You are on page 1of 26

PERTEMUAN 5

Kamis/ 4 Mei 2023

PERLENGKAPAN MUTU
&
SIKLUS KAIZEN
Oleh: Dr. Nyoto Suseno, M.Si.
Prose Penjaminan Mutu SEKOLAH

Standar Mutu Pendidikan

Sistem Penjaminan
Mutu Internal
Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal
M
(SPMI) (SPME)
MUTU

Dokumen Mutu: (Kebijakan Mutu, Manual


Mutu, Standar Mutu, Formulir Mutu)
SIKLUS PENJAMINAN MUTU

P
Penetapan Standar,

P P Pelaksanaan Standar,
Evaluasi Standar,
Pengendalian Standar,
P E Peningkatan Standar.
PROSES
• Proses adalah peristiwa bertransformasi yang siklusnya
berkelanjutan
• Komponen: Orang, metode, bahan, alat & lingkungan sebagai
sumber daya yang mengalami transformasi menghasilkan output,
dan output tersebut kembali menjadi sumber daya yang akan
bertransformasi lagi
• Proses tsb meliputi: perencanaan, melakukan, mempelajari,
bertindak
• Transformasi Deming dapat dibenahi/ditambahkan bahwa
transformasi tidak selalu linier, tetapi juga bisa Cross. (Rudi)
• Proses meliputi siklus 3 fase: 1) fase informasi, 2) fase
transformasi, 3) fase evaluasi
Konsep Mutu Sekolah

Jumlah Standar Pendidikan Dalam SPMI


Standar Pendidikan

Standar yg Ditetapkan Visi Sekolah


Melampaui Sekolah
SN
Standar Nas Ditetapkan
(Standar Mendikbud
Minimal)

SN S.Sekolah
SN dapat dilampaui secara Ditentukan
kualitatif atau oleh Visi sekolah
kuantitatif sesuai dengan Standar Standar
Visi Sekolah Turunan Turunan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Standar Turunan
Standar Nasional Pendidikan
- Standar Rekrutasi
Kompetensi Lulusan
- Standar Masa percobaan
Isi Pembelajaran - Standar Perjanjian Kerja
Proses pembelajaran - Standar Penilaian Prestasi kerja
- Standar Mutasi, Promosi, Demosi
Penilaian Pembelajaran - Standar Waktu Kerja
Dosen & Tenaga Kependidk. - Standar Kerja Lembur & Cuti
- Standar Penghasilan &Penghargaan
Sarana & Prsrn. Pembelajaran - Standar Jamsos & Kesejahteraan
Pengelolaan Pembelajaran - Standar Pengemb. & Pembinaan
Pembiayaan Pembelajaran - Standar Keselamatan & Kes. Kerja
- Standar Disiplin
- Standar Perjalanan Dinas
- Standar Pengakhiran Hubungan Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Pengukuran Mutu Sekolah berbasis Standar Pendidikan Nasional

Mutu Pendidikan diukur


dari pemenuhan setiap Standar
os ar
nd ar

Pr a n d
Te and

Pendidikan sebagai agregat,


ik

es
St
St

untuk mencapai tujuan pendidikan

Pengukuran Mutu Sekolah berbasis Interaksi Antar Sekolah


Mutu Pendidikan selain diukur dari
Standar
Proses
pemenuhan setiap Standar Pendidikan, juga
Standar harus diukur dari Pemenuhan interaksi antar
Isi Standar Pendidikan untuk mencapai tujuan
Standar
Dosen Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Teknik Perumusan Standar Pendidikan


Perumusan Standar Pendidikan menggunakan kata kerja
yang dapat diukur, contoh menetapkan, membuat,
menyusun, merancang.
Hindari kata kerja yang tidak dapat diukur, contoh
memahami, merasakan.
Rumusan Standar Pendidikan memenuhi unsur:
1. Audience
2. Behavior
3. Competence
4. Degree
SIKLUS KAIZEN

Tahap Membangun SPMI

Dokumen/ Dokumen/ Dokumen/ Dokumen/


Buku Buku Buku Buku
Kebijakan Manual Standar Formuliur
Kaizen SPMI

SPMI SPMI SPMI SPMI

Evaluasi dan
Peningkatan Pelaksanaan
Pengendalian
SPMI SPMI
SPMI
CONTOH IMPLEMENTASI KAIZEN
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Kebijakan SPMI


1. Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi
ISI 2. Latar Belakang Perguruan Tinggi menjalankan SPMI
3. Luas lingkup Kebijakan SPMI (Akademik. & Non-Akademik)
Dokumen/ 4. Daftar dan Definisi istilah dalam dokumen SPMI
Buku 5. Garis besar kebijakan SPMI pada PT, antara lain:
Kebijakan a. Tujuan dan Strategi SPMI
b. Prinsip atau asas-asas Pelaksanan SPMI
SPMI
c. Manajemen SPMI (misal PPEPP)
d. Unit atau pejabat khusus penganggungjawab SPMI
(termasuk struktur organisasi, dan tata kelola SPMI)
e. Jumlah dan nama semua standar dalam SPMI
6. Informasi singkat tentang dokumen lain yaitu Manual SPMI,
Standar SPMI, Formulir SPMI
7. Hubungan Kebijakan SPMI dengan berbagai dokumen PT
(misal Statuta dan Renstra)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Manual SPMI


1. Tujuan dan maksud SPMI
ISI 2. Luas lingkup Manual SPMI
a. Manual Penetapan Standar
Dokumen/ b. Manual Pelaksanaan Standar
Buku c. Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar
Manual d. Manual Peningkatan Standar
3. Rincian tentang hal yang harus dikerjakan
SPMI
4. Pihak yang bertanggungjawab mengejakan sesuatu
5. Uraian tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai
manual SPMI
6. Uraian tentang bagaimana dan bilamana pekerjaan itu harus
dilaksanakan
7. Rincian formulir bvorang/proforma yang harus dibuat dan
digunakan sebagai bagian dari manual SPMI
8. Rincian saran yg digunakan sesuai petunjuk dlm manual SPMI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Standar SPMI


1. Definisi istilah
ISI 2. Rasionale Standar SPMI (alasan penetapan standar tsb.)
3. Pernyataan Isi Standar SPMI (mengadung ABCD)
Dokumen/4. Strategi pencapaian Standar SPMI (apa/bagaimana
Buku mencapai standar)
Standar 5. Indikator Pencapaian Standar SPMI (apa yang diukur/dicapai,
bagaimana mengukur/mencapai, dan target pencapaian)
SPMI
6. Pihak yang terlibat dalam pemenuhan standar SPMI
7. Referensi (keterkaitan standar SPMI ini dengan standar SPMI
lainnya)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Garis Besar Isi Dokumen/Buku Formulir SPMI


Terdapat berbagai formulir SPMI sesuai dengan peruntukannya.
ISI
Dapat dipastikan bahwa setiap standar membutuhkan berbagai
Dokumen/ Macam formulir sebagai alat untuk mengendalikan pelaksanaan
Buku Standar, dan merekam mutu hasil pelaksanaan standar
Standar
SPMI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Menjilid Dokumen/Buku SPMI


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Alternatif 1 (misal terdapat 120 standar dalam SPMI suatu PT)

Buku I Buku II Buku III Buku IV


KEBIJAKAN MANUAL STANDAR FORMULIR
SPMI SPMI SPMI SPMI

Berisi kebijakan Berisi Manual untuk Berisi 120 Berisi satu atau
SPMI di PT ybs. 120 Standar Dikti. standar Dikti lebih formulir
Setiap manual berisi: untuk setiap
- Manual penetapan satu Standar Dikti Standar Dikti
- Manual penetapan satu Standar Dikti
- Manual penetapan satu Standar Dikti
- Manual penetapan satu Standar Dikti
- Manual penetapan satu Standar Dikti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Alternatif 2 (misal terdapat 120 standar dalam SPMI suatu PT)

DAFTAR ISI
Bab
I. Kebijakan SPMI
II. Manual Standar
Kurikulum
2.1 Manual Penetapan
2.2 Manual Pelaksanaan
2.3 Manual Evaluasi
2.4 Manual Pengendalian
2.5 Manual Peningkatan
III. Standar Kurikulum
IV. Formulir Standar
Jumlah dokumen Kurikulum
=
Jumlah standar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Evaluasi Standar Pendidikan Tinggi


1. Evaluasi Standar Dikti dilakukan dengan
menyelenggarakan Audit Mutu Internal, yaitu
memeriksa tentang pemenuhan Standar Dikti
pada Tahap Pelaksanaan Standar Dikti.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

2. Hasil Audit Mutu Internal dapat terdiri atas:


a.Pelaksanaan Standar Dikti mencapai Standar
Dikti yang telah ditetapkan;
b. Pelaksanaan Standar Dikti melampaui Standar
Dikti yang telah ditetapkan;
c. Pelaksanaan Standar Dikti belum mencapai
Standar Dikti yang telah ditetapkan;
d. Pelaksanaan Standar Dikti menyimpang dari
Standar Dikti yang telah ditetapkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

3. Apapun hasil Audit Mutu Internal pelaksanaan


Standar Dikti, yaitu mencapai, melampaui,
belum mencapai, maupun menyimpang dari
Standar, perguruan tinggi harus melakukan
tindakan Pengendalian Standar Dikti.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Pengendalian Standar Pendidikan Tinggi


Pelaksanaan Pengendalian
Mencapai Standar Dikti PT mempertahankan
pencapaian dan berupaya
meningkatkan Standar Dikti
Melampaui Standar Dikti PT mempertahankan
pelampauan dan berupaya
meningkatkan Standar Dikti
Belum mencapai Standar PT melakukan tindakan
Dikti koreksi pelaksanaan
Menyimpang dari Standar Standar Dikti agar dapat
Dikti mencapai mencapainya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi

t
PPEPP

en
em

PPEPP
ov
pr
Im

PPEPP
l ty

PPEPP
ua

Sikap
Q
us

PPEPP
1. Quality first
uo

PPEPP
n

2. Stakeholder-in
on
/C

PPEPP 3. The next process is our stakeholder


n
ze

4. Speak with data


PPEPP
ai
K

5. Upstrem management
PPEPP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi


1. Quality first
Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi
harus memrioritaskan mutu.
2. Stakeholder-in
Semua pikiran dan tindakan pengelola Perguruan Tinggi
harus ditujukan pada kepuasan
para pemangku kepentingan (internal dan eksternal).
3. The next process is our stakeholder
Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses
pendidikan pada PT harus menganggap pihak lain yang
menggunakan hasil pelaksanaan ugasnya tersebut sebagai
pemangku kepentingan yang harus dipuaskan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi


4. Speak with data
Setiap pengambilan keputusan/kebijakan dalam proses
pendidikan pada PT harus didasarkan pada analisis
data, bukan berdasarkan pada asumsi atau rekayasa.

5. Upstrem management
Setiap pengambilan keputusan/kebijakan dalam proses
pendidikan pada PT harus dilakukan secara partisipatif
dan kolegial, bukan otoritatif.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Contoh Manajemen SPMI


50% A Tahun Akademik
Peningkatan nilai PPEPP

PPEPP
2018-2019
rata-rata mahasiswa

t
en
em
untuk matakuliah “x” 35% A Tahun Akademik

ov
PPEPP 2017-2018

PPEPP
pr
Im
30% A Tahun Akademik
y
lit

PPEPP
PPEPP
2016-2017
ua
Q
n/

35% A Tahun Akademik


ze
ai

PPEPP 2015-2016
PPEPP
K

30% A Tahun Akademik


PPEPP 2014-2015
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Ditjen. Pendidikan Tinggi – Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

TERIMAKASIH

You might also like