You are on page 1of 20

DASAR DASAR BUDIDAYA

TANAMAN
PERT. 7

KELAS. X

PRECENTED BY: NYOMAN DARSANA, SP., MP


BAB. V. PENYIAPAN LAHAN
A PENYIAPAN DAN PERAWATAN ALAT

Alat yg perlu disiapkan:


1. Cangkul. Berfungsi untuk
menggali,
membersihkantanah dari
rumput ataupun untuk
meratakan tanah
2. Garfu, Fungsi garpu adalah
membalikan tanah sehingga
bagian tanah bawah
(kedalaman 20 cm) terangkat
keatas dan sebaliknya tanah
bagian atas akan berada pada
posisi di bawah. Pembalikan
tanah ini berfungsi untuk
membantu menetralisasi pH
dan mematikan organisme
yang bersifat pathogen
3. Skop. Fungsinya:
untuk mencampur tanah dan pupuk kandang,
dengan cara mengikis gundukan tanah dan pupuk
kandang sedikit demi sedikit sampai tercampur
homogen.
Alat ini terdiri dari:
– Tangkai Sekop
– Mata Sekop
B PENGUKURAN LAHAN

Pengukuran lahan bertujuan


untuk:
1. mengetahui berapa luas
lahan yg akan ditanami
sehingga dapat menyiapkan
alat dengan tepat baik jenis
maupun jumlahnya
2. Untuk memudahkan
mennghitung jumlah
penggunaan bibit dan
jumlah tanaman yg ditanam
sesuai jarak tanam
C Pembersihan lahan/ sanitasi
• Salah satu syarat penyiapan lahan yang bagus adalah lahan
bersih dari segala macam sumber pengganggu
pertumbuhan yang meliputi gulma (tumbuhan
pengganggu), akar-akar tanaman sebelumnya dan bahan
bahan kontaminan lain yang tidak terlihat mata (mikro
organisme pengganggu).
• Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran
tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang
bagi hama dan penyakit yang mungkin ada, serta
memberantas/mengendalikan kontaminan mikro
organisme (hama dan penyakit yang berada dalam tanah).
Secara umum sumber kontaminan dapat dibagi 2 golongan yaitu:

1. Patogenik
a. Hama.
– Pengertian hama dalam ilmu tanaman yaitu : makro organisme yang
aktivitas hidupnya merugikan petani yang secara langsung
akan merusak pada pertumbuhan atau produksi tanaman.
– Hama tersebut biasa merusak tanaman mulai dari sejak bibit/benih
disesuaikan hingga tanaman berproduksi biasanya hama yang ada
dalam tanah : ulat tanah (Agrotis Ipsilon) biasanya menyerang
tanaman madu, semut biasanya menyerang jagung manis, sifat
menekan batang dan daun setelah benih atau bibit ditanam.
Tikus memakan bagian tanaman yang disukainya. Anjing tanah
biasanya menyerang bibit padi di sawah dan lain-lain.
b. Penyakit
• Pengertian penyakit dalam ilmu tanaman yaitu mikro
organisme yang aktivitas hidupnya merusak jaringan
tanaman biasa penyakit ini timbul melalui udara, dari benih
atau bibit sendiri, melalui air yang tidak steril dari tanah.
• Jenis-jenis penyakit yang biasanya terdiri dari:
– Nematoda : Penyebab penyakit yang merusak jaringan akar
– Bakteri: Penyebab penyakit yang merusak jaringan akar tanaman
sehingga tanaman layu dan terus mati
– Jamur : Penyebab penyakit yang merusak jaringan mulai dari akar,
batang, daun dan buah.
– Virus : Penyebab penyakit yang merusak dan berkembang di
dalam jaringan yang sangat sulit untuk dibrantas.
c. Gulma

• Gulma adalah tumbuhan yg tumbuh disekitar tanaman


budidaya yg pertumbuhannya tidak dikehendaki dan
umumnya merugikan karena dapat menghambat
pertumbuhan, mengakibatkan penurunan kuantitas
dan kualitas produksi serta dapat menjadi sarang hama
dan penyakit
• Gulma, hama dan penyakit dikenal sebagai organisme
pengganggu tanaman (OPT)
2. Non-Potogenik
• Terdiri dari:
a. Genangan air
Yaitu genangan air yang dapat mengganggu tanaman. Genangan air
biasanya akan menjadi sarang penyakit dan bertelurnya hama serangga,
maupun memperlancar serangan hama penggerek. Pada tanaman padi.
Penyakit yang biasanya cepat berkembang dalam kelembaban yang
tinggi dan genangan air yaitu bakteri, hal tersebut perlu dikurangi.
b. Materi lain (Batu-batuan, plastik, bekas akar, sampah lainnya) untuk
mengetahui lebih dalam sumber kontaminan 5 jenis tadi maka kita uraikan.
Bahan yang tidak mudah hancur. Batu-batuan, bekas akar tanaman besar,
plastik, kaca, pecahan bata, botol dan kaleng, sampah lainnya. Sampah-
sampah ini selain bisa menjadi sarang penyakit (seperti kaleng berair bisa
menjadi sarang hama/penyakit), juga dapat menghambat pertumbuhan
akar serta menyulitkan dalam melakukan pengolahan tanah.
D MENGOLAH TANAH
• Pengolahan tanah bertujuan untuk menciptahan
keadaan tanah olah yg siap tanam baik secara fisis,
Kemis, dan biologissehingga tanaman dapat tumbuh
dengan baik
• Secara umum poengolahan tanah dilakukan setelah
lahan bersih dari segala kontaminan yg dilakukan dgn 2
cara yaitu:
– Pengolahan pertama atau primer (Primary Tillage)
– Pengolahan kedua atau sekunder (Secondary Tillage)
- Pengolahan pertama atau primer (Primary Tillage)

• Dilakukan dgn menggunakanmmesin bajak (pembajakan)


• Tujuan pengolahan primer adalah utk membalik atau
membongkar tanah menjadi gumpalan-gumpalan tanah
• Alat yg digunakan dlm pengolahan primer:
– bajak singkal,
– bajak piringan,
– bajak rotary
– bajak brujul,
– bajak bawah tanah dan
– bajak raksasa
- Pengolahan kedua atau sekunder (Secondary Tillage)

• Dilakukan setelah pengolahan primer selesai.


• Alat yg digunakan yaitu
– Garu
– Bajak pengaduk tanah dibawah permukaan
– Dan peralatan yg digunakan dlm pengolahan primer yg dimodifikasi
• Tujuan pengolahan sekundar:
a. Menggemburkan tanah yg lebih baik
b. Mengawetkan lengas tanah
c. Menghancurkan sisa tanaman dan mencampurkan dengan tanah
lapisan atas
d. Memecahkan bongkahan tanah dan memantapkan lapisan tanah
e. Membunuh gulma dan mengurangi penguapan
E PEMBUATAN BEDENGAN

• Tanah yg sudah dibajak / diolah kemudian disusun


membentuk lahan –lahan dgn ukuran sesuai kebutuhan.
• Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penanaman
sayuran, ukuran bedengan adalah sbb:
1. Tinggi bedengan = 20 – 25 cm / 25 – 30 cm.
2. Lebar bedengan = 80 – 100 cm
3. Jarak antar bedengan 20 – 30 cm
4. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lokasi
5. Arah bedengan diusahakan membujur dari arah utara keselatan
agar proses potosintesis berlangsung optimal
D PEMULSAAN

• Pemulsaan adalah suatu usaha utk melindungi tanah dengan


suatu bahan penutup tanah
• Mulsa adalah penutup tanah yg dapat berfungsi untuk:
1. melindungi tanah dari pengaruh iklim yg berbeda-beda,
2. melindungi permukaan tanah dari percikan air hujan yg
berlebihan,
3. memperbaiki tata udara tanah,
4. mengurangi penguapan air,
5. menjaga suhu tanah tetap hangat dan stabil
6. Menekan pertumbuhan gulma
7. Mempercepat pertumbuhan benih yg baru ditanam
Jenis-jenis Mulsa
1. Mulsa organik, yaitu mulsa yg berasal dari sisa panen,
tanaman pupuk hijau, atau limbah hasil kegiatan
pertanian yg dapat menutupi permukaan tanah
seperti jerami, eceng gondok, batang jagung dll
2. Mulsa Anorganik, yaitu mulsa yg terbuat dari bahan
bahan sintesis yg sukar atau tdk dapat terurai.
contoh: mulsa plastik, mulsa plastik hitam perak
(MPHP), atau karung.
Manfaat MPHP
1. Menekan perkembang biakan hama penyakit tanaman
2. Warna perak memantulkan cahaya matahari, pantulan ini akan
menerpa dibalik daun tanaman sehingga dpt mengusir beberapa
hama seperti: kutu daun, afhids, thrips, tungau dan ulat daun
pada musim kemarau maupuncendawan pada musim hujan
3. Menekan pertumbuhan gulma
4. Merangsang pertumbuhan akar tanaman
5. Meningkatkan proses potosintesis
6. Mengurangi evaporasi dan mencegah erosi tanah
7. Mengurangi penggunaan pestisida
8. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
Waktu Pemasangan MPHP yaitu:
1. Dilakukan sekitar pukul 09-00 – 14.00 pada saat cuaca
panas. Agar mulsa mengembang dan dapat ditarik
kencang
2. Dilakukan bersamaan dgn pemupukan dasar, yaitu
setelah diberikan pupuk dasar, bedengan dirapikan
dan disiram air berulang-ulang agar pupuk segera
bereaksi kemudian langsung ditutup MPH
Cara /Tahapan pemasangan MPHP

1. Mulsa ditarik secara perlahan sampai tdk mengembang


lagi pada kedua ujungnya, sedangkan ujung kedua yg
lain hanya ditahan
2. Mulsa yg sudah ditarik, dikaitkan pada tanah bedengan
dengan menggunakan penjepit mulsa berupa pasak dari
belahan bambu yg ditekuk seperti huruf U
3. Setelah salah satu ujung telah terkait rapat dengan
tanah, ujung satunya ditarik dan dikaitkan secara rapat
dibedengan.
TERIMAKASIH....!

You might also like