You are on page 1of 14

APLIKASI KOMPUTER MARIDO BISRA

SEBAGAI PENCITRAAN
Aplikasi pemanfaatan teknologi computer terhadap
pencitraan radiologi mencakup pada pengolahan gambar
atau rekonstruksi gambaran pada modalitas yang
menggunakan computer atau digital.
Pemanfaatan aplikasi computer mencakup :
1. Konversi analog ke bidang digital ( ADC )
2. Konversi digital ke bidang analog ( DAC )
3. BCD ( binary code decimal ) ke decimal decorder
4. Operator pengolahan citra, manipulasi, dan analisis
ANALOG TO DIGITAL
CONVERTER ( ADC )
Adalah suatu perangkat elektronika yang berfungsi merubah signal analog menjadi
signal digital.
Proses yang trjadi dalam ADC adalah :
1. Pen-cuplik-an
2. Peng-kuantisasi-an
3. Peng-kode-an
1. Pen-cuplik-an
adalah proses mengambil suatu nilai pasti (diskrit) dalam suatu data kontinu dalam
satu titik waktu tertentu dengan periode yang tetap. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada ilustrasi gambar berikut:

Semakin besar frekuensi pen-cuplik-an, berarti semakin banyak data diskrit yang
didapatkan, maka semakin cepat ADC tersebut memproses suatu data analog menjadi data
digital.
2. Peng-kuantisasi-an
adalah proses pengelompokan data diskrit yang didapatkan pada proses pertama ke dalam
kelompok-kelompok data. Kuantisasi, dalam matematika dan pemrosesan sinyal digital,
adalah proses pemetaan nilai input seperti pembulatan nilai.

Semakin banyak kelompok-kelompok dalam proses kuantisasi, berarti semakin kecil selisih data
diskrit yang didapatkan dari data analog, maka semakin teliti ADC tersebut memproses suatu
data analog menjadi data digital.
3. Peng-kode-an
adalah meng-kode-kan data hasil kuantisasi ke dalam bentuk digital (0/1) atau dalam suatu
nilai biner.

ADC diperlukan pada modalitas-modalitas radiologi yang memiliki output digital, seperti
CR, DR, Ct Scan, MRI, dan lain-lain.
DIGITAL TO ANALOG
CONVERTER
Adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi merubah signal digital menjadi
signal analog.
Walaupun banyak metode konversi dalam DAC, jika digeneralisasi proses dalam
DAC terbagi atas tiga bagian:
1. Peng-kode-an
2. Peng-kuantisasi-an
3. Peng-kalkulasi-an
BCD (BINARY CODE DECIMAL)
KE DECIMAL DECORDER
Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9
berturut2. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya.
Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan
desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang
menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1.
Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner
disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit. Contoh penulisan : 1101112.
bilangan desimal yang dikonversi ke biner

Misalkan bilangan desimal yang ingin dikonversi adalah 25 10.


Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap angka 25 10 tersebut dengan 2, seperti berikut :
25 : 2 = 12,5
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan
proses konversi ini sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1. —–> Sampai disini masih mengerti kan?
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0. —–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)
hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai dari bawah ke atas.
Maka hasilnya adalah 011001 2. Angka 0 di awal tidak perlu ditulis, sehingga hasilnya menjadi 11001 2.
Bilangan biner yang dikonversi ke decimal
Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap bit pada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana
perpangkatan 2 tersebut berurut dari kanan ke kiri bit bernilai 2o sampai 2n.

Langsung saja saya ambil contoh bilangan yang merupakan hasil perhitungan di atas, yaitu 110012. Misalkan bilangan tersebut saya ubah posisinya
mulai dari kanan ke kiri menjadi seperti ini.
1
0
0
1
1
Nah, saatnya mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2. Ingat, perpangkatan 2 tersebut berurut mulai dari 2o sampai 2n, untuk setiap bit mulai dari
kanan ke kiri. Maka :
1 ——> 1 x 2o = 1
0 ——> 0 x 21 = 0
0 ——> 0 x 22 = 0
1 ——> 1 x 23 = 8
1 ——> 1 x 24 = 16 —> perhatikan nilai perpangkatan 2 nya semakin ke bawah semakin besar

Maka hasilnya adalah 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510.


OPERATOR PENGOLAHAN
CITRA, MANIPULASI, DAN
ANALISIS
1. Mengolah hasil gambaran radiograf menjadi hasil yang diinginkan tanpa
merubah klinis atau indikasi dari pemeriksaan tersebut. Seperti membuat
potongan pada Ct Scan.
2. Memanipulasi hasil gambaran, seperti merubah kualitas gambaran agar sesuai
dengan standar yang ada, namun tidak memanipulasi klinis atau diagnose. Seperti
meningkatkan densitas dan kontras pada CR.
3. Analisis gambaran, mampu memberikan alat bantu analisis gambaran, seperti
menampilkan ukuran jantung pada foto thorax di CR dan menampilkan nilai HU
jaringan pada Ct Scan.

You might also like