You are on page 1of 7

Islam dan ilmu pengetahuan

Konsep ilmu integrative


dikotomi Barat dan Islam dalam memahami ilmu pengetahuan.
Barat : berpusat pada akal, ilmu pengetahuan adalah hasil observasi,
eksprimen dan penalaran, bersifat liberal dan sekuler
Islam : memercayai ilmu sebagai intuitif, kurang menghargai akal, berasumsi
ilmu memfokuskan pada dunia dan melupakan akherat, kurang adanya
eksprimen dan observasi, menjauhi filsafat, mementingkan ilmu agama dan
mengesampingkan ilmu umum, kajian dengan basis ilmiah ditinggalkan,
tidak memiliki spirit ilmiah, tertutup, mengikuti pendapat ulama masa lalu
tanpa kritik
Pengertian Ilmu Pengetahuan:
Ilmu : pengetahuan atau kepandaian
1. Informasi dan kecakapan yang diperoleh melalui pengalaman dan Pendidikan
2. Keseluruhan dari apa yang diketahui
3. Kesadaran atau kebiasaan yang didapat melalui pengalaman akan suatu fakta atau
keadaan;
Pengetahuan : segala apa yang diketahui
Ilmu berasal dari pengetahuan, namun sudah disusun secara sistematis dan diuji
kebenarannya menurut metode ilmiah dan dinyatakan valid dan shahih
Pengetahuan segala sesuatu yang diketahui, tetapi belum disusun secara sistematis dan
diuji kebenarannya menurut metode ilmiah dan belum dinyatakan valid dan shahih.
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bersifat ilmiah, yaitu:
1. Memiliki objek yang jelas
2. Menggunakan metode observasi dan eksprimen
3. Telah disusun secara sistematis dan komprehensif
4. Rasional
5. Dapat diverifikasi dan dibuktikan kebenarannya di laboratorium
6. Bersifat universal
7. Memiliki time respon yang jelas
8. Terikat pada hukum-hukum pasti
Problematika ilmu pengetahuan: Dikotomi dan konflik Barat VS Islam
1. Barat menjajah Timur, penolakan dari Timur terhadap apa yang berasal
dari Barat
2. Pandangan tentang relasi alam dengan Tuhan: alam merupakan
manivestasi kehendak Tuhan
3. Kesenjangan sumber ilmu, yakni ilmu agama sumbernya wahyu dan ilmu
umum sumbernya rasio
4. Objek yang dianggap sah sebagai ilmu: Barat = yang dapat diobservasi,
agamawan = tidak meyakini ilmu yang dihasilkan pancaindera;
5. Munculnya klasifikasi ilmu kepada ilmu agama dan ilmu umum
pengetahuan
Sejarah lahirnya dikotomi Ilmu
Dalam peradaban Islam, dikotomi ilmu agama dan non-agama bersifat spesialisasi dan
tidak saling bermusuhan
Di Barat, dikotomi tersebut menyebabkan permusuhan karena kalangan saintis tidak
mengakui ilmu agama, menimbulkan permusuhan antara ilmuwan dan geraja, gereja
mengungkung kebebasan pengetahuan. Timbulnya aufklarung dan renaissance

Dampak Dikotomi Ilmu


1. Masing-masing ilmu menjadi sempit dan tidak saling menyapa
2. Masing-masing memberi panduan sempit kepada penganutnya
3. Masing-masing ilmu menjadi lemah; ilmu umum tanpa ilmu agama menjadi etika dan
moral, ilmu agama tanpa ilmu umum secara teknis sulit dilaksanakan
Integrasi Ilmu Menurut Islam
Ilmu agama dan ilmu umum saling melengkapi dan menguatkan. Ilmu agama menjadi
landasan dan pengarah spiritual, sementara ilmu umum menjadi petunjuk yang lengkap
bagaimana memanfaatkan alam, ilmu social cara membangun sinergi

Upaya integrasi ilmu


1. Dialog dan kerjasama antara ulama dan ilmuwan
2. Dialog antara agamawan dan ilmuwan atheis
3. Merumuskan etika saling menghargai

You might also like