You are on page 1of 25

MANAJEMEN KASUS DAN FUNGSI

ADVOKASI PERAWAT PADA

GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN


ANGGOTA KELOMPOK
NI PUTU INTAN DARMAYANTI (223213433)

I GEDE ARI SANJAYA PUTRA (223213405)

FILDATUS SOLEHAH (223213435)

I KETUT PRAGIWAKYA DIROTSAHA (223213420)

I NYOMAN PASEK PARAMARTA (223213440)

I PUTU ASMARA PUTRA (223213426)


WAYAN OKTA STYASA PUTRA (223213448)

I KOMANG ALIT MERTA JAYA (223213450)


NI KADEK YUNIARI (223213431)
TOPIK PEMBAHASAN

DEFINISI SISTEM PERNAPASAN

GANGGUAN PADA SISTEM


PERNAPASAN MANUSIA

FAKTOR PENYEBAB
GANGGUAN PADA SISTEM
PERNAPASAN MANUSIA
DEFINISI SISTEM
PERNAPASAN
DEFINISI

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran
gas.

Fungsi pernapasan adalah untuk mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh
dan untuk mentranspor karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke
atmosfer. Organ-organ respiratorik juga berfungsi dalam produksi wicara dan berperan dalam
keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing, dan pengaturan hormonal
tekanan darah.

Sistem pernapasan bagian atas terdiri dari hidung, faring, laring, dan trakhea. Sedangkan untuk
sistem pernapasan bagian bawah, terdiri dari bronkhus, bronkhiolus, dan alveolus.
JENIS PERNAPASAN

Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan
otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan
sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot
antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih
kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar
yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi
atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi
lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara
dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar.
Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan
otot diafragma. Mekanismenya dapat dibedakan
sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot
diafragma sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih
kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar
yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi
atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula
yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya,
tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga
dada yang kaya karbon dioksida keluar
GANGGUAN PADA
SISTEM PERNAPASAN
ATAS
FARINGITIS

Faringitis (bahasa Latin: pharyngitis),


adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau hulu
kerongkongan (pharynx). Kadang juga
disebut sebagai radang tenggorok.
Terdapat dua jenis radang tenggorokan,
yaitu akut dan kronis
LARINGITIS

Laringitis adalah peradangan membran


mukosa yang melapisi laring dan disertai
edema pita suara. Laringitis adalah
inflamasi laring. Hal tersebut merupakan
suatu kondisi medis yang ditandai dengan
peradangan pada laring (pita suara), yang
menyebabkan suara sesak dan hilangnya
suara. Ada dua tipe laringitis yaitu
laringitis akut dan laringitis kronis
SINUSITIS

Sinusitis adalah peradangan, atau


pembengkakan, dari jaringan yang
melapisi sinus. Biasanya sinus berisi
udara, tetapi ketika sinus tersumbat dan
berisi cairan, kuman (bakteri, virus, dan
jamur) dapat berkembang dan
menyebabkan infeksi. Sinusitis dibagi
atas sinusitis akut, sinusitis subakut,
sinusitis kronis, dan sinusitis berulang
RHINITIS

Rhinitis adalah peradangan dan iritasi


yang terjadi di membran mukosa di
dalam hidung. Rhinitis secara garis besar
dapat dibagi menjadi dua, yaitu rhinitis
alergi dan rhinitis nonalergi
TONSILITIS DAN ABSES
PERITONSILAR

Tonsilitas adalah peradangan pada tonsil


dan kriptanya. Radang amandel (bahasa
Inggris: tonsillitis) adalah infeksi pada
amandel yang kadang mengakibatkan
sakit tenggorokan dan demam.

Abses peritonsilar adalah infeksi yang


terjadi di atas tonsil dalam jaringan pilar
anterior dan palatum mole. “Abses
Peritonsiler adalah penimbunan nanah di
daerah sekitar tonsil (amandel). Abses
peritonsiler merupakan komplikasi dari
tonsilitis
GANGGUAN PADA
SISTEM PERNAPASAN
BAWAH
PNEUMONIA

Pneumonia adalah proses peradangan


pada parenkim paru-paru, yang biasanya
dihubungkan dengan meningkatnya
cairan pada alveoli. “Radang paru-paru
atau pneumonia adalah kondisi inflamasi
pada paru, utamanya memengaruhi
kantung-kantung udara mikroskopik yang
dikenal sebagai alveolus”.
TUBERKULOSIS (TBC)
PARU

Tuberkulosis (TBC) paru adalah suatu


penyakit infeksi yang menyerang paru-
paru. TBC merupakan penyakit menular
yang menyebabkan masalah kesehatan
terbesar kedua di dunia. Indonesia sendiri
termasuk lima besar negara dengan
jumlah pengidap TB terbanyak di Asia
Tenggara dengan jumlah pengidap yang
mencapai 305.000 jiwa pada tahun 2012.
BRONKITIS

Bronkitis adalah suatu peradangan pada


cabang tenggorok (bronkus) (saluran
udara di dalam paru-paru)” Bronkitis
biasanya bersifat ringan dan pada
akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi
pada penderita yang memiliki penyakit
menahun (misalnya penyakit jantung atau
penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut,
bronkitis bisa bersifat serius..
ABSES PARU

Abses paru adalah suatu lesi nekrotik


setempat pada parenkim paru yang berisi
pus (nanah). Menurut Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, abses
merupakan kumpulan pus (nanah) yang
terletak dalam satu kantung yang
terbentuk dalam jaringan yang
disebabkan oleh suatu proses infeksi oleh
bakteri, parasit atau benda asing lainnya.
MANAJEMEN KASUS
DAN FUNGSI
ADVOKASI

a. Mampu melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan kasus gangguan


sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi dengan menggunakan prinsip-prinsip
teoritis dan keterampilan klinis keperawatan pada klien dewasa
b. Mampu melakukan simulasi pendidikan kesehatan dengan kasus gangguan
sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi pada klien dewasa
c. Mampu mengintegrasikan hasil-hasil penelitian kedalam asuhan keperawatan
dalam mengatasi masalah sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi
d. Mampu melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada
sekelompok klien dengan gangguan sistem pernafasan, kardiovaskuler dan hematologi
pada klien dewasa
FAKTOR PENYEBAB
GANGGUAN PERNAPASAN
MANUSIA
FAKTOR PENYEBAB
GANGGUAN SALURAN
PERNAPASAN ATAS

1. FARINGITIS 3. SINUSITIS
.

5. TONSILITIS DAN
ABSES PERITONSILAR

2. LARINGITIS 4.
RINITIS
FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN
SALURAN PERNAPASAN
BAWAH

1. Pneumonia 3. Bronkitis

2. Tuberkulosis Paru (TBC) 4. Abses Paru


VIRUS PADA SISTEM
PERNAPASAN
MANUSIA
FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN
SALURAN PERNAPASAN
BAWAH

1. Efisema 2. Pneumonia

3. Influenza
SESI DISKUSI

You might also like