You are on page 1of 8

SONGKET

PALEMBANG Oleh Kelompok 3

1. Adinda Dwi Azhari


2. Ahmad Jenar
3. Chelsy Zalianti
4. Dimas Nugraha
5. Marzhela Fahira
6. M.Dino Arrafi
7. Nur Syakirah Ramadhani
8. Sahelia Safrina
9. Syakilla Desta Kurnia

Kls : XII IPA 6


Guru Pembimbing : Nopriansha, S.Pd.
Sejarah/ Latar
Belakang
Keberadaan Songket Palembang telah dikenal sejak masa Kerajaan
Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam. Bukti songket telah ada sejak
masa kejayaan Sriwijaya dapat dilihat dalam arca di kompleks percandian
Tanah Abang, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. Pada masa itu,
pekerjaan membuat songket merupakan suatu usaha sambilan bagi penduduk
asli Palembang. Songket telah ada bersamaan munculnya Kesultanan Palembang
Darussalam (1659-1823). Dalam sejarahnya, orang yang berhak dan pantas
memakai songket pada waktu itu adalah raja atau sultan dan kerabat keraton.

Menurut cerita lisan yang berkembang di masyarakat Palembang, awal


mula kain songket berasal dari pedagang Cina yang membawa sutra, pedagang
India dan timur tengah membawa emas sehingga terciptalah kain songket yang
berlapis emas di tangan penduduk asli Palembang. Keberadaan tradisi kain
songket di Indonesia juga kerap dikaitkan dengan masa kemakmuran dan
kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang pada abad ke-7- ke
13.
Jenis Songket :
1. Songket Lepus. Songket ini dikenal sebagai songket pertama yang
ada di Palembang. Makna harfiah dari lepus ialah menutupi
sehingga Songket Lepus berarti kain songket yang tertutupi oleh
anyaman benang emas. Hampir seluruh kain Songket Lepus tertutupi
oleh benang emas. Songket Lepus dibagi menjadi tiga, dasar pembedaan
ini bergantung pada motif dan benang yang digunakan: Lepus
Berekam, Lepus Berantai, dan Lepus Penuh.

2. Songket Tabur. Sesuai dengan namannya, songket ini dikenal


dengan motif tabur yang memiliki ciri bertaburan, menyebar, dan motif
dengan bentuk kecil-kecil seperti bunga dan bintang. Dikena tiga jenis
yang tergolong dalam songket tabur yaitu: Songket Tawur
Lintang, Songket Tawur Nampan Perak, dan Songket Tawur Tampak
Magis.

3. Songket Bunga. Terdapat dua jenis songket bunga


yaitu Songket Bunga Emas dan Songket Bunga Pacik. Kedua jenis
songket ini dibedakan atas penggunaan jenis benang. Songket
Bunga Emas banyak digunakan oleh penduduk berketurunan
Tionghoa sedangkan Songket Bunga Pacik dibuat menggunakan
benang kapas putih yang banyak digunakan oleh penduduk
berketurunan Arab.
4. Songket Limar. Songket ini dikenal dengan jenis songket warna-
warni; merujuk pada kata limar yang memiliki makna etimologis warna-
warni. Untuk menghasilkan benang yang berwarna-warni, harus
dilakukan pencelupan. Motif songket ini juga biasanya digabungkan
dengan benang emas.

5. Songket Tretes. Songket ini hanya memiliki motif di bagian ujung-


ujung kain sedangkan pada bagian tengah dibiarkan kosong tanpa motif.
Ada juga kreasi Songket Tretes yang mengisi area kosong ditengah kai
dengan sejenis motif tabur.
.

6. Songket Rumpak. Songket ini merupakan bagian dari


pakaian pengantin laki-laki Palembang. Motif Songket
Rumpak ini hampir sama dengan Songket Tretes, akan
tetapi kain yang digunakan sudah memilik dasar motif
berbentuk kotak-kotak seperti kain sarung.
Motif songket :
Songket memiliki motif-motif tradisional yang sudah merupakan ciri khas budaya
wilayah penghasil kerajinan ini. Misalnya motif Saik Kalamai, Buah Palo, Barantai
Putiah, Barantai Merah, Tampuak Manggih, Salapah, Kunang-kunang, Api-api,
Cukie Baserak, Sirangkak, Silala Rabah, dan Simasam adalah khas songket Pandai
Sikek, Minangkabau. Beberapa pemerintah daerah telah mempatenkan motif
songket tradisional mereka. Dari 71 motif songket yang dimiliki Sumatra Selatan,
baru 22 motif yang terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dari 22 motif songket Palembang
yang telah terdaftar di antaranya motif Bungo Intan, Lepus Pulis, Nampan Perak,
dan Limar Beranti. Sementara 49 motif lainnya belum terdaftar, termasuk motif
Berante Berakam pada seragam resmi Sriwijaya Football Club. Selain motif
Berante Berakam, beberapa motif lain yang belum terdaftar yakni motif Songket
Lepus Bintang Berakam, Nago Besaung, Limar Tigo Negeri Tabur Intan, Limar
Tigo Negeri Cantik Manis, Lepus Bintang Penuh, Limar Penuh Mawar Berkandang,
dan sejumlah motif lain.
Teknik Pembuatan :
Songket berasal dari istilah sungkit yang berarti “mengait” atau
“mencungkil" yang secara langsung merepresentasikan metode
pembuatannya yaitu:

1. Mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun


2. Menyelipkan benang emas
3. Menenun
4. Penyempurnaan
Cara memakai 2. Pria : Kain songket yang dikenakan

songket :
oleh pria yang kerap disebut Rumpak
(bumpak) memiliki motif yang tidak
penuh dengan kepala kain berada di
belakang badan. Songket tersebut
1. Wanita : Kain songket yang
dipakai mulai dari pinggul ke bawah
dikenakan oleh wanita kepala
sampai di bagian bawah lutut (bagi pria
kain (tumpal) "wajib" berada di
yang telah menikah) dan menggantung
depan dengan posisi kain
di atas lutut (bagi pria yang belum
berada pada dari pinggul hingga
menikah).
mata kaki.
Terima
Kasih
Dari Kelompok 3

You might also like