You are on page 1of 57

SOSIALISASI BKSN 2023

KEVIKEPAN YOGYAKARTA BARAT

NANGGULAN, 20 AGUSTUS 2023

ADOLFUS SURATMO ATMOMARTAYA, PR


08156745127
GAGASAN PENDUKUNG
Pengantar
BKSN 2023 di Keuskupan Agung Semarang ditempatkan dalam beberapa konteks:
1. Syukur telah memasuki masa endemic dari bencana covid-19. kita mengisi dengan
upaya konkret agar semua lapisan masyarakat bangkit dan bergerak.
2. Mewujudkan Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang, khususnya pada tagline
kedua “Gereja yang berciri mistik dan politik”. Yang ditajamkan ke dalam tema “Tinggal
dalam Kristus dan Berbuah: Bersatu dan bersinergi demi Indonesia Damai”.
3. Merenungkan sosok Allah Sang sumber Kasih dan Keselamatan. Paling terasa Ketika
wabah covid-19 mengganas. Adanya Kerjasama dan sinergi berbagai elemen membuat
penanganan covid-19 lebih baik dirasakan oleh umat dan Masyarakat.
Tema : Allah Sumber Kasih dan Keselamatan.
Inspirasi : Nabi Yunus dan Yoel
“Engkaulah Allah yang pengasih dan Penyayang, yang Panjang sabar dan berlimpah kasih
setia” (Yun, 4:2).

Cf. Kesepakatan LBI tahun 2021  mengajak umat selama 4 tahun sejak 2022 merenungkan kedua belas nabi-nabi kecil dalam
BKSN.
Tahun 2022 kita merenungkan Kitab Nabi Amos dan Hosea.
• Pesan Inti dari pewartaan kedua Nabi.
Yunus mewartakan Allah, Sang Pencipta, sebagai sumber
Kebenaran yang penuh Rahmat dan kerahiman, yang meminta
pertobatan para pendosa, menganugerahkan pengampunan dan
melepaskan hukuman.
Yoel  Allah “ada” dan hadir di antara umat-Nya (Yl 2:27).
• Fokus  Kasih Allah Allah adalah kasih yang selalu hadir
dalam pergulatan hidup manusia.
Konteks

Pemulihan dari Krisis akibat Pandemi


Pandemi telah mengakibatkan banyak penderitaan dan
kematian, kerugian dan kepedihan, kesulitan dan kesusahan 
disadarkan bahwa manusia rapuh.
Humana Communitas (Refleksi-refleksi yang tidak Tepat
Waktunya tentang Kelahiran Kembali Kehidupan, 2020),
Dokumen Gerejawi yang dikeluarkan Akademi Kepausan,
mengajak kita melihat secara positif bahwa kerapuhan dan
kerentanan justru membawa kita ke dalam visi baru tentang
etos kehidupan yang menuntut keberanian untuk bertobat.
• Sebelum Dok. Humana Communitas, Paus Fransiskus menerbitkan
dua ensiklik, Laudato Si (2015) dan Frateli Tutti (2020).
Laudato Si  bumi sedang menjerit, terbebani dan hancur karena
kerusakan oleh manusia. Kerusakan membuat iklim bumi
berubah. Manusia yang bergantung pada alam makin
menderita.
Frateli Tutti  persaudaraan dan persahabatan. Persaudaraan sejati
mengalami krisis. Pemicu kerusakan: perbedaan ideologi,
kepentingan ekonomi, kehilangan identitas budaya 
hilangnya identitas spiritual dan konsistensi moral.
Pertanyaan Umat Beriman

• Beranikah pengikut Kristus diutus menjadi pewarta kasih Tuhan?

• Dapatkah ia menaruh kepercayaan kepadaTuhan sebagai sumber keselamatan?

• Pemulihan seperti apa yang ingin Tuhan lakukan untuk umat-Nya yang terluka?

• Siapakah Allah yang kepada-Nya umat menggantungkan harapannya?


PERJANJIAN LAMA

TANAKH
•TAURAT: PENTATEUKH/HUKUM TAURAT (ADAM –
MUSA)
•KITAB NABI: 3 NABI BESAR, 12 NABI KECIL
•KHETUBIM:
– KITAB SEJARAH: YOSUA - MAKABE
– KITAB PUISI/HIKMAT: NILAI2 KEHIDUPAN

– APOKALIPTIK: DANIEL
KONTEKS NABI-NABI ISRAEL

• Kita mengenal pembagian TaNaKh (Taurat-Nabiim-Khetubim) dalam Kitab


Suci Ibrani atau Kitab Suci Perjanjian Lama.
• Secara garis besar, dalam kelompok kitab nabi-nabi ini, kita mengenal ada 3
nabi besar (Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel) dan
• 12 nabi kecil (Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk,
Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi).
• Maka, 15 kitab itulah yang kita sebut sebagai kitab nabi-nabi Perjanjian Lama.
Hidup dan karya masing-masing nabi dituliskan dalam satu kitab.
• Disebut nabi besar karena tulisannya panjang (Yesaya 66bab, Yeremia
52bab, Yehezkiel 48 bab), dan disebut nabi kecil karena tulisannya pendek
(Obaja 1bab, Hagai 2bab, dst)
• Selain ke-15 nabi itu masih ada nabi-nabi yang lain tetapi
tidak dikisahkan dalam satu kitab khusus.
• Dalam Perjanjian Lama kita mengenal nabi Nuh, nabi
Musa, nabi Natan, nabi Elia, nabi Elisa, dan sebagainya.
• Dalam Perjanjian Baru, nabi yang paling akhir disebutkan
dalam kitab suci kita adalah nabi Agabus (Kis 21:10-14)
yang memperingatkan Paulus agar tidak kembali ke
Yerusalem.
DUNIA PERJANJIAN LAMA
722 SM
?? 1500 SM 1000 SM 587 SM 200 SM
SM
ADAM MUSA DAUD
PEMBUANGA MAKABE
N BABEL
….. YOSUA SALOMO KEMBALI KE
NUH TANAH
TERJANJI
….. HAKIM- PECAH 2
ABRAHAM KERAJAAN
HAKIM PEMBANGUN
ISHAK AN KEMBALI
YAKUB 15 NABI
SAUL BAIT ALLAH
YUSUF
(12)
KONTEKS NABI-NABI ISRAEL

• Tradisi kenabian muncul ketika Israel hidup sebagai sebuah kerajaan,


terutama semenjak kerajaan terpecah menjadi dua: Israel dan Yehuda.
• Setelah periode hakim-hakim, Israel dipimpin oleh raja Daud yang
kemudian digantikan oleh Salomo. Pada masa pemerintahan mereka,
Israel hidup relatif dalam kesetiaan kepada Allah.
• Setelah perpecahan kerajaan, raja-raja datang silih berganti. Berkali-kali
dikisahkan dalam kitab raja-raja di Utara (Israel) maupun Selatan
(Yehuda) justru menjauhkan rakyat dari Allah. Mereka melakukan apa
yang jahat di mata Tuhan. Maka, di sinilah peran hadirnya para nabi.
Para nabi hadir untuk memperingatkan pertobatan agar bangsa Israel
kembali kepada Allah.
SIAPA ITU NABI?
• Para nabi yang dipilih oleh Allah ini mempunyai macam-macam
latar belakang, misalnya Yeremia dari keturunan keluarga imam
(Yer 1:1), atau Amos yang adalah peternak domba (Am 1:1).
• Panggilan menjadi nabi juga tidak terbatas usia. Seringkali orang
beranggapan bahwa nabi itu biasanya tua, berjenggot panjang,
pakaian sederhana. Tetapi kita melihat nabi Yeremia dipanggil
menjadi nabi di usia mudanya (Yer 1:4-8). Bahkan nabi Yeremia
bercerita untuk menjadi nabi tidak harus pandai bicara, karena
bukan mereka yang berbicara tetapi Allahlah yang berbicara
melalui mereka.
• Nubuat para nabi biasanya berisi seruan pertobatan:
menyadarkan akan situasi keberdosaan yang terjadi, ajakan
pertobatan untuk kembali hidup seturut perintah Allah, dan
harapan yang akan diberikan Allah setelah pertobatan.
KEHIDUPAN NABI
• Dari nubuat-nubuat para nabi ini, tampak Allah yang begitu mengasihi bangsa Israel, umat
pilihan-Nya. Maka, Ia mengutus para nabi untuk menjaga bangsa Israel tetap setia kepada-
Nya. Para nabi ini seperti gembala yang menjaga dan menuntun kawanan domba Allah.
Yunus

Kata “Yunus” ‫י ֹונָה‬ YONAH

Kata Yunus dalam Bahasa Ibrani (Yonah),


yang berarti “Merpati”
MERPATI

Merpati adalah salah satu dari dua jenis burung pertama yang secara spesifik
disebutkan dalam Alkitab, karena Nuh tiga kali melepaskan seekor merpati
setelah Air Bah untuk menentukan surutnya air (Kejadian 8:8-12).
“Menjelang waktu senja pulanglah Burung Merpati (Yonah) itu mendapatkan
Nuh, dan pada paruhnya dibawanya sehelai daun zaitun yang segar. Dari
situlah diketahui Nuh, bahwa air itu telah berkurang dari atas bumi.”
Burung Merpati tersebut membawa daun zaitun. Daun Zaitun ini menjadi
sumber informasi tanda kedamaian dari murka Allah yang telah reda, yaitu
setelah berakhirnya bencana air bah yang hebat itu.
Dan pada kelanjutannya hingga sekarang logo burung merpati yang membawa
daun zaitun menjadi lambang kedamaian.
GAMBARAN MERPATI

Lemah lembut dan baik hati (Mzm 74:19; Kid 2:14; 5:2; 6:9; Yes 60:8; Hos
11:11; Mat 10:16)
1.Korban dalam PL (Im 12:6; 14:22; Luk 2:24)
2.Roh Kudus dalam PB (Yoh 1:32)
3.Kedukaan (suara merpati = ratapan manusia yang berduka) (Yes 38:14;
59:11; Nah 2:7)
YONAH (ANAH)

NAMA IBRANI “YONAH” DIPERKIRAKAN BERASAL DARI KATA


“ANAH”, YANG ARTINYA "BERKABUNG, MERATAP", DAN
TAMPAKNYA MERUPAKAN TIRUAN SUARA MERPATI YANG PILU
(YESAYA 38:14; 59:11, 12; YEHEZKIEL 7:16; NAHUM 2:7).
Latar Belakang YUNUS

Yunus, yang namanya berarti "merpati", diperkenalkan sebagai putra Amitai


(Yun 1:1 // 2 Raj 14:25).
Ia disebut dalam 2 Raj 14:25 sebagai:
1.Nabi kepada kerajaan utara Israel semasa pemerintahan Yerobeam II (793-
753 SM);
2.Ia berasal dari Gat-Hefer, tiga sampai lima kilometer utara Nazaret di
Galilea.
Letak Kitab Yunus dalam Konteks Para Nabi

Meletakkan Yunus dalam Konteks Sejarah


1.Kita memiliki data (tekstual) dari 2 Raj 14:25 → Yunus adalah seorang Nabi
2.kepada kerajaan utara Israel semasa pemerintahan Yerobeam II (793-753
SM).
3.Lalu, kita cek nabi-nabi yang berkarya sekitar masa itu:
a. 2 Raj 13:14-19 → Pelayanan nubuat Yunus ter jadi tidak lama sesudah masa
pelayanan Elisa.
b. Bertumpang-tindih dengan masa pelayanan Amos (bd. Amos 1:1), dan
c. diikuti oleh pelayanan Hosea (bd. Hosea 1:1).15
MELETAKKAN YUNUS DALAM KONTEKS SEJARAH

S E B UAH PE N GANTAR

“DATANGLAH FIRMAN TUHAN KEPADA YUNUS BIN AMITAI”


[1] YUNUS 1:1 YEROBEAM, ANAK YOAS, RAJA ISRAEL FIRMAN ALLAH TELAH
DIUCAPKAN DENGAN PERANTARAAN NABI YUNUS BIN AMITAI
[2] 2 RAJA-RAJA 14:23-25
[4] AMOS 1:1 AMOS, ZAMAN YEROBEAM, ANAK YOAS, RAJA ISRAEL ZAMAN RAJA
YOAS, RAJA ISRAEL ZAMAN AKHIR PEWARTAAN ELISA
[3] 2 RAJA-RAJA 13:14-19 HOSEA, ZAMAN YEROBEAM, ANAK YOAS, RAJA ISRAEL.
[5] HOSEA 1:1
MELIHAT BACKGROUND HISTORIS AMOS
(untuk melihat background historis Kitab Yunus)

Latar Belakang Historis

Amos berkarya sekitar th. 760-750 SM (Abad ke-8 SM)


I. Pemerintahan Raja Uzia (Raja Yehuda) (792-740 SM)
II. Pemerintahan Raja Yerobeam II (Raja Israel) (Thn. 786-746 SM)
Periode Pemerintahan Raja Yerobeam II

Kerajaan Utara mengalami Situasi Baru :


1.Usaha dagang dengan luar negeri berkembang dengan pesat
2.Pegawai tinggi, tokoh militer dan pedagang menjadi kaya sekali.
3.Kemewahan semakin bertambah di Kota Samaria dan di kota-kota lainnya:
a. Bangunan-Bangunan Baru didirikan di mana-mana
b. Ibadat pula menjadi mewah (Hari-Hari Raya dirayakan besar besaran)
Jadi, konteks situasi pada zaman itu boleh dibilang berada pada
situasi yang nyaman dan memuaskan menurut anggapan
lapisan-atas dari penduduk dan para pemimpin rakyat, juga
pemuka agama.
Tetapi, perkembangan itu membawa pula sejumlah yang
negatif:
- Orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin,
- Kemewahan tak terbatas, dan
- Ketidakadilan merajalela
 Dalam uraian-uraian Amos terdapat suatu fundamen yang kuat bagi
monoteisme yang dua abad sesudahnya dirumuskan dengan jelas oleh
Deutero-Yesaya.
 Universalisme dan Monoteisme tidak menjadi suatu obyek khusus dalam
pewartaan Amos (tidak ada suatu apologi/pembelaan atau diskusi mengenai
hal itu), melainkan merupakan suatu pengandaian Amos yang tidak
dipersoalkannya.
 Jadi, dalam Kitab Amos inilah, kita dapat mengatakan bahwa “cikal bakal
[benih-benih] universalisme dan monoteisme” itu hadir dan ditemukan.
AMOS 5:4-6
Jalan yang menuju hidup

5:4 Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka
kamu akan hidup
5:5 Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah
menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan
Betel akan lenyap."
5:6 Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki
keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang
memadamkan bagi Betel.
Latar Belakang cerita Yunus dan Kerajaan Asyur
(Niniwe)
Konteks cerita Yunus ini jika dilihat dari sumber sumber ekstra-biblis, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa cerita Yunus ini terjadi pada masa pemerintahan salah
seorang dari dua Raja Asyur :
1) Adad-Nirari III (810-783 SM)
2) Asyurdan III (733-759 SM)
Berdasarkan Teks: ”Orang Niniwe percaya kepada Allah” (Yunus 3:5)
 Adad-Nirari III (810-783 SM) yang pemerintahannya ditandai oleh
peralihan ke monoteisme, atau
 Asyurdan III (733-755 SM) yang pemerintahannya mengalami dua wabah
besar (765 dan 759 SM) serta sebuah gerhana matahari (763 SM), yang
masing-masing mungkin ditafsirkan sebagai tanda hukuman ilahi sehingga
mempersiapkan Ibukota Asyur itu untuk menerima berita nubuat Yunus
(Niniwe terletak sekitar 800 kilometer timur laut Galilea).
Dalam Al Quran Kitab Yunus LEBIH MENEKANKAN MONOTEISME QS Yunus
Ay.3

Dalam Perjanjian Lama Kitab Yunus lebih


menekankan Universalisme Keselamatan
Allah
Kitab Yunus
Terdiri dari 4 Bab, 48 Ayat:
Bab 1 : Yunus dipanggil Tuhan
Bab 2 : Yunus dalam perut ikan
Bab 3 : Yunus dipanggil kedua kalinya dan pergi ke Niniwe
Bab 4 : Pergulatan Yunus bersama Tuhan
YUNUS 1 : 1

“D A T A N G L A H F I R M A N T U H A N K E P A D A Y U N U S B I N A M I T A I demikian:
“Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka,
karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.”
TUHAN MEMANGGIL
Ada tiga kata yang sama, yang dapat kita temukan dalam 1:2 dan 3:2,
yaitu :
1. ‫( וםּ ק‬qum) : bangkit(lah)
2. ‫( ְך ַלָי‬yalak) : pergi(lah)
3. ‫( א ָר ָק‬qara) : berseru(lah)
Ketiga kata kerja ini ingin menunjukkan bahwa Allah itu “berinisiatif
menyelamatkan” manusia dengan perantaraan para nabi-Nya. Allah kita
ini tidak tinggal diam ketika menemukan penderitaan di dunia.
Respon Yunus
“Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari
hadapan Tuhan; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah
kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya
perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama
dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan.” (ay.3)
“Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman
Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya,
tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam
kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: ‘Empat puluh
hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.”(Yun 3:3)
Respon Orang-orang
Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka
membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya.” (Yun 1:5)

“Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka,
baik orang dewasa maupun anak anak, mengenakan kain kabung.” (Yun 3:5)
Respon Yunus
“Angkatlah aku, campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi
reda dan tidak menyerang kamu lagi.”(Yun 1:12)

Respon ini menjadi sikap positif Yunus yang mau


mengorbankan diri.
Respon para Pemimpin (Nahkoda dan Raja)
“sama-sama berharap semoga tidak binasa”

•YUNUS 1:6b (Nahkoda) “Bangunlah, berserulah kepada Allahmu,


barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak
binasa”
•YUNUS 3:9 (Raja) “Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan
menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu,
sehingga kita tidak binasa”
Yunus di dalam Perut Ikan(Puisi bab 2)

Struktur Yunus 2:
A ay.1 : Pengantar (setting tempatnya : di dalam perut ikan)
B ay. 2a : “Dalam kesusahanku aku berseru kepada Tuhan”
C ay. 2b : “Dari tengah-tengah dunia orang mati (Sheol) aku berteriak,
dan Kaudengarkan suaraku”
D ay. 3 : “Kaulemparkan aku ke tempat yang dalam”
E ay. 4-6a : Puncak Ratapan Yunus
D’ ay. 6b-7a : “Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam
liang kubur”
C’ ay. 7b-8 : “Sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang
kudus”
B’ ay. 9 : “Dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu”
A’ ay. 10 : Penutup (setting tempatnya : di darat)
DINAMIKA PUISI YUNUS 2
Berdasarkan ISI:
1)Tematik : Ratapan →Ucapan Syukur
2)Emosi : Dari kesusahan (ay.2) →Rasa Syukur (ay.9)
3)Relasi : Tuhan melemparkan Yunus ke tempat yang dalam (ay.3) →Tuhan menaikkan nyawa
Yunus dari liang kubur (ay.6)

Berdasarkan ASPEK LITERER:


1)Spasial : Dari perut ikan (ay. 1) →ke daratan (ay.10); Dari Sheol (dunia orang mati) (ay. 2)
→ke dalam Bait Kudus Allah (ay. 7)
2)Temporal : Tiga hari tiga malam (Lih. Yun 1:17) [Berkaitan dengan Aspek Spasial : Dari perut
ikan (ay. 1) →ke daratan (ay.10)]
3)Stilistik : Dari Narasi (ay. 1) →ke Puisi (ay. 2-9) →ke Narasi (ay. 10)
BAB 3
YUNUS DIPANGGIL TUHAN UNTUK KEDUA KALINYA & PERTOBATAN
NINIWE

1. Narator
a. Ay. 1 (firman TUHAN)
b. Ay. 3-4a (firman Allah)
c. Ay. 5-7a (percaya kepada Allah)
d. Ay. 10 (ketika Allah melihat perbuatan mereka
[…] menyesallah Allah)
2. TUHAN [ay. 2]
3. Yunus [ay. 4b] ( sesuai dengan firman Allah)
4. Raja Niniwe [ay. 7b-9] (berseru dengan keras kepada Allah, mungkin Allah akan berbalik)

Yang berperanan dalam narasi ini adalah “Sang Narator” dan “Raja Niniwe” (mewakili Niniwe yang
bertobat), namun yang perlu diperhatikan “Allah”-lah yang menjadi fokus terbesar dalam narasi ini
ALLAH BERBALIK PIKIRAN (METANOIA)
“ALLAH BERTOBAT”
“Allah menyesal dan tidak jadi melakukan malapetaka yang
dirancang-Nya kepada Niniwe” (Bdk. 3:10)
Siapa Bertobat?

1.YUNUS: YUN 3:1-4 →Tuhan memanggil kedua kalinya


→Yunus berangkat ke Niniwe →mewartakan Sabda Tuhan
kepada orang-orang Niniwe
2.NINIWE: YUN 3:5-9 → Orang-orang Niniwe percaya kepada
Allah → dan melakukan “laku tobat” (puasa, memakai kain
kabung, dlsb) – bahkan ternak pun ikut berpuasa
3.ALLAH :YUN 3:10 → Allah menyesal dan tidak melakukan
malapetaka yang dirancang-Nya sendiri
Pergulatan Yunus bersama Tuhan (bab 4)
Dialog Series (Yun 4)
Mukadimah : Yunus Kesal dan Marah (4:1)
[1] 4:2-3 : Yunus berdoa kepada Tuhan (“Lebih baik aku mati daripada hidup”)
4:4 : Respon Tuhan (“Layakkah engkau marah?”)

[2] 4:5 : Tindakan Yunus → keluar meninggalkan kota dan duduk di sebelah timur kota
4:6a : Tindakan Tuhan → menumbuhkan sebatang pohon jarak untuk menaungi Yunus

[3] 4:6b : Perasaan Yunus → ia sangat bersukacita


4:7-8a : Tindakan Tuhan → Allah mengirim seekor ulat hingga pohon jarak itu layu
4:8B : Perasaan Yunus → lesu dan berharap agar mati

[4] 4:8c : Yunus berkata kepada Tuhan (“Lebih baik aku mati daripada hidup”)
4:9a : Respon Tuhan → (“Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?”)
4:9b : Respon Yunus → “Selayaknyalah aku marah sampai mati”

Penutup : Pengajaran Tuhan bagi Yunus (4:10-11) → mengenai Belas Kasih Allah
KEMARAHAN YUNUS (4:1-2)

Ay.1 Yunus Kesal dan Marah karena Allah mengampuni Niniwe


Ay. 2 (alasan Yunus marah) "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan
itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku
dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah
Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan
berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang
hendak didatangkan-Nya.”
ALASAN PELARIAN YUNUS

Sederhananya…

Yunus ingin mengatakan,”Lihat, Tuhan! Aku betul kan..?


Percuma aku datang ke Niniwe jika Engkau pada akhirnya
juga memaafkan mereka.. Untuk apa aku datang ke sana..?
Sia-sia saja.. Mungkin aku malah dianggap seorang Nabi
yang gagal. Aku mewartakan Sabda-Mu, namun akhirnya
tidak terjadi (“40 hari lagi, maka Niniwe akan
ditunggangbalikkan” [3:4], namun ini tidak terjadi). Taruh di
mana mukaku ini..?”
ALASAN TUHAN MENGAMPUNI NINIWE

Sederhananya, Tuhan juga membalik kata-kata Yunus dalam Yunus 4:2.


Tuhan seperti ingin mengatakan, “Bukankah kamu yang mengatakan bahwa
Aku ini pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia
serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.
Bukankah itu yang benar-benar terjadi kali ini. Aku benar-benar mengasihi,
menyayangi, panjang sabar dan berlimpah kasih setia dan menyesal
merencanakan malapetaka bagi
Niniwe? Itu justru menunjukkan siapa Aku ini.. ‘Akulah Tuhan’…”
Tuhan seperti ingin membuktikan bahwa “Apa yang dipikirkan Yunus
mengenai Tuhan itu. ...benar adanya..!!”
PENUTUP (4:10-11)
NABI YOEL
• Nama kitab ini merujuk pada tokoh utama kitab ini, yaitu Yoël bin
Petuel, nabi Yehuda yang diperkirakan hidup sekitar tahun 443-396
sM setelah pembuangan babel saat Yudea menjadi provinsi di
bawah Kekaisaran Persia Akhemeniyah.
• Nama "Yoël" sendiri merupakan serapan dari kata dalam
bahasa bahasa Ibrani: ‫יֹואל‬ֵ  Yoel, yang diperkirakan merupakan
gabungan dari nama Allah: ‫ יה‬ Yah dan kata ‫ ֵאל‬el Allah/Tuhan.
• Oleh karena itu, nama tersebut kemungkinan berarti "Yahweh adalah
Allah“
• Berisi 3 bab terdiri dari 73 ayat.
ZAMAN PARA NABI
 NABI KECIL:
• Pembuangan I:  AMOS– 783 sM
– Kerajaan Utara tahun 722 sM  HOSEA – 743 sM
• Pembuangan II:  MIKHA – 736 sM
 ZEFANYA – 609 sM
– Kerajaan Selatan tahun 587
 NAHUM – 609 sM
sM
 HABAKUK – 609 sM
 HAGAI – 515 sM
• NABI BESAR:  ZAKHARIA – 515 sM
– YESAYA – 736 sM  OBAJA – 515 sM
 MALEAKHI – 495 sM
– YEREMIA – 609 sM
 YOEL – 443 sM
– YEHEZKIEL – 587 sM  YUNUS – ??? sM
STRUKTUR KITAB NABI YOEL
• Bagian pertama: Tulah Belalang (Yoel 1:1–2:17)
– Yoel 1:1–4, tentang kerusakan yang ditimbulkan belalang.
– Yoel 1:5–20, berisi seruan nabi Yoël untuk meratap.
– Yoel 2:1–11, tentang tanda akan bahaya besar.
– Yoel 2:12–17, berisi ajakan kepada umat agar bertobat.
• Bagian kedua: Jawaban Tuhan kepada Israel dan segala bangsa (Yoel 2:18–
3:21)
– Yoel 2:18–27, tentang belas kasih Tuhan pada umat.
– Yoel 2:28–32, tentang berkat bagi umat.
– Yoel 3:1–17, berisi tentang penghakiman segala bangsa.
– Yoel 3:18–21, tentang kehadiran Tuhan di Yerusalem.
TEMA BESAR DALAM KITAB YOEL
• MALAPETAKA 3 RANGKAP: BELALANG, KEKERINGAN, KEBAKARAN
– Di tengah malapetaka yang dahsyat sang nabi menghimbau umat untuk meratap
secara universal. Ia menafsirkan kondisi waktu itu sebagai pertanda awal dari Hari
Tuhan (1:2-12). Untuk menghindari kengerian itu, ia menghimbau seluruh lapisan
masyarakat untuk kembali kepada Allah dengan bertobat (1:13, 14). Sang nabi
menandaskan kembali keadaan waktu itu dan mengakhiri dengan doa untuk
pembebasan (1:16-20).
• HARI TUHAN
– Manusia memiliki masa jayanya dan berjalan menuruti kemauannya, tetapi akhirnya
Hari TUHAN harus tiba! Dipandang dari segi dosa manusia, Hari TUHAN pasti
merupakan waktu pembalasan. (1:15, 2:28-32).
• PERTOBATAN
– Pertobatan Yehuda yang rendah hati dan kemurahan Allah yang besar menjadi
alasan bagi nubuat-nubuat Yoel tentang masa depan, yang mencakup janji-janji
pemulihan (Yoel 2:19-27), pencurahan Roh Kudus atas seluruh umat manusia (Yoel
2:28-31) dan hukuman dan keselamatan Allah pada akhir zaman (Yoel 3:1-21).
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
• (1) Nubuat tentang kedatangan Roh Kudus (Yoel 2:28-32) secara khusus dikutip
Petrus dalam khotbahnya pada hari Pentakosta (Kis 2:16-21), setelah Roh Kudus
turun dari sorga dengan kuasa atas 120 anggota gereja mula-mula dengan
manifestasi-manifestasi rohani berupa berbicara dalam bahasa roh, bernubuat,
dan memuji Allah (Kis 2:4,6-8,11,17-18).
• (2) Lagi pula, ajakan Petrus kepada banyak orang yang berkumpul pada hari raya
Yahudi itu mengenai perlunya berseru kepada nama Tuhan dan menerima
keselamatan telah diilhami (sebagian) oleh apa yang dikatakan Yoel (Yoel
2:32; Yoel 3:14, lih. Kis 2:21,37-41); Paulus juga mengutip ayat yang sama dari
Yoel (lih Rom 10:13).
• (3) Tanda-tanda apokaliptis di langit yang dinubuatkan Yoel akan terjadi pada
akhir zaman (Yoel 2:30-31) bukan saja dikutip oleh Petrus (Kis 2:19-20) tetapi
juga diacu oleh Yesus (mis. Mat 24:29) dan Yohanes di Patmos (Why 6:12-14).
• (4) Akhirnya, nubuat Yoel tentang penghakiman Allah atas bangsa-bangsa di
Lembah Yosafat (Yoel 3:2,12-14) dikembangkan lebih jauh dalam kitab Wahyu
(Why 14:18-20; Why 16:12-16; Why 19:19-21; Why 20:7-9).
BKSN 2023

Tema : Allah Sumber Kasih dan Keselamatan


Inspirasi: “Engkaulah Allah yang Pengasih dan
Penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih
setia”(Yun 4:2)

1. Kasih Allah Menggerakkan Evangelisasi Diri (Yun 1:1-17)


2. Kasih Allah Menggerakkan Pertobatan (Yun 4:1-11)
3. Kasih Allah Menyelamatkan (Yl 2:23-27)
4. Kasih Allah Mempersatukan (Yl 2:28-32)
Kasih Allah Menggerakkan Evangelisasi Diri (Yun 1:1-17)

Evangelisasi: membawa kabar Baik kepada segala tingkat


kemanusiaan, dan melalui pengaruh Injil mengubah umat
manusia dari dalam dan membuatnya menjadi baru (EN 18).

Dasar Gerakan Evangelisasi: pengalaman perjumpaan dengan Allah.

Pasca Pandemi kita ditantang masuk ke dalam pengalaman pribadi


dan mengakui Allah yang penuh kasih dan pengampunan.
Kasih Allah Menggerakkan Pertobatan (Yun 4:1-11)

• Pandemi mengajari kita akan kerapuhan diri.


• Tidak hanya kerapuhan fisik tetapi juga iman dan kemanusiaan.
• Kerapuhan hanya bisa dipulihkan jika manusia mau bertobat.
• Pertobatan merupakan undangan untuk menyadari kasih Allah
yang amat dalam dan luas, yang tertuju kepada semua orang.
Kasih Allah Menyelamatkan (Yl 2:23-27)

• Masanya bangkit dari keterpurukan, kepedihan dan krisis


akibat Pandemi Covid-19.
• bersyukur atas rahmat kehidupan yang telah dicurahkan
oleh Allah hingga saat ini.
• Allah berjanji tidak akan tinggal diam.
• Ia akan memberikan apa yang dibutuhkan umat-Nya dan
memulihkan kehidupan.
Kasih Allah Mempersatukan (Yl 2:28-32)
• Sekularisme menjadi salah satu persoalan orang beriman.
• Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus sering menegaskan bahwa arus
sekularisme, materialisme dan konsumerisme telah mempengaruhi kehidupan
beriman.
• Akibatnya, banyak orang mengalami kekeringan rohani.
• Melalui Frateli Tutti, paus Fransiskus mengingatkan bahwa keluarga manusia
terpecah belah dan terkotak-kotak akibat egoisme ideologi ...merusak
persaudaraan.
• Allah adalah kasih. Adanya kasih, Allah hadir, menyertai dan menyelamatkan.
• Yl 2:28-32 menegaskan bahwa Allah akan mencurahkan Roh-Nya yang menjadi
cara Tuhan menyatukan manusia.

You might also like