tahunan pembangunan pertanahan dan tataruang

 
Langkah nyata penerapan Dynamic Governance, Sound
Governance dan Open Government (Kementerian
ART/BPN) :

1. Keadilan pertanahan diwujudkan dengan reforma agraria

2. Pendaftaran bidang tanah melalui Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap;

3. Penataan Ruang di wujudkan dengan pemberian hak atas tanah


4. Standar kompetensi SDM melalui Merit System;
5. Kantor Layanan Modern dengan pelayanan elektronik;
6. Layanan informasi pertanahan dapat diakses oleh setiap orang melalui
website resmi Kementerian ATR/BPN;
7. Kepastian hukum diberikan dengan tanda bukti hak yaitu sertipikat hak
atas tanah.
PENERAPAN GOVERNANCE
SURABAYA
Beragam layanan terintegrasi dengan
teknologi seperti e-Health yang merupakan
JAKARTA aplikasi pendaftaran di pusmesmas maupun
rumah sakit. Ada pula e-Kios yang
mempermudah masyarakat dalam mengurus
menyediakan informasi setiap pendaftaran perizinan.
hari tentang head way atau
jarak antar-bus baik saat jam
sibuk maupun tidak sehingga
manajemen lalu lintas bus bisa
BANDUNG
tepat waktu
Kota Bandung meluncurkan layanan SEMARANG
Command Center. Layanan ini merupakan Pemerintah Kota Semarang sudah
salah satu inovasi dalam pelayanan publik mengoperasikan situation room yang
yang menyediakan berbagai informasi di berfungsi sebagai pusat integrasi kegiatan
lingkup pemerintahan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD)
di Semarang
PENERAPAN GOVERNANCE
Untuk dynamic governance di Kota Serang terkait
inovasi. Pada Pemerintah Kota Serang ada beberapa
aplikasi di bawah naungan BKPSDM Kota Serang :

 Ada Aplikasi arep lungeu yaitu untuk mengurus kepergian atau dinas
luar dan dalam kota bagi pegawai Pemerintah Kota Serang

 Lalu ada aplikasi Rabeg ( Reaksi berita atas warga) disini berfungsi
untuk menerima dan menindaklanjuti laporan warga terkait kepuasan
pelayanan yg d terima dari Pemerintah Kota Serang
 Ada aplikasi Simpeg guna menyimpan segala sesuatu terkait administrasi
pegawai Pemerintah Kota Serang
PENERAPAN GOVERNANCE

Dalam penerapan Sound Governance Terdapat program dari Kerjasama


dengan Pemerintah Swedia kerjasama untuk pemberdayaan masyrkat pesisir
di Pandeglang. Program yang dilakukan yakni pemberian modal usaha bagi
para perempuan masyarakat pesisir. Namun kenyataannya yang mengisi
justru para laki-laki masyarakat pesisir di Kabupaten Pandeglang.
04 PENUTUP
KESIMPULAN

“Konsep tata kelola pemerintahan yang telah dibahas menghadirkan cara


berpikir pemerintahan, dan administrasi baru, filosofi baru, serta pendekatan
baru yang memperluas keterlibatan warga negara, menampung aspirasi
mereka. Membawa ke bidang partisipasi masyarakat sipil dan organisasi non-
pemerintah ke dalam aktivitas pemerintahan serta menumbuhkan prinsip
transparansi yang tinggi. Untuk menerapkan konsep tata kelola pemerintahan
tersebut perlu dukungan berbagai aspek utama seperti regulasi pemerintah yang
mendukung, kompetensi individu yang unggul, serta iklim organisasi yang baik.
Paradigma yang berkembang dialami dari berbagai konsep tata kelola
pemerintahan mulai dari good governance, sound governance, dynamic
governance, sampai open government merupakan sebuah konsep rujukan untuk
menutupi kelemahan dari konsep sebelumnya ”
SARAN

“Dibutuhkan usaha yang lebih untuk mempertimbangkan konsep apa yang harus
diadopsi dan sesuai. Konsep apapun yang diadopsi harus memerhatikan kualitas
sumber daya manusia yang handal didukung oleh kebijakan pemerintah yang selalu
adaptif dalam menyikapi setiap perubahan lingkungan seperti perubahan dinamika
politik, teknologi terkini, dan sosial budaya masyarakat. Bagi masyarakat,
penerapan konsep tata kelola pemerintahan apapun yang diadopsi menjadi pintu
untuk lebih aktif dalam pengawasan aktivitas pemerintah, mampu memberikan
pendapat sebagai bahan pertimbangan perumusan kebijakan pemerintah, dan
sebagai jalan untuk lebih kritis dan demokratis dalam menyikapi kebijakan
pemerintah.

TERIMAKASIH

You might also like