You are on page 1of 11

CASE STUDY

“UPAYA PENCEGAHAN RISIKO DAN


HAZARD PADA SETIAP TAHAP
ASUHAN KEPERAWATAN”
Kelompok 6
•Angeline Duana Yashintia Nugroho
• Asprilla Fernando
• Imam Setyawan
• Indrya Anggita Sari
• Ketut Sunartiasih
• Nurhaliza Maharani Ashar
• Nur Maghfirah
• Yuni Ayu Lestari
• Sri Erna Kristanti
• Zakianor Isnarawati
Kasus

Data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan,


menunjukkan sebanyak 7.000 tenaga kesehatan (Nakes) terinfeksi hepatitis B. Sebanyak
4.900 di antaranya disebabkan karena tertusuk jarum suntik, dan hanya 2.200 yang
terinfeksi dari populasi.Hal ini menunjukkan jika tenaga kesehatan menjadi profesi
yang paling rawan tertular hepatitis B.
Penularan virus hepatitis B terjadi dalam insiden ‘kecelakaan’. Kecelakaan berupa
tertusuk jarum terjadi saat Nakes mencoba menutup jarum suntik terutama saat selesai
melakukan tindakan seperti setelah selesai melakukan pemberian obat atau pengambi-
lan sampel darah.Dengan metodepenutupan yang salah dan kurang hati-hati, banyak
Nakes yang akhirnya tertusuk jarum.
“Rata-rata empat dari tindakan menutup jarum suntik bekas pakai, satu diantaranya
tertusuk jarum,” Peneliti Hepatitis dari Universitas Indonesia, dr Lukman Hakim Tarigan
MMedSc, ScD, di Jakarta, kemarin.
Pengertian Risiko dan Hazard

Risiko

• Merupakan suatu kombinasi dari kemungkinan terjadinya


peristiwa yang berhubungan dengan cidera parah atau sakit
akibat kerja dan terpaparnya seseorang atau alat pada suatu
bahaya

Hazard

• Semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi


menimbulkan cidera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat
kerja
Analisa Kasus dalam Penerapan Upaya Pencegahan Risiko dan Hazard dalam
Asuhan Keperawatan

1. Hazard
Terinfeksi hepatitis B akibat tertusuk jarum suntik karena metode penutupan jarum suntik
yang salah setelah digunakan dari pasien dan akibat dari kurang hati-hati.

2. Upaya Pencegahan Risiko dan Hazard pada Kasus


Upaya pencegahan yang dilakukan pihak rumah sakit:
•Memberikan imunisasi hepatitis pada semua tenaga kesehatan yang bekerja dan belum
mendapat imunisasi hepatitis sebelumnya.
•Rutin mengadakan konseling dan rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala kepada
tenaga kesehatan.
•Memberikan pendidikan atau pengetahuan kepada seluruh tenaga kesehatan tentang cara
menutup jarum suntik yang benar.
•Menyediakan tempat sampah khusus jarum dan benda – benda tajam yang sesuai dan
praktis.
•Menyediakan semua alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan.
•Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Upaya Pencegahan yang dilakukan Perawat

Membentengi diri dengan imunisasi seperti imunisasi hepatitis


Menggunakan alat pelindung diri (APD)
Selalu menerapkan tindakan aseptic kepada semua klien
Menanamkan sifat kehati – hatian, konsentrasi yang tinggi, dan
ketenangan saat bekerja
Memahami prosedur penggunaan jarum suntik dan cara selesai yang
benar terutama saat menutup jarum suntik.
Memahami prosedur dan pertolongan awal apabila terjadi sesuatu yang
membahayakan
Menyiapkan peralatan dengan lengkap seperti menyiapkan bengkok
sebagai tempat awal pembuangan jarum suntik
Tatalaksana Pajanan dan Alur Pelaporan sesuai SOP
Format 1
Format 2
Organisasi IPCN Rumah Sakit
IPCN (Infection Preventionand ControlNurse) adalah tenaga
praktisi atau professional yang bekerja khusus dibidang
infeksi atau berhubungan dengan infeksi yang terjadi akibat
pemberian pelayanan kesehatan baik di rumah sakit
maupun di pelayanan kesehatan lainnya.

Salah satu tugas dan tanggung jawab IPCN adalah meman-


tau petugas kesehatan yang terpajan bahan infeksius /ter-
tusuk bahan tajam bekas pakai untuk mencegah penularan
infeksi.
TERIMAKASIH

You might also like