You are on page 1of 18

PENTINGNYA MENJAGA

STATUS GIZI PADA MASA


HAMIL

Disusun Oleh :
Trisnanda Marintan / 2220332016

Dosen Pengampu :
Prof.Dr.dr.Masrul,M.Sc,SpGK

PROGRAM STUDI S2 ILMU KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
Outline PENDAHULUAN

REKOMENDASI
KENAIKAN BB SELAMA
HAMIL

HUBUNGAN
PRINSIP STATUS GIZI
PEMBERIAN TERHADAP KEBUTUHAN ZAT GIZI
MAKAN OUTCOME
KEHAMILAN

KEMUNGKINAN MASALAH

KONDISI &
PERMASALAHAN
FISIOLOGIS TERKAIT GIZI
PENDAHULUAN

• Perbaikan gizi ibu selama kehamilan


merupakan bagian untuk mengoptimalkan
kesehatan perempuan saat hamil,
pascamelahirkan dan kehidupan setelahnya.
• Asupan nutrisi yang tidak memadai atau
berlebihan akan mempengaruhi lingkungan
intrauterin.
• Peningkatan kesehatan ibu melalui nutrisi optimal
selama kehamilan akan mendukung target global
untuk mengakhiri segala bentuk kekurangan gizi pada
tahun 2030. Dengan mengurangi rasio kematian ibu
global menjadi <70 per 100.000 kelahiran hidup
• Data dari WHO menunjukkan bahwa penyakit
tidak menular merupakan penyumbang 70% dari
kematian global tahunan. Hal ini sebenarnya
diturunkan dari orang tua ke keturunannya.
REKOMENDASI KENAIKAN
BB SELAMA KEHAMILAN
KEBUTUHAN ZAT GIZI
PADA KEHAMILAN
ENERGI
• Berdasarkan AKG 2019 penambahan
kebutuhan energi pada kehamilan trimester 1
adalah sebesar 180 kkal, sedangkan untuk
trimester kedua dan ketiga sebesar 300 kkal.
KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK
• Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat saat masa kehamilan adalah sekitar 50-60% dari total energi.
Kebutuhan minimal karbohidrat yaitu sekitar 175 gram. Sedangkan AKG 2019
penambahan kebutuhan karbohidrat sebesar 25 gram pada TM I dan 40 gram TM II
dan III.
• Lemak
Penambahan kebutuhan lemak sebesar 2,3 gram pada setiap Trimester. Direkomendasi
asam lemak mengandung DHA dan AA. Kebutuhan lemak dibutuhkan untuk
pembentukan otak dan sistem syaraf pada janin.
• Protein
Penambahan kebutuhan protein pada TM I sebesar 1 gram, TM II 10 gram dan TM IIII
30 gram. Jenis makanan : daging, ikan, telur, susu, yogurt, tahu, tempe,kacang-
kacangan.
VITAMIN DAN MINERAL
• Vitamin A
Kebutuhan Vitamin A pada masa kehamilan sebesar 300 RE tiap
trimester. Kekurangan Vit A berhubungan dengan IUGR.
Makanan : susu, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan
berwarna cerah.
• Vitamin C
Kebutuhan vitamin C pada masa kehamilan sebesar 10 mg per hari
selama masa kehamulan. Fungsi : penyerapan zat besi non heme.
Makanan : jbuah-buahan (jeruk, pepaya, stroberi)
• Vitamin D
Kebutuhan vitamin d pada masa kehamilan 600 IU. Fungsi :
pembentukan dan pertumbuhan tulang.
Makanan : telur, ikan, minyak ikan, susu, pajanan sinar matahari.
• Kalsium
Kebutuhan kalsium pada masa kehamilan sebesar 200 mg.
Kekurangan : Risk IUGR dan preeklamsi. Peran : proses pembekuan
darah, proteolysis intraseluler, sintesis nitrit oksida dan regulasi
kontraksi uterine.
Makanan : Bayam, brokoli, sari kedelai, kacang-kacangan
• Zat besi
Kebutuhan zat besi pada masa kehamilan sebesar 9 mg pada TM II
dan TM III.
Makanan : daging merah, telur, ikan, susu dan sayuran berwarna
hijau.
• Thiamin, Riboflavin dan Asam Folat
Thiamin (VB1) dan Riboflavin (VB2) fungsi : metabolisme energi.
Kebutuhan Thiamin dan Riboflavin sebesar 0,3 mg tiap semester.
Makanan : susu, daging, dan sayuran hijau
KEMUNGKINAN MASALAH
• Kondisi kelebihan makro dan mikroutrien .
Menyebabkan hiperglikemia (ibu) pengaruh
perkembangan janin (makrosomia). Jk waktu panjang
(Risk : obesitas dan penyakit tidak menular)
• Kondisi kekurangan makro dan mikronutrien
Menyebabkan hambatan pertumbuhan
intrauterin BBLR, abortus.
Jk waktu panjang (Risk : stunting, gangguan
neorologis)
Lanjutan...
1. Kekurangan gizi makro (kekurangan energi kronis / KEK) dan
2. Kekurangan gizi mikro (kekurangan zat besi, Iodium dan
Kalsium).
• Kekurangan Kalsium (keracunan kehamilan (pre
eklampsia). Ibu juga akan mengalami pengeroposan tulang dan
gigi).
• Kekurangan Zat besi (BBLR, perdarahan, dan peningkatan
resiko kematian)
• Kekurangan Iodium kelainan fisik dan mental pada janin,
lahir dengan kondisi cacat atau meninggal, kerdil, kelainan
psikomotor, dan kematian bayi
• Pada tahun 2017, separuh dari balita stunting
di dunia berasal dari Asia (55%) sedangkan
lebih dari sepertiganya berasal dari Afrika
(39%) dan data Riskesdas tahun 2018
menunjukkan bahwa 30,8% balita kekurangan
gizi di Indonesia.
KONDISI & PERMASALAH FISIOLOGIS TERKAIT
GIZI
• Heartburn
• Konstipasi
• Mual dan Muntah
• Edema
• Anemia
• Kekurangan Energi Kronis (KEK)
• Diabetes Gestasional
• Hipertensi Gestasional
HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP
OUTCOME KEHAMILAN
• Bagi Ibu Anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, mudah terserang penyakit infeksi.
Selain itu pada proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, premature, perdarahan setelah
persalinan.
• Bagi Bayi Pertumbuhan dan perkembangan janin
terhambat, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi lahir
rendah.
PRINSIP PEMBERIAN MAKAN
PADA KEHAMILAN
• Kebersihan bahan makanan
• Mencegah terjadinya kontaminasi silang
• Memastikan makanan yang dikonsumsi
matang
• Menghindari makanan yang beresiko tinggi
DAFTAR PUSTAKA

• Killeen Louise S,.et al. 2022. Addressing the gaps in nutritional


care before and during pregnancy. Journal Proceedings of the
Nutrition Society. Vol 81. Hal 87-98.
• Paramita Farah. 2019. Gizi Pada Kehamilan. Malang : Wineka
Media
• Sutarto,.et al. 2022. The Influence of Local Culture on Mothers
During Pregnancy on Stunting Incidence. Journal of Positive
Psychology & Wellbeing. Vol 6(1). Hal 2172-2180

You might also like