You are on page 1of 28

MATERI PERKULIAHAN

Sesi Materi
1 The Nature of Public Sector Accounting
2 Management Accounting and Control
3 Laporan Keuangan Sektor Publik-Akuntansi Pemerintahan
4 Perencanaan dan Penganggaran
5 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
6 Standar Akuntansi Pemerintaha n dan Bagan Akun Standar
7 Akuntansi Berbasis Akrual
8 Ujian Tengah Semester

9 Akuntansi Persediaan
10 Akuntansi Aset Tetap dan Konstruksi dalam Pengerjaan
1
11 Akuntansi Investasi
MATERI PERKULIAHAN

Sesi Materi
12 Akuntansi Utang
13 Koreksi Kesalahan
14 Laporan Arus Kas
15 Pengungkapan Laporan Keuangan: Catatan atas Laporan
Keuangan
16 Ujian Akhir Semester

2
THE NATURE OF PUBLIC Sesi 1
SECTOR ACCONTING

3
PENGERTIAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(ASP)

 Akuntansi pemerintahan (governmental accounting) merupakan


terminologi yang telah lama digunakan.
 Dalam perkembangannya istilah Akuntansi pemerintahan bergeser
ke istilah akuntansi sektor publik (ASP).
 Istilah baru ini didasarkan pada pelebaran wilayah kajian dari
akuntansi nirlaba, dimana akuntansi pemerintahan merupakan
mekanisme akuntansi yang memproses transaksi yang berkaitan
dengan pengelolaan keuangan negara baik tingkat pusat maupun
tingkat daerah. Sementara ASP meluas pada semua entitas yang
ber tujuan untuk kesejahteraan masyarakat, misalnya : yayasan
sosial,LSM dan proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta
(sektor publik).
 Bastian (2001) memberikan penger tian ASP sebagai mekanisme
teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan
dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan depar temen-
depar temen di bawahnya, pemerintah daerah,BUMN,BUMD,LSM dan
yayasan sosial maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik
dan swasta. 4
RUANG LINGKUP ASP

 Bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan


variatif
 Faktor lingkungan yang mempengaruhi :
 Faktor ekonomi
 Faktor politik
 Faktor kultural
 Faktor demografis
 Semua entitas yang bertujuan untuk kesejahteraan
masyarakat, misalnya : yayasan sosial,LSM dan proyek-
proyek kerjasama sektor publik dan swasta.

5
KARAKTERISTIK ASP

Deskripsi Sektor Publik Sektor Swasta

Tujuan Organisasi Nonprofit motive Profit motive

Sumber Pendanaan Pajak, retribusi, utang Modal sendiri, utang bank,


obligasi, laba badan obligasi, saham
usaha

Pertanggungjawaban Masyarakat dan Pemilik (owner), Pemegang


Parlemen saham

Struktur Organisasi Birokratis, Kaku, Fleksibel, datar, piramid,


Hierarhis fungsional

Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik

6
 Organisasi sektor publik disebut sebagai entitas ekonomi
karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil
bahkan sangat besar. Selain itu organisasi sektor publik juga
melakukan transaksi-transaksi ekonomi dan keuangan tetapi
dengan tujuan yang berbeda dengan perusahaan komersil.
 Pengertian Sektor Publik sangat luas,karena masing-masing
disiplin ilmu mempunyai definisi sendiri
 Dari sudut pandang ilmu ekonomi,sektor publik sering
didefinisikan sebagai ‘suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan dan hak publik’.

7
 Lembaga pemerintah
 Organisasi agama
 Organisasi sosial
 Yayasan
 Instansi pendidikan
 Organisasi kesehatan
 Badan Layanan Umum

8
Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan
(financial profit)
Dimiliki secara kolektif oleh publik
Kepemilikan atas sumber daya tidak
digambarkan dalam bentuk saham yang dapat
diperjualbelikan
Keputusan-keputusan yang terkait dengan
kebijakan meupun operasi didasarkan pada
konsensus,kalau organisasi pemerintah
melalui suatu badan legislatif

9
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN AKUNTANSI
PEMERINTAHAN DENGAN AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK DAN AKUNTANSI SEKTOR SWASTA

 Tujuan organisasi
 Perusahaan adalah profit-oriented sedangkan
organisasi pemerintah merupakan organisasi not for
profit oriented.
 Sumber-sumber pendanaan
 Perusahaan komersil didanai melalui hasil operasi
perusahaan bersangkutan selain investasi dari
pemegang saham. Sedangkan organisasi sektor publik
melalui utamanya pajak dan sumber lain yang sah (tax
payers’ money).
 Peraturan perundangan
 Organisasi sektor publik khususnya lembaga
pemerintah harus melakukan aktivitas sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
10
HUBUNGAN KONTRAK PRINSIPAL–AGEN:
KONFLIK

Hak dan Sumber Daya Dipercayakan


P
P
R E
Monitoring
R A M
E
I
N K R A
I
S Y Bonding N
G
E
I
P A T N
A
A T H
L Akuntabilitas Pengelolaan Hak dan Sumber Daya

11
HUBUNGAN KONTRAK PRINSIPAL–AGEN:
SOLUSI

L Ketentuan Undang-Undang
E
P
R
M
B E
P A
Rencana Anggaran / Kerja
R A G
A
M
E
I
N
K P R A
E I
S Y R
N
G
E
W
I
P
A A
K
Akuntansi Pelaporan T N
A
A T I
L H
L A
N
Auditing

AKUNTABILITAS
12
PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

 1052 Istilah sektor


publik,diperkenalkan. Sering dikaitkan
dengan bagian manajemen ekonomi makro
 1970Kritikan terhdp sektor publik,tidak
efisien dan tidak mendukung
pembangunan
 1980 Reformasi sektor publik di negara-
negara Anglo Saxon yang beralih dari
akuntansi berbasis kas ke akuntansi basis
akrual
13
KESAMAAN SEKTOR PUBLIK DENGAN
ENTITAS LAINNYA
Bagian yg tidak terpisahkan dalam sistem
perekonomian nasional karena sama-sama
menggunakan sumber daya baik keuangan maupun
manusia.
Menghadapi sumber daya terbatas untuk mencapai
tujuannya (scarcity).
Memiliki pola manajemen keuangan yang sama
dimulai dari perencanaan sampai pengendalian
dimana penggunaan akuntansi menjadi kebutuhan.
Dalam beberapa hal keduanya menghasilkan output
produk yang sama.

14
REGULASI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
UU 17/2003 tentang Keuangan Negara
UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
UU 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
PP 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
PP 06/2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
PP 08/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah
PMK 59/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat
PMK 91/2007 tentang Bagan Akun Standar

15
KONTEKS AKUNTABILITAS KEUANGAN
NEGARA

Organisasi sektor publik harus bisa


memberikan pertanggungjawaban
melalui laporan keuangannya,
 perlu dibuat standar akuntansi untuk
acuan dan pedoman proses akuntansi
dalam organisasi sektor publik

16
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat


dan Daerah (KSAP)wewenang untuk
menyusun dan menerbitkan PSAP
Materi Penyusunan :
 International Federation of Accountant  IPSAS
 International Accounting Standards Committee
 International Monetary Fund
 Ikatan Akuntan IndonesiaSAK
 Financial Accounting Standard Board
 Governmental Accounting Standard Board
 UU dan Perpu
 Organisasi profesional lain di berbagai negara
17
PSAP
Kerangka Konseptual 14 pernyataan :
 PSAP 01 Standar Umum Penyajian Laporan Keuangan
Pemerintah
 PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran
 PSAP 03 Laporan Arus Kas
 PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan
 PSAP 05 Akuntansi Persediaan
 PSAP 06 Akuntansi Investasi
 PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap
 PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
 PSAP 09 Akuntansi Kewajiban
 PSAP 10 Koreksi Kesalahan
 PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasi

18
PSAP
Kerangka Konseptual 14 pernyataan :
 PSAP 12 Laporan Operasional
 PSAP 13 Penyajian Laporan Keuangan BLU
 PSAP 13 Laporan Arus Kas
 PSAP 14 Aset Tak Berwujud

19
KERANGKA KONSEPTUAL
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
 Kerangka konseptual merupakan konsep yang mendasari
penyusunan dan pengembangan standar akuntansi
pemerintahan.
 Kerangka konseptual merupakan acuan bagi:
Penyusun Standar dalam melaksanakan tugasnya;
Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah
akuntansi yang belum diatur dalam standar;
Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan standar, dan;
Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang
disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
standar

20
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP
AKUNTANSI PEMERINTAHAN

 Definisi
 Memproses transaksi-transaksi keuangan pemerintah yang
menghasilkan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD kepada rakyat melalui lembaga legislatif
serta untuk kepentingan pihak-pihak yang terkait.

 Ruang Lingkup
 Kerangka konseptual ini membahas:
 (a) tujuan kerangka konseptual;
 (b) lingkungan akuntansi pemerintah;
 (c) pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna;
 (d) entitas pelaporan;
 (e) peranan dan tujuan pelaporan keuangan, serta dasar hukum;
 (f) asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat
 informasi dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala
 informasi akuntansi dan
 (g) definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk
 laporan keuangan.
 Kerangka konseptual ini berlaku bagi pelaporan keuangan
 pemerintah pusat dan daerah

21
LINGKUNGAN AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
 Lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh
terhadap karakteristik tujuan akuntansi dan pelaporan keuangannya
 Struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan:
 Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan
 Sistem Pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintah
 Pengaruh proses politik
 Hubungan antara pembayaran pajak dan pelayanan pemerintah
 Keuangan pemerintah
 Anggaran sebagai pernyataan
 kebijakan publik,
 target fiskal, dan
 alat pengendalian
 Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan
 Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian
 Penyusutan aset tetap

22
KERANGKA AKUNTANSI PEMERINTAHAN

STANDAR 1 SISTEM 2 LAPORAN AUDIT


3 LAPORAN
AKUNTANSI AKUNTANSI KEUANGAN
PEMERINTAHAN PEMERINTAH PEMERINTAH KEUANGAN

Kriteria Pemberian Opini Laporan Keuangan oleh BPK


(UU 15/2004)
Ket:
1. Sistem akuntansi Kesesuaian dengan Standar Akuntansi
dikembangkan Pemerintahan
OPINI AUDIT
berdasarkan SAP • WTP
2. Laporan keuangan Kecukupan Pengungkapan (adequate • WDP
pemerintah dihasilkan disclosure)
• TMP
melalui sistem
akuntansi
Kepatuhan terhadap peraturan • TIDAK
perundang-undangan
3. BPK melakukan audit WAJAR
atas laporan keuangan
Efektivitas Sistem Pengendalian Intern
dan memberikan opini
audit 23
SEKTOR PUBLIK DAN VALUE FOR MONEY

Ekonomis
Efisiensi
Efektvitias

24
VALUE FOR MONEY

• Apa yang ingin kita ubah


Impacts
Fairness/
Trust
• Apa yang ingin kita capai
Outcomes
Efektivitas
• Final produk dari barang dan jasa untuk
pelayanan
Outputs
Efisiensi

• Apa yang kita lakukan


Activities
Ekonomi
• Apa yang kita gunakan untuk
Inputs melakukan aktivitas

25
FASE PELAKSANAAN ANGGARAN DALAM SIKLUS
ANGGARAN

Reviu
Kebijakan
Tahapan
Perumusan
Tahapan Akuntansi,
Pelaporan Perencanaan
Pengawasan dan Audit

Tahapan
Legislasi
Monitoring Penyusunan
dan Evaluasi Anggaran

Tahapan
Implementasi Pelaksanaan
Anggaran

26
ANGGARAN DAN SIKLUSNYA

Tujuan dan Prinsip Manajemen


Anggaran
Fiscal Discipline
Allocative Efficiency
Operational Efficiency

FORMULASI PELAKSANAAN AUDIT


ANGGARAN ANGGARAN • Audit internal
• Kerangka waktu • Fungsi Perbendaharaan • Audit eksternal
penganggaran dan Manajemen Kas
• Kerangka multi tahun • Pengendalian internal
• Analisis anggaran • Analisis dampak fiskal
• Penyiapaan UU • Pelaporan Pelaksanaan
Anggaran
Anggaran
• Manajemen utang, risiko
• Penyerahan dan
fiskal dan contingent
pembahasan dengan liability
Parlemen • Aturan fiskal
(fiscal rules)

Sumber: Allen & Tomasi, Managing Public 27


Expenditure Management
TERIMA KASIH

28

You might also like