You are on page 1of 8

PENGELOLAAN OBAT RUSAK

DAN KADALUWARSA
KELOMPOK 2
1. Drg.ANNISA NURDIASARI
2. TURSINI
3. FITRI
4. NETTY FITRIANI
5. YUNITA KHARISMA
6. HARYANI
Penanganan obat kadaluwarsa/rusak adalah kegiatan
mengembalikan obat yang sudah tidak dapat digunakan
karena khasiat dan kemasannya sudah berkurang untuk
melindungi pasien dari efek samping penggunaan obat
kadaluwarsa rusak.
Cara Mengetahui Obat Rusak
1. TabletTerjadi perubahan pada warna, bau dan rasa, timbul bintik–bintik noda,
lubang-lubang, pecah, retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk dan lembab.
2. Tablet SalutTerjadi perubahan salutan seperti pecah, basah, lengket satu dengan
lainnya dan terjadi perubahan warna. Cara Mengetahui Obat Rusak
3. Kapsul Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka sehingga isinya keluar, melekat
satu sama lain, dapat juga melekat dengan kemasan.
4. PuyerTerjadi perubahan warna, timbul bau, timbul noda bintik-bintik, lembab
sampai mencair.
5. Salep / Krim / Lotion / CairanTerjadi perubahan warna, bau, timbul endapan atau
kekeruhan, mengental, timbul gas, memisah menjadi 2 (dua) bagian, mengeras,
sampai pada kemasan atau wadah menjadi rusak.
Ciri-ciri obat yang rusak
1. Batas kadaluarsa dilampaui
2. Kemasan rusak
3. Obat berubah bau, rasa, warna
4. Obat tetes mata yang sudah terbuka lebih dari satu bulan
Kerusakan obat dapat disebabkan oleh :

1. Udara yang lembab


2. Sinar Matahari
3. Suhu
4. Goncangan fisik
Penanganan Obat Rusak di Puskesmas
• Petugas obat mengidentifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluwarsa dari seluruh
sub unit
• Obat yang rusak/kadaluwarsa diletakkan dalam wadah yang ditandai dan terpisah
dengan obat yang lain.
• Petugas obat membuat laporan berita acara pengembalian obat kadaluwarsa/rusak
yang memuat nama obat, bentuk sediaan, no Batch, jumlah, sumber, harga dan
tanggal kadaluwarsa obat, keterangan dan ditandatangani oleh kepala puskesmas
• Obat kadaluwarsa/rusak dikembalikan ke Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan sesuai
jadwal pengembalian obat kadaluwarsa/rusak untuk dimusnahkan disertai dengan
laporan berita acara yang telah dibuat.
Pembuangan obat mandiri dapat dilakukan apabila obat rusak akibat
penyimpanan yang lama atau kadaluwarsa.
Obat yang rusak dibuang dengan cara :

1. Hilangkan semua label dari wadah obat


2. Untuk kapsul, tablet atau bentuk padat lain, hacurkan dahulu dan campur obat tersebut
dengan tanah,atau bahan kotor lainnya, masukkan plastik dan buang ke tempat sampah
3. Untuk cairan, buang pada kloset, kecuali antibiotika yang harus dibuang bersama
wadahnya dengan menghilangkan label
4. Intinya : obat harus dimusnahkan dan tidak tersisa
Advokasi Germas ke Pa Camat
Bikin Suratnya di sekretariat
Ayo galakkan Gema Cermat
Untuk Masyarakat Hidup Sehat

You might also like