Professional Documents
Culture Documents
MD1 - Kebijakan Dan Strategi 2023
MD1 - Kebijakan Dan Strategi 2023
B Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat
Pelatihan Pelayanan Kesehatan Bagi Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A)
dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
2023
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami kebijakan dan strategi pelayanan kesehatan
korban KtP/A dan TPPO.
• Secara global, 1 dari 3 perempuan pernah Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja
1:3
mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual SNPHAR, 2021:
oleh pasangan intim atau bukan pasangan (dalam 12 bulan terakhir)
(WHO, 2021) • Usia 13-17 tahun: 26.58% perempuan, 20.51% laki-laki
• 1 dari 4 remaja putri (usia 15-24) pernah • Usia 18-24 tahun: 38.56% perempuan, 37.44% laki-laki
mengalami kekerasan (seumur hidup)
• Usia 13-17 tahun: 8 dari 100 perempuan, 4 dari 100 laki-laki
• 1 dari 4 Perempuan Indonesia, berusia 15-64 • Usia 18-24 tahun mengalami kekerasan seksual di usia <18: 7
1:4
tahun, mengalami kekerasan fisik dan/atau dari 100 perempuan, 4 dari 100 laki-laki
seksual yang dilakukan oleh pasangan atau
bukan pasangan selama hidupnya (Survei Catatan Tahunan Komnas Perempuan :
pengalaman hidup perempuan nasional; • 338,496 kasus yang dilaporkan pada tahun 2021, meningkat >
SPHPN, 2021) 50% dari 2020 (226,062 kasus)
• Ranah kekerasan tertinggi terdapat pada ranah personal.
90%
Kasus perkosaan tidak • Bentuk kekerasan: kekerasan psikis (44%); kekerasan seksual
pernah dilaporkan (Komnas (25%)
Perempuan, 2022) • Pada kasus kekerasan seksual terbanyak pada ranah seksual: :
perkosaan (597 kasus) ; marital rape (591 kasus); incest (433
Kebutuhan Korban kasus).
bantuan hukum,
• Remaja perempuan, perempuan muda, ras minoritas dan
bantuan psikis, minoritas lainnya, waria, dan perempuan penyandang
bantuan medis dan disabilitas lebih rentan mengalami berbagai jenis kekerasan
rumah aman
Sumber: RESPECT (WHO, 2019); SPHPN, 2021; SNPHAR, 2021; Komnas Perempuan, 2022
JUMLAH KASUS KEKERASAN
DI JAWA BARAT TAHUN 2021 SUMBER : APLIKASI SIMPONI PPA
KEMEN PPPA
JUMLAH KASUS KEKERASAN
SUMBER : APLIKASI SIMPONI PPA
DI JAWA BARAT TAHUN 2022 KEMEN PPPA
(DATA DI UNDUH 3 JULI 2023 PKL. 17.00 WIB)
JUMLAH KASUS KEKERASAN
DI JAWA BARAT TAHUN 2023
SUMBER : APLIKASI SIMPONI PPA
PER 13 JULI 2023 PKL. 17.00 WIB KEMEN PPPA
DATA UPTD PPA PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2022
KEBIJAKAN GLOBAL DAN NASIONAL DALAM PP-KTP/A,
TERMASUK TPPO
GLOBAL COMMITMENTS
SDGs Goal 5:
Gender Equality
UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; UU No. 35 tahun 2014 tentang
Perubahan atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; UU No. 17 tahun 2016
tentang Perubahan Kedua atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
TUGAS BIDANG KESEHATAN :
menyediakan dan memberikan
UU No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga;
pelayanan kesehatan bagi
korban Kekerasan terhadap
UU No. 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang;
Perempuan dan Anak (KTPA) dan
Tindak Pidana Perdagangan
UU No 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS)
Orang (TPPO)
Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kewajiban Pemberi Layanan
Kesehatan untuk Memberikan Informasi atas Adanya Dugaan Kekerasan terhadap Anak;
Tujuan: menghilangkan
Tujuan: memastikan hak-hak korban terpenuhi,
faktor penyebab dan
keberulangan terlindungi dan dihormati
Penangana
Pencegahan Pelindungan Pemulihan
n
• Diselenggarakan melalui • Layanan Pengaduan • Pemenuhan hak & • Wajib dilakukan oleh pemberi
bidang tertentu • Layanan kesehatan Pemberian bantuan layanan pemerintah untuk
• Dilakukan dengan • Rehabilitasi sosial wajib dilaksanakan mengembalikan kondisi fisik,
memperhatikan situasi • Penegakan hukum LPSK, APH dan UPTD mental, spiritual dan sosial
tertentu • Layanan hukum bagi korban
• Dilakukan pada setting • Pemulangan
tempat tertentu • Reintegrasi sosial
Sosialisasi kepada tenaga kesehatan tentang kewajiban untuk menginformasikan kepada UPTD PPA, unit pelaksana
1 teknis dan unit pelaksana teknis daerah di bidang sosial, Lembaga Penyedia Layanan Berbasis Masyarakat,
dan/atau kepolisian jika menemukan adanya dugaan TPKS.
2 Pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu tatalaksana KtPA melalui penyiapan sarana prasarana dan
penyelenggaraan pelatihan pelayanan kesehatan bagi korban KtPA bagi tenaga kesehatan.
3 Penyiapan fasilitas dan tenaga kesehatan tingkat rujukan yang mampu melaksanakan pelayanan rehabilitasi medis
bagi pelaku dan melakukan penilaian personal bagi Penyandang Disabilitas sebagai saksi atau korban melalui
koordinasi dengan Direktorat Kesehatan Jiwa.
4 Pengembangan RS yang mampu melakukan pelayanan Aborsi atas Indikasi dan bagi korban perkosaan.
6 Pembentukan tim, penyiapan pembiayaan dan perumusan kriteria penerima jaminan kesehatan/sosial bersama
KemenPPA dan Kemensos.
7 Penyusunan/Revisi Permenkes dan Juknis terkait Pelayanan Kesehatan Bagi Korban KtPA termasuk TPKS.
KEBIJAKAN PROVINSI JAWA BARAT
Strategi :
• Meningkatkan kapasitas petugas kesehatan pemberi layanan di puskesmas dan rumah sakit dalam upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
• Meningkatkan manajemen program penanggulangan KtP/A dan TPPO di tingkat Dinas Kesehatan provinsi dan
kabupaten/kota
• Meningkatkan kerja sama LP, LS, LSM dan Organisasi profesi terkait
• Meningkatkan sistem informasi dan monitoring kesehatan dalam penanggulangan KtP/A dan TPPO
• Menggerakkan dan memberdayakan keluarga/masyarakat agar ikut berperan dalam upaya promotif dan
preventif tentang KtP/A dan TPPO
• Meningkatkan peran pemerintah daerah dalam pembiayaaan pelayanan kesehatan bagi korban KtPA dan TPPO
Pra PENANGANAN PENANGANAN REHABILITASI
Edukasi Masyarakat
Membangun Persepsi Masyarakat Keamanan Petugas Koordinasi Sistim Informasi
Membangun Komitmen Masyarakat
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
PASKA
PRA PENANGANAN PENANGANAN PENANGANAN
KIE pada : 1. Pedoman Pelayanan & Rujukan Kasus Kekerasan terhadap Pedoman Penanganan
1. Buku KIA, Perempuan dan Anak (KtPA) Bagi Petugas Kesehatan (edisi Kesehatan Jiwa pada
2. Raport Kesehatanku, revisi 2021), Korban Kekerasan terhadap
3. KIE Kesehatan Reproduksi bagi Catin dan PUS, dll. 2. Algoritma Tatalaksana Pelayanan Kesehatan Bagi Korban Perempuan dan Anak (Dit
Kekerasan Seksual (edisi revisi 2021) Keswa)
3. Panduan Tatalaksana Klinis Kasus Kekerasan Seksual pada
Situasi Krisis Kesehatan (2020)
4. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Aborsi atas Indikasi
Kedaruratan Medis dan Kehamilan Akibat Perkosaan (2021).
PROVINSI
PUSAT
KAB/KOTA
• Kebijakan dan Strategi • Sosialisasi, Advokasi • Menentukan
• Pedoman umum & • Pelatihan Puskesmas yang akan
pedoman teknis • Kerjasama Jejaring dikembangkan
• Standar pelayanan • • Sosialisasi, Advokasi
Sistem Rujukan
• Indikator • • Pelatihan
Sarana/prasarana
• Sosialisasi, Advokasi • • Kerjasama Jejaring
Fasilitasi & Evaluasi
• ToT • • Sistem Rujukan
Pencatatan &
• Fasilitasi & Evaluasi pelaporan • Saran/prasarana
• Litbang • Pembiayaan • Fasilitasi & Evaluasi
• Program sub gugus tugas • Pencatatan &
bidang rehabilitasi pelaporan
kesehatan • Pembiayaan
• Pembiayaan
TUGAS PENTING TENAGA KESEHATAN
Peran Tenaga Membantu dalam mendeteksi adanya kemungkinan tindak pidana pada
Kesehatan Lain kasus medik yang ditangani
Dalam Proses
Penegakan Membantu melakukan pemeriksaan pada korban / tersangka
Hukum:
Menjadi saksi atas tindak pidana yang berkaitan dengan masalah kesehatan
24
PELAKSANAAN DI TINGKAT DASAR/PUSKESMAS
40 39
38
35
30
25
25
20
15
15
11
10 9
5 4
3
2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0
0
SI I I I T SI
A O
K
O
R
U
M O
N
O
N
O
R
N
G YA N
G
U
R
M
IS YU N
G TA N
G AN A H YA J AR U
M N
G U AN KA A AT
K P G B B B G A L A U J IA A A AR A R M L A N B U R G G K A R
E E E N B A I A N
BE D BO KA IR IR BO ED A D IA C AM SU AK AW D C A
BA KA
D G IN E BE B
TA TA A U C C M IKM B AN C D
R W R A N T A IKM A U B AN U
N
AL N
G
T S U A S K J
KO KO KO TA TA S S
TA IN R K G KO
S T A U
O K O TA O PU AN TA KO M N
D
K P A
K T BA
KO
Pelayanan medis dan dukungan untuk mengurangi dampak dan mencegah cedera lebih
lanjut, penderitaan dan ancaman bahaya
Pelayanan komprehensif (promotif, preventif, kuratif) dan mampu menjawab kebutuhan
korban baik perempuan maupun anak (medis, psikososial, medikolegal)
Pelayanan yang melibatkan multidisiplin dan dilakukan satu atap
Tersedia 24 jam, berkualitas, pelayanan sesuai standar, dengan sarana dan prasarana yang
memadai
Semua tindakan terdokumentasi dengan baik
Sistem monitoring evaluasi
27
JUMLAH RS YANG MEMILIKI PPT (PUSAT PELAYANAN TERPADU)
/PKT (PUSAT KRISIS TERPADU) DI AJWA BARAT TAHUN 2023 (14 RS)
3
0
K I A I I I A T A I
O
N
O O
R M U
R
Y M O
N S H Y N
G U IS A
N
K
A
N
G Y
U
N
G T N
G S A
T
A
N
O
R
N
G
A
R
U A U A A M A
E
B
E
P G B N
J L B E
B K
IM LA U A
R
IA
G
N
G A
M
A
B
A A
R A K A
R
A
R G U N
J
O A
IA A A E A D IN D K W E B O D A
IR
A
D B
U
K
C M
U
K IR
A
B
A
C M A
N G C N LE M
E
R
A
S
U A R
A B
G N
D B
A
N B
C IK C IK U
T S S S A T T S
B K JA U D
R
W A N A
T
A B A
O A A T O O A A S IN U K U N
G
O A O
T
K T T O K K T M P D A K T K
O K A N P O
K T A K
B
O
K
• UPTD PPA Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jl. L.L.R.E Martadinata No 2, Babakan Ciamis,
Sumur Bandung, Kota Bandung, Kantor pelayanan, rumah aman dan mobil perlindungan
• Rumah Sakit UPTD Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang dapat melayani korban dengan
pemanfaatan pembiayaan melalui APBD yang diatur dalam Peratuaran Gubernur Jawa Barat :
No UPTD Alamat
1 RSUD Al Ihsan Kab. Bandung
2 RS Jiwa Cisarua Kab. Bandung Barat
3 RS Paru Sidawangi Kab. Cirebon
4 RS Pameungpeuk Kab. Garut
5 RS Jampang Kulon Kab. Sukabumi
6 RSUD Kesehatan Kerja Kab. Bandung
HARAPAN
• Semua Puskesmas mampu tatalaksana kekerasan terhadap perempuan dan
anak, dan minimal 1 RS yang memiliki PPT/PKT di tiap kabupaten/kota
• Peningkatan kapasitas pemberi layanan (kesehatan dan non kesehatan) dalam
pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
• Penguatan rujukan medis dalam tatalaksana kekerasan seksual/korban
perkosaan
• Jaminan keamanan bagi petugas kesehatan yang memberikan informasi
dugaan kasus kekerasan terhadap anak dan TPKS
• Penguatan koordinasi lintas sektor dalam upaya pencegahan, penanganan,
dan pemulihan bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak
S A L A M S E H AT
TERIMA KASIH
Poin Penting UU TPKS Terkait Kesehatan (1)
Bab II Pasal 17
(1) Selain dijatuhi pidana, pelaku Tindak
Pidana Kekerasan Seksual dapat dikenakan Penyiapan fasilitas pelayanan
tindakan berupa Rehabilitasi.
(2) Rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada kesehatan yang mampu
ayat (1) meliputi: tatalaksana terhadap
a. Rehabilitasi medis; dan kekekerasan perempuan dan
b. Rehabilitasi sosial.
(3) Pelaksanaan Rehabilitasi sebagaimana anak (KtPA) dan tenaga
dimaksud pada ayat (2) dilakukan di bawah kesehatan yang mampu
koordinasi jaksa dan pengawasan secara melakukan tatalaksana
berkala oleh menteri yang
rehabilitasi medis bagi pelaku
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang sosial dan menteri yang TPKS
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kesehatan.
Poin Penting UU TPKS Terkait Kesehatan (2)
Bab IV Pasal 25
(4) Keterangan Saksi dan/ atau Korban Penyandang
Disabilitas mempunyai kekuatan hukum yang sama
dengan keterangan Saksi dan/ atau Korban yang
Penyiapan fasilitas
bukan Penyandang Disabilitas.
(5) Keterangan Saksi dan/ atau Korban sebagaimana pelayanan kesehatan
dimaksud pada ayat (a) wajib didukung dengan yang mampu
penilaian personal sebagaimana diatur dalam melaksanakan penilaian
peraturan perundang-undangan mengenai
akomodasi yang layak untuk Penyandang Disabilitas personal bagi
dalam proses peradilan. Penyandang
Disabilitas sebagai
Penjelasan:
Yang dimaksud dengan "penilaian personal" adalah upaya saksi atau korban
untuk menilai ragam:, tingkat, hambatan, dan kebutuhan
Penyandang Disabilitas, baik secara medis maupun psikis
untuk menentukan akomodasi yang layak.
Poin Penting UU TPKS Terkait Kesehatan (3)
Bab IV
Tenaga kesehatan wajib
Bagian Kelima
Pasal 39 memberikan informasi kepada
UPTD PPA, unit pelaksana
(2) Tenaga medis atau tenaga teknis dan unit pelaksana teknis
kesehatan wajib menginformasikan daerah di bidang sosial,
kepada UPTD PPA, unit pelaksana teknis
Lembaga Penyedia Layanan
dan unit pelaksana teknis daerah di
bidang sosial, Lembaga Penyedia Berbasis Masyarakat, dan/atau
Layanan Berbasis Masyarakat, dan/atau kepolisian jika menemukan
kepolisian jika menemukan adanya adanya dugaan terjadinya
dugaan terjadinya Tindak Pidana TPKS.
Kekerasan Seksual.
Poin Penting UU TPKS Terkait Kesehatan (5)
Bab V
Bagian Kedua
Hak Korban Penyiapan fasilitas
Pasal 68 pelayanan kesehatan
(1) Hak Korban atas Penanganan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 yang mampu tatalaksana
ayat (1) huruf a meliputi:
d. hak atas penguatan psikologis; terhadap kekekerasan
e. hak atas pelayanan kesehatan meliputi pemeriksaan, tindakan, perempuan dan anak
dan perawatan medis; ……… (KtPA) dan tenaga
Pasal 70
kesehatan yang mampu
(1) Hak Korban atas Pemulihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67
ayat (1) huruf c meliputi: melakukan tatalaksana
a. Rehabilitasi medis; pelayanan kesehatan yang
b. Rehabilitasi mental dan sosial; ………
komprehensif
(2) Pemulihan sebelum dan selama proses peradilan meliputi:
a. penyediaan layanan kesehatan untuk Pemulihan fisik; (penanganan, pemulihan)
b. penguatan psikologis; .…… bagi korban TPKS
(3) Pemulihan setelah proses peradilan meliputi:
a. pemantauan, pemeriksaan, serta pelayanan kesehatan fisik dan
psikologis Korban secara berkala dan berkelanjutan;
Poin Penting UU TPKS Terkait Kesehatan (6)
Penyediaan layanan
jaminan kesehatan
Bab V
sesuai dengan kebutuhan
Bagian Kedua
Hak Korban berdasarkan penilaian
Pasal 70 tim terpadu:
(3) Pemulihan setelah proses peradilan meliputi: 1. Membentuk tim
a. pemantauan, pemeriksaan, serta pelayanan kesehatan fisik
terpadu terdiri dari
dan psikologis Korban secara berkala dan berkelanjutan;
b. ……. KemenPPA,
e. penyediaan layanan jaminan sosial berupa jaminan kesehatan Kemensos, Kemenkes
dan bantuan sosial lainnya sesuai dengan kebutuhan 2. Merumuskan kriteria
berdasarkan penilaian tim terpadu;
kelayakan penerima
jaminan kesehatan
3. Menyediakan jaminan
kesehatan
Poin Penting UU TPKS Terkait Kesehatan (7)
Bab VI
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Perlindungan Kementerian Kesehatan
Perempuan dan Anak di Pusat dan Daerah sebagai penyelenggara
Pasal 72
pelayanan terpadu di
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyelenggarakan Pelayanan Terpadu tingkat pusat yang
dalam Penanganan, Pelindungan, dan Pemulihan. dikoordinasikan oleh Menteri
Pasal 73
PPPA
(1) Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu di pusat dikoordinasikan oleh Menteri. Rencana penyiapan
(2) Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) penyelenggaraan pelayanan
melibatkan:
a. kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
terpadu di kantor KemenPPA
kesehatan; sebagai rujukan akhir Korban
b. kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang yang memerlukan koordinasi
sosial;
tingkat nasional, lintas
………
Pasal 74 provinsi, dan internasional
Menteri menyelenggarakan Pelayanan Terpadu yang meliputi: termasuk Anak yang
a. penyediaan layanan bagi Korban yang memerlukan koordinasi tingkat
memerlukan perlindungan
nasional, lintas provinsi, dan internasional; dan
b. penyediaan layanan bagi Anak yang memerlukan Pelindungan khusus yang khusus
memerlukan koordinasi tingkat nasional dan internasional.
Poin Penting UU TPKS Terkait Kesehatan (8)
Bab VI
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Perlindungan
Perempuan dan Anak di Pusat dan Daerah
Penyelenggaraan
Pasal 76
Pelayanan Terpadu
(1) Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 di
daerah dilakukan oleh satuan kerja yang urusan pemerintahan di bidang Perlindungan Perempuan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. dan Anak di Daerah
(2) Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten / kota wajib membentuk UPTD PPA yang
menyelenggarakan Penanganan, Pelindungan, dan Pemulihan Korban, Keluarga bekerjasama dengan
Korban, dan/ atau Saksi. fasilitas layanan kesehatan
(3) Dalam menyelenggarakan Penanganan, Pelindungan, dan Pemulihan Korban, UPTD
PPA bertugas: dalam memfasilitasi
a. menerima laporan atau penjangkauan Korban; pemberian layanan
b. memberikan informasi tentang Hak Korban;
c. memfasilitasi pemberian layanan kesehatan; kesehatan bagi korban
d. memfasilitasi pemberian layanan penguatan
psikologis; Pelayanan satu
………………… pintu/satu atap/terpadu (??)
Pasal 77
UPTD PPA dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat bekerja sama dengan:
a. pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan fasilitas layanan kesehatan lainnya;
…………….