You are on page 1of 13

MODAL SOSIAL DAN

PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
Bagaimana membangun modal sosial?
Melalui pendidikan (pada lembaga keluarga dan
sekolah)
mengkombinasikan knowledge dan skill.
Melalui pelatihan kelompok
Learning group dapat meningkatkan hasil kerja
kelompok dan perasaan menyatu.
Melalui hubungan kemasyarakatan.
modal sosial mengacu pada keuntungan dan
kesempatan yg didapatkan seseorang di dalam
keanggotaan entitas sosial tertentu (misal :
paguyuban, kelompok arisan dll).
Ada tiga tataran mengenai Modal Sosial :
1. Makro misalnya setingkat Negara,
berupa institusi pemerintah , aturan
hukum, kebebasan sipil dan politik.
2. Mezo/ sedang : setingkat masyarakat
3. Mikro misalnya individu dan keluarga .
Modal sosial selain mempunyai sisi positif juga memiliki
sisi negatif.
 Modal sosial dapat menjadi suatu perangkap dan alat
yang berpengaruh kuat terhadap terjadinya
ketidakmajuan bahkan pemiskinan seseorang atau
sekelompok orang.
 Modal sosial dapat menjadi suatu pembatas sosial
bagi seseorang untuk keluar atau masuk dari suatu
kelompok.
 Kegiatan-kegiatan kolusi dan nepotisme pun
seringkali lahir karena orang cenderung
menggunakan relasi-relasi primordial.
 Sisi negatif lain dari modal sosial adalah biaya
Untuk memperkuat modal sosial positif dan memperkecil terjadinya
modal sosial negatif, maka beberapa pendekatan :
1) Pendidikan agama sebagai sumber pengembangan nilai-nilai
luhur untuk membangun sifat kebersamaan dan saling percaya
sesama manusia. Termasuk untuk meningkatkan kesadaran
lingkungan lestari. Namun demikian pendekatannya tidak
sebatas perkembangan kognitif namun seharusnya pada
pengembangan sikap atau afektif.

2) Pendidikan sosialisasi keluarga. Sebagai sistem sosial terkecil


seharusnya keluarga menjadi basis utama dalam menanamkan
nilai moral kehidupan. Disini peran kepala keluarga menjadi
sangat sentral dalam member teladan berperilaku yang baik.
3) Pemeliharaan dan pengembangan institusi sosial.
Proses pembelajaran keahlian bekerjasama, norma
hubungan timbal balik, dan tindakan kolektif perlu terus
dipelihara dan dikembangkan. Selain itu institusi
diharapkan mampu mengembangkan solidaritas sosial
dalam menghadapi situasi apapun.

4) Upaya sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai yang ada


dalam modal sosial khususnya yang menyangkut
pendidikan karakter perlu ditingkatkan mulai dari
kalangan generasi dini baik lewat pendidikan formal
maupun informal seperti pelatihan kerjasama tim.
   
Islam memiliki landasan kuat untuk membangun masyarakat yang committed terhadap
modal sosial
Islam memiliki komitmen terhadap kontrak sosial dan norma yang telah disepakati
bersama; dan bangunan masyarakat Muslim ciri dasarnya adalah :
1. ta’awun (tolong menolong),
2. takaful (saling menanggung), dan
3. tadhomun (memiliki solidaritas).

Postulat naqliyah ajaran Islam yang koheren dengan modal sosial terdokumentasikan
dengan baik abad silam (Mintarti, 2003). Kala itu, masyarakat Madinah dididik
membangun dan menjunjung masyarakat ideal yang kerap disebut masyarakat madani
atau civil society; masyarakat yang
Menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban.
Masyarakat yang memiliki tatanan sosial yang baik,
Berazas pada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara hak dan kewajiban
individu dengan hak dan kewajiban sosial.
Implementasinya antara lain dengan terbentuknya good governance yang tunduk pada
sistem dan perundang-undangan yang akuntabel dan transparan.
Mengapa saat ini terjadi
pengikisan terhadap keberadaan
modal sosial di masyarakat
Indonesia?
Sources, mechanisms and outcomes of social capital according to Ruuskanen's
presentation
In Finland, Petri Ruuskanen (2001) has proposed a distinction between the sources, mechanisms and
outcomes of social capital, stressing the importance of keeping these dimensions apart in the measurement of
social capital.

Diunduh dari: http://www.piiblog.com/2012/08/from-social-capital-to-social.html……….4/1/2013


THE THREE DIMENSIONS OF SOCIAL CAPITAL

the three dimensions of social capital and its relation with social performance: relational capital involves
interpersonal networking, organizational capital involves the quality and effectivenes of organizations and
ecosystems to deliver value and institutional capital refers to the rules of the game -rule of law, protection of
contracts, customers and markets-. As organizational capital, both Groupon and Facebook have serious
shortcomings that customers and now stockholders are starting to recognize -and price-. As institutions, both
have dangerously loose rules and regulations.

Diunduh dari: http://www.piiblog.com/2012/08/from-social-capital-to-social.html……….4/1/2013


:
SOCIAL CAPITAL FRAMEWORK

1. Boeck, Thilo & Fleming, Jennie (2005). Social policy—a help or a hindrance to social capital? Social Policy and
Society, 4(3), 259-270.
2. Field, John (2003). Social capital. London: Routledge.
3. Morrow, Virginia (2002). Children's experiences of "community" implications of social capital discourses. In Catherine
Swann (Ed.), Social capital and health—insights from qualitative research (pp.9-28). London: HDA.
4. Onyx, Jenny & Bullen, Paul (2000). Measuring social capital in five communities. Journal of Applied Behavioral
Science, 36(1), 23-42.
5. Putnam, Robert (2000). Bowling alone—the collapse and revival of American community new. New York: Simon &
Schuster.
Diunduh dari: http://www.qualitative-research.net/index.php/fqs/article/view/55/113 ……….4/1/2013
SOCIAL CAPITAL FRAMEWORK
RECIPROCITY
Reciprocity - do i trust you?

Diunduh dari: http://kategenever-stevepool.blogspot.com/2012/05/reciprocity-do-i-trust-you.html……….4/1/2013


Is Trust Important?
Trust in each other gives strength and vitality to our relationships. It gives us inner happiness,
which is priceless. It brings joy all around and life appears brighter and brighter. Its fragrance
spreads far and wide. Trust keeps us in a positive mental framework. When you trust each other
you feel self-confident. The feeling of believing others is electrifying. It not only provides sense
of security but provides us new zeal to fight the vagaries of life. Trusting each other gives us a
sense of deep bonding. It signifies that we are united to fight the battles ahead.

Diunduh dari: http://raamabaanam.blogspot.com/2011/05/is-trust-important.html……….5/1/2013

You might also like