You are on page 1of 69

Pondasi dengan beban

impact
Prosedur Desain untuk Block Foundation (Hammer-Impact
Loading)

 Sistem hammar palu biasanya terdiri dari


rangka yang menuntun jatuh, berat, yang
dikenal sebagai tup, yang menimpa landasan
yang didukung pada blok pondasi.
 Bobot tup tipikal berkisar antara 2.5kN dan

100kN dan ketinggian berada di kisaran 0,3


m hingga 2 m atau lebih.
 Landasan mendapat pukulan berulang dari

tup sehingga potongan logam yang dipegang


oleh landasan landasan ditempa ke bentuk
yang diinginkan
Prosedur Desain untuk Block Foundation (Hammer-Impact
Loading)

 Energi berdampak tinggi ditransmisikan ke


landasan membentuk tup jatuh. Sebagian energi
digunakan dalam penempaan dan sisanya
ditransmisikan ke tanah di bawahnya.
 Untuk menghindari kerusakan fondasi beton
karena tekanan tumbukan, pad elastis yang terbuat
dari kain merasa, gabus atau karet ditempatkan di
antara landasan dan blok pondasi.
 Kita harus memastikan bahwa tekanan tekan yang
diinduksi dalam bantalan tidak melebihi nilai yang
ditentukan.
 Ini adalah kriteria desain tambahan untuk pondasi
blok palu.
Prosedur Desain untuk Block Foundation (Hammer-Impact
Loading)

 Satu massa, M1, mewakili massa landasan dan pegas. K1,


mewakili kekakuan bantalan elastis dan massa lainnya, M2
dan pegas k2 mewakili massa pondasi beton dan kekakuan
tanah.
 Dalam desain fondasi ini, redaman tanah diabaikan karena
periode tumbukannya sangat kecil dibandingkan dengan
periode frekuensi alami getaran dari sistem pondasi mesin-
sistem tanah.
 Prosedur desain adalah sama dengan yang dibahas untuk
pondasi blok untuk mesin bolak-balik.
 Persamaan untuk memperkirakan frekuensi alami dari sistem
mesin-pondasi-tanah, amplitudo getaran pondasi dan
landasan dan tekanan dinamis di pad berbeda
Pendahuluan

 Ada beberapa jenis mesin yang menghasilkan


beban dinamik dalam durasi (rentang waktu) yang
sangat singkat seperti beban impact, shock atau
pulsa.
 Contoh mesin yang menghasilkan beban shock
adalah Hammer, Presses, Crushers (pemecah) dan
mills (gilingan).
 Mesin Hammer adalah tipikal yang paling banyak
dari mesin impact.
Contoh Idelisasi Beban Dynamik Akibat
Pengoperasian Mesin Impact
Pendahuluan

 Drop Hammer,diesel hammer (singel dan double


acting hammer), peralatan dynamic compaction
adalah contoh dari mesin impact yang mobile
(Dapat berpindah tempat)
 Yang akan dibahas pada kuliah ini adalah mesin
Impact yang permanent (Tidak dapat berpindah)
 Sistem pondasi terdiri dari kerangka, pemberat
yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu,
landasan (anvil) , hammer yang selalu disebut
tup dan pondasi yang berbentuk blok.
Pondasi dengan beban impact
 Hammer pondasi umumnya adalah blok
beton bertulang.
 Anvil dengan tup jatuh berulang-ulang

biasanya ditempatkan di atas lapisan elastik


yang dapat dibuat dari jerjak kayu, gabus,
dsb.
 To avoid breakage of the concrete foundation due to

impact stresses, an elastic pad made of felt, cork or


rubber is placed between anvil and foundation block.
Pondasi dengan beban impact
 Pondasi dapat diletakkan secara langsung di
atas tanah atau di atas lapisan elastik
 Lapisan elastik di bawah pondasi berfungsi

untuk isolasi dan mencegah lingkungan dari


bahaya efek getaran akibat beban impacs
Drop Hammers

Tup
Diesel Hammers

Tup
Presses
Machine
Pendahuluan
 Rangka dapat diletakkan di atas blok pondasi
atau di atas landasan (anvil).
 Landasan (anvil) dapat terdiri dari blok baja

tempat material ditempa/dibentuk menjadi


bentuk yang diinginkan (w2).
 Berat beban (tup) bervariasi antara 0,25 ton –

10 ton,
 Tinggi jatuh jatuh,h 0,30 m – 2,0 m.
 Semakin besar tinggi suatu beban (tup), maka

energi yang dihasilkan akan semakin besar


Pendahuluan
 Sebagian energi impact yang terjadi dipakai
untuk menempa material
 Konversi energi menjadi panas dan sisanya di

rambatkan ke pondasi dan tanah.


 Tujuan perencanaan pondasi impact ini untuk

menghindari bahaya akibat pengoperasian


hammer terhadap pondasinya, bangunan,
peralatan dan manusia di sekitarnya.
Frame
yang
terletak di
atas anvil

Impact machines with its frame mounted on the anvil


Frame
yang
terletak di
atas
Pondasi
Frame
yang
terletak di
atas
pondasi
Type Hammer
Pondasi terletak
di atas dukungan
elastis

1. Tup, 2. Anvil,
3. Pondasi,
Type Hammer Pondasi
terletak di atas tanah

1. Tup, 2. Anvil, 3. Pondasi,


4.Frame, 5. RC
Hammer
Pondasi
Pondasi Hammer di atas Elastic Pad
Pondasi Hammer di atas Elastic Pad
Pemodelan Mesin
Impact
Small hammers
 The anvil may be directly mounted on the
foundation block
 This system can be modeled as single degree

of freedom system
Small hammers
 Untuk hammer berukuran kecil, landasan dapat
langsung diletakkan di atas blok pondasi.
 Material yang elastis seperti karet, felt, cork
(gabus) atau kayu dipasang diantara landasan dan
blok pondasi.
 Material ini yang berguna untuk mengurangi
(menyerap) rambatan getaran yang terjadi di
sekitar lokasi pondasi mesin.
The foundation of a hammer generally consists of a reinforced concrete block
Medium Capacity Hammer
 In medium capacity hammer, a vibration isolation
layer is placed between the anvil and the
foundation block.
 Usually the isolation layer is an elastic pad
consisting of rubber felt, cork, or timber
adequately protected against water and oil.
Medium Capacity Hammer
High Capacity Hammer
 In case of high capacity hammers, special elements
such as coil springs and dampers may be used in
place of elastic pad.
 The systems can be modeled as two degrees of
freedom system
High Capacity Hammer
 For reducing the transmission of vibrations to the
adjoining machines or structures, the foundation
block may also be supported on elastic pads or on
spring absorbers
 In such a case, the foundation is placed in a reinfor
concrete trough.
 The space between the foundation and side of
trough is filled up with some soft 'materials or an
air gap is left.
 The systems can be modeled as three degrees
freedom system as shown.
High Capacity Hammer
 The stiffness of trough is very high
compared to that of the pad below the
foundation block, the trough may be
assumed to be rigidly supported on the soi
 (Novak, 1983), and therefore a two degree

freedom model may give sufficiently,accurate


results for all practical purposes.
High Capacity Hammer
Pemodelan untuk Three degrees freedom system
Impact Machine
 In hammer foundations, tup, anvil and
foundation are geometrically so aligned that
their centres fall on one vertical axis.
 This will ensure that the loads act on the anvil

and foundation without any eccentricity


Gambaran Umum

Mesin Hammer
 Drop Hammer : kecepatan jatuh,tanpa

tambahan tekanan (Secara grafitasi)


 Diesel hammer,kecepatan jatuh dengan

tambahan tekanan uap atau tekanan udara


 Double acting hammer : dengan menambah

tekanan udara, kecepatan jatuh akan


bertambah besar
Gambaran Umum

Sebagian energi yang terjadi akan ditransfer


kedalam plastic deformation+panas, sebagian
disalurkan lagi ke pondasi dan tanah.
 Jika kondisi tanah dasar pondasi cukup jelek,
maka blok pondasi dapat didukung oleh
pondasi tiang
 Blok pondasi dapat didukung di atas elastic
pad atau spring absorber untuk mereduksi
rambatan atau getaran dan melindungi
fasilitas yang ada di dekatnya
Methode Analisa
Sistem dengan dua derajat
kebebasan
Sistem dengan dua derajat
kebebasan
 Sistem sebuah massa dengan two degree of
fredom ditunjukkan pada gambar.
 Sistem ini dapat bergetar dengan

menggunakan beberapa cara antara lain:


 Gaya sinusoidal yang bekerja pada massa m
1
mengakibatkan terjadi gaya getaran pada
sistem
 Getaran pada sistem yang diakibatkan oleh

beban impact pada massa m2.Contoh pada


mesin pada mesin impact.
Sistem dengan dua derajat
kebebasan
Asumsi yang digunakan
1. Landasan (Anvil), blok pondasi, rangka dan pemberat
(Tup) adalah massa yang rigid
2. Pad (pegas elastis) dan tanah diasumsikan sebagai
pegas elastis yang beratnya dapat diabaikan
3. Damping elastis pada pad dan tanah dapat diabaikan.
In the design of these foundations, the damping in
the soil is neglected since the period of impact is
very small compared to the period of natural
frequency of vibration of machine-foundation-soil
system
Asumsi yang digunakan
4. Waktu beban impact lebih pendek
dibandingkan dengan periode alami getaran
sistem
5. Pengaruh blok pondasi yang tertanam dapat
diabaikan
Keakuratan Asumsi yang dipakai

 Asumsi No. 1 umumnya dapat diterima.


 Asumsi No. 2 untuk getaran dengan

amplitudo yang kecil masíh dapat diterima.


 Asumí No. 3 tidak dapat diabaikan, karena

tanah dan elastik pad memiliki material


damping.
 Nilai damping elastik pad tergantung kepada

jenis material yang digunakan.


Keakuratan Asumsi yang dipakai
 Asumsi No. 4 merupakan asumsi yang
konservatif.
 Asumsi No. 5 tidak dapat diterima.
 Penanaman blok pondasi dapat
mempengaruhi besar frekuensi dan
amplitudo sistem.
 Keseluruhan asumsi yang dipakai untuk
menyederhanakan proses perhitungan yang
dapat diidealisasi sebagai sebuah two degree
of freedom system.
Persamaan Getaran
Sistem pada gambar diasumsikan menjadi
two-degree-of-freedom system.
Persamaan getaran bebas dapat dituliskan
sebagai berikut:
Persamaan Getaran

m1 z  k1 z1  k 2 ( z1  z 2 )  0 (damping diabaikan) dan


m2 z2  k 2 ( z 2  z1 )  0 , dimana
Persamaan Getaran
 m1= massa pondasi digunakan yang
meliputi massa material timbunan dan
rangka struktur
 Pendekatan ini benar jika rangka untuk
mesin dipikulkan ke blok pondasi
 m =massa landasan (anvil) dan rangka
2
 Pendekatan ini menjadi benar jika rangka
pondasi dipikulkan ke anvil (landasan)
 Perhitungan berat m dan m sangat
1 2
tergantung kepada posisi rangka pondasi.
Persamaan Getaran
 k1= konstanta pegas ekivalen blok pondasi
untuk getaran arah vertikal
 k = konstanta pegas elastik pad di bawah
2
landasan (Absorbed)
 z = perpindahan arah vertikal untuk blok
1
pondasi
 z = perpindahan vertikal untuk anvil
2
(landasan)
konstanta pegas
 Nilai konstanta pegas tanah k1 dapat
diperoleh dari metode elastic-space (Richart
dan Whitman, 1970 Richart (1970) ataupun
dari linier spring
Methode elastic-space
untuk tanah :

4Gro
k1  k z  (Barkan, 1962)
(1   )
Dengan menggunakan cara yang sama untuk pendekatan pegas linier,
diperoleh :

k1  C u A1
Methode elastic-space
Uniformcompression( P )
Cu 
ElasticSettlement ( Se)

C u = koefisient elastic uniform compression

load PA1
k1    C u A1
elesticdeformation Se

Dimana A1 = luasan blok pondasi yang bersentuhan (kontak) dengan


tanah.
Methode elastic-space
Nilai k2 dapat diperoleh dari:
E
k 2  A2
b
Dimana:
E=modulus elastisitas material pad,
b=ketebalan pad.
A2 = luasan landasan yang bersentuhan (kontak) dengan pad.
Kasus landasan (anvil) didukung pegas absorber, nilai k2
dihitung sebagai kombinasi kekuatan seluruh pegas.
Rincian Penguatan dan Konstruksi

 Perkuatan di blok beton tidak boleh kurang dari 25kg/m3.


 Untuk mesin yang membutuhkan desain khusus dengan
mempertimbangkan fondasi, seperti gas peledak pemompaan
mesin, tulangan minimum adalah 40 kg/m3.
 Tulangan baja di sekitar semua lubang dan bukaan harus
setidaknya sama dengan 0,5 hingga 0,75% dari luas
penampang lubang atau bukaan.
 Tulangan biasanya terdiri dari 12 mm batangan pada jarak
200 sampai 250 mm yang memanjang secara vertikal dan
Horizontal di dekat semua permukaan balok pondasi. Ujung
semua batang harus selalu dikaitkan.
Rincian Penguatan dan Konstruksi

 Jika ketinggian blok pondasi melebihi satu


meter, tulangan susut harus ditempatkan
pada jarak yang sesuai di ketiga arah.
 Penutup harus minimal 75 mm di bagian

bawah dan 50 mm di sisi dan atas. Beton


harus setidaknya M-5 dengan kekuatan
karakteristik 15 N/mm2.
 Blok pondasi sebaiknya dilemparkan dalam

operasi tunggal yang berkelanjutan. Dalam


hal balok sangat tebal (melebihi 5 m),
sambungan konstruksi dapat disediakan.
Dynamic compaction
Gambar proses menjatuhkan beban berat dan bentuk di permukaan tanah
Gambar proses menjatuhkan beban berat dan bentuk di permukaan tanah
Deep
Dynamic
Compaction
Kendala Pemadatan Dalam
 Populasi alat masih relatif sedikit,
 Muka air tanah harus diturunkan minimum

1,50-2,0 m di bawah muka tanah,


 Membutuhkan vertikal drain untuk

mempercepat disipasi tekanan air pori


 Harga yang mahal
 Waktu pelaksanaan yang relatif lama.
r -2 r -2 r -0.5
+
Rayleigh wave
+ Vertical Horizontal
componentcomponent

Shea Relative
- + r + - amplitude
wave
r -1

+
+
r
Shear r -1
Wave Type Percentage of
window Total Energy
Rayleigh 67
Waves Shear 26
Compression 7

Fundamentals-Modeling-Properties-Performance
Gelombang Permukaan

 Gelombang permukaan terjadi akibat interaksi antara


gelombang badan dengan bagian permukaan lapisan
bumi.
 Gelombang ini menjalar sepanjang permukaan bumi
dengan panjang gelombang yang semakin berkurang
secara eksponensial terhadap kedalamannya.
 Akibat interaksi tersebut, gelombang permukaan akan
lebih besar efeknya pada jarak yang semakin jauh
dari sumber gempa.
 Cause vertical & horizontal shaking
 Travel exclusively along surface of earth
Dynamic Compaction
Dynamic Compaction
Design Procedure for a Block Foundation (Hammer- Impact Loading)

The hammer system usually consists of a frame that guides a falling, weight, known as
the tup, that strikes down on the anvil that is supported on the foundation block.

Typical tup weights range between 2.5kN and 100kN and the drop height is in the
range of 0.3 m to 2 m or more.

The anvil gets repeated blows from the tup so that the piece of metal held by the anvil
gests forged to a desired shape or is broken.

High impact energy is transmitted to the anvil form the falling tup. A part of the energy
is used in forging and the rest gets transmitted to the soil below.

To avoid breakage of the concrete foundation due to impact stresses, an elastic pad
made of felt, cork or rubber is placed between anvil and foundation block.

We have to ensure that the compressive stresses induced in the pad do not exceed the
specified value. This is an additional design criteria for block foundations for a
hammer.
You should note that unlike, the one degree freedom system with two springs and two
masses. One mass, M1, represents the mass of the anvil and spring. K1 , represents the
stiffness of the elastic pad and the other mass, M2 and spring k2 represents the mass of
the concrete foundation and the stiffness of soil.

In the design of these foundations, the damping in the soil is neglected since the period
of impact is very small compared to the period of natural frequency of vibration of
machine-foundation-soil system.

The rest of the design procedure is the same as that discussed for the block foundation
for reciprocating machines.

The equations to estimate the natural frequency of the machine-foundation-soil system,


vibration amplitudes of foundation and anvil and dynamic stresses in the pad are
different.
Reinforcement and Construction Details
The reinforcement in the concrete block should not be less than 25kg/m 3.

For machines requiring special design considering of foundations, such as machine


pumping explosive gases, the minimum reinforcement is 40 kg/m 3.

Steel reinforcement around all pits and opening shall be at least equal to 0.5 to 0.75 %
of the cross sectional area of the pit or opening.

The reinforcement shall usually consist of 12 mm bars at 200 to 250 mm spacing


extending both vertical and horizontally near all face of the foundation block. The ends
of all bars should always be hooked.

If the height of the foundation block exceeds one metre, shrinkage reinforcement shall
be placed at suitable spacing in all the three directions.

The cover should be a minimum of 75 mm at the bottom and 50 mm on sides and the
top. The concrete shall be at least M-15 with a characteristic strength of 15 N/mm 2.

The foundation block should be preferably cast in a single, continuous operation. In


case of very thick blocks (exceeding 5m), construction joints can be provided.

You might also like