You are on page 1of 12

Riya’ dan nifaq

Disusun oleh
Nama : Acmad Alfiansyah
Nim : D71212122
A. riya’
Pengertian Riya’
Riya’ adalah turunan dari kata “ru’yah” (melihat),
yang berarti senang jika dilihat orang. Dan dari
sini diamabillah isltilah kata riya’. Riya’
merupakan amal yang dikerjakan dengan niat
tidak ikhlas, amal itu sengaja dikerjakan dengan
maksud ingin dipuji orang lain, agar dipercaya
orang lain, agar dicintai orang lain, karena ingin
dilihat orang lain. Rasullulah SAW bersabda :
ِّ ‫سِئ َل َع ْنهُ فَقَا َل‬
‫الريَا ُء‬ ْ ‫اف َعلَ ْي ُك ْم الش ِّْر ُك اَأْل‬
ُ َ‫ص َغ ُر ف‬ ُ ‫ف َماَأ َخ‬
ُ ‫َأ ْخ َو‬.
Artinya :“Sesuatu yang amat aku takuti yang
menimpa kamu ialah syirik kecil. Nabi di tanya
2. Bentuk – bentuk Riya’

A. Riya’ jali yaitu ibadah atau kebaikan


yang sengaja dilakukan didepan orang lain
dengan tujuan tidak untuk mengangungkan
Allah, melainkan demi mencari pujian dari
orang lain
B. Riya’ khafi yaitu melakukan ibadah atau
kebaikan secara terang-terangan dengan
maksud agar ia dihormati dan dimuliakan
oleh masyarakat.
Selain contoh diatas, perbuatan riya itu
bisa timbul dalam berbagai kegiatan
antara lain:

1. Riaya’ dalam soal kepercayaan.


2. Riya’ dalam beribadah
3. Riya’ dalam amalan sunnah
4. Riya’ dalam berpakaian
5. Riya’ dalam berbagai kegiatan
Akibat dari perbuatan riya’

1.Menghapus pahala amal baik


2.Tidak selamat dari bahaya kekafiran karena
riya’ sangat dekat hubungannya dengan sikap
kafir
3. Mendapat dosa besar riya’ termasuk
perbuatan syirik.
Cara menghindari riya’
1. selalu akan ingat bahayanya riya’ dalam amal
2. mengawali semua amal ibadah dengan iman,
bukan atas panggilan manusia atau duniawi.
3. Merasakan akan nikmatnya buah ihlas, yaitu
adanya pengakuan dari Allah, diterimanya
amal, dan keselamatan hakiki di akhirat.
4. Memenagkan perasaan tersebut di atas
perasaan ingin mendapat pujian manusia, cinta
materi, status dan hal duniawi lainnya.
5. Menghadirkan niat ihlas sejak awal ibadah,
dan meminta perlindungan kepada Allah dari
godaan setan yang pasti menggugurkan niat itu.
B. Nifaq

Pengertian Nifaq
Nifaq berasal dari bahasa arab (‫فاق‬RR‫)ن‬
berarti perbuatan /kelakuan yang
munafiq atau hal pura-pura
Nifaq adalah tidak sesuainya ucapan
dan perbuatan seseorang dengan
apa yang dalam hatinya.
Tanda-tanda munafiq

‫عن أبي هريرة عن النبي صلي هللا عليه وسلم‬


‫ اية المنافق ثالث إدا حدث كدب وإدا‬: ‫قال‬
)‫وعد أخلف وإدا ئتمن خان (رواه البخاري‬

Artinya : dari abu hurairah nabi SAW


bersabda : tiga tanda orang munafiq 1.
Jika berkata ia dusta 2. Jika berjanji ia
mengingkari 3. Jika dipercapya ia
khianat. HR. Bukhori.
Bentuk-bentuk nifaq
Nifaq i’tiqodi (keyakinan)
Nifaq i’tiqodi yaitu nifaq besar, dimana
pelakunya menampakkan keislaman tetapi
menyembunyikan kekufuran.

Ada 4 macam nifaq i’tiqodi:


a. Mendustakan Rasulullah
b. Membenci Rasulullah
c. Merasa gembira dengan kemunduran
agama Rasulullah
d. Tidak senang dengan kemenangan
Nifaq ‘amali (perbuatan)

Nifaq ‘amali yaitu melakukan


sesuatu perbuatan orang-orang
munafiq, tetapi masih ada iman
di dalam hati.
Akibat dari perbuatan nifaq
Bagi diri sendiri
1. tercela dalam pandangan Allah SWT dan sesama manusia
sehingga dapat menjatuhkan nama baiknya sendiri
2. Hilangnya kepercayaan dari orang lain atas dirinya
sendiri
3. Tidak disenangi dalam pergaulan hidup sehari-hari
4. Mempersempit jalan untuk memperoleh rezeki karena
orang lain tidak mempercayai lagi
5. Mendapat siksa yang amat pedih kelak dihari akhir
Bagi orang lain
6. Menimbulkan kekecewaan hati sehingga dapat merusak
hubungan persahabatan yang telah terjalin dengan baik
7. Membuka peluang munculnya fitnah karena ucapan atau
perbuatannya yang tidak menentu
8. Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat
Cara menghindari nifaq
1. Mujahadah
Mempertebal keimanan kepada allah dan rasulnya
2. Menghiasi diri dengan sifat-sifat mulia
a. Jujur
b. Memenuhi janji
c. Terpercaya (amanah)
d. Ikhlas

You might also like