You are on page 1of 14

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PEDOMAN
PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI
MANAJERIAL PNS

PUSAT PERENCANAAN KEPEGAWAIAN DAN FORMASI


BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
2015 1
PROSEDUR PENYUSUNAN STANDAR
KOMPETENSI MANAJERIAL (SKM)

 Pengumpulan data
 Identifikasi kompetensi manajerial
 Penyusunan daftar sementara
kompetensi manajerial
 Validasi kompetensi manajerial
 Penentuan kriteria kompetensi
manajerial

2
PENGUMPULAN DATA
(Anak Lampiran 1)

 Nama Jabatan
 Eselon/Jenjang Jabatan
 Unit Kerja
 Ikhtisar Jabatan
 Uraian Tugas

3
IDENTIFIKASI KOMPETENSI MANAJERIAL
(Anak Lampiran 2)

Proses identifikasi kompetensi manajerial untuk setiap


jabatan adalah:
a. Menuangkan uraian tugas dan tahapan.
b. Menganalisis uraian tugas (UT) tersebut untuk
mendapatkan kata kunci.
c. Menganalisis tahapan/kegiatan menjadi kegiatan utama
(KU).
d. Kegiatan Utama (KU) diperlukan untuk menentukan
level kompetensi dengan berpedoman pada Kamus 4

Kompetensi Manajerial (KKM).


Catatan…
• Apabila dari hasil identifikasi kompetensi ada dua atau lebih jenis
kompetensi sama dan level kompetensi yang berbeda, cukup dipilih
satu jenis kompetensi dengan level yang paling tinggi.
• Pemilihan kompetensi dapat ditentukan berdasarkan kesesuaian
sifat tugas dengan klaster kompetensi yang sesuai.
– Kemampuan Berpikir
– Mengelola Diri
– Mengelola Tugas
– Mengelola Orang Lain, atau
– Mengelola Sosial Budaya
KELOMPOK KOMPETENSI
MENGELOLA DIRI (MD)
• Adaptasi terhadap Perubahan (AtP)
KEMAMPUAN BERPIKIR (KB) • Integritas (Int)
• Fleksibilitas Berpikir (FB) • Keuletan (Keu)
• Inovasi (Inov) • Pengendalian Diri (PD)
• Komitmen tehadap Organisasi (KtO)
• Berpikir Analitis (BA) • Inisiatif (Ini)
• Berpikir Konseptual (BK) • Semangat Berprestasi (SB)

MENGELOLA ORANG (MO) MENGELOLA TUGAS (MT)


• Kerjasama (Ks) • Berorientasi pada Pelayanan (BpP)
• Kesadaran akan Keselamatan Kerja
• Mengembangkan Orang Lain (K3)
(MOL) • Membangun Hubungan Kerja (MHK)
• Kepemimpinan (Kp) • Negosiasi (Nego)
• Membimbing (M) • Kewirausahaan (Ke)
• Pencarian Informasi (PI)
• Perhatian terhadap Keteraturan (PtK)
• Komunikasi Lisan (Komlis)
MENGELOLA SOSIAL & • Komunikasi Tertulis (Komtul)
BUDAYA • Pengambilan Keputusan (PK)
• Pengorganisasian (P)
• Tanggap terhadap Pengaruh • Perencanaan (Per)
Budaya (TPB) • Manajemen Perubahan (MP)
• Interaksi Sosial (IS) • Berorientasi pada Kualitas (BpK)
• Empati (E) • Manajemen Konflik (MK) 6
PENENTUAN KOMPETENSI TAMBAHAN

• Adalah kompetensi yang tidak secara langsung


terkait dengan tugas jabatan, namun menjadi
tuntutan untuk jabatan tersebut.
• Dapat ditentukan berdasarkan:
– Visi dan Misi Organisasi
– Kebijakan Pimpinan
– Kompetensi Generik untuk PNS
1.Integritas (MD)
UU No. 43 Tahun 1999 Tentang
2.Kerja Sama
Pokok-Pokok Kepegawaian (MO)
3.Berpikir
UU No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Analitis (KB)
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 4.Berorientasi
Tahun 2005-2025
pada Pelayanan
(MT)
Peranturan Pemerintah No. 46 Tahun 2011
Jo. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian 5.Tanggap
Negara No. 1 Tahun 2013 Tentang Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil terhadap
Perubahan
Budaya (MSB)
PENYUSUNAN DAFTAR SEMENTARA
KOMPETENSI MANAJERIAL/DSKM
(Anak Lampiran 4)

Kompetensi yang diperoleh dari hasil


identifikasi kompetensi manajerial (IKM)
dan kompetensi tambahan dituangkan ke
daftar sementara kompetensi manajerial
(DSKM) yang memuat kompetensi, level
kompetensi, dan kegiatan utama.

9
VALIDASI KOMPETENSI MANAJERIAL

1. Konfirmasi KM kepada atasan pemegang


jabatan dan/atau pejabat lain yang ditunjuk
oleh:
a. Pejabat Kepegawaian pada setiap TPSKM
di tingkat Eselon II; atau
b. Pejabat Pembina Kepegawaian pada
setiap TPSKM di tingkat instansi
pemerintah,
yang dipandang mampu memberikan masukan
yang diperlukan, sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan keabsahan D S K M.
10
Lanjutan…

2. Konfirmasi tersebut dilakukan dengan maksud untuk


memperoleh kepastian apakah kompetensi yang telah
dirumuskan dalam D S K M telah sesuai dengan jabatan atau
pekerjaan yang bersangkutan.

3. Dari hasil konfirmasi tersebut, D S K M ditetapkan menjadi


Daftar Kompetensi Manajerial dengan menentukan urutan
peringkat kompetensi dari yang “Mutlak”, “Penting”, dan “Perlu”
yang dilakukan oleh atasan pemegang jabatan dan/atau pejabat
lain yang ditunjuk oleh Pejabat Kepegawaian atau Pejabat
Pembina Kepegawaian (Anak Lampiran 6)

11
Lanjutan…

 Mutlak, artinya kompetensi tersebut mutlak harus


ada. Ketiadaan kompetensi ini dapat menyebabkan
pemangku jabatan tidak mampu menjalankan tugas.
 Penting, artinya ketiadaan kompetensi ini dapat
menyebabkan hasil pekerjaan tidak optimal, meski
dapat diganti / diwakili oleh kompetensi lain.
 Perlu, artinya kompetensi ini baik, tetapi
ketiadaannya tidak mempengaruhi kelancaran
pelaksanaan pekerjaan jabatan yang bersangkutan.
12
Lanjutan…

4. Lakukan review terhadap DSKM untuk memastikan


jenis kompetensi tersebut memenuhi 5 kelompok
jenis kompetensi, termasuk kemungkinan ada
penambahan lain dengan alasan-alasan relevan.
5. Tahap validasi ini dilakukan hingga Daftar
Kompetensi Manajerial yang telah dibuat tersebut
dianggap memadai.

13
PENENTUAN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL

 Hasil validasi DSKM dan form


penambahan jenis kompetensi
digunakan untuk menentukan SKM (Anak
Lampiran 7);

 SKM ditetapkan dan disahkan Pejabat


Pembina Kepegawaian
14

You might also like