Professional Documents
Culture Documents
PP N0.51 /2002
PP NO 20/2010 JO PP No 70 /1998 PP No. 21/2010
PP NO 61/2009 PP No. 5/2010
PP NO 22/2011 PM.29 2014
Menghapus Monopoli
Menciptakan
Cabotage kesempatan yang lbh
Angkutan untuk luas utk investasi Perlindungan
PERKAPALAN
daerah tertinggal Menciptakan Lingkungan Maritim
PENGAWAKAN
atau terpencil kompetisi yang sehat Pencegahan dan
Pemisahan Fungsi KAPAL NIAGA
Pemberdayaan penanggulangan
Regulator & Operator KENAVIGASIAN
industri pelayaran pencemaran laut
Mengakomodasi
nasional Otonomi Daerah
dari kapal
RIPN dan RIP
Setiap pengadaan, pembangunan, dan pengerjaan kapal
termasuk perlengkapannya serta pengoperasian kapal di perairan
Indonesia harus memenuhi persyaratan keselamatan kapal.
WAJIB UNTUK
1. Awak kapal;
PERSETUJUAN/
PENGESAHAN PEMBANGUNAN SERTIFIKASI KAPAL DITUTUH
KAPAL DI & DOKUMEN PENGOPERASIA
GAMBAR RANCANG (TIDAK DIGUNAKAN
GALANGAN KAPAL N KAPAL
BANGUN LAGI)
SPB atau
PORT CLEARANCE
2. PEMERIKSAAN-PEMERIKSAAN BER
2. PERHITUNGAN & 2. PENDAFTARAN KAPAL KALA : MESIN,LAMBUNG TIMBUL,
PENENTUAN LAMBUNG 3. PENERTIBAN SURAT KEBANGSAAN KAPAL KONSTRUKSI PERLENGKAPAN KESE
LAMATAN PELAYARAN
4. PEMBERIAN CALL SIGN
3. PENGAWASAN 3. PENGAWASAN PENYUSUNAN MUAT-
PEMBANGUNAN KAPAL AN PENGAWASAN BARANG-BARANG
5.PEMASANGAN & PEMERIKSAAN BERBAHAYA
PERLENGKAPAN KAPAL
PERALATAN NAVIGASI 4. PENGAWASAN
PERALATAN KEBAKARAN PENGAWAKAN KAPAL
PERLENGKAPAN RADIO BUKU PELAUT
PERALATAN PENCEMARAN PERJANJIAN KERJA LAUT / PKL
PENYIJILAN
6. DIAWAKI DENGAN CUKUP & CAKAP
DILENGKAPI DGN DOK.PENGAWAKAN 5. PENGAWASAN PENCEMARAN
6. PROSES PENCEMARAN LAUT OLEH
7. DILENGKAPI SERTIFIKAT/DOKUMEN KAPAL
KPL SESUAI KETENTUAN BERLAKU
CATATAN :
1.KELENGKAPAN SERTIFIKAT-SERTIFIKAT DAN SURAT-SURAT KAPAL DI ATAS JUGA LAZIM BERLAKU SECARA INTERNASIONAL.
2.PADA KAPAL PENUMPANG, SERTIFIKAT NO.11,12,13 DAN 14 DI GABUNG MENJADI SATU SERTIFIKAT, YAITU SERTIFIKAT KESELAMATAN KAPAL PENUMPANG.
3.SERTIFIKAT LAMBUNG DAN SERTIFIKAT MESIN (ASPEK KLASIFIKASI) HANYA UNTUK KAPAL YANG DI KLASKAN, MISALNYA
DI KLASKAN PADABIRO KLASIFIKASI INDONESIA ( BKI)
STANDAR PENGAWASAN KESELAMATAN
PELAYARAN
Fungsi SYAHBANDAR
Sesuai dengan UU No. 17 Thn 2008 Tentang Pelayaran
(Pasal 207)
1. Syahbandar melaksanakan fungsi keselamatan dan
keamanan pelayaran yang mencakup, pelaksanaan, pengawasan
dan penegakan hukum di bidang angkutan perairan, kepelabuhanan,
dan perlindungan lingkungan maritim di pelabuhan.
2. Syahbandar membantu pelaksanaan pencarian dan penyelamatan
(Search and Rescue/SAR) di pelabuhan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Syahbandar diangkat oleh Menteri setelah memenuhi persyaratan
kompetensi di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran serta
kesyahbandaran.
Tugas SYAHBANDAR
Sesuai dengan UU No. 17 Thn 2008 Tentang Pelayaran (Pasal
208)
a. Mengawasi Kelaiklautan kapal, keselamatan, keamanan dan
ketertiban di pelabuhan;
b. Mengawasi tertib lalulintas kapal di perairan pelabuhan dan alur-
pelayaran;
c. Mengawasi kegiatan alih muat di perairan pelabuhan;
d. Mengawasi kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air;
e. Mengawasi kegiatan penundaan kapal;
f. Mengawasi pemanduan;
g. Mengawasi bongkar muat barang berbahaya serta limbah bahan
berbahaya dan beracun;
Tugas Syahbandar….( Lanjutan )
Belum terpenuhi
PM 82 Tahun 2014 Pasal 8
Surat Pemberitahuan Kelengkapan a. Syahbandar melalkukan pemeriksaan kelengkapan
kekurangan persyaratan Penerbitan Surat dan validas dari surat dan dokumen kapal
administratif Persetujuan b. Adanya laporan tidak memenuhi keselamatan dan
Berlayar keamanan kapal maka Syahbandar berhak
memeriksa
Terpenuhi
Belum terpenuhi
Surat Pemberitahuan
Terpenuhi
Kapal berlayar
Terbitkan SPB
Kapal tidak berlayar
Kondisi : Kondisi :
Kondisi : Kapal berlayar dalam batas pelabuhan Kapal tdk berlayar meninggalkan pelabuhan >
Cuaca buruk Kapal yg untuk sementara berlayar keluar 24 jam dr batas waktu tolak yg tlh ditentukan
.tidak memenuhi kelaiklautan dan pelabuhan dgn tujuan memberikan Kapal melakukan kegiatan di pelabuhan yg
keselamatan kapal pertolongan kpd kapal yg dlm bahaya mengganggu kelancaran lalin kapal,
Kapal yg menyinggahi pelabuhan krn membahayakan keselamatan & keamanan
keadaan darurat pelayaran serta perlindungan lingkungan maritime
Kapal yg melakukan percobaan berlayar Perintah tertulis dari Pengadilan Negeri
LATARBELAKANG SURAT PERSETUJUAN BERLAYAR
(SPB) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PELAYARAN
2 Pasal 117 ayat (2) Kelaiklautan kapal tidak dipenuhi sesuai daerah pelayaran
3 Pasal 125 ayat (2) Bangunan kapal tidak sesuai dengan gambar rancang bangun dan data yang telah
disyahkan menteri
4 Pasal 130 ayat (1) perawatan kapal tidak sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh sertifikat
5 Pasal 134 ayat (1) kapal tidak memenuhi persyaratan pencegahan dan pengendalian pencemaran
6 Pasal 135 awak kapal tidak memenuhi persyaratan kualifikasi dan kompetensi sesuai
ketentuan nasional & internasional
7 Pasal 149 ayat (2) Tata cara penanganan, penempatan dan pemuatan barang peti kemas serta
pengaturan balast tidak sesuai persyaratan keselamatan
8 Pasal 169 ayat (1) pengoperasian kapal tidak memenuhi ISM Code
9 Pasal 213 ayat (2 pda saat masuk pelabuhan tidak menyerahkan surat, dokumen dan warta kapal
kepada Syahbandar (Surat Ukur, Sert Keselamatan, Sert Garis Muat, Sert.
Pencemaran dan Dokumen Muatan
10 Pasal 215 Tidak mematuhi peraturan dan melaksanakan petunjuk serta perintah Syahbandar
pada saat memasuki, selama dipelabuhan dan saat meninggalkan pelabuhan
Kelancaran lalu lintas kapal serta kegiatan di pelabuhan. Memerintahkan
perpindahan kapal menentukan tempat labuh jangkar
PENERBITAN SPB
BERDASARKAN PERMENHUB NO PM.82 TAHUN
2014 Tentang Tata cara Penerbitan Surat Persetujuan
Berlayar
Pasal 2
(kewajiban kapal memiliki SPB)
1.Setiap kapal yang berlayar wajib memiliki SPB yang diterbitkan oleh :
a.Syahbandar; atau
b.Syahbandar di Pelabuhan Perikanan
2. Untuk mendapatkan SPB, setiap kapal harus memenuhi persyaratan
a.Persyaratan kelaiklautan
b.Kewajiban lainnya
Pasal 3
(Pengecualian SPB)
1. SYAHBANDAR ADALAH ;
Kepala Kantor Kesyahbandar Utama;
Kepala Kantor Pelabuhan Batam
a.Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan dan/atau
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
2. Syahbandar di pelabuhan perikanan adalah pejabat/ petugas
yang ditunjuk untuk menangani kesyahbandaran di pelabuhan
perikanan yang diangkat oleh Menteri
PENERBITAN SPB
BERDASARKAN PERMENHUB NO PM.82
TAHUN 2014 Tentang Tata cara Penerbitan Surat
Perstujuan Berlayar
Pasal 5
(Masa berlaku SPB)
Pasal 12
(Pembebasan SPB)
Ayat 1
Nakhoda yang melayarkan kapalnyan sedang
yang bersangkutan mengetahui bahwa kapal
tersebut tidak laik laut di pidana paling lama 3
(tiga) tahun dan denda paling banyak Rp.
400.000.000,00
SANKSI PIDANA……
Ayat 1
Setiap pejabat yang melanggar suatu kewajiban khusus dari
jabatannya atau pada waktu melakukan tindak pidana
menggunakan kekuasaan, kesempatan, atau sarana yang
diberikan kepadanya karena jabatan dipidana dengan pidana
penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak
Rp. 100.000.000,00
Ayat 2
Selain pidana pelaku dapat di pidana tambahan berupa
pemberhentian secara tidak dengan hormat dari jabatannya.