Professional Documents
Culture Documents
KELAINAN BAWAAN
Rahmi Nurrasyidah
INDIKATOR BELAJAR
Labioskizis, labiopalatoskizis
Atresia esophagus
Hirschprung
Obstruksi biliaris
Omphalokel
REFERENSI
Arakeri, G., Arali, V., & Brennan, P. A. (2010). Cleft lip and palate:
an adverse pregnancy outcome due to undiagnosed maternal and
paternal coeliac disease. Medical hypotheses, 75(1), 93-98.
Mai CT, Isenburg JL, Canfield MA, Meyer RE, Correa A, Alverson
CJ, Lupo PJ, Riehle‐Colarusso T, Cho SJ, Aggarwal D, Kirby RS.
National population‐based estimates for major birth defects, 2010–
2014. Birth Defects Research. 2019; 111(18): 1420-1435.
Little J, Cardy A, Munger RG. Tobacco smoking and oral clefts: a
meta-analysis. Bull World Health Organ. 2004;82:213-18.
Honein MA, Rasmussen SA, Reefhuis J, Romitti P, Lammer EJ, Sun L, Correa A. Maternal
smoking, environmental tobacco smoke, and the risk of oral clefts. Epidemiology 2007;18:226–
33.
Yazdy MM, Autry AR, Honein MA, Frias JL. Use of special education services by children with
orofacial clefts. Birth Defects Research (Part A): Clinical and Molecular Teratology 2008;82:147-
54.
Correa A, Gilboa SM, Besser LM, Botto LD, Moore CA, Hobbs CA, Cleves MA, Riehle-
Colarusso TJ, Waller DK, Reece EA. Diabetes mellitus and birth defects. American Journal of
Obstetrics and Gynecology 2008;199:237.e1-9.
Margulis AV, Mitchell AA, Gilboa SM, Werler MM, Glynn RJ, Hernandez-Diaz S, National Birth
Defects Prevention Study. Use of topiramate in pregnancy and risk of oral clefts. American
Journal of Obstetrics and Gynecology 2012;207:405.e1-e7.
Werler MM, Ahrens KA, Bosco JL, Michell AA, Anderka MT, Gilboa SM, Holmes LB, National
Birth Defects Prevention Study. Use of antiepileptic medications in pregnancy in relation to risks
of birth defects. Annals of Epidemiology 2011;21:842-50.
American Cleft Palate-Craniofacial Association. Parameters for evaluation and treatment of
patients with cleft lip/palate or other craniofacial anomalies. Revised edition, Nov 2009. Chapel
Hill, NC. P. 1-34. http://www.acpa-cpf.org/uploads/site/Parameters_Rev_2009.pdf
pdf iconexternal icon
Bessell A, Hooper L, Shaw WC, Reilly S, Reid J, Glenny AM.
Feeding interventions for growth and development in infants with
cleft lip, cleft palate or cleft lip and palate. Cochrane Database of
Systematic Reviews 2011, Issue 2. Art. No.: CD003315. DOI:
10.1002/14651858.CD003315.pub3.
Jindal, M. K., & Khan, S. Y. (2013). How to feed cleft
patient?. International Journal of Clinical Pediatric Dentistry, 6(2),
100.
Nahai, F. R., Williams, J. K., Burstein, F. D., Martin, J., & Thomas,
J. (2005). The Management of Cleft Lip and Palate: Pathways for
Treatment and Longitudinal Assessment. Seminars in Plastic
Surgery, 19(4), 275–285. https://doi.org/10.1055/s-2005-925900
NHS. Treatment-Cleft lip and palate.
https://www.nhs.uk/conditions/cleft-lip-and-palate/treatment/
Clark, D. C. (1999). Esophageal atresia and
tracheoesophageal fistula. American family
physician, 59(4), 910.
Lopez, P. J., Keys, C., Pierro, A., Drake, D. P., Kiely, E.
M., Curry, J. I., & Spitz, L. (2006). Oesophageal atresia:
improved outcome in high-risk groups?. Journal of
pediatric surgery, 41(2), 331-334.
Spitz, L. (2007). Oesophageal atresia. Orphanet journal
of rare diseases, 2(1), 24.
CDC. Facts about Esophageal Atresia.
https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/esophagealatre
sia.html
Mai CT, Isenburg JL, Canfield MA, Meyer RE, Correa A, Alverson CJ, Lupo PJ,
Riehle‐Colarusso T, Cho SJ, Aggarwal D, Kirby RS. National population ‐based
estimates for major birth defects, 2010–2014. Birth Defects Research. 2019; 111(18):
1420-1435.
Chittmittrapap S, Spitz L, Kiely EM, Brereton RJ. Oesophageal atresia and associated
anomalies. Arch Dis Child. 1989;64(3):364-68.
Green RF, Devine O, Crider KS, Olney RS, Archer N, Olshan AF, Shapira SK;
National Birth Defects Prevention Study. Association of paternal age and risk for
major congenital anomalies from the National Birth Defects Prevention Study, 1997
to 2004. Ann Epidemiol. 2010 Mar 31;20(3):241-9.
Reefhuis J, Honein MA, Schieve LA, Correa A, Hobbs CA, Rasmussen SA. Assisted
reproductive technology and major structural birth defects in the United States. Hum
Reprod. 2009 Feb 1;24(2):360-6.
Singh, M., & Mehra, K. (2019). Imperforate Anus. In StatPearls [Internet]. StatPearls
Publishing.
Gangopadhyay, A. N., & Pandey, V. (2015). Anorectal malformations. Journal of
Indian Association of Pediatric Surgeons, 20(1), 10–15. https://doi.org/10.4103/0971-
9261.145438
Langer, J. C. (2011). Hirschsprung disease. In Fundamentals of
pediatric surgery (pp. 475-484). Springer, New York, NY.
Kessmann, J. (2006). Hirschsprung's disease: diagnosis and
management. American family physician, 74(8), 1319-1322.
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/474/2017 TENTANG
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA
LAKSANA PENYAKIT HIRSCHPRUNG
Enono Yhoshu. Department of Pediatric Surgery. ABDOMINAL
WALL DEFECTS : OMPHALOCELE AND GASTROSCHISIS
https://slideplayer.com/slide/17642633/
LABIOSKIZIS,
LABIOPALATOSKIZ
IS
LABIOSKIZIS
Bibir terbentuk antara minggu keempat
dan ketujuh kehamilan.
Saat bayi berkembang selama
kehamilan, jaringan tubuh dan sel-sel
khusus dari setiap sisi kepala tumbuh ke
arah tengah wajah dan bergabung
membentuk wajah.
Gabungan jaringan ini membentuk fitur
wajah, seperti bibir dan mulut.
Bibir sumbing terjadi jika jaringan yang membentuk
bibir tidak bergabung sepenuhnya sebelum lahir. Hal ini
menghasilkan celah di bibir atas.
Celah di bibir bisa berupa celah kecil atau bisa juga
celah besar yang melewati bibir ke hidung.
Bibir sumbing bisa berada di salah satu atau kedua sisi
bibir atau di tengah bibir, yang sangat jarang terjadi.
Anak-anak dengan bibir sumbing juga dapat mengalami
celah langit-langit.
LABIOPALATOSKIZIS
Atap mulut (langit-langit) terbentuk antara minggu keenam
dan kesembilan kehamilan.
Langit-langit sumbing terjadi jika jaringan yang membentuk
langit-langit mulut tidak bersatu sepenuhnya selama
kehamilan.
Untuk beberapa bayi, langit-langit bagian depan dan
belakang terbuka.
Untuk bayi lainnya, hanya sebagian langit-langit yang
terbuka.
PENGGABUNGAN LANGIT-LANGIT
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
kelelahan,
tersedak,
https://www.youtube.com/watch?v=hD8rE8Xz6Cc
JIKA MENYUSUI TIDAK
MEMUNGKINKAN
Bayi dengan Celah Langit-langit
Lunak
Bayi mungkin bisa menyusu dari
payudara dengan posisi yang benar
Dalam beberapa kasus, mungkin
membutuhkan botol yang dirancang
khusus
MENYUSUI BAYI DENGAN CELAH
BIBIR, LANGIT-LANGIT LUNAK DAN
KERAS
Pada kebanyakan kasus, bayi-bayi ini tidak dapat disusui
melalui payudara.
Untuk memberikan asupan nutrisi, perlu menggunakan
botol susu yang dirancang khusus (Mead-Johnson cleft
palate nurser bottle, Pigeon bottle)
Botol-botol ini terbuat dari plastik yang lembut
dan bisa diremas. Susu diambil dari botol
dengan sedikit tekanan
Dot panjang untuk menekan lidah, dengan
potongan Y di ujung puting yang
direkomendasikan.
Bayi diposisikan tegak, dengan kepala di satu
tangan dan botol di tempat lain.
Menggunakan botol peras ini harus berlatih
dulu dengan air, untuk menentukan aliran air
dan seringkali botol perlu diremas agar
Mengalir stabil
FEEDING INTERVENTIONS FOR GROWTH AND DEVELOPMENT
IN INFANTS WITH CLEFT LIP, CLEFT PALATE OR CLEFT LIP AND
PALATE
COCHRANE SYSTEMATIC REVIEW - INTERVENTION VERSION
ALYSON BESSELL LEE HOOPER WILLIAM C SHAW SHEENA REILLY JULIE REID ANNE‐MARIE
GLENNY
https://www.youtube.com/watch?v=-xUGpcOslsM
https://www.youtube.com/watch?v=iLwIVYDwGCY
HIRSPRUNG
DEFINISI
Penyakit Hirschsprung adalah kelainan perkembangan sistem saraf enterik
yang ditandai dengan tidak adanya sel ganglion di pleksus myenterika dan
submukosa usus bagian distal. Hal ini menyebabkan tidak adanya gerakan
peristaltik pada usus dan timbulnya obstruksi usus fungsional. Usus besar
tidak dapat mendorong feses keluar, sehingga menumpuk di usus besar dan
bayi tidak bisa BAB.
Pada kebanyakan kasus, aganglionosis melibatkan rektum atau
rektosigmoid, tetapi dapat meluas dengan panjang yang bervariasi dan
dalam 5–10% kasus dapat melibatkan seluruh usus besar atau bahkan
sejumlah besar usus kecil.
Insiden penyakit Hirschsprung kira-kira satu dari 5.000 bayi lahir hidup.
EMBRIOLOGI
Penyakit ini disebabkan oleh kegagalan sel ganglion
untuk bermigrasi ke sefalokaudal melalui puncak saraf
selama minggu ke empat hingga 12 kehamilan
Hal ini menyebabkan tidak adanya sel ganglion di
seluruh atau sebagian usus besar .
ETIOLOGI
Penyebab masalah pada saraf tersebut belum diketahui
secara pasti. Namun, ada beberapa kondisi yang diduga
dapat meningkatkan risiko ketidaksempurnaan
pembentukan saraf usus besar, antara lain:
Berjenis kelamin laki-laki.
Memiliki saudara yang menderita penyakit
Hirschsprung.
Memiliki orang tua, terutama ibu, yang pernah menderita
penyakit Hirschsprung.
Menderita penyakit bawaaan lainnya yang diturunkan,
seperti Down syndrome dan penyakit jantung bawaan.
DIAGNOSIS
Riwayat keterlambatan pengeluaran mekoneum (lebih dari 24
jam)
Riwayat obstruksi berulang (sulit buang air besar, perut
kembung, muntah)
Berat badan tidak sesuai dengan umur (di bawah rata-rata)
Pada pemeriksaan fisik dijumpai distensi abdomen, gambaran
kontur usus, gerakan peristalsis,
Pada pemeriksaan colok dubur: tinja menyemprot pada saat
jari pemeriksa dicabut
Enema barium: dijumpai bagian rektum yang spastis, zona
transisi dan bagian rektum yang dilatasi
Berdasarkan hasil penelitian, dari 123 pasien penyakit
hirschsprung hanya pada 8 pasien (6,5%) mekonium
keluar dalam 24 jam pertama. Mekonium normal
berwarna hitam kehijauan, sedikit lengket dan dalam
jumlah cukup.
distensi abdomen dan muntah hijau atau fekal
https://www.youtube.com/watch?v=oSjaG8eVYNs
DIAGNOSIS
Foto Rontgen
Foto Rontgen dilakukan untuk melihat kondisi usus
besar lebih jelas. Sebelumnya, zat pewarna khusus
berbahan barium akan dimasukkan ke dalam usus
melalui selang yang masuk dari dubur.
Tes mengukur kekuatan otot usus
Pada prosedur ini, dokter akan menggunakan alat khusus
berupa balon dan sensor tekanan untuk memeriksa
fungsi usus.
Biopsi
Dokter akan mengambil sampel jaringan usus besar,
yang selanjutnya akan diperiksa di bawah mikroskop.
TATALAKSANA
Rehidrasi cairan dan pasang kateter uretra
Dekompresi usus dengan memasang NGT
Cegah hipotermi
Cegah infeksi.
Tindakan bedah
ATRESIA BILIARIS
ATRESIA BILIARIS
Atresia bilier adalah penyakit saluran empedu langka yang hanya
menyerang bayi. Saluran empedu pada hati, disebut juga dengan
duktus hepatikus, berfungsi untuk menghancurkan lemak, menyerap
vitamin larut lemak, serta membawa racun dan produk sisa keluar
tubuh.
Pada atresia bilier, saluran tersebut membengkak dan menjadi
tersumbat. Akibatnya, cairan empedu meningkat di hati dan
menyebabkan kerusakan hati. Hal ini membuat hati sulit membuang
racun dalam tubuh.
Ada 2 jenis atresia bilier yaitu fetal dan perinatal.
Atresia bilier fetal muncul saat bayi masih di dalam
rahim. Atresia bilier perinatal lebih sering terjadi dan
tidak disadari hingga 2-4 minggu setelah kelahiran.
Beberapa bayi, khususnya yang lahir dengan atresia
bilier fetal, juga memiliki kecacatan pada jantung, limpa
dan usus.
Atresia bilier jarang dan hanya terjadi pada 1 dari 18.000
bayi. Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita, bayi
prematur, dan anak Asia atau Afrika.
PENYEBAB
https://www.youtube.com/watch?v=mj2Py9T91xc
https://www.youtube.com/watch?
v=aDalzxJjsxQ&t=192s
PERBAIKAN OMFALOKEL