You are on page 1of 7

SOCA KEPERAWATAN

MATERNITAS
WASRI SUDAMULYA
C1AC22138
KASUS 1a
• Seorang perempuan usia 25 tahun P1A0 post partum 6 jam dirawat di Ruang Nifas Pasien telah
melahirkan spontan dan mengeluh pusing dan merasa dingin. Pada hasil pengkajian jam 08.00
WIB didapatkan Tekanan Darah 80/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, suhu 360 C, akral
dingin, kontraksi uterus lembek, TFU 1 jari di atas umbilikus, pengeluaran lochea rubra, pembalut
penuh dan tembus ke baju dan seprei, belum BAK sejak selesai melahirkan
• Tugas
• Buat dalam bentuk ppt max 3 slide wakrtunya 30 menit analisa kasus di atas yang mencakup
• Patofisiologi (pathway)
• Masalah Keperawatan
• Analisis dari setiap dijelaskan berdasarkan skema
• Intervensi yang relevan dengan setiap masalah ( Pergunakan Salah Satu EBP terkait )
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Atonia uteri Resiko Perdarahan Pervaginam
• Ibu mengatakan baru melahirkan 6 ↓ Pascapersalinan
jam yang lalu
Gangguan retraksi kontraksi uterus
• Ibu mengeluh pusing dan merasa
dingin ↓
• Ibu mengatakan belum bak sejak Sinus-sinus maternalis tetap terbuka
selesai melahirkan penutupan pembuluh darah
terhambat
DO :
• TD : 80/60 mmHg ↓
• N : 100x/menit Perdarahan banyak pervaginam
• S : 36 C ↓
• Akral dingin Eritrosit keluar, HB menurun
• Kontraksi uterus lembek
• TFU : 1 jari diatas umbilicus ↓
• Pengeluaran Lochea rubra Mukosa pucat, konjungtiva anemis,
• Pembalut penuh dan tembus ke lemah, Pandangan berkunang-
baju dan sprei kunang

Resiko perdarahan
• DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perdarahan pervaginam pasca melahirkan b.d Komplikasi pasca
partum (Atonia uterus)
DX : Perdarahan Pervaginam Setelah dilakukan Rencana Tindakan : Perdarahan
Pascapersalinan b.d Komplikasi tindakan keperawatan pervaginam pasca melahirkan
pasca partum ( Atonia uterus) selama 3x24 jam masalah ( I.02045)
Perdarahan diharapkan Observasi :
dapat teratasi dengan 1. Periksa uterus ( TFU sesuai hari
kriteria hasil : melahirkan, membulat, keras atau
1. Nadi normal lembek)
2. Akral hangat 2. Identifikasi penyebab kehilangan
3. Kontraksi uterus keras darah ( Atonia uteri atau robekan
4. TFU sesuai hari jalan lahir)
melahirkan 3. Identifikasi keluhan ibu ( Keluar
5. Pengeluaran darah darah banyak, pusing, pandangan
normal kabur)
4. Identifikasi perdarahan pada
kehamilan lanjut ( Abruption,
PIH, Plasenta previa)
5. Monitor resiko terjadinya
perdarahan
6. Monitor jumlah kehilangan darah
7. Monitor kadar Hb, Ht, PT, APTT
sebelum dan sesudah perdarahan
8. Monitor fungsi neurologi
Terapeutik :
1. Lakukan penekanan pada area
perdarahan
2. Berikan Kompres dingin
3. Pasang oksimetri
4. Berikan oksigen nasal kanul 3
L/menit
5. Posisikan Supine
6. Pasang IV line dengan selang
infus transfuse
7. Pasang kateter untuk
meningkatkan kontraksi uterus
8. Lakukan pijat uterus untuk
merangsang kontraksi uterus
Kolaborasi :
9. Kolaborasi pemberian transfuse
darah, jika peril
10.Kolaborasi pemberian utero-
tonika
EBP
• Jurnal : Awatiful azza : Penerapan Manajemen Perdarahan pervaginam
pasca persalina yaitu dengan menggunakan metode SAYEBA, yaitu :
• Menggunakan sengstaken-Blakemore tube, Rush urologic hydrostatic
ballon, Folly cateter

You might also like