Professional Documents
Culture Documents
Gagasan Pendukung
Gagasan Pendukung
Cf. Kesepakatan LBI tahun 2021 mengajak umat selama 4 tahun sejak 2022 merenungkan kedua belas nabi-nabi kecil dalam
BKSN.
Tahun 2022 kita merenungkan Kitab Nabi Amos dan Hosea.
• Pesan Inti dari pewartaan kedua Nabi.
Yunus mewartakan Allah, Sang Pencipta, sebagai sumber
Kebenaran yang penuh Rahmat dan kerahiman, yang meminta
pertobatan para pendosa, menganugerahkan pengampunan dan
melepaskan hukuman.
Yoel Allah “ada” dan hadir di antara umat-Nya (Yl 2:27).
• Fokus Kasih Allah Allah adalah kasih yang selalu hadir
dalam pergulatan hidup manusia.
Konteks
• Pemulihan seperti apa yang ingin Tuhan lakukan untuk umat-Nya yang terluka?
TANAKH
•TAURAT: PENTATEUKH/HUKUM TAURAT (ADAM –
MUSA)
•KITAB NABI: 3 NABI BESAR, 12 NABI KECIL
•KHETUBIM:
– KITAB SEJARAH: YOSUA - MAKABE
– KITAB PUISI/HIKMAT: NILAI2 KEHIDUPAN
– APOKALIPTIK: DANIEL
KONTEKS NABI-NABI ISRAEL
Merpati adalah salah satu dari dua jenis burung pertama yang secara spesifik
disebutkan dalam Alkitab, karena Nuh tiga kali melepaskan seekor merpati
setelah Air Bah untuk menentukan surutnya air (Kejadian 8:8-12).
“Menjelang waktu senja pulanglah Burung Merpati (Yonah) itu mendapatkan
Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari
situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.”
Burung Merpati tersebut membawa daun zaitun. Daun Zaitun ini menjadi
sumber informasi tanda kedamaian dari murka Allah yang telah reda, yaitu
setelah berakhirnya bencana air bah yang hebat itu.
Dan pada kelanjutannya hingga sekarang logo burung merpati yang membawa
daun zaitun menjadi lambang kedamaian.
GAMBARAN MERPATI
Lemah lembut dan baik hati (Mzm 74:19; Kid 2:14; 5:2; 6:9; Yes 60:8; Hos
11:11; Mat 10:16)
1.Korban dalam PL (Im 12:6; 14:22; Luk 2:24)
2.Roh Kudus dalam PB (Yoh 1:32)
3.Kedukaan (suara merpati = ratapan manusia yang berduka) (Yes 38:14;
59:11; Nah 2:7)
YONAH (ANAH)
S E B UAH PE N GANTAR
5:4 Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka
kamu akan hidup
5:5 Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah
menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan
Betel akan lenyap."
5:6 Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki
keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang
memadamkan bagi Betel.
Latar Belakang cerita Yunus dan Kerajaan Asyur
(Niniwe)
Konteks cerita Yunus ini jika dilihat dari sumber sumber ekstra-biblis, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa cerita Yunus ini terjadi pada masa pemerintahan salah
seorang dari dua Raja Asyur :
1) Adad-Nirari III (810-783 SM)
2) Asyurdan III (733-759 SM)
Berdasarkan Teks: ”Orang Niniwe percaya kepada Allah” (Yunus 3:5)
Adad-Nirari III (810-783 SM) yang pemerintahannya ditandai oleh
peralihan ke monoteisme, atau
Asyurdan III (733-755 SM) yang pemerintahannya mengalami dua wabah
besar (765 dan 759 SM) serta sebuah gerhana matahari (763 SM), yang
masing-masing mungkin ditafsirkan sebagai tanda hukuman ilahi sehingga
mempersiapkan Ibukota Asyur itu untuk menerima berita nubuat Yunus
(Niniwe terletak sekitar 800 kilometer timur laut Galilea).
Dalam Al Quran Kitab Yunus LEBIH MENEKANKAN MONOTEISME QS Yunus
Ay.3
“D A T A N G L A H F I R M A N T U H A N K E P A D A Y U N U S B I N A M I T A I demikian:
“Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka,
karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.”
TUHAN MEMANGGIL
Ada tiga kata yang sama, yang dapat kita temukan dalam 1:2 dan 3:2,
yaitu :
1. ( וםּ קqum) : bangkit(lah)
2. ( ְך ַלָיyalak) : pergi(lah)
3. ( א ָר ָקqara) : berseru(lah)
Ketiga kata kerja ini ingin menunjukkan bahwa Allah itu “berinisiatif
menyelamatkan” manusia dengan perantaraan para nabi-Nya. Allah kita
ini tidak tinggal diam ketika menemukan penderitaan di dunia.
Respon Yunus
“Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari
hadapan Tuhan; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah
kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya
perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama
dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan.” (ay.3)
“Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman
Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya,
tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam
kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: ‘Empat puluh
hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.”(Yun 3:3)
Respon Orang-orang
Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka
membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya.” (Yun 1:5)
“Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka,
baik orang dewasa maupun anak anak, mengenakan kain kabung.” (Yun 3:5)
Respon Yunus
“Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi
reda dan tidak menyerang kamu lagi.”(Yun 1:12)
Struktur Yunus 2:
A ay.1 : Pengantar (setting tempatnya : di dalam perut ikan)
B ay. 2a : “Dalam kesusahanku aku berseru kepada Tuhan”
C ay. 2b : “Dari tengah-tengah dunia orang mati (Sheol) aku berteriak,
dan Kaudengarkan suaraku”
D ay. 3 : “Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam”
E ay. 4-6a : Puncak Ratapan Yunus
D’ ay. 6b-7a : “Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam
liang kubur”
C’ ay. 7b-8 : “Sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang
kudus”
B’ ay. 9 : “Dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu”
A’ ay. 10 : Penutup (setting tempatnya : di darat)
DINAMIKA PUISI YUNUS 2
Berdasarkan ISI:
1)Tematik : Ratapan →Ucapan Syukur
2)Emosi : Dari kesusahan (ay.2) →Rasa Syukur (ay.9)
3)Relasi : Tuhan melemparkan Yunus ke tempat yang dalam (ay.3) →Tuhan menaikkan nyawa
Yunus dari liang kubur (ay.6)
1. Narator
a. Ay. 1 (firman TUHAN)
b. Ay. 3-4a (firman Allah)
c. Ay. 5-7a (percaya kepada Allah)
d. Ay. 10 (ketika Allah melihat perbuatan mereka
[…] menyesallah Allah)
2. TUHAN [ay. 2]
3. Yunus [ay. 4b] ( sesuai dengan firman Allah)
4. Raja Niniwe [ay. 7b-9] (berseru dengan keras kepada Allah, mungkin Allah akan berbalik)
Yang berperanan dalam narasi ini adalah “Sang Narator” dan “Raja Niniwe” (mewakili Niniwe yang
bertobat), namun yang perlu diperhatikan “Allah”-lah yang menjadi fokus terbesar dalam narasi ini
ALLAH BERBALIK PIKIRAN (METANOIA)
“ALLAH BERTOBAT”
“Allah menyesal dan tidak jadi melakukan malapetaka yang
dirancang-Nya kepada Niniwe” (Bdk. 3:10)
Siapa Bertobat?
[2] 4:5 : Tindakan Yunus → keluar meninggalkan kota dan duduk di sebelah timur kota
4:6a : Tindakan Tuhan → menumbuhkan sebatang pohon jarak untuk menaungi Yunus
[4] 4:8c : Yunus berkata kepada Tuhan (“Lebih baik aku mati daripada hidup”)
4:9a : Respon Tuhan → (“Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?”)
4:9b : Respon Yunus → “Selayaknyalah aku marah sampai mati”
Penutup : Pengajaran Tuhan bagi Yunus (4:10-11) → mengenai Belas Kasih Allah
KEMARAHAN YUNUS (4:1-2)
Sederhananya…