You are on page 1of 15

Pengendalian Vektor dan

Binatang Pembawa Penyakit


di Rumah Sakit
KELOMPOK 5

Date: Rabu, 03 Maret 2021


OLEH

• ANDINA NURRAFIQAH
• ANNISA OLIVIANI
• ELDA FADILAH
• LILY PUTRI APRILIYANTI
• RIZKY AMALIAH
• SALSABILA ANNISA
01 PENGERTIAN RUMAH SAKIT
05 JENIS VEKTOR DAN BINATANG
PEMBAWA PENYAKIT
CONTENT 02 PENGERTIAN VEKTOR
PRASYARAT ANGKA KEPADATAN
06
VEKTOR PENYAKIT DI RS
03 PENGENDALIAN VEKTOR PENYAKIT
07 UPAYA PENANGANAN
04 TUJUAN PENGENDALIAN VEKTOR
08 METODE PENGENDALIAN
PENGERTIAN RUMAH SAKIT

Menurut  Keputusan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia No.
340/MENKES/PER/III/2010

“ Rumah sakit adalah institusi


CONTENT pelayanan kesehatan yang menye-
lenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat ”.
PENGERTIAN VEKTOR

Vektor adalah hewan avertebrata yang bertindak sebagai


penular penyebab penyakit (agen) dari host pejamu yang
sakit ke pejamu lain yang rentan.

Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit


CONTENT
tetapi menyebarkannya dengan membawa patogen dari satu
inang ke yang lain.

Penularan penyakit pada manusia melalui vektor berupa


serangga atau binatang yang dikenal dengan vector borne
diseases.
PENGENDALIAN VEKTOR PENYAKIT

Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia No. 7 tahun 2019
tentang Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit

Pengendalian vektor dan binatang


CONTENT
pembawa penyakit adalah upaya
untuk mencegah dan mengendalikan
populasi serangga, tikus, dan
binatang pembawa penyakit lainnya
sehingga keberadaannya tidak
menjadi media penularan penyakit.
TUJUAN PENGENDALIAN VEKTOR

Tujuan pengendalian vektor untuk mengurangi habitat perkembangbiakan vektor, menu-


runkan kepadatan vektor, menghambat proses penularan penyakit, mengurangi kontak
manusia dengan vektor (Atikasari dan Sulistyorini, 2019).

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004


CONTENT

tentang 3 Persyaratan Lingkungan Rumah Sakit menyatakan bahwa lingkungan, ruang,


bangunan rumah sakit harus selalu dalam keadaan bersih dan tersedia fasilitas sanitasi
secara kualitas dan kuantitas yang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga tidak
memungkinkan sebagai tempat bersarang dan berkembangbiaknya serangga, binatang
pengerat dan binatang pengganggu lainnya
JENIS VEKTOR DAN BINATANG PEMBAWA PENYAKIT

Sebagian dari Arthropoda dapat bertindak sebagai vektor.


Arthropoda yang dibagi menjadi 4 kelas. Dari kelas hexapoda dibagi
menjadi 12 ordo

CONTENT • Ordo Dipthera yaitu nyamuk dan lalat


1) Nyamuk anopheles sebagai vektor malaria
2) Nyamuk aedes sebagai vektor penyakit
demam berdarah
3) Lalat tse-tse sebagai vektor penyakit tidur
• Ordo Siphonaptera yaitu pinjal
1) Pinjal tikus sebagai vektor penyakit pes
Ordo Anophera yaitu kutu kepala
2) Kutu kepala sebagai vektor penyakit
CONTENT v
demam bolak-balik dan typhus
exantyematicus.
• Selain vektor diatas, terdapat ordo dari
• Dari phylum chordata yaitu tikus yang
kelas hexapoda yang bertindak sebagai
dapat dikatakan sebagai binatang
binatang pengganggu antara lain:
pengganggu :
• Tikus besar, (Rat)
CONTENT
• kelas hexapoda v
Contoh :
1) Ordo hemiptera, contoh kutu busuk • Rattus norvigicus (tikus riol )
• Rattus-rattus diardiil (tikus atap)
2) Ordo isoptera, contoh rayap.
• Rattus-rattus frugivorus (tikus buah-
3) Ordo orthoptera, contoh belalang buahan)
4) Ordo coleoptera, contoh kecoak • Tikus Kecil (mice)
Contoh: Mussculus (tikus rumah)
PRASYARAT ANGKA KEPADATAN VEKTOR PENYAKIT DI RUMAH SAKIT

Berikut standar baku mutu yang harus dipenuhi oleh Rumah Sakit

CONTENT
UPAYA PENANGANAN

Upaya penanganan vektor dan binatang pembawa penyakit limbah padat domestik

• Bila kepadatan lalat di sekitar tempat/wadah atau kereta angkut limbah padat rumah
tangga melebihi 8 ekor/fly grill (100 X 100 cm) dalam pengukuran 30 menit, perlu
dilakukan pengendalian lalat.
CONTENT v

• Bila di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) kepadatan lalat melebihi 8 ekor/fly grill
(100 X 100 cm) dalam pengukuran 30 menit atau angka kepadatan kecoa (Indeks
kecoa) yang diukur maksimal 2 ekor/plate dalam pengukuran 24 jam atau tikus terlihat
pada siang hari, harus dilakukan pengendalian.
• Pengendalian lalat dan kecoa di tempat/wadah dan kereta angkut serta tempat penyimpanan
sementara limbah padat domestik dilaksanakan dengan prioritas pada upaya sebagai berikut:
 Upaya kebersihan lingkungan dan kebersihan fisik termasuk desinfeksi tempat/wadah,
kereta angkut dan TPS.
 Melaksanakan inspeksi kesehatan lingkungan.
Pengendalian mekanik dan pengendalian perangkap
CONTENT v (fly trap).
 Menyediakan bahan pestisida ramah lingkungan dan alat semprot bertekanan serta
dilakukan penyemprotan bila kepadatan lalat memenuhi ketentuan sebagai upaya
pengendalian terakhir.

• Pengendalian binatang penganggu seperti kucing dan anjing di TPS dilakukan dengan
memasang fasilitas proteksi TPS berupa pagar dengan kisi rapat dan menutup rapat
bak atau wadah sampah yang ada dalam TPS.
METODE PENGENDALIAN

Ada banyak vektor yang mungkin terdapat dalam Rumah Sakit yang perlu
dikendalikan. Diantaranya nyamuk, kecoa, tikus, lalat dan binatang

CONTENT pengganggu
v lainnya.
Semua vektor di atas dapat dilakukan pengendalian secara biologi
maupun kimia.
ANY
QUESTION?

You might also like