You are on page 1of 31

MARIDO

BISRA
♣ Definisi Radiasi
Radiasi : salah satu cara perambatan energi dr sumber ke
lingkungan tanpa membutuhkan medium/penghantar tertentu.

Berdasarkan tingkat energi radiasi yg dipancarkannya, radiasi di


bedakan mjd :

 radiasi pengion
 radiasi bukan pengion.
♣ Radiasi pengion :
radiasi yg memancarkan energi dgn tingkat yg sdh mampu
menimbulkan ionisasi pd medium yg di laluinya, yaitu GEM
dgn  kurang dari 10-9 meter, atau partikel yg berasal dr
transformasi inti atom.contohnya : sinar X, gamma, alpha, beta

♣ Radiasi non pengion :


radiasi yg memancarkan energi relatif rendah shg blm mampu
menimbulkan ionisasi pd medium yg di laluinya, yaitu GEM
dgn  lebih besar dari 10-9 meter, contohnya : gelombang
radio, microwave, cahaya tampak.
Pengukuran radiasi
Sebagaimana sifat radiasi yg tdk dpt di rasakan oleh indra kita,
maka utk menemtukan ada tidaknya radiasi di perlukan suatu
alat yaitu alat pengukur radiasi.

Alat pengukur radiasi merupakan susunan peralatan utk


mendeteksi dan mengukur radiasi baik secara kuantitas , energi
dan atau dosisnya.

♣ Kuantitas radiasi : banyaknya radiasi pd suatu titik pengukuran


kuantitas sebanding dgn aktivitas sumber radiasi , probabilitas pancarannya
serta jarak antar sb radiasi dan sistim pengukur.
♣ Energi radiasi : kekuatan radiasi yg dipancarkan. Tingkat/nilai energi
radiasi tergantung pd nuklida sumber.
♣ Dosis : menggambarkan tingkat perubahan yg dpt di tiumbulkan oleh
radiasi.
Nuklida dengan rentangnya energi dan probabilitasnya

Jenis nuklida Energi Probabilitas


Cd-109 88 keV 3,7 %

Cs-137 661,6 keV 85 %

C0-60 1173 keV 99 %

1332 keV 100 %


Secara mendasar, penggunaan pengukur radiasi dpt
dibedakan mjd 2 kelompok, yaitu :

1. Kegiatan proteksi radiasi


Hrs dapat menunjukkan nilai dosis radisi yg
mengenai alat tsb shg manfaatnya seorang
pekerja radiasi dpt langsung mengambil
tindakan setelah membaca alat ukur yg digunakannya.
2. Kegiatan penelitian
Hrs dpt menampilkan nilai kuantitas radiasi/spektrum energi
yg memasukinya
Semua alat ukur radiasi (baik sbg alat proteksi radiasi
atau sbg alat utk penelitian )terdiri atas 2 bagian
utama, yaitu :

1. Detektor
2. Peralatan penunjang
Mengapa perlu detektor ???...

1. Radiasi tidak terlihat


2. Kita perlu mengetahui berapa radiasi yang kita
terima
3. Resiko yang kita tanggung jika radiasi tidak kita
ketahui
4. Kita perlu alat untuk mendeteksi radiasi
Ad.1. Detektor
Merupakan bahan yg peka thd radiasi yg akan
memberikan respon tertentu yg lebih mudah diamati.

Ad. 2. Peralatan penunjang


Berupa perangkat elektronik. Berfungsi mengubah
respon detektor mjd suatu info yg dpt di amati panca
indera.
Skematisnya

1 2 3 4
Keterangan gb :
1. Sumber radiasi
2. Detektor
3. Peralatan penunjang
4. Pekerja
Berikut adalah jenis detektor dan responnya
serta sifatnya.

Jenis detektor Respon Sifat


Gas Pancaran elektron Langsung

Sintilator Percikan cahaya Langsung

Semikonduktor Pancaran elektron Langsung

Emulsi foto Bayangan hitam Tdk langsung


Oleh peralatan penunjang, respon detektor di olah
shg menampilkan nilai cacahan, spektrum distribusi
energi atau dlm bentuk bunyi.

Cara pengukuran radiasi dpt dilakukan dgn


2 cara, yaitu :
1. Cara pulsa ( Pulsa Mode )
2. Cara Arus ( Current Mode )
Ad.1. Cara Pulsa (Pulsa Mode)
Setiap paket energi radiasi yg msk alat ukur radiasi akan di
konversi mjd sebuah pulsa listrik shg bila kuantitas radiasi yg msk
ke alat ukur semakin tinggi, semakin tinggi pula jml pulsa
listrik.Setiap energi yg masuk mempengaruhi tinggi pulsa yg di
hasilkan.Semakin besar energi, semakin tinggi pulsa nya.
Info yg di sajikan : jml pulsa dlm selang waktu tertentu.

Kekurangannya : pd kecepatan pencacahan nya.Krn utk dpt


mengubah sebuah radiasi mjd pulsa listrik di butuhkan waktu
konversi tertentu. Bila kuantitas/ jumlah radiasi yg di ukur
demikian banyak sehingga selang waktu antara 2 radiasi yg
berdekatan lebih cepat dr waktu konversinya, maka radiasi yg
kedua tdk dpt tercacah.

Kelebihannya : Dapat mengukur energi dari setiap radiasi yg masuk ke


detektor.
Ad.2 Cara Arus
Alat ukur dg cara arus dpt mengeliminir kerugian di atas karena yg
ditampilkan bukan info setiap radiasi yg masuk ke detektor. Tp total dari
jumlah muatan yg di hasilkan oleh radiasi tsb dlm muatan yg di hasilkan
oleh radiasi tsb dlm satu satuan waktu.
Sehingga bila kuantitas radiasi yg masuk ke detektor semakin tinggi, mk
jumlah muatan yg di hasilkan semakin banyak, dan arus listrik akan
semakin besar.
Kelebihannya : kerja alat sangat cepat.
Kekurangannya : tdk dpt di gunakan utk mengukur energi dr setiap radiasi
yg msk ke detektor.
 Utk kegiatan proteksi radiasi spt surveymeter, monitor personal radiasi 
cara pengukuran arus listrik
 Utk penelitian  cara pengukuran pulsa
Jenis detektor radiasi
Detektor merupakan bahan yg peka /sensitif thd
radiasi.jadi bila kena radiasi akan menghasilkan
tanggapan tertentu. ( spt pd tabel sebelumnya )
Note : setiap jenis radiasi mpy cara berinteraksi yg
berbeda,shg suatu bahan yg sensitif thd suatu jenis
radiasi belum tentu sensitif thd suatu jenis radiasi lain.
Contoh : detektor radiasi gamma belum tentu dpt
mendeteksi radiasi neutron.
Secara mendasar ada 3 jenis detektor , yaitu :
1. Detektor isian gas
2. Detektor sintilasi
3. Detektor Semikonduktor
Ad. 1 Detektor Isian Gas

Detektor yg paling sering di gunakan.


Detektor ini tda elektroda positif dan negatif, serta
diantara 2 elektroda berisi gas.

Elektroda positif  anoda di hubungkan ke kutub positif


Elektroda negatif katodadi hubungkan ke kutub negatif

Kebanyakan berbentuk silinder dg sumbu yg berfungsi sbg


anoda, dan dinding silinder sbg katoda
Gb. Konstruksi detektor Isian Gas
Cara kerja detektor isian gas

Radiasi yg memasuki detektor akan mengionisasi gas dan


menghasilkan ion-ion positif dan ion-ion negatif ( elektron ). Jml ion yg
terbentuk akan sebanding dgn energi radiasi dan daya ionisasi
gas.Daya ionisasi berkisar antara 25 – 40 eV.Ion-ion yg di hasilkan di
dlm detektor akan memberikan kontribusi terbentuknya pulsa/arus
listrik.Terbentuknya pulsa/arus listrik di sebabkan krn ion-ion yg di
hasilkan oleh radiasi yg memasuki detektor.Hal ini dpt terjadi bila
terdapat medan listrik di antara dua elektroda.Ion-ion yg di hasilkan
oleh radiasi yg memasuki detektor dinamakan sbg ion primer.Bila
medan listrik di antara dua elektroda semakin tinggi maka energi kinetik
ion-ion primer semakin tinggi shg mampu utk mengadakan ionisasi lain
yg menghasilkan ion-ion baru yg di sebut ion sekunder.Bila medan
listrik di antar 2 elektroda semakin tinggi, mk jml ion yg di hasilkan oleh
radiasi akan sangat banyak, yg di sebut proses “ avalanche “
Ad 1 Detektor Isian Gas
Beroperasi pd tegangan paling rendah.Pasangan iondi hasilkan
lsg oleh interaksi radiasi dg bahan detektor.Jumlah elektron yg
terkumpul di anoda sebanding dg jumlah ion yg di hasilkan
proses ionisasi radiasi pegion primer.Dlm daerah ionisasi tdk ada
pelipatgandaan/multiplikasi jumlah ion oleh proses ionisasi
sekunder, shg multiplikasi = 1.hasil pengukuran pd detektor
ionisasi menggunakan model arus.
Kelebihannnya : dpt membedakan energi radiasi yg memasuki nya dan
tegangan kerja yg di butuhkan tdk terlalu tinggi.
Kekurangannya : denyut arus sangat rendah shg perlu penguat arus.
Partikel bermuatan spt alpha, beta, dpt melakukan ionisasi
langsung,sedangkan foton gamma, dan neutron mengadakan ionisasi tdk
langsung.Prosesnya di mulai interaksi antara foton atau neutron dg bahan
detektor shg di hasilkan partikel bermuatan.partikel ini melakukan ionisasi
thd bahan detektor.
Gambar detektor ionisasi
Aliran elektron dlm detektor dpt menimbulkan aliran listrik yg di
gunakan sbg dasar pengukuran radiasi yg diterima detektor.Arus
yg timbul sangat rendah (+/- 10-12 Ampere ) dan rangkaian
elektronik yg sangat sensitiv, yg di kenal sbg amplifier dc.Arus yg
terukur mrp hsl interaksi langsung antara radiasi dg bahan
detektor.Tinggi pulsa tergantung tegangan. Desain tabung dan
gas pengion tergantung pd tujuan penggunaan alat itu.

Utk instrumentasi fisika kesehatan, tabung detektor hrs terbuat dr bahan dg


nomor atom rendah, dg gas pengisi adalah udarautk memantau foton
dan beta, perbedaannya :
 Utk memantau beta, tabung detektor mempunyai jendela yg tipis
 Utk memantau foton gamma, tabung detektor tanpa jendela
Ad. 2 Detektor Proporsional
Beroperasi pd tegangan lebih tinggi drpd detektor ionisasi.
Ditandai dgn adanya multiplikasi gas yg besarnya taergantung
pd jml elektron mula-mula dan tegangan yg di gunakan.Krn
terjadi multiplikasi maka ukuran pulsa mjd sangat besar. Dalam
hal ini multilplikasi > 1.
Multiplikasi tjd krn elektron-elektron yg di hasilkan oleh proses
ionisasi di percepat oleh tegangan tinggi yg di gunakan.
Sehingga elektron mempunyai energi yg cukup tinggi utk
melakukan ionisasi berikutnya ( ionisasi sekunder ) thd bahan
detektor sebelum mencapai anoda.Walau tjd multiplikasi tp jml
elektron yg di hasilkan sebanding dgn ionisasi mula-mula.
Kelebihannya : mampu mendeteksi radiasi dgn intensitas yg
cukup rendah
Kekurangannya : jml ion atau tinggi pulsa sangat di pengaruhi
oleh tegangan kerja, shg tegangan yg di gunakan utk
mendeteksi harus stabil.
Ad. 3 Detektor Geigger Muller ( GM )
Jml ion di hasilakn di daerah ini sangat banyak mencapai nilai
saturasi, shg pulsa relatif tinggi dan tdk pelu lg penguat.
Kelebihannya : tdk dpt membedakan energi radiasi yg
memasuki krn berapapun energinya, jml ion yg terbentuk = nilai
saturasi.
Detektor ini paling sering di gunakan krn tdk perlu penguat lg
Sebagian beasr di gunakan sbg alat ukur proteksi radiasi yg
portabel, terbuat dr detektor Detektor Geigger Muller.
Kelebihan detektor isian gas : konstruksi alat sederhana
Kekurangannya : efisiensi kurang baik krn detektor yg di gunakan
gas, maka daya serapnya thd radiasi kurang baik utk
pengukuran radiasi foton gamma.sinar X
Ionisasi tidak langsung

Pada dasarnya ionisasi hanya dapat terjadi pd


partikel bermuatan tp detektor isian gas tdk hanya
dpt mendeteksi radiasi partikel bermuatan, tp juga
GEM seperti sinar X, Gamma dan neutron.ini
disebabkan oleh proses ionisasi tdk langsung.

Radiasi gamma mengenai detektor akan berinteraksi


dg dinding detektor yaitu dgn proses efek fotolistrik
dan menghasilkan elektron berenergi.Elektron
berenergi ini yg masuk ke dalam detektor dan
mengionisasi gas shg terbentuk ion-ion positif dan ion-
ion negatif.
Detektor Sintilasi

Sintilator mrp bahan padat, cair, maupun gas yg kan


menghasilkan percikan cahaya bila kena radiasi
pengion.Percikan cahaya sangat lemah shg harus di
perkuat dulu, dan dirubah mjd pulsa listrik sblm di
olah/ di proses lebih lanjut.Alat yg di gunakan adalah
tabung Photomultiplier atau di singkat PMT
Mekanisme pendeteksian radiasi dgn detektor sintilasi
di bagi mjd 2 yaitu :
1. Proses pengubahan radiasi yg dtg mjd percikan cahaya di
bahan sintilator.
2. Proses penguatan percikan cahaya mjd pulsa listrik di
tabung photomultiplier
Ad 1. Bahan sintilasi
Bahan sintilator yg paling sering di gunakan :
1. Kristal NaI (Tl)
2. Kristal LiI(Eu)
3. Sintilator cair
4. Sintilator plastik
Ad 1 Kristal NaI (Tl)
Bahan ini merupakan bahan sintilator paling banyak
digunakan utk mengukur radiasi gamma. Sintilator
NaI(Tl ) adlh sintilator standar utk keperluan
spektroskopi nuklir yg tdk membutuhkan resolusi tinggi.
Kekurangannya : mudah pecah, sangat sensitif thd
perubahan temperatur, cepat rusak bila di tempat
lembab.

Ad. 2 Kristal LiI(Eu)


Bahan ini di gunakan utk mengukur radiasi neutron
lambat, krn Li bereaksi dg neutron menghasilkan
n + Li6  H3 + α
Proses sintilasi nya :
Di dlm pita/kristal atau daerah yg dinamakan PITA
VALENSI ( PV ) dan PITA KONDUKSI (PK ) yg di
pisahkan dengan tingkat energi tertentu. Pada
keadaan dasar/ ground state seluruh elektron berada
pd pita valensi ( PV ) sedang pita konduksi ( PK ) dlm keadaan
kosong.Saat ada radiasi masuk ke kristal, terdapat kemungkinan
bahwa energinya akan terserap oleh beberapa elektron pd PV
shg elektron tsb dpt melompat ke PK. Beberapa saat kemudian
elektron-elektron tsb kembali ke PV sambil memancarkan
percikan cahaya.
Jml percikan cahaya sbanding energi radiasi yg mengenai nya dan di
pengaruhi oleh jenis bahannya.Semakin besar energi, semakin banyak
percikan cahaya percikan ini kmd ditangkap oleh PMT.
Ad. 3. Sintilator cair
di buat dg cara melarutkan bahan sintilator organik spt
anthracene atau stilbene ke dlm cairan pelarut yg sesuai.Salah
satu larutan sintilator cair adalah Xylene, toluena, dan
hexymethylbenzene.
Kegunaan utama : utk pengukuran aktivitas rendah (low level
counting)
Krn bentuknya cair , detektor ini dpt berukuran besar yg tdk
mungkin di bentuk dr detektor kristal.Detektor ini dpt mengukur
sumber yg dpt di larutkan shg efisiensi nya 100 %

Ad. 4. Sintilator plastik


Spt halnya sintilator cair, detektor ini juiga di buat dg melarutkan
bahan sintilator organik ke pelarut jenis tertentu yg dpt di
polimerisasi mjd padat dan menyerupai plastik.

You might also like