INFUS INTRAVENA

Keuntungan
Obat dpt diberikan dg mudah
Laju infus dapat diatur dg kebutuhan penderita
Infus konsatan mencegh fluktuasi puncak
(maksimum) dan palung (minimum)
Kadar obat dlm plasma dg infus iv
Infus model kompartemen satu
Selama infus pd laju konstan :
Konsentrasi obat pada waktu t dapat dihitung jika laju
infus R, Vd dan tetapan eliminasi K diketahui

Jika infus di stop maka slop dari kurva eliminasi = -

K/2,3
Dari persamaan

Cp meningkat bila t bertambah

Pada keadaan tunak (t tak terbatas)

 R = Cpss . Vd. K : R = Cpss Cl

WAKTU
Waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi
steady state dalam darah atau yang dapat diterima
99% Cp,

Tergantung dari waktu paro eliminasi dan tidak

bergantung pada laju infus
Kadar tunak
Waktu mencapai kadar tunak tgt pada waktu paruh
eliminasi
Prosen Cp tunak Jumlah perkalian
waktu paruh
90 3,32
95 4,32
99 6,65
Konsentrasi tunak plasma
Konsentrasi tunak plasma
An antibiotic has a volume of distribution of 10 L and a
k of 0.2 /hour. A steady-state plasma concentration of
10 microg/mL is desired. The infusion rate needed to
maintain this concentration can be determined as
follow s.
Cp ss = R/Vd
99% kadar tunak = 99% R/Vd
99% = R/VdK = R/VdK (1-e –Kt)
Infus dg dosis muatan
Dosis muatan (LD) : dosis bolus awal yang digunakan
untuk memperoleh kons tunak secepat mungkin.
Kompartemen satu :

Soal
A female patient (35 years old, 65 kg) with normal renal
function is to be given a drug by IV infusion. According to
the literature, the elimination half-life of this drug is 7
hours and the apparent Vd is 23,1% of body w eight. The
pharmacokinetics of this drug assumes a first-order
process. The desired steady-state plasma level for this
antibiotic is 10 micrograms/mL

DL = Css x Vd
R = Css x Vd x k
Clt = K x Vd
Questions
a. Assuming no loading dose, how long after the start of the
IV infusion would it take to reach 95% of the Cp SS?
b. What is the proper loading dose for this antibiotic?
c. What is the proper infusion rate for this drug?
d. What is the total body clearance?
e. If the patient suddenly develops partial renal failure, how
long would it take for a new steady-state plasma level to
be established (assume that 95% of the Cp SS is a
reasonable approximation)?
f. If the total body clearance declined 50% due to partial
renal failure, w hat new infusion rate would you
recommend to maintain the desired steady-state plasma
level of 10 microg/mL?
R = 1 mg/kg jam x 75 kg = 75 mg/jam
 = 75 mg/jam = 3 ml /jam = 0,05 ml/menit
 25 mg/ml = 1 tetes /menit
 = 3 x 20 tetes /60 menit
 = 1 tete s / menit
Seorang pasien geriatri dengan bobot badan 70 kg
mengalami gagal jantung. Berapakah dosis muatan
obat ini bila diberikan secara IV? Diketahui Cpss (kadar
tunak obat) obat ini adalah 2 ng/mL dan volume
distribusi populasi 2.5 L/kg. Bagaimanakah
penyesuaian dosis untuk pasien ini bila Volume
distribusi obat X pada pasien ini 1.5 L/kg bobot badan?