You are on page 1of 12

Kependudukan

Thomas S. Rafles
Hai Pecinta
bola,
Bendera
negera
mana
ini ????
Kata orang-
orang bunga
ini bau
bangkai.
Bunga apa ini?
Kemudian,
Siapa aku ?
Simak cuplikan Vidio
berikut
https://www.youtube.com/watch?v=irwhFaqwB_U
Pendudukan Inggris atas wilayah Indonesia
tidak berbeda dengan penjajahan bangsa
Eropa lainnya. Raffles banyak mengadakan
perubahan-perubahan, baik di bidang
ekonomi maupun pemerintahan. Kebijakan
Daendels yang dikenal dengan nama
Contingenten diganti dengan system sewa
tanah. Sistem sewa tanah disebut juga system
pajak tanah atau landrent (lanrate). Rakyat
atau para petani harus membayar pajak
sebagai uang sewa, karena semua tanah
dianggap milik negara.
Kegiatan Rafles di
Indonesia
 Membentuk susunan baru dalam
pengadilan yang didasarkan
pengadilan Inggris.
 Menulis buku yang berjudul History of
Java.
 Menemukan bunga Rafflesia-Arnoldi.
 Merintis adanya kebun raya Bogor.
Kebijakan Rafles
 Menghapus sistem Pereangerstelsel, kerja paksa dan
menghentikan perdagangan budak.
 Memberikan kebebasan kepada rakyat untuk menananm
tanaman sendiri, namun tanaman harus dapat
diperdagangkan.
 Menetapkan tanah sebagai milik pemerintah, dan petani
hanyalah sebagai penggarap, serta dikenakan bea sewa
tanah yang sudah ditetapkan.
 Bupati diangkat menjadi pegawai pemerintah, dan hokum
turun-temurun dihapuskan.
 Membagi wilayah Jawa menjadi 16 karisidenan.
 Membentuk sistem pemerintahan dan hokum seperti yang
berlaku di Inggris.
LAND RENT

Land Rent merupakan suatu kebijakan utama yang


diterapkan oleh Thomas Stanford Rafles yaitu
sering diartikan sebagai Sistem Sewa Tanah
Seiring berjalannya waktu, pada saat
penempatan Raffles di Nusantara
ternyata penerapan Landrent
gagal,adapun beberapa factor penyebab
kegagalannya yaitu karena :
Sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk
pemilik tanah yang luasnya berbeda.
Sulit menentukan luas-sempit dan tingkat
kesuburan tanah.
Terbatasnya jumlah pegawai.
Masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan
system uang.
Akhir Kependudukan Rafles

Perubahan politik yang terjadi di Eropa mengakhiri pemerintahan Raffles


di Indonesia. Pada tahun 1814, Napoleon Bonaparte akhirnya menyerah
kepada Inggris. Belanda lepas dari kendali Perancis. Hubungan antara
Belanda dan Inggris sebenarnya akur, mereka mengadakan pertemuan di
London, Inggris. Pertemuan ini menelorkan kesepakatan yang tertuang
dalam Convention of London 1814 berisi kesepakatan :
“Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya yang dulu direbut
Inggris. Status Indonesia dikembalikan sebagaimana dulu sebelum
perang, yaitu di bawah kekuasaan Belanda.”
Sebenarnya Raffles tidak setuju dengan keputusan Konvensi London. Ia
meletakkan jabatannya digantikan oleh Letnan Gubernur Jendral John
Fendall. Baru pada tahun 1816, John Fendall menyerahkan wilayah
Indonesia kepada Belanda.

You might also like