You are on page 1of 14

EVALUASI

PEMBELAJARAN
BIOLOGI

 Ahmad Helmi ( 036109052 )


 Destiana Haejaningsih ( 036109025)
 Evi Rizkiyani ( 036109026 )
 Maya Rosalia Dewi ( 036109082 )
Tes Obyektif Bentuk Multiple Choice Item
Model Hubungan Dinamik

Adalah salah satu jenis tes objektif bentuk pilihan


ganda,yang menuntut kepada testee untuk memiliki
bekal pengertian atau pemahaman tentang perbandingan
kuantitatif dalam hubungan dinamik.
Contoh soal

 Pilihlah :  Soal :

A . Jika (1) Naik maka (2) Naik 1. (1) Volume urine


Jika (1) Turun Maka (2)Turun (2) Berat Jenis Urine
2.(1) Kadar protein Plasma
B. Jika (1) Naik Maka (2) Turun
(2) Tekanan koloid osmotik
Jika(1) Turun Maka(2) Naik
plasma

C. Jika perubahan pada (1) Tidak


mempengaruhi (2) (Kunci : 1.C 2.A)
Tes Obyektif Bentuk Multiple Choice Item
Model Perbandingan Kuantitatif

Hapalan kuantitatif yang sifatnya fundamental


dan perlu di hafal diluar kepala, di dalam
profesinya tanpa melihat buku, daftar atau tabel
Contoh SoaL

• Dibawah ini terdapat beberapa soal • Soal :


mengenai pebandingan. 1. (1) berat jenis bensin
• Tulislah: (2) Berat jenis Air
A. Jika (1) Lebihbesar dari pada (2) 2. (1) Pulau Irian
B. Jika (1) Lebih kecil dari pada (2) (2) PulauKalimantan
C. Jika keduanya sama besar atau
hampir sama besar. kunci : 1.B 2. A
Tes Obyektif Bentuk Multiple Choice Item
Model Pemakaian Gambar/Diagram/Grafik/Peta

Salah satu jenis tes objektif yang terdapat


Gambar/Diagram/Grafik/Peta yang di beri tanda huruf abjad.
Kemudian di tanyakan tentang sifat/Keadaan/Hal-hal tertentu
yang berhubungan tanda-tanda tersebut.
Contoh SoaL

• Di bawah ini adalah peta benua afrika,


• Soal :
dimana pada bagian utara benua
tersebut terdapat beberapa negara, 1. Republik Arab mesir
yang mayoritas penduduknya
beragama islam 2. Aljazair

3. Libya

4. Maroko

5. Tunisia

( Kunci : 1.C 2.A 3.B 4.D 5.E )


Ketepatan Penggunaan tes obyektif
1) Peserta tes jumlahnya cukup banyak
2) Penyusun tes (tester) memiliki kemampuan dan bekal pengalaman yang
luas dalam menyusun butir-butir soal obyektif
3) Penyusun tes memiliki waktu yang cukup dalam mempersiapkan
penyusunan butir-butir soal
4) Penyusun tes merencanakan, bahwa butir-butir soal tidak hanya di
pergunakan dalam satu kali tes saja.
5) Penyusun tes mempunyai keyakinan bahwa butir-butir soal yang di
susun dapat di lakukan penganalisisan dari segi kesukaran.
6) Penyusun tes beryakianan bahwa butir-butir soal tes objektif lebih
mungkin di wujudkan di bandingkan soal tes subyektif.
Segi-segi kabaikan dan
kelemahan
tes obyektif
Keunggulan Tes Obyektif

1) Tes obyektif sifatnya representatif


2) Tes obyektif lebih memungkinkan tester bertindak lebih obyektif.
3) Pengoreksian tes obyektif jauh lebih mudah.
4) Tes obyektif berbeda dengan tes uraian.
5) Butir-butir soal obyektif lebih mudahdi analisis
Kelemahan Tes Obyektif
1) Menyusun butir-butir soal tes obyektif tidak
semudah menyusun tes uaraian.
2) Tes obyektif pada umumnya kurang dapat
mengukur proses berfikir yang mendalam.
3) Dengan tes obyektif kemungkinan testee untuk
bermain spekulasi dalam memberikan jawaban
soal.
4) Cara menjawab soal pada tes obyektif
menggunakan simbol-simbol huruf
Petunjuk Operasional Penyusunan Tes
Obyektif

1) Bagi Pembuat soal tes harus mebiasakan diri


dan sering berlatih untuk dapat merancang
dan menyusun butir-butir soal dengan baik
dan sempurna.
2) Setiap mengukur hasil belajar
hendaknyadilakuakan penganalisisan item
3) Dalam rangka mencegah timbulnya spekulasi
yang tidak sehat maka perlu di siapkan
norma yang memperhitungkan faktor tebakan.
4) Dalam merancang dan menyusun butir-butir tes obyektif agar dapat mengungkap aspek
berfikir yang lebih dalam hendaknya menggunakan alat bantu berupa tabel spesifikasi
soal/kisis-kisi .

5) Dalam menyusun kalimat soal- soal tes obyektif bahasa yang digunakan hendaknya cukup
sederhana, ringkas, jelas dan mudah dipahami.

6) Dalam menyusun butir- butir soal tes obyektif hendaknya diusahakan agar tidak ada butir-
butir yang dapat mengahasilkan penafsiran ganda atau kerancuan dalam pemberian
jawaban.

7) Dalam menyusun soal- soal tes obyektif hendaknya ditulis secara benar, usahakan agar
tidak terjadi kesalahan ketik atau kesalahan cetak.

8) Dalam memberikan jawaban terhadap butir- butir soal yang diajukan dalam tes hendaknya
diberikan pedoman atau petunjuk secara jelas dan tegas

You might also like